Anda di halaman 1dari 70

Kromatografi Gas-Cair

(Gas-Liquid Chromatography)
Kromatografi
DEFINISI
Kromatografi adalah teknik pemisahan
campuran didasarkan atas perbedaan
distribusi dari komponen-komponen
campuran tersebut diantara dua fase, yaitu
fase diam (padat atau cair) dan fase.
Sejarah kromatografi
Pertama kali diperkenalkan oleh W. Ramsey
pada tahun 1905
Istilah kromatografi (artinya penulisan warna)
pertama kali diberikan oleh Mikhail Semenovic
Tswett pada tahun 1908
KLT diperkenalkan oleh Izamailov dan Shraiber
pada tahun 1938
Asas dan Dasar-dasar Kromatografi
1. Kromatografi dengan asas adsorpsi,
memakai fase diam padat dan fase gerak
cair atau gas
2. Kromatografi dengan asas partisi, memakai
fase diam cair dan fase gerak cair
3. Kromatografi dengan asas fitrasi, memakai
fase diam padat yang mempunyai sifat
fitrasi dan fase gerak cairan
4. Kromatografi dengan asas suhu kritik,
memakai CO2 dalam keadaan superkritik
Klasifikasi kromatografi

kromatografi
gas SFC liquid
GSC GLC colomn planar
LSC TLC
LLC PC
BPC
IEC
EC
GPC
GFC
Jenis-Jenis Kromatografi
Berdasarkan fase gerak yang digunakan,
kromatografi dibedakan menjadi dua
golongan besar yaitu gas chromatography
dan liquid chromatography. Masing-masing
golongan dapat dibagi lagi seperti yang
telah disebutkan pada definisi di atas.
Kromatografi di dalam bentuk
tempat
Komatografi Kolom : Kromatografi kolom
merupakan teknik pemisahan di mana
tempat stasioner dalam tabung.

Kromatografi Planar
Kromatografi Kertas
Kromatografi Lapisan Tipis
Contoh Chromatography
Liquid Chromatography
digunakan untuk identifikasi pigmen
tumbuhan atau komponen lain

Thin-Layer Chromatography
Menggunakan lapisan tipis atau gelas
kaca untuk memisahkan komponen
kimia dan bahan lainnya

Gas Chromatography
Digunakan untuk menentukan Paper Chromatography
komposisi kimia zat-zat yang tidak Dapat digunakan untuk
diketahui, seperti senyawa berbeda memisahkan komponen-
dalam bensin yang ditunjukkan oleh komponen tinta, pewarna,
tiap-tiap puncak dalam grafik di bawah senyawa tumbuhan
ini. (klorofil), make-up, dan
banyak zat lain
Kromatografi Gas-Cair
Proses Kromatografi

Pembawa gas
Detektor
Kolom
Flow Controller
Sampel Injeksi
GLC sebagai komatografi tak dieal linear
Disebut grafik isotermal
Koefisien distribusi
Suatu tetapan tanpa dimensi, K yang
diperoleh dari hukum henry dengan
menggantikan tekanan parsial dan fraksi mol
suatu zat terlarut dengan dua suku
konsentrasi yang sama satuannya.
Kesetimbangan dalam perpindahan massa
Suatu faktor pelebaran pita dalam
kromatografi yang disebakan oleh
terhingganya waktu yang diperlukan oleh
suatu zat terlarut untuk keseimbangan
Dapat dituliskan dari hukum Henry

Cl=KCg .... (1)


Resolusi
Disebut separation
Dua zat terlarut yang didasarkan pada waktu-
waktu retensi dan lebar pita
Aspek-aspek percobaan glc
Gas Pembawa (Pengemban)
Sistem Pengambilan Sampel
Jenis-jenis Detektor : - Konduktivitas Termal
- Pengionan Nyala
Karakteristik Detektor : - Detektor Integral
- Detektor Diferensial
- Kepekaan
- Stabilitas
- Kelinieran
- Keserbagunaan
- Waktu Respons
Kolom : - Kolom Isian
- Kolom Kapiler
- Pemilihan Fasa Cair
Gas pembawa
Gas yang telah digunakan dalam GLC :
Hidrogen, helium, nitrogen, argon, karbon
dioksida, dan uap air.
Gas pembawa yang cocok bergantung pada
karakteristik detektor tersebut.
Gas hidrogen dan helium digunakan pada
detektor konduktivitas termal sedangkan
nitrogen digunakan pada detektor pengionan
nyala.
Sistem pengambilan sampel
Sampel-sampel cair : diinjeksikan melalui
suatu karet septum dengan memakai suntikan
syringe.
Sampel-sampel gas : diinjeksikan atau
dimasukkan dengan memakai bermacam-
macam alat pengambilan sampel gas yang
dirancang untuk kromatograf komersial
kolom
Kolom Kapiler
- Merupakan tabung yang panjang dan tipis dari kaca
atau bahan lainnya seperti baja tahan karat.
- Hanya dapat menangani sampel-sampel yang sangat
kecil, dan penggunaannya secara luas menunggu
pengembangan detektor yang sangat sensitif.
Kolom Isian
Fasa stasioner dalam GLC adalah cairan, tetapi cairan
itu tidak boleh dibiarkan bergerak-gerak di dalam
tabung. Cairan tersebut harus diimobilisasi, biasanya
dalam bentuk suatu lapisan tipis dengan luas
permukaan besar. Ini paling lazim dilakukan dengan
mengimpregnasi suatu bahan padat dengan fase cair
kolom diisi.
Kolom (2)
Pemilihan fasa cair
- Fasa cair stasioner harus dipilih dengan
mempertimbangkan masalah pemisahan
tertentu.
- Fasa cair harus stabil secara termal pada
temperatur kolom (kecuali dalam kasus-kasus
khusus), tidak bereaksi secara kimia dengan
komponen-komponen sampel, memiliki daya
pelarut yang cukup untuk sampel.
Karakteristik detektor

Detektor Integral
Memberikan suatu pengukuran setiap saat dari jumlah total
bahan yang dielusi yang telah melewatinya sampai waktu itu.

Detektor Diferensial
Menghasilkan kromatogram familiar yang terdiri dari puncak-
puncak dan bukan langkah-langkah.
Dibagi menjadi 2 kelas besar :
- detektor yang mengukur konsentrasi zat terlarut dengan
memakai beberapa sifat fisika dari aliran gas buangan
- detektor yang merespons secara langsung zat terlarut
dengan demikian berarti mengukur laju alir massanya.
Karakteristik detektor (2)
Kromatogram yang diperoleh dengan detektor Integral

Kromatogram yang diperoleh dengan detektor diferensial


Karakteristik detektor . (3)

Kepekaan
Kepekaan detektor menunjukkan suatu batasan yang paling penting pada
jumlah zat terlarut yang paling kecil yang dapat ditentukan dengan GLC

Rumus umum untuk kepekaan :

Stabilitas
Garis dasar suatu kromatogram dimaksudkan untuk fluktuasi jangka pendek
dari suatu sifat yang sangat acak yang disebut noise.

Noise dapat dihubungkan dengan kepekaan, tingkat noise dan batas deteksi.
Hubungan antara kepekaan, tingkat noise, dan batas deteksi dapat dirumuskan
sebagai berikut. Mengingat kembali definisi kepekaan

Jika menggabungkan batas deteksi, Qo, dengan dua kali tingkat noise puncak ke
puncak, 2Rn, maka kita bisa tulis

atau
Karakteristik detektor (3)
Keserbagunaan
Waktu Respons
Waktu respons keseluruhan untuk suatu
kromatograf adalah fungsi bukan hanya dari
detektor itu sendiri, tetapi juga kelembaman
komponen-komponen lain. Misalnya perekam.
Kelinieran
Jenis-jenis detektor
Detektor Konduktivitas Termal
- Detektor yang banyak digunakan untuk GLC.
Alat ini mengandung : filamen logam yang dipanaskan
maupun suatu termistor.

- Gas pembawanya adalah hidrogen


dan helium
- Detektor ini relatif sederhana,
tidak mahal, memiliki kepekaan
yang cukup bagi banyak kegunaan
Jenis-jenis detektor . (2)
Detektor Pengionan Nyala
Prinsip dasar :
1. Energi kalor dalam hidrogen menyebabkan banyak molekul
untuk mengionisasi
2. Gas efluen dari kolom dicampur dengan hidrogen dan
dibakar pada ujung jet logam dalam udara berlebih.
3. Potensial diberikan antara jet dan elektroda kedua yang
bertempat di atas atau sekitar nyala itu.
4. Ketika ion-ion dibentuk dalam nyala, ruang gas antara kedua
elektroda menjadi lebih konduktif, dan arus yang meningkat
mengalir dalam sirkuit.
5. Arus melewati resistor, tegangan terbentuk yang dikuatkan
untuk menghasilkan isyarat yang diterima perekam.
Jenis-jenis detektor (3)

Gambar Detektor Pengionan Nyala


Penerapan glc
Identifikasi Senyawa
Keserbagunaan GLC
Pirolisis Kromatografi Gas
Analisis Kuantitatif
Bergantung pada hubungan antara jumlah suatu zat
terlarut dan ukuran dari pita elusi yang dihasilkan.
Kromatografi Cair
Kromatografi Cair
Kromatografi adalah
kromatografi dengan fasa
gerak berupa zat cair.
PROSES-PROSES DISTRIBUSI FASA

Adsorpsi

Pertukaran Ion

Partisi Cair - Cair


ADSORPSI
Adsorpsi adalah proses pemisahan bahan dari
suatu campuran dengan cara pengikatan
bahan tersebut pada seluruh bagian adsorben
cair yang diikuti dengan pelarutan.
ADSORBEN
Persyaratan adsorben :
Memiliki daya melarutkan bahan yang akan
diabsorpsi yang sebesar mungkin (kebutuhan
akan cairan lebih sedikit, volume alat lebih
kecil).
Selektif
Memiliki tekanan uap yang rendah
Tidak korosif
Mempunyai viskositas yang rendah
Stabil secara termis
Murah
Alat Absorpsi Secara Skematis
Prinsip Pemisahan Ion
Untuk memisahkan sejumlah anion dan kation
satu sama lainnya. Anorganik kation
dipisahkan pada kolom resin pemisah kation,
sementara anorganik anion dipisahkan pada
kolom resin pemisah anion.
Resin Pemisah Ion
Contoh
Pemisahan ion
Na+, NH4+, K+, Mg2+dan Ca2+

Resin-SO3-H++ Na+, NH4+, K+, Mg2+, Ca2+ Resin-SO3-Na+, NH4+,


K+, Mg2+, Ca2++ H+
Partisi Cair - Cair
Teknik ini tergantung pada partisi zat padat
diantara dua pelarut yang tidak dapat
bercampur salah satu diantaranya bertindak
sebagai fasa diam dan yang lainnya sebagai
fasa gerak.
Kromatografi Cair-Cair
Kromatografi Cair-Cair
Ada dua macam sistem penggunaan dalam
kromatografi cair-cair :

1. kromatografi fasa normal


fase gerak non polar ( ex: heksana, isopropil-
eter)
fase diam sangat polar (ex: air)

digunakan untuk memisahkan senyawa polar,


sebab senyawa polar akan tertahan lebih lama
didalam kolom yang polar, sedangkan senyawa
yang non-polar akan keluar lebih awal dari dalam
kolom.
2. Kromatografi fasa terbalik
fase gerak polar ( ex: air, metanol)
fase diam non polar (ex: hidrokarbon
oktadekana)

digunakan untuk memisahkan senyawa-senyawa


non polar.
Analisa Kualitatif
Dasarnya adalah waktu retensi atau volume
retensi suatu senyawa.
Membandingkan t atau V senyawa dalam sampel
yang dianalisis dengan t atau V suatu senyawa
standar (yang telah diketahui)
Analisis Kuantitatif
Metode pengukuran tinggi puncak
Tinggi puncak suatu kromatogram akan
sebanding dengan kadar senyawa yang
membentuk kromatogram tersebut. Pengukuran
tinggi puncak didasarkan pada rumus pengukuran
tinggi suatu segitiga, yaitu suatu garis tegak
lurus dari titik tengah alas kromatogram sampai
dengan perpotongan sisi segitiga kromatogram
tersebut.
Analisis Kuantitatif (lanjutan)
Metode pengukuran luas puncak
Dapat memberikan hasil yang lebih akurat jika
dibandingkan dengan cara pengukuran tinggi
puncak. Luas puncak diukur seperti menghitung
luas segitiga yaitu :

Rumus tersebut memberikan hasil yang baik jika


kromatogramnya berbentuk lancip. Cara lain
menggunakan rumus :
Analisis Kuantitatif (lanjutan)
Analisis Kuantitatif (lanjutan)
Metode gunting dan timbang
Kromatogram yang telah digambarkan pada
kertas digunting sesuai bentuknya, kemudian
guntingan-guntingan kertas kromatogram ini
ditimbang. Berat dari masing-masing guntingan
kromatogram ini akan sebanding dengan kadar
senyawa yang membentuk kromatogram
tersebut.
Analisis Kuantitatif (lanjutan)
Metode Integrator
Integrator adalah peralatan elektronik yang sering
dijumpai pada peralatan kromatografi yang
modern. Alat ini akan mengubah tanda-tanda
listrik dari detektor menjadi suatu gambaran
kromatogram sekaligus menghitung luas
kromatogram yang dibentuk secara elektronik.
Kromatografi Kertas
fase diam kertas serap

Fase gerak pelarut atau campuran pelarut


yang sesuai.

Jarak relative pada pelarut disebut sebagai


nilai Rf. Untuk setiap senyawa berlaku rumus
sebagai berikut:
Rf=jarak yang ditempuh oleh senyawa
jarak yang ditempuh oleh pelarut
Kromatografi Kertas (lanjutan)
Kromatografi Kertas Dua Arah
Digunakan dalam menyelesaikan masalah
pemisahan substansi yang memiliki nilai Rf
yang sangat serupa.

Menggunakan dua pelarut yang berbeda


Kromatografi Lapis Tipis
Menggunakan sebuah lapis tipis silika atau
alumina yang seragam pada sebuah lempeng
gelas atau logam atau plastik yang keras.

Fase diam Jel silika (atau alumina) atau


substansi yang dapat berpendarflour dalam
sinar ultra violet.
Fase gerak pelarut atau campuran pelarut
yang sesuai.
Kromatografi
Lapis Tipis
(lanjutan)
Sebuah garis menggunakan pinsil digambar dekat
bagian bawah lempengan dan setetes pelarut dari
campuran pewarna ditempatkan pada garis itu.

Ketika bercak dari campuran itu mengering,


lempengan ditempatkan dalam sebuah gelas kimia
bertutup berisi pelarut dalam jumlah yang tidak terlalu
banyak. Perlu diperhatikan bahwa batas pelarut
berada di bawah garis dimana posisi bercak berada.

Menutup gelas kimia untuk meyakinkan bawah kondisi


dalam gelas kimia terjenuhkan oleh uap dari pelarut.
Untuk mendapatkan kondisi ini, dalam gelas kimia
biasanya ditempatkan beberapa kertas saring yang
terbasahi oleh pelarut. Kondisi jenuh dalam gelas
kimia dengan uap mencegah penguapan pelarut.
Kromatografi
Lapis Tipis
(lanjutan)
Perhitungan nilai R f
Nilai Rf untuk setiap warna
dihitung dengan rumus sebagai
berikut:

Sebagai contoh, jika komponen


berwarna merah bergerak dari
1.7 cm dari garis awal,
sementara pelarut berjarak 5.0
cm, sehingga nilai Rf untuk
komponen berwarna merah
menjadi:
Analisis Sampel
yang Tidak
Berwarna
1.Menggunakan pendarflour

Fase diam pada sebuah lempengan lapis


tipis seringkali memiliki substansi yang
ditambahkan kedalamnya, supaya
menghasilkan pendaran flour ketika
diberikan sinar ultraviolet (UV).

Pendaran ini ditutupi pada posisi dimana


bercak pada kromatogram berada,
meskipun bercak-bercak itu tidak tampak
berwarna jika dilihat dengan mata. Ketika
sinar UV diberikan pada lempengan, akan
timbul pendaran dari posisi yang berbeda
dengan posisi bercak-bercak. Bercak
tampak sebagai bidang kecil yang gelap.
Analisis Sampel
yang Tidak
Berwarna
2. Penunjukkan bercak secara kimia

Dalam beberapa kasus, dimungkinkan untuk membuat bercak-


bercak menjadi tampak dengan jalan mereaksikannya dengan zat
kimia sehingga menghasilkan produk yang berwarna. Sebuah
contoh yang baik adalah kromatogram yang dihasilkan dari
campuran asam amino.

Kromatogram dapat dikeringkan dan disemprotkan dengan larutan


ninhidrin. Ninhidrin bereaksi dengan asam amino menghasilkan
senyawa-senyawa berwarna, umumnya coklat atau ungu.

Dalam metode lain, kromatogram dikeringkan kembali dan


kemudian ditempatkan pada wadah bertutup (seperti gelas kimia
dengan tutupan gelas arloji) bersama dengan kristal iodium.

Uap iodium dalam wadah dapat berekasi dengan bercak pada


kromatogram, atau dapat dilekatkan lebih dekat pada bercak
daripada lempengan. Substansi yang dianalisis tampak sebagai
bercak-bercak kecoklatan.
Kromatografi Kolom

Kolom kromatografi
berkerja berdasarkan
skala yang lebih
besar menggunakan
material terpadatkan
pada sebuah kolom
gelas vertikal.
Penggunaan kolom
Misalnya memisahkan campuran dari dua senyawa yang
berwarna, yaitu kuning dan biru. Warna campuran yang
tampak adalah hijau.
Pertama penutup kran dibuka untuk membiarkan pelarut
yang sudah berada dalam kolom mengering sehingga
material terpadatkan rata pada bagian atas, dan kemudian
tambahkan larutan secara hati-hati dari bagian atas kolom.
Lalu buka kran kembali sehingga campuran berwarna akan
diserap pada bagian atas material terpadatkan, sehingga
akan tampak seperti gambar disamping.

menamambahkan pelarut baru melalui bagian atas kolom,


jangan sampai merusak material terpadatkan dalam kolom.
Lalu buka kran, supaya pelarut dapat mengalir melalui
kolom, kumpulkan dalam satu gelas kimia atau labu
dibawah kolom. Karena pelarut mengalir kontinyu, anda
tetap tambahkan pelarut baru dari bagian atas kolom
sehingga kolom tidak pernah kering.
Perubahan yang mungkin terjadi sejalan perubahan waktu
High Performance Liquid
Chromatography (HPLC)
Peralatan HPLC secara prinsip terdiri dari :
Tempat pelarut
Pompa
Tempat injeksi sampel
Kolom
Detektor
Rekorder
i
High Performance Liquid
Chromatography (HPLC)
[lanjutan]
1. Fasa mobile (pelarut)
pelarut yang digunakan harus dilakukan degassing untuk
mengeluarkan gas terlarut yang tidak diinginkan.
2. Sistem pompa
ada dua jenis pompa, yang mendasari pemakaiannya yaitu :
tekanan tetap dan volume tetap.
3. Flow controller (pengendali aliran)
untuk menstabilkan aliran fasa mobile akibat adanya
perubahan tekanan gas, temperatur dan viskositas.
4. Kolom
Tidak memerlukan temperatur yang tinggi, karena sifat ikatan
kimia terhadap fasa stasioner sangat sensitif terhadap
temperatur yang tinggi.
High Performance Liquid
Chromatography (HPLC)
[lanjutan]
5. Detektor
karakteristik detektor untuk HPLC
- sensivitasnya tinggi
- respon yang menyeluruh terhadap sampel
- tidak meruska sampel
- tidak sensitif terhadap perubahan temperatur dan
kecepatan aliran fasa mobile
- dapat beroperasi secara terus menerus.

6. Rekaorder
Mengeluarkan output berupa kromatogram.
Keuntungan HPLC
Cepat
Resolusi
Sensitivitas detektor
Kolom yang dapat digunakan kembali
Ideal untuk zat bermolekul besar dan berionik
Mudah rekoveri sampel
SEKIAN DAN
TERIMAKASI
H
Pertanyaan
Fase diamnya dari GLC
Mengapa larutan fase stasioner (khotib)
Dampak pembuatan kromatografi sempit dan
tebal
Perbedaaan adsorpsi dari spektrokospi dengan
kromatografi (Daudi)
Keunggulan antara kromatografi dan
spektrokospi. (Daudi)
Bahwa metode ada kesamaannya yaitu
analisis senyawa dengan tingkat pemisahan
yang lebih akurat, tapi perbedaannya deteksi
sampe yang digunakan berbeda, yaitu stre
menggunakan sinar, kromatografi dengan
fase cair dan gas.

Anda mungkin juga menyukai