Anda di halaman 1dari 28

FISIOLOGI OTAK

Susi Susanti
111170066
Distribusi curah jantung saat istirahat

Otak dapat mengealami


kerusakan permanen jika
mengalami kekurangan aliran
darah sementara. Dalam
waktu 4 menit kekurangan O2
otak sudah mengalami
kerusakan tetap.
Otak tidak dapat menolelior
gangguan aliran darah.
Faktor yang mempengaruhi aliran darah

Aliran darah : darah melalui suatu pembuluh (yaitu, volume


darah yang lewat persatuan waktu) berbanding lurus dengan
gradien tekanan dan berbanding terbalik dengan resistensi
vaskuler.
P
F=
R
Gradien tekanan a/ perbedaan tekanan antara awal dan akhir
suatu pembuluh darah. Darah mengalir dari tekanan lebih
tinggi ke tekanan lebih rendah.
Resistensi a/ ukuran tahanan atau oposisi terhadap aliran
darah yang melalui suatu PD, akibat gesekan (friksi) antara
cairan yang bergerak dengan dinding vakular yg diam.
Faktor resistensi : (1) kekentalam (viskositas) darah, (2)
panjang PD, (3) jari- jari PD
CEREBRAL BLOOD FLOW (CBF)

Otak menerima suplai darah kira kira 14% dari kardiac output
(CO) (volume semenit). CBF orang dewasa kira kira 50-60
cc/100g otak permenit sedangkan pada anak anak sebesar 105
cc/100 gram otak/menit.
Total blood flow ke otak yang beratnya lebih kurang 1500 g
kira kira 750-900 cc/menit.
Bila CBF < 20 cc/100g otak/menit : ischemic EEG,
CBF 18-23 : otak tidak berfungsi namun sewaktu-waktu
perfusi meningkat akan aktif lagi disebut Penlucida
CBF <18 akan terjadi infarct apabila perfusi tidak bisa
ditingkatkan sampai batas waktunya maka disebut Penumbra,
CBF <15 akan terlihat EEG isoelektrik,absent evoke potensial,
posfokreatinin menurun, laktat meningkat tetapi ATP masih
normal.
CBF 8-10 terjadi kegagalan metabolisme, Kalium ECF
meningkat dan ATP menurun.
CBF 6-9 maka Ca masuk intracelluler.
Faktor-faktor yang mempengaruhi CBF :
Tahanan
Perbedaan
dalam
tekanan
Kontrol
Viskositas
Tekanan pembuluih
Mean
Intra
Cerebral
Cerebro
Kimiawipembuluh
neurologik
darah
intra
darah Cranial
Arterial
kranialdarah
Vaskular darah
Perfussion
(BP) Pressure
Preassure
arteriel
(ICP) otak
otak.
(cerebro vascular resistance (CVR).
Resistance
Pressure
Tekanan perfusi cerebral adalah selisih tekanan arteri rata rata(masuk) dan
tekanan vena rata-rata (keluar) pada sinus sagitalis lymph/cerebral venous.
CPP adalah selisih tekanan arteri rata rata (mean arterial pressure (MAP)
dan tekanan intracranial rata rata (Intracranial Pressure) (ICP) yang diukur
setinggi foramen monroe.
CBF = CPP / CVR
CPP = MAP - ICP
CBF = MAP - ICP
CVR
CPP normal antara 80-90 mmHg
MAP normal antara 50-150 mmHg
Liquid Cerebrospinal (LCS)

Seluruh rongga otak dan medspin memiliki kapasitasa kira kira 1600-1700
mililiter, dan sekitar 150 mililiter terisi oleh cairan serebrospinal.
Terdapat di ventrikel otak dalam sisterna di sekitar luar otak & dalam ruang
sub arachnoid sekitar otak dan Medula Spinalis.

Fungsi melindungi otak dalam ruangannya yang padat.


Pembentukan LCS

Cairan serebrospinal dibentuk dengan kecepatan sekitar 500


mmL/hri. Kurang lebih 2/3 atau lebih LCS berasal dari
sekresi pleksus koroideus di keempat ventrikel (kedua
ventrikel lateral).

Sejumlah kecil cairan tambahan disekresikan oleh permukaan


ependim ventrikel dan membran arachnoid dan sebagian kecil
dari otak itu sendiri melalui ruang perivaskuler yg
mengelilingi pembuluh darah yang masuk ke dalam otak. .
Anatomi Ventrikel Otak dan Ruang
Sub arachnoid
Sekresi Pleksus Koroideus

Bergantung pada transpor aktif ion Na+ melewati sel epitel


yang melapisi bag. luar pleksus ion Na+ menarik ion Cl-
Keduanya meningkatkan NaCl yang aktif secara osmosis
dalam LCS osmosis air melalui membran akan
menyediakan cairan untuk disekresikan.
Aliran LCS
LCS yang disekresikan di ventrikel lateral melalui foramen
interventrikular monroe ventrikel ketiga melalui
aquaductus Sylvii ventrikel keempat keluar dari 3 pintu
kecil, yaitu 2 foramen Luscha (lateral) dan 1 foramen
Magendie (medial) memasuki sisterna magna yang
berhubungan dengan ruang subarachnoid yang mengelilingi
seluruh otak dan MS LCS mengalir ke atas LCS
mengalir dan diabsobsi ke dalam vili arachnoidalis
Hukum Monroe Kellie

Volume intrakranial tdd:


- Jaringan otak
- Darah
KONSTAN
- LCS

Jika salah satu komponen terjadi


/kompresi komponen lain
Hukum Monroe Kellie

Otak yang berkedudukan di dalam ruang tengkorak yang solid dan tertutup;
memiliki konsekuensi bahwa volume otak ditambah dengan volume cairan
otak dan ditambah dengan volume darah harus merupakan angka tetap
(konstanta).

Hukum tersebut berimplikasi bahwa perubahan volume salah satu unsur


tersebut akan menyebabkan perubahan kompensasi terhadap unsur lainnya
agar tekanan intrakranial dapat dipertahankan. Namun apabila perubahan
yang terjadi tidak dapat dikompensasi oleh salah satu elemen tersebut
diatas maka akan terjadi perubahan tekanan intrakranial
Autoregulasi

a/ penyesuaian fisiologis organ tubuh terhadap kebutuhan dan


pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada resistensi
terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan
kontriksi / dilatasi pembuluh darah.
Faktor ekstrinksik : Faktor inktrinsik :
1. Tekanan darah Auto regulasi arteri
sistemik serebral
2. Kemampuan jantung Faktor biokimia
untuk mempompa regional
darah
Sistim saraf otonom
3. Kualitas pembuluh
darah
4. Kualitas darah
Bila TD turun, terjadi vasodilatasi, jika TD naik timbul
vasokonstriksi.
Pada individu normotensi, aliran darah otak masih tetap pada
fluktuasi Mean Arterial Pressure (MAP) 6070 mmHg. Bila
MAP turun dibawah batas autoregulasi, maka otak akan
mengeluarkan oksigen lebih banyak dari darah untuk
kompensasi dari aliran darah yang berkurang.
Bila mekanisme ini gagal, maka dapat terjadi iskemi otak
dengan manifestasi klinik seperti mual, menguap, pingsan dan
sinkope.
Teori mengenai autoregulasi
Teori regulasi metabolik Pressure Autoregulation
aliran darah otak sangat dipertahankannya suatu aliran
disesuaikan dengan kebutuhan darah otak yang relatif konstan
pada oksigen dan glukosa. pada cerebral perfusion pressure
Penyesuaian flow metabolism (CPP). Fungsi untuk melindungi
coupling atau metabolic otak dari efek yang merugikan
regulation. (iskemi atau hiperemi) karena
Faktor metabolik perbedaan tekanan perfusi yang
Penurunan pH vasodilator besar.
Perubahan kalium ekstra seluler Otak manusia mampu untuk
Adenosine vasodilator memprtahankan aliran darah yang
Prostaglandin vasokonstriktor konstan walaupun terdapat
Nitric oxyde (NO) vasorelaksasi fluktuasi pada Mean Arterial
Pressure (MAP) antara 60-160
mmHg.
Efek karbon di oksida terhadap arteri

Perubahan pada P CO2 arteri secara nyata mengubah aliran


darah otak. Efek yang cepat dapat dijelaskan karena difusi
segera dari CO2 melalui BBB.
Hiperkapnia menginduksi dilatasi arteri pia, meningkatkan
aliran darah otak,sedangkan hipokapnia mengurangi aliran
darah melalui vasokontriksi.
Perubahan CBF bisa ditimbulkan oleh perubahan pH arteriel
dimana alkalosis membuat vasocerebral konstriksi dan
asidosis membuat vasodilatasi.
Beberapa peneliti mengemukakan bahwa kadar CO2 dalam
darah merubah pH ECF yang merubah tonus otot-otot polos
arteriole cerebral.
Konsentrasi CO2 dan ion bikarbonat dalam cerebro spinal
fluid (CSF) (LCS) menentukan pH ECF. Konsentrasi CO2 di
arteri terutama tergantung pada PACO2(respirasi) sedangkan
konsentrasi ion bikarbonat sehubungan proses metabolisme
otak. Bila PaCO2 normal maka perubahan pH sedikit sekali
pengaruhnya pada CBF.
Weiner mengemukakan bahwa penurunan 1 mmHg PaCO2
akan menurunkan laju aliran darah ke otak sebesar 2%.
Beberapa peneliti memberi batasan angka kadar PaCO2 normal
antara 35-45 mmHg (beberapa penulis menyebut angka 30
mmHg sebagai batas minimal bagi laju aliran darah ke otak
yang adekuad)
Nilai P CO2 lebih besar dari 60-80 mmHg tidak dapat
menyebabkan peningkatan aliran darah, kemungkinan karena
pembuluh darah otak telah berdilatasi maksimal.
Berkurangnya Pa CO2 menyebabkan penurunan aliran, tetapi
tidak pada tingkatan yang sama seperti peningkatan yang
dinduksi oleh hiperkenia karena efek vasokontriksi dari
hipokapnia yang hebat sebagian dilawan oleh Vasodilatasi dari
penurunan suplai oksigen ke jaringan.
Salah satu cara tata laksana untuk mengendalikan peningkatan
tekanan intrakranial adalah dilakukan suatu tindakan
penurunan PaCO2, pada fase akut terjadinya trauma.
Penurunan dilakukan hingga mencapai kadar PaCO2 sekitar
20-25 mmHg, yang dikenal sebagai tindakan hiperventilasi.
Penurunan PaCO2 ini akan menyebabkan vasokonstriksi
pembuluh darah otak dan kondisi ini secara langsung akan
menyebabkan penurunan laju aliran darah ke otak; dengan
akibat (secara tidak langsung) akan memicu proses iskemik
cerebral .
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai