Anda di halaman 1dari 28

KONSEPSI

FIQH
LINGKUNGAN
TENTANG
KONSERVASI
LINGKUNGAN
Contents
Pelestarian dan Konservasi
Konservasi Hutan dalam
Lingkungan dalam
Konsepsi Fiqh Lingkungan
Konsepsi Fiqh Lingkungan

Pelestarian Sumber Daya Pelestarian Sumber Daya Laut


Mineral dan Tambang dalam dalam
Konsepsi Fiqh Lingkungan Konsepsi Fiqh Lingkungan
PELESTARIAN DAN
KONSERVASI LINGKUNGAN
DALAM
KONSEPSI FIQH LINGKUNGAN
Lingkungan & Konservasi
Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruangan dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi keberlangsungan perikehidupan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya.
Islam memandang lingkungan sebagai suatu sistem yang terdiri atas komponen-
komponen yang bekerja secara teratur sebagai suatu kesatuan, sehingga apabila ada
salah satu bagian yang rusak, maka akan menimbulkan kerusakan pada yang
lainnya.
Konservasi (conservation) berarti suatu usaha pengelolaan yang dilakukan oleh
manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam sehingga dapat menghasilkan
keuntungan sebesar-besarnya secara berkelanjutan untuk generasi manusia saat ini,
serta tetap memelihara potensinya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan
aspirasi-aspirasi generasi yang akan datang.
Lanjutan
Timbulnya kerusakan alam atau lingkungan hidup, seperti pemanasan global (global warming), efek
rumah kaca, kenaikan suhu udara, dan lainnya, sebagian besar adalah akibat dari keserakahan
manusia yang memilih cara pintas mengeksploitasi lingkungannya secara besar-besaran tanpa
memikirkan dampaknya di kemudian hari. Oleh karena itu, sejak awal Allah SWT telah
memperingatkan adanya akibat ulah manusia tersebut melalui firman-Nya dalam QS. ar-Ruum: 41.


Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia,
supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar).
(QS. ar-Ruum: 41)
Lanjutan
Dalam pandangan Islam, manusia ialah
khalifah fil ardl (di muka bumi),
sebagaimana tercantum dalam QS. al-
Anam: 165: Dan Dia-lah yang
menjadikan kamu penguasa-penguasa di
bumi dan Dia meninggikan sebagian
kamu atas sebagian (yang lain) beberapa
derajat, untuk mengujimu tentang apa
yang diberikan-Nya kepadamu.
Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat
siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dalam berinteraksi dan mengelola alam serta
lingkungan hidup, manusia mengemban 3 (tiga)
amanat dari Allah SWT, yaitu:

al- Manusia diberi kebebasan baik mengelola atau


hanya sebatas mengambil manfaat dari alam
dengan sebaik-baiknya demi kemakmuran dan

Intifa
kemaslahatan, selagi tidak merusak terhadap
lingkungan tersebut

al- Manusia dituntut untuk senantiasa memikirkan


dan menggali rahasia di balik ciptaan Allah
seraya dapat mengambil pelajaran dari berbagai

Itibar
kejadian/peristiwa alam, agar bertambah
ketakwaannya kepada Allah SWT

al- Manusia diwajibkan untuk terus menjaga dan


memelihara kelestarian lingkungan untuk dirinya
maupun makhluk hidup lainnya, karena masa

Islah
depan lingkungan itu tergantung pada
bagaimana manusia itu mengelolanya
Adapun asas perlindungan dan konservasi
lingkungan dalam perspektif Islam, meliputi:

Air (al-Ma) Udara (al-Rih) Tanah (al-Ardh)


Allah SWT telah menciptakan Perlindungan dan Melalui tanah, Allah SWT
air dan mentakdirkannya pemeliharaan udara menyediakan sumber makanan
sebagai asal muasal merupakan kewajiban manusia, dan kebutuhan-kebutuhan
kehidupan, sebagaimana karena memelihara udara dari hidup lainnya. Melalui tanah ini
firman-Nya, ...dan dari air pencemaran dan kerusakan pula Allah SWT menunjukkan
Kami jadikan segala sesuatu sama nilainya dengan tanda-tanda kekuasaan-Nya
yang hidup... (QS. al-Anbiya: memelihara kehidupan itu sebagai Sang Pencipta Alam,
30). Di samping itu, air juga sendiri. Dalam hal ini berlaku sebagimana tertera dalam
mempunya fungsi religius, kaidah, Segala sesuatu yang firman-Nya, (Yaitu) orang-
yakni untuk bersuci. sangat diperlukan untuk orang yang mengingat Allah
memenuhi kewajiban penting sambil berdiri atau duduk atau
menjadi wajib hukumnya. dalam keadaan berbaring dan
mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi ...
(QS. Ali Imran: 191).
KONSERVASI HUTAN
DALAM
KONSEPSI
FIQH LINGKUNGAN
Konsep Hutan &
Perlindungannya
Hutan dan segala ekosistem yang berada di dalamnya
merupakan bagian dari komponen penentu kestabilan
alam.
Islam menempatkan ekosistem hutan sebagai wilayah
bebas (al-mubahaat). Artinya hutan beserta semua
komponen di dalamnya merupakan milik umum
(bersama), termasuk halnya yang berkaitan dengan
perlindungan.
Perlindungan dan pengamanan hutan adalah suatu
kegiatan untuk menjaga dan melindungi hutan, baik
di dalam maupun di luar kawasan dari berbagai
gangguan yang dapat mengganggu dan merusak
sumber data alam yang ada di dalamnya, seperti flora
dan fauna, ekosistem, habitat, tata air, dan lain-lain.
Peran manusia sebagai subjek atas alam tidak mengurangi keharusan
manusia dalam kebergantungannya pada lingkungan. Ini artinya,
melestarikan lingkungan (hutan) merupakan tanggung jawab manusia,
sebagaimana dalam firman-Nya:

Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)


memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah
amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-Araf: 56)
Islam Sebagai agama samawi, Islam
menekankan kepada seluruh umatnya
untuk selalu berperilaku konservatif
terhadap lingkungan dengan cara:
Melakukan perlindungan terhadap berbagai potensi
sumber daya alam (hutan dan perairan) yang telah
1. diciptakan Allah SWT.

Dengan ilmu pengetahuannya manusia wajib


melakukan pengawetan sumber daya alam hayati
2. dan ekosistemnya, untuk menopang berbagai
budidaya.
Manusia dapat memanfaatkan potensi sumber data
alam untuk meningkatkan kesejahteraannya dengan
3. bijaksana dan menjaga kelestarian alam dan
lingkungan
Dalam al-Quran maupun sunnah, terdapat beberapa
istilah yang menyinggung tentang semangat
konservasi dan pelayanan terhadap pelestarian alam
dan lingkungan,di antara istilahnya disebutkan
secara spesifik dalam bentuk praktis yang pernah
diajarkan oleh Rasulullah SAW, dan bahkan beberapa
dianggap vital dalam kondisi terkini:

ihya al-
mawat waqaf

iqta hima

ijarah
harim
Hima adalah suatu kawasan yang khusus dilindungi
oleh pemerintah (imam atau khalifah) atas dasar
syariat guna melestarikan kehidupan liar serta hutan.
Pelestarian hutan, termasuk di dalamnya perlindungan
terhadap keaslian lembah, sungai, gunung dan
pemandangan alam lainnya, di mana makhluk hidup di
dalamnya juga termasuk dalam istilah hima.
Pada konteks sekarang ini, hima dapat diwujudkan
dalam bentuk cagar alam, taman nasional atau hutan
lindung.
PELESTARIAN SUMBER DAYA
MINERAL DAN TAMBANG
DALAM KONSEPSI FIQH
LINGKUNGAN
Dalam Islam, status kepemilikan terhadap seluruh
harta kekayaan yang ada di bumi ini dapat
dikategorikan dalam 3 kelompok, yaitu:

Kepemilikan
individu

Kepemilikan
umum

Kepemilikan
negara
Posisi Barang Tambang & Mineral
Hukum tambang yang tidak terbatas
jumlahnya adalah milik umum, juga meliputi
semua tambang, baik tambang yang nampak
yang bisa diperoleh tanpa harus susah payah,
yang bisa didapatkan oleh manusia, serta
bisa mereka manfaatkan, semisal garam,
antimonium, batu mulia, dan sebagainya;
ataupun tambang yang berada di dalam perut
bumi yang tidak bisa diperoleh selain dengan
kerja keras dan susah payah semisal tambang
emas, perak, besi, tembaga, timah dan
sejenisnya. Baik berbentuk padat, semisal
Kristal ataupun berbentuk cair semisal
minyak tanah, maka semuanya adalah
Prinsip-prinsip umum yang ditetapkan Islam dalam
mengelola sumber daya mineral dan tambang,
seperti dikemukakan Qadir Gassing HT.19 sebagai
berikut:
Segala isi alam semesta (khususnya barang
tambang) merupakan ciptaan Tuhan sekaligus
milik-Nya

Segala isi alam (khususnya tambang)


diperuntukkan bagi manusia

Segala jagat raya ditundukkan untuk manusia

Istikhlaf, yaitu manusia hanya diberi amanah untuk


mengelola bumi (barang-barang tambang) secara
bertanggung jawab
Lanjutan
Sebagai khalifah fil ardh, tugas manusia untuk
mengelola alam (tambang) demi mencapai tujuannya
yakni bermanfaat demi kesejahteraan umat manusia

Dilarang boros sekalipun dalam kebaikan

Pengelolaan sumber daya alam mineral dan tambang


harus tetap menjaga keseimbangan dan
kelestariannya

Prinsip peri-Kemakhlukan, artinya bahwa dalam


mengelola sumberdaya alam (tambang) harus
menjaga keseimbangannya
Apabila sumber daya mineral dan
tambang merupakan milik bersama,
maka pengelolaan dan pelestariannya
pun menjadi tanggung jawab bersama.
Sumber daya alam pada umumnya dan
Karena tugas manusia sebagai khalifah
tambang pada khususnya sebagai
di muka bumi adalah tugas yang
kekayaan yang tak ternilai harganya
dipertanggungjawabkan hingga akhirat.
tersebut wajib dikelola secara bijaksana
agar dapat dimanfaatkan secara berdaya
guna, berhasil guna, dan berkelanjutan
demi kesejahteraan rakyat, baik
generasi sekarang maupun generasi
yang akan datang.
Pelestarian
Sumber Daya Laut dalam
Konsepsi Fiqh Lingkungan
Kekayaan Laut
Laut menyimpan sumber data
alam yang sangat melimpah.
Potensi ikan laut Indonesia
sebesar 6,7 juta ton per tahun
yang tersebar di perairan Zona
Ekonomi Eksklusif diperkirakan
mampu menyumbang
pemasukan devisa sebesar 10
milyar dolar Amerika per tahun
mulai tahun 2003.
Dalam syariat Islam, ikan, mutiara maupun barang-barang lainnya
merupakan sumber daya kelautan masuk kategori al-madan al-dhahir
(kekayaan yang jelas tampak dan tidak terlalu sulit dieksploitasi).
Dalam hal ini, syariat menegaskan bahwa prinsip dasar dalam barang-
barang demikian adalah bebas, artinya bagi siapapun diperbolehkan untuk
memanfaatkan selamanya.
Kekayaan yang begitu besar tentunya harus diimbangi dengan pelestarian
yang seimbang. Begitupun sumber daya laut ini merupakan salah satu
ekosistem yang harus dijaga kelestariannya, dengan kaidah fiqh, Dar` al-
mafasid muqaddam ala jalb al-mashalih (Menghindari kerusakan harus
didahulukan daripada mengambil kemaslahatan).
Keindahan Laut
Indonesia

Pantai
Kepulauan Raja
Kepulauan
Ampat
Seribu

Pulau Lengkuas,
Wakatobi
Belitung
Pantai Lovina, Pantai Natsepa,
Bali Ambon

Taman Laut Taman Laut


Raja Ampat Derawan
Selat Pantar
Alor
Taman Laut
Bunaken

Laut Karimun Taman Laut


Jawa Banda
Takabonerate Wakatobi

Taman Laut The Coral


Rubiah Triangle
Sekian

Anda mungkin juga menyukai