Geogrrafi
Geogrrafi
M.WIBI
PATRIA JATI
REVI VIDIANTO
SELVI OKTAVIANI
SETIAWAN
SRI NURMALASARI
KELOMPOK 1
PEMBAHASAN
Pulau Sumatera
Sumatera adalah pulau keenam terbesar di dunia yang terletak di
Indonesia, dengan luas 473.481 km. Penduduk pulau ini sekitar
52.210.926 (sensus 2010). Pulau ini dikenal pula dengan nama lain yaitu
Pulau Percha, Andalas, atau Suwarnadwipa (bahasa Sanskerta, berarti
"pulau emas"). Kemudian pada Prasasti Padang Roco tahun 1286
dipahatkan swarnnabhmi (bahasa Sanskerta, berarti "tanah emas") dan
bhmi mlayu ("Tanah Melayu") untuk menyebut pulau ini. Selanjutnya
{
dalam naskah Negarakertagama dari abad ke-14 juga kembali menyebut
"Bumi Malayu" (Melayu) untuk pulau ini.
Nama asli Sumatera, sebagaimana tercatat dalam sumber-sumber
sejarah dan cerita-cerita rakyat, adalah "Pulau Emas". Istilah Pulau
Ameh (bahasa Minangkabau, berarti pulau emas) kita jumpai dalam
cerita Cindua Mato dari Minangkabau. Dalam cerita rakyat Lampung
tercantum nama tanoh mas untuk menyebut pulau Sumatera. Seorang
musafir dari Tiongkok yang bernama I-tsing (634-713) yang bertahun-
tahun menetap di Sriwijaya (Palembang sekarang) pada abad ke-7,
menyebut Sumatera dengan nama chin-chou yang berarti "negeri emas".
A. Sumatera Barat
1. Penduduk Sumatera Barat
Mayoritas penduduk Sumatera Barat adalah suku Minangkabau. Suku-
suku lainnya adalah: Batak, Mandailing, Mentawai, Tionghoa, Tamil, Nias,
dan Jawa. Meski terdapat banyak suku, bahasa daerah yang kerap
digunakan sehari-hari adalah bahasa Minangkabau. Bahasa lainnya,
adalah: Batak, Melayu, dan Mentawai. Hampir seluruh penduduk
Sumatera Barat beragama Islam. Hanya sebagian kecil beragama Kristen,
Buddha, dan Hindu. Pada zaman kerajaan, di daerah ini terdapat banyak
pusat pendidikan agama Islam yang dinamakan dengan Surau.
2. Adat Istiadat Sumatera Barat
Satuan pemerintahan terkecil di Sumatera Barat adalah Nagari
(setingkat desa). Nagari dipimpin seorang Wali Nagari yang dipilih oleh
Anak Nagari (masyarakat) dalam pemilihan langsung untuk masa jabatan
enam tahun. Dalam sebuah Nagari terdapat lembaga permusyawaratan
yang dinamakan Kerapatan Adat Nagari, yang terdiri dari perwakilan Alim
Ulama, Cadiak Pandai (intelektual), dan Niniak Mamak (pemimpin suku).
Rapat penting para pentinggi Nagari diselenggarakan di Balairung Sari
Nagari.
3. Kesenian Sumatera Barat
Musik Minangkabau terdiri dari instrumen musik tradisional, seperti:
saluang, bansi, talempong, rabab, dan gandang tabuik. Tarian tradisionalnya,
antara lain: Pasambahan, Piring, Payung, Indan, dan Randai. Ada pula Turuk
Langgai yang merupakan tarian khas suku Mentawai.
1. Tari Pasambahan
Tari Pasambahan adalah tarian yang bertujuan untuk menyambut dan
menghormati tamu yang datang dari jauh atau saat kedatangan pengantin pria
di rumah pengantin wanita.
2. Tari Piring
Tarian khas dari Kota Solok ini dilakukan dengan cara menggenggam piring,
kemudian diayunkan dengan gerakan sesuai irama musik. Tarian ini bermakna
ungkapan syukur atas hasil panen.
3. Randai
Kesenian ini merupakan perpaduan antara seni bela diri dengan tarian,
nyanyian dan seni perang
4. Turuk Langgai
Tarian khas Suku Mentawai ini mencerminkan tentang perilaku hewan.
Gerakan pada tarian ini mengandung nilai luhur yang penting bagi kehidupan di
Mentawai.
4. Rumah Adat Sumatera Barat
buku-buku sejarah, dan agama baik dari zaman Melayu klasik maupun
dari yang baru.
2. Seni dan budaya
a. Tarian
Tari Melayu di Kepulauan Riau yang berkembang di kabupaten, dan kota
antara lain: Tari Zapin, Tari Joget Dangong, Tari Jogi, Tari Melemang, Tari
Makyong, Tari Mendu, Tari Inai, Tari Dayung Sampan, Tari Topeng, Tari Lang-
Lang Buana, Tari Alu, Tari Ayam Sudur, Tari Boria, Tari Zikir Barat, Tari Rokana,
Tari Joget lambak, Tari Damnah, Tari Semah Kajang, Tari Dendang Dangkong, Tari
Sirih Lelat, Tari Tebus Kipas, Tari Sekapur Sirih, Tari Engku Puteri, Tari Mustika
Kencana, Tari Marhaban, Tari Menjunjung Duli, Tari Tandak Pengasih, Tari Ikan
Kekek, Tari Tarek Rawai, Tari Pasang Rokok, Tari Masri, Tari Betabik, Tari
Lenggang Cecak, Tari Laksemane Bentan, Joget Bebtan, Tari Joget Kak Long dari
Moro, Tari Joget Mak Dare, Tari Joget Makcik Normah di pulau Panjang Batam.
b. Seni teater
Teater Melayu yang berkembang di Provinsi Kepulauan Riau antara lain:
Teater Makyong di Kabupaten Bintan tepatnya di Pulau Mantang, Pulau Panjang,
Batam; Teater Mendu di Kabupaten Ranai tepatnya di Kecamatan Sedanau, dan
Ranai; Teater Lang-lang Buana di Kabupaten Natuna tepatnya di Ranai, dan
Wayang Bangsawan di Daik Lingga, Dabo Singkep, Pulau Penyengat.
Teater dari daerah lain yang berada di Provinsi Kepulauan Riau antara lain seperti:
Randai, Ketoprak, Wayang Orang, Dul Muluk, dan Manora. Semuanya
dikembangkan oleh masyarakat, dan suku lain yang berada di provinsi Kepulauan
Riau.
3. Batas wilayah
Utara Laut Tiongkok Selatan, Laut Natuna, Kamboja, Vietnam
Selatan Selat Berhala, Kepulauan Bangka Belitung
Barat Pulau Sumatera, Riau, Jambi, Malaysia Barat, Singapura
Timur Pulau Kalimantan, Kalimantan Barat, Malaysia Timur, Selat
Karimata
D. Jambi
Jambi (Jawi : )adalah sebuah Provinsi Indonesia yang terletak di
pesisir timur di bagian tengah Pulau Sumatera. Jambi adalah satu dari tiga
provinsi di Indonesia yang ibukotanya bernama sama dengan nama
provinsinya, selain Bengkulu dan Gorontalo. Dahulu Jambi merupakan
bagian dari kerajaan melayu yang berpusat sepanjang sungai batang hari
dengan pusat kerajaan di Dharmasraya Sumbar, sejarah mencatat peristiwa
ekspedisi pamalayu dari kerajaan Singosari dan penyerahan arca
amongshapasa yang didirikan dipusat kerajaan Melayu Dharmasraya
sekrang tersimpan di museum Nasional Jakarta, awalnya kata melayu
bukan merujuk etnis tetapi adalah nama kerjaan yakni Melayu (perbukitan)
yang didirikan etnis Minang, seiring waktu kata melayu berubah makna
merujuk kepada etnis atau suku yakni orang atau keturunan yang berasal
dari wilayah kerajaan melayu untuk merujuk tempat berasalnya Melayu
yaitu dari Kerajaan Malayu di Batang Hari Dharmasraya. Bahasa Melayu
Jambi sangat mirip dengan bahasa warga lokal Dharmasraya, termasuk
sama seperti Melayu Palembang dan Melayu Bengkulu, yaitu bahasa
Indonesia berdialek "o" pada akhiran kata.
1. Sejarah
Kota Jambi dibentuk sebagai pemerintah daerah otonom kotamadya berdasarkan
ketetapan Gubernur Sumatera nomor 103/1946, tanggal 17 Mei 1946. Kemudian ditingkatkan
menjadi kota besar berdasarkan Undang-undang nomor 9 tahun 1956 tentang pembentukan
daerah otonom kota besar dalam lingkungan daerah provinsi Sumatera Tengah.[1] Kemudian
kota Jambi resmi menjadi ibukota provinsi Jambi pada tanggal 6 Januari 1957 berdasarkan
Undang-undang nomor 61 tahun 1958.nPeta kota Jambi pada tahun 1886.
2. Geograf
Berdasarkan Undang-undang nomor 6 tahun 1986, luas wilayah administratif pemerintah
kota Jambi adalah 205.38 km, secara geomorfologis kota ini terletak di bagian barat
cekungan Sumatera bagian selatan yang disebut sub-cekungan Jambi, yang merupakan
dataran rendah di Sumatera bagian timur.
Dari topografinya, kota Jambi relatif datar dengan ketinggian 060 m di atas permukaan laut.
Bagian bergelombang terdapat di utara dan selatan kota, sedangkan daerah rawa terdapat di
sekitar aliran Batanghari, yang merupakan sungai terpanjang di pulau Sumatera dengan
panjang keseluruhan lebih kurang 1.700 km (11 km yang berada di wilayah kota Jambi
dengan lebar sungai 500 m), sungai ini berhulu pada Danau Di atas di provinsi Sumatera
Barat dan bermuara di pesisir timur Sumatera pada kawasan selat Berhala.
Kota Jambi beriklim tropis dengan suhu ratarata minimum berkisar antara 22,1-23,3 C dan
suhu maksimum antara 30,8-32,6 C, dengan kelembaban udara berkisar antara 82-87%.
Sementara curah hujan terjadi sepanjang tahun sebesar 2.296,1 mm/tahun (rata-rata 191,34
mm/bulan) dengan musim penghujan terjadi antara Oktober-Maret dengan rata-rata 20 hari
hujan/bulan, sedangkan musin kemarau terjadi antara April-September dengan rata-rata 16
hari hujan/bulan.[2]
3. Kependudukan
Kota Jambi merupakan kota dengan jumlah penduduk paling banyak di
provinsi Jambi, sekitar 17% dari keseluruhan populasi penduduk provinsi
Jambi.
E. Bengkulu
1. Batas wilayah
Berikut merupakan batas wilayah Provinsi Bengkulu.
Tari Pukek
Tari Andun
Sambei, seni vokal khas suku Rejang yang biasanya untuk pesta perkawinan
F. Sumatera Selatan
Sumatera Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di
bagian selatan Pulau Sumatera. Provinsi ini beribukota di Palembang.
Secara geografis provinsi Sumatera Selatan berbatasan dengan provinsi
Jambi di utara, provinsi Kep. Bangka-Belitung di timur, provinsi Lampung
di selatan dan Provinsi Bengkulu di barat. Provinsi ini kaya akan sumber
daya alam,
1. Sejarah
Provinsi Sumatera Selatan sejak berabad yang lalu dikenal juga dengan
sebutan Bumi Sriwijaya pada abad ke-7 hingga abad ke-12 Masehi wilayah
ini merupakan pusat kerajaan Sriwijaya yang juga terkenal dengan kerajaan
maritim terbesar dan terkuat di Nusantara. Gaung dan pengaruhnya
bahkan sampai ke Madagaskar di Benua Afrika.
Sejak abad ke-13 sampai abad ke-14, wilayah ini berada di bawah
kekuasaan Majapahit. Selanjutnya wilayah ini pernah menjadi daerah tak
bertuan dan bersarangnya bajak laut dari Mancanegara terutama dari
negeri China.
2. Geografi
Provinsi Sumatera Selatan secara geografis terletak antara 1 derajat sampai
4 derajat Lintang Selatan dan 102 derajat sampai 106 derajat Bujur Timur
dengan luas daerah seluruhnya 87.017.41 km.
