FIQH
LINGKUNGAN
TENTANG
KONSERVASI
LINGKUNGAN
Contents
Pelestarian dan Konservasi
Konservasi Hutan dalam
Lingkungan dalam
Konsepsi Fiqh Lingkungan
Konsepsi Fiqh Lingkungan
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia,
supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar).
(QS. ar-Ruum: 41)
Lanjutan
Dalam pandangan Islam, manusia ialah
khalifah fil ardl (di muka bumi),
sebagaimana tercantum dalam QS. al-
Anam: 165: Dan Dia-lah yang
menjadikan kamu penguasa-penguasa di
bumi dan Dia meninggikan sebagian
kamu atas sebagian (yang lain) beberapa
derajat, untuk mengujimu tentang apa
yang diberikan-Nya kepadamu.
Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat
siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dalam berinteraksi dan mengelola alam serta
lingkungan hidup, manusia mengemban 3 (tiga)
amanat dari Allah SWT, yaitu:
Intifa
kemaslahatan, selagi tidak merusak terhadap
lingkungan tersebut
Itibar
kejadian/peristiwa alam, agar bertambah
ketakwaannya kepada Allah SWT
Islah
depan lingkungan itu tergantung pada
bagaimana manusia itu mengelolanya
Adapun asas perlindungan dan konservasi
lingkungan dalam perspektif Islam, meliputi:
ihya al-
mawat waqaf
iqta hima
ijarah
harim
Hima adalah suatu kawasan yang khusus dilindungi
oleh pemerintah (imam atau khalifah) atas dasar
syariat guna melestarikan kehidupan liar serta hutan.
Pelestarian hutan, termasuk di dalamnya perlindungan
terhadap keaslian lembah, sungai, gunung dan
pemandangan alam lainnya, di mana makhluk hidup di
dalamnya juga termasuk dalam istilah hima.
Pada konteks sekarang ini, hima dapat diwujudkan
dalam bentuk cagar alam, taman nasional atau hutan
lindung.
PELESTARIAN SUMBER DAYA
MINERAL DAN TAMBANG
DALAM KONSEPSI FIQH
LINGKUNGAN
Dalam Islam, status kepemilikan terhadap seluruh
harta kekayaan yang ada di bumi ini dapat
dikategorikan dalam 3 kelompok, yaitu:
Kepemilikan
individu
Kepemilikan
umum
Kepemilikan
negara
Posisi Barang Tambang & Mineