Oleh:
Siti handayani
Pengertian
Viremia primer
Anamnesis
Demam tinggi terus menerus 38,5 0C atau
lebih disertai batuk, pilek, nyeri menelan,
mata merah dan silau bila kena cahaya
(fotofobia), seringkali diikuti diare.
Pada hari ke 4-5 demam, timbul ruam kulit,
suhu meningkat lebih tinggi dari semula.
Pada saat ini anak dapat mengalami kejang
demam. Saat ruam timbul, batuk dan diare
bertambah parah sehingga anak mengalami
sesak nafas atau dehidrasi
Pemeriksaan fisik
Pada stadium kataral manifestasi yang
tampak adalah demam, tanda-tanda
nasofaringitis dan konjungtivitis.
Pada umumnya anak tampak lemah.
Pada pemeriksaan rongga mulut
ditemukan adanya bercak koplik.
Bercak koplik yaitu bercak putih keabu-
abuan yang dikelilingi daerah berwarna
merah.
Pada stadium erupsi timbul ruam (rash)
yang khas: ruam makulopapular yang
munculnya mulai dari belakang telinga,
mengikuti pertumbuhan rambut di dahi,
muka, dan kemudian seluruh tubuh.
Pemeriksaan penunjang
Darah tepi : jumlah leukosit normal atau
meningkat apabila ada komplikasi infeksi
bakteri
Pemeriksaan antibodi IgM dan IgG anti
morbili
Campak jerman.
Pada penyakit ini tidak ada bercak koplik,
tetapi ada pembesaran kelenjar di daerah
suboksipital, servikal bagian posterior,
belakang telinga.
Eksantema subitum.
Perbedaan dengan penyakit campak, ruam
akan timbul bila suhu badan menurun.
Infeksi
enterovirus
Ruam kulit cenderung kurang jelas
dibandingkan dengan campak. Sesuai
dengan derajat demam dan berat
penyakitnya.
Penyakit Riketsia
Disertai batuk tetapi ruam kulit yang timbul
biasanya tidak mengenai wajah yang secara
khas terlihat pada penyakit campak.
Meningokoksemia
Disertai ruam kulit yang mirip dengan
campak, tetapi biasanya tidak dijumpai
batuk dan konjungtivits.
Bronkopneumonia
Encephalitis
Subacute Slcerosing Panencephalitis
(SSPE)
Konjungtivitis
Otitis Media
Diare
Laringotrakeitis
Black measles
Prognosis