Batas batas wilayah Provinsi Sumatera Selatan sebagai berikut : sebelah
utara berbatasan dengan Provinsi Jambi, sebelah Selatan berbatasan dengan
Provinsi Lampung, sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Bangka
Belitung, sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Bengkulu.
Secara administratif Provinsi Sumatera Selatan terdiri dari 13 (tigabelas)
Pemerintah Kabupaten dan 4 (empat) Pemerintah Kota, dengan palembang
sebagai ibukota provinsi. Pemerintah Kabupaten dan Kota membawahi
Pemerintah Kecamatan dan Desa / Kelurahan, Provinsi Sumatera Selatan
memiliki 13 Kabupaten, 4 Kotamadya, 212 Kecamatan, 354 Kelurahan, 2.589
Desa. Kabupaten Ogan Komering Ilir menjadi Kabupaten dengan luas
wilayah terbesar dengan luas 16.905,32 Ha, diikuti oleh Kabupaten Musi
Banyuasin dengan luas wilayah sebesar 14.477 Ha.
Berikut adalah jumlah penduduk Sumatera Selatan dari
tahun ke tahun :
Jumlah
2.930.83 3.975.9 5.492.9 6.210.8 6.503.9 6.782.3 7.450.3
pendud
0 04 93 00 18 39 94
uk
G. Bangka Belitung
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (disingkat Babel) adalah sebuah
provinsi di Indonesia yang terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Bangka
dan Pulau Belitung serta pulau-pulau kecil seperti P. Lepar, P. Pongok, P.
Mendanau dan P. Selat Nasik, total pulau yang telah bernama berjumlah 470
buah dan yang berpenghuni hanya 50 pulau. Bangka Belitung terletak di
bagian timur Pulau Sumatera, dekat dengan Provinsi Sumatera Selatan.
Bangka Belitung dikenal sebagai daerah penghasil timah, memiliki pantai
yang indah dan kerukunan antar etnis. Ibu kota provinsi ini ialah
Pangkalpinang. Pemerintahan provinsi ini disahkan pada tanggal 9 Februari
2001. Setelah dilantiknya Pj. Gubernur yakni H. Amur Muchasim, SH
(mantan Sekjen Depdagri) yang menandai dimulainya aktivitas roda
pemerintahan provinsi.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebelumnya adalah bagian dari
Sumatera Selatan, namun menjadi provinsi sendiri bersama Banten dan
Gorontalo pada tahun 2000. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung didirikan
berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 Tentang Pembentukan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tanggal 21 November 2000 yang terdiri
dari Kabupaten Bangka, Kabupaten Belitung dan Kota Pangkalpinang. Pada
tahun 2003 berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tanggal 23
Januari 2003 dilakukan pemekaran wilayah dengan penambahan 4
kabupaten yaitu Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan dan
Belitung Timur. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan
pemekaran wilayah dari Provinsi Sumatera Selatan.
H.Lampung
Lampung adalah sebuah provinsi paling selatan di Pulau Sumatera,
Indonesia, Ibukotanya Lampung
terletak di Bandar Lampung. Provinsi ini memilki 2 Kota dan 13
Kabupaten. Kota yang dimaksud adalah Kota Bandar Lampung dan Kota
Metro. Disebelah utara berbatasan dengan Bengkulu dan Sumatera Selatan.
1. Geografi
Provinsi Lampung memiliki luas 35.376,50 km dan terletak di antara
10545'-10348' BT dan 345'-645' LS. Daerah ini di sebelah barat
berbatasan dengan Selat Sunda dan di sebelah timur dengan Laut Jawa.
Beberapa pulau termasuk dalam wilayah Provinsi Lampung, yang sebagian
besar terletak di Teluk Lampung, di antaranya: Pulau Darot, Pulau
Legundi, Pulau Tegal, Pulau Sebuku, Pulau Ketagian, Pulau Sebesi, Pulau
Poahawang, Pulau Krakatau, Pulau Putus dan Pulau Tabuan. Ada juga
Pulau Tampang dan Pulau Pisang di yang masuk ke wilayah Kabupaten
Lampung Barat.