Anda di halaman 1dari 33

Nefrotik Syndrom

Kelompok BG
Kelompok 2 ( BG )

Ketua : Martua Santoso Sipontul


Sekretaris : Amelia Clara Sianipar
Anggota : Immanuel Adebayor Habehaan
Sudomo Colombus Situmeang
Barry Tumpal Hangoluan napitupulu
Sartika Napitupulu
Sri Rizki Malau
Miory UT. Sigalingging
Enjelinawaty Sibarani
Silvana Roinda Sembiring
Pemicu :

Seorang anak laki-laki umur 5 tahun dibawa ibunya ke


puskesmas dengan keluhan mata bengkak. Ibu ingin
mengetahui penyakit dan pengobatan anak tersebut.
Anamnesis mata bengkak sudah terjadi sejak 3 hari yang
lalu terutama sewaktu bangun tidur pagi. Dua hari setelah
itu kedua tungkai menjadi bengkak. Riwayat kehamilan,
persalinan dan perkembangan anak normal.
Pemeriksaan : nampak seorang anak laki-laki umur 5
tahun BB 18kg, suhu 37C, denyut jantung 120 x/menit,
pernafasan 18 x/menit. Laboratorium : Hb 12 g%, HCT
36%, leukosit 8000 /mm, trombosit 250000 /mm.
Pemeriksaan urine : protein (++), Glukosa (-), sedimen :
leukosit (-), eritrosit (-).
More info
Tensi : 110/70 mmHG
Pem. Darah : albumin 29%, cholesterol 325 mg%

Unfamiliar term
Protein (++)

Masalah
Mata bengkak sejak 3 hari yang lalu, kemudian 2 hari
setelah itu tungkai bengkak.
Protein (++)
Analisa masalah
peradangan glomerulus

Permeabilitas GM

Proteinuria

Hipoalbuminemia

Tekanan onkotik

Vol.Plasma

Retensi Na+ & H2O Edema


Hipotesa
Sindrom Nefrotik
GNA

Learning Issue
Anatomi ginjal
Histologi ginjal
Fisiologi Ginjal
Patofisiologi Edema
All about Sindrom Nefrotik
Penatalaksanaan
Prognosis
Kesimpulan
Anatomi
Histologi Ginjal
11
12
Fisiologi Ginjal
1. Fungsi Ginjal :
. Mempertahankan keseimbangan H2O
dalam tubuh
. Memelihara volume plasma yg sesuai
. Menjaga keseimbangan asam dan basa
tubuh
. Memelihara Osmolaritas
. Mengekresi produk-produk sisa dari
Metabolisme tubuh
. Regulasi Tekanan darah
2. Pembentukan Urin :
Yaitu proses pengeluaran zat-zat sisa hasil
metabolisme yang sudah tidakdigunakan lagi
oleh tubuh

14
Terdapat 3 proses penting yang berhubungan dengan proses pembentukan urine, yaitu :

1. Filtrasi (penyaringan):
kapsula bowman dari badan malpighi menyaring darah dalamglomerus
yang mengandung air, garm, gula, urea dan zat bermolekul besar
(protein dan seldarah) sehingga dihasilkan filtrat glomerus (urine
primer). Di dalam filtrat ini terlarut zat yangmasih berguna bagi tubuh
maupun zat yang tidak berguna bagi tubuh, misal glukosa, asm
aminodan garam-garam

2. Reabsorbsi (penyerapan kembali) :


Dalam tubulus kontortus proksimal zat dalam urine primeryang masih
berguna akan direabsorbsi yang dihasilkan filtrat tubulus (urine
sekunder) dengankadar urea yang tinggi yang dapat bersifat racun
bagi tubuh

3. Ekskresi (pengeluaran) :
dalam tubulus kontortus distal, pembuluh darah menambahkan zatlain
yang tidak digunakan dan terjadi reabsornsi aktif ion Na+ dan Cl- dan
sekresi H+ dan K+.Di tempat sudah terbentuk urine yang
sesungguhnya yang tidak terdapat glukosa dan proteinlagi,15
Patofisiologi Edema
Edema Anasarca
SNproteinuria massifHipoalbuminemia tekanan onkotikdifusi ke jar.interstitial

sembab ( Jalur lansung )


volume darah selektif

aktivasi system rennin angiotensin aldosteron saraf simpatis

Stimulus adrenal tahanan dan resistensi perifer

sekresi aldosteron desakan starling periturbular

Pengaruhi sel tubulus ginjal


Untuk reabsorbsi ion Na+

Sekresi ion natrium

natriuresis

VCES

Edema tungkai, lengan, dan seluruh tubuh ( jalur tidak langsung )


Glomerulonefritis

Reaksi Ag-Ab (peradangan glomerulus)

permeabilitas membran basalis

Proteinuria

tekanan onkotik hipoalbuminemia katabolisme lipid

Transudasi ke interstisium hipovolemia Merangsang sintesis lipoprotein

Edema hati
ADH GFR
Aldosteron
hipercholesterolemia

Retensi Na+ & H2O

17
Sindrom Nefrotik
DEFENISI:
Salah satu penyakit ginjal yang sering dijumpai pada anak,
merupakan kumpulan gejala-gejala klinis yang terdiri dari edema,
proteinuria, hipoalbuminemia, dan hiperlipidemia.
Klasifikasi

19
Etiologi :
Belum diketahui pasti, akhir-akhir ini
dianggap sebagai suatu penyakit
autoimun.
umumnya para ahli membagi etiologinya
menjadi:
1. sindrom nefrotik bawaan
2. sindrom nefrotik sekunder
3. sindrom nefrotik idiopatik

20
Faktor risiko:

Orang yang menderita penyakit


infeksi,misalnya:HIV
Orang yang menderita penyakit jaringan
penghubung, misalnya:SLE,atritis
reumatoid
Orang yang menderita neoplasma
Mengonsumsi obat tertentu,misalnya:obat
anti-inflamasi non steroid, preparat emas
Tanda dan gejala:
Sembab
Diare
Hepatomegali
Malaise
Proteinuria
Hiperlipidemia
Hematuria
Asites
Efusi Pleura
Edema
Hiperkoagulabilitas
Penegakan Diagnosa
1. Melakukan Anamnesis Sering
ditemukan adalah bengkak dikedua
kelopak mata, perut, tungkai, dan di
seluruh tubuh .
2. Melakukan pemeriksaan fisik :
- Edema
- Asites
- Hipertensi
Pemeriksaan penunjang :
1. Urinalisis :
- Proteinuria masif ( +++, ++++ )
- Hematuria +/-
2. Kultur urin
3. Hitung jenis trombosit, LED
4. Pemeriksaan ureum dan kreatinin
5. Anti nuclear antibody dicurigai SLE
6. Kadar albumin
7. Test Fungsi ginjal, biasanya normal atau kadang menurun, kreatinin
rendah karena terjadi penurunan perfusi ginjal akibat penyusutan
volume intravaskular dan akan kembali ke normal bila volume
intravaskular membaik.
8. Biopsi Ginjal
Differensial Diagnosa ( DD )
o Non-Renal :
1. Gagal jantung kongestif
2. Gangguan nutrisi
3. Sirosis hepatis
4. Alergi
o. GNA ( Glomerulus Nefritis akut )
o. SLE ( Syndrom Lupus Eritematosus)
o. GGA ( Gagal Ginjal Akut )
Penyulit :
Shock akibat sepsis,emboli
Trombosis akibat hiperkoagubilitas
Infeksi
Efek samping steroid
Komplikasi :
Gagal ginjal akut
Trombus
Infeksi
Malnutrisi
Hambatan pertumbuhan
Penatalaksanaan

Non-farmakologi
Istirahat yang cukup sampai edema berkurang, anak
dapat dirawat inap dirumah sakit.
Diet tinggi protein untuk menggantikan kehilangan
priotein dan rendah garam agar tidak menambah edema.
Pembatasan garam dihentikan jika edema sudah
membaik.
Farmakologi
Prednison 60 mg/m2/hari dalam waktu 28 hari, setelah
itu dosisnya diturunkan.
Prednison 40 mg/m2/hari 3 hari dalam seminggu selama
28 hari.

28
Table I. . Istilah yang menggambarkan respons terapi steroid pada sindrom nefrotik

SINDROMA Edema, proteinuria >40mg/m2/jam,


NEFROTIK hipoalbuminemia (2,5mg/dl)

REMISI Proteinuria <4mg/m2/jam; 0 atau +/- dengan


dipstick 3 hari berturut-turut

KAMBUH Proteinuria 2 + atau proteinuria > 40 mg/m2/jam


selama 3 hari berturut-turut, dimana
sebelumnya pernah remisi
KAMBUH SERING Relapse 2x dalam 6 bulan atau 4 x dalam
setahun

STEROID 2x relapse selama terapi steroid atau 2minggu


DEPENDENCE setelah berhenti

STEROID Gagal mencapai remisi setalah 4 minggu


RESINTANCE mendapatkan terapi oral prednisolone dengan
dosis 2mg/kgBB/hari
Prognosis
Umumnya baik, kecuali pada keadaan :

Disertai oleh hipertensi

Disertai hematuria

Termasuk jenis sindrom nefrotik sekunder

Gambaran histopatologik bukan kelainan minimal

+ 80% sindrom nefrotik primer memberi respons yang baik

terhadap pengobatan awal steroid, tetapi kira-kira 50% di

antaranya akan relapse berulang dan sekitar 10% tidak

memberi respons lagi dengan pengobatan steroid.


Kesimpulan :
Pada kasus ini, Pasien menderita Nefrotik
Syndrom.
Thank
You

ih
hh
hh
hh

Anda mungkin juga menyukai