Anda di halaman 1dari 16

MANUSIA,

ALAM
SEMESTA
DAN AGAMA
Manusia menurut agama islam
1. insan, ins, naas, dan unaas

Kata insan terambil dari kata ins yang berarti jinak, harmonis, dan tampak.
Musa Asyarie menambahkan bahwa kata insan berasal dari tiga kata: anasa
yang berarti melihat, meminta izin, dan mengetahui; nasiya yang berarti
lupa; dan al-uns yang berarti jinak. Menurut M. Quraish Shihab, makna jinak,
harmonis, dan tampak lebih tepat daripada pendapat yang mengatakan
bahwa kata insan terambil dari kata nasiya (lupa) dan kata naasa-yanuusu
(berguncang). Dalam Al-Quran, kata insaan disebut sebanyak 65 kali. Kata
insaan digunakan Al-Quran untuk menunjuk kepada manusia dengan seluruh
totalitasnya, jiwa dan raga. Bahkan, lebih jauh Bintusy Syathi menegaskan
bahwa makna kata insaan inilah yang membawa manusia sampai pada
derajat yang membuatnya pantas menjadi khalifah di muka bumi, menerima
beban takliif dan amanat kekuasaan.
2. basyar
Menurut M. Quraish Shihab, kata basyar
terambil dari akar kata yang bermakna
penampakan sesuatu dengan baik dan indah.
Dari akar kata yang sama lahir kata basyarah
yang berarti kulit. Al-Quran menggunakan
kata basyar sebanyak 36 kali dalam bentuk
tunggal dan sekali dalam bentuk mutsanna
untuk menunjuk manusia dari sudut
lahiriahnya serta persamaannya dengan
manusia seluruhnya. Dengan demikian, kata
basyar dalam Al-Quran menunjuk pada
dimensi material manusia yang suka makan,
minum, tidur, dan jalan-jalan. Dari makna ini
lantas lahir makna-makna lain yang lebih
memperkaya definisi manusia. Dari akar kata
basyar lahir makna bahwa proses penciptaan
manusia terjadi secara bertahap sehingga
mencapai tahap kedewasaan.
3. Bani
Manusia itu pada hakikatnya adalah turunan
dari manusia pertama yang bernama Adam,

adam
karena itulah disebut Bani Adam (Keturunan
Adam).
Konsep manusia sebagai bani Adam adalah
bahwa manusia itu memiliki banyak
keunggulan dibanding makhluk yang lain,
sehingga makhluk yang lain tunduk kepada
manusia dan dipersiapkan untuk kemaslahatan
manusia sebagai predikat khalifah dimuka
bumi ini.
Manusia sebagai Hamba Allah
dan khalifah
Tanggung
Kebenaran (Hakikat) dari kehambaan Allah adalah ketaatan,
kepatuhan, dan ketundukan. Hamba Allah adalah manusia
yang taat, tunduk, dan patuh kepada Allah. Jadi, sebagai

jawab
hamba Allah manusia harus beribadah kepada Allah
menjauhi yang dilarang dan menjalankan apa yang
diperintahkan (Taqwa). Pengabdian manusia harus

manusia
dilakukan dengan sukarela, tanpa paksaan dan Allahpun
tidak akan rela apabila mahkluknya tidak mau menyembah
kepada-Nya.

sebagai
Di dalam Ensiklopedi Islam untuk Pelajar dijelaskan menurut

hamba
ulama adlah sebagai berikut:
a) Hamba karena hukum (budak)

Allah swt
b) Hamba karena penciptaan (seluruh mahkluk-Nya)
c) Hamba kerana pengabdian kepada Allah (mahkluk yang
beriman kepada Allah karena ikhlas)
d) Hamba karena memburu dunia (mnusisa yang hanya
mencintai keduniaan dan melupakan akan ibadah
kepada Allah) Dengan begitu penghambaan kepada
Allah membaebaskan manusia dari perbudakan oleh
manusia iitu sendiri
Tanggung
Kholifah sebagai pengganti yang memegang
kekuasaan setalah wafatnya Rosulullah.

Jawab
Kekuasaan yang diberikan kepada manusia itu
bersifat kreatif, bagaimana mungkin? Karena
dirinya (kholifah) akan mengolah segala sesuatu

Manusia yang ada di bumi tentunya dengan ketentuan


yang ditetapkan Allah.

sebagai
Allah mengajarkan kepada manusia tentang

Kholifah kebenaran dengan segala penciptaan-Nya melalui


pemahaman terhadap hukum-hukum yang

Allah
terkandung dalam ciptaan-Nya.

Manusia adalah mahkluk sempurna dibanding
mahkluk-mahkluk yang lain. Manusia diberi akal
agar dapat memakmurkan bumi, dan manusia
juga disebut dengan mahkluk yang serba dimensi.
Manusia dan alam semesta
Alam semesta sangat penting bagi manusia. Alam semesta yang kita tinggali
saat ini merupakan tempat satu-satunya dimana kita bisa hidup. Alam
semesta ini disebut dengan dunia. Dan planetnya bernama Bumi. Jika ada
yang berpendapat bahwa alam semesta ini ada dengan sendirinya berarti
tidak ada yang menciptakan dan terus ada selamanya (kekal) serta tidak
akan berubah. Coba kita lihat di sekitar kita mulai dari makanan, minuman,
pakaian, dan rumah yang kita tempati tidak ada dengan sendirinya dan tidak
muncul tiba-tiba. Semua itu ada asal usulnya. Lalu dari mana asal tanah ini,
bumi tempat kita berpijak? Pasti bumi ini ada asal usulnya, tidak jadi dengan
sendirinya dan juga tidak jadi secara tiba-tiba.
Para ilmuan terkemuka telah melakukan berbagai macam pengamatan,
penelitian, dan perhitungan fisika secara modern bahwa alam semesta
memiliki permulaan. Seluruh jagad raya, berikut dimensi materi dan waktu,
menjadi ada sebagai hasil dari ledakan akbar yang terjadi dahulu kala.
Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Big Bang, merupakan katalis untuk
penciptaan alam semesta dari ketiadaan.
Temuan para ilmuan ini membuktikan kebenaran ayat Al-Quran. Allah SWT
menjelaskan penciptaannya terhadap alam semesta sebagaimana diterangkan
dalam QS Fushilat[41]: 10-11) yang isinya Dan Dia menciptakan di bumi itu
gunung-gunung yang kokoh diatasnya. Dia memberkahinya dan Dia
menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat
masa. (penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.
Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan
asa, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi : Datanglah kamu keduanya
menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa. Keduanya menjawab
Kami datang dengan suka hati.
Manusia memiliki potensi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dengan
cara meneliti apa saja yang tidak mereka ketahui, dan juga merupakan faktor
penting bagi kemajuan umat manusia, dengan meneliti hubangan alam semesta
dengan peradaban manusia membuat suatu kesimpulan bahwa tidak ada alam
yang bisa membuat manusia hidup selain di alam semesta ini. Itu juga yang
mendasari perkembangan pendidikan kesehatan, dan kemajuan teknologi
berawal dari sumber daya dari alam semesta.
Hubungan manusia dan agama
Peran yang paling pertama dan utama dalam hidup
dan kehidupan manusia itu tidak lain adalah agama,
dengan kata lain hanya dengan agamalah manusia
hidup teratur dan terkendalijuga sebagai penggerak
atau pendorong untuk semangat hidup yang lebih
baik didunia ini dan untuk kembali ketempat yang
lebih kekal yaitu diakhirat kelak. Keimanan dan
ketaqwaan terhadap ajaran agam adalah
merupakan kunci dan kendali segala pemuas
kebutuhan manusia yang tidak ada batasnya, hal itu
merupakan pengawasan interen yang ada pada diri
kita sedang pengawasan ekterennya adalah norma
atau aturan. Kenapa hal ini perlu ditegaskan ?
karena dalam diri manusia terdapat motivasi
(dorongan) untuk pemuas kebutuhan dasar seperti
dikatakan oleh Teori Abraham A Maslow :
Kebutuhan fisik

Misalnya kebutuhan untuk makan, minum dan bernapas. Untuk kesehatannya


manusia perlu asupan makanan dengan gizi yang sehat dan seimbang, sehat
menurut ilmu kesehatan bahwa makanan yang kita makan adalah makanan yang
dibuat, dan disajikan dari bahan dan penyajian yang sehat. Sedangkan menurut
ilmu agama bahwa makanan yang sehat itu selain yang disebutkan diatas, bahwa
makanan atau minuman itu harus baik dan halal. Dasar hukum tentang makanan
yang halal sebagaimana firman Allah yang artinya berbunyi :
Hai para Rasul, makanlah dari yang baikbaik (QS AL-Muminun ayat 51)

Perintah Allah kepada rasul juga merupakan perintah kepada umatnya bahwa
makanan yang kita makan itu betul-betul dibuat dari bahan yang halal dan baik,
baik disini berarti makanan tersebut bergizi yang dapat menimbulkan kesehatan
dan keadaannya tidak menjijikan. Disamping harus halal dalam ilmu agama (islam)
makanan itu harus baik artinya cara pembuatannya/prosesnya dengan cara yang
baik.
Kebutuhan rasa aman
Artinya bahwa manusia hidup perlu adanya pelindung sehingga terhindar
dari gangguan atau ancaman darimana pun, sehingga tercipta ketenangan
hidup dan keamanan dalam dirinya.
Kebutuhan integrasi sosial
Sebagai manusia yang normal pasti berintegrasi dengan manusia yang
lainnya baik secara lagsung maupun tidak langsung akan saling membantu
dan saling membutuhkan satu sama lain jadi artinya tidak ada manusia
satupun yang hidup sendiri tanpa adanya bantuan orang lain.
Kebutuhan harga diri
Manusia dalam hidupnya perlu adanya harga diri atau kebanggaan diri atau
kata lain rasa ingin dihargai dilingkungannya baik dilingkungan keluaraga,
masyarakat ataupun dilingkungan kerjanya
Kebutuhan untuk mengembangkan diri
Artinya bahwa manusia itu dalam hidupnya ada kebutuhan untuk
berapresiasi mengembangkan bakat dan hobinya sehingga menghasilkan
karya yang baik dan berguna baik untuk dirinya maupun untuk orang lain
sehingga tejadi kepuasan didalam dirinya. Kembali kepada pengawasan,
diatas telah disebutkan bahwa pengawasan interen yang ada pada diri kita
itu adalah keiman dan ketakwaan yang diajarkan oleh agama islam.
Keimananpun bisa tipis dan bisa tebal itu tergantung usaha kita bagaimana
supaya selalu dekat kepada Allah caranya dengan beribadah dan selalu
mempelajari ajarannya.

Setiap manusia yang normal tentunya tidak akan terlepas dari lima
kebutuhan tersebut dan selalu berkaitan satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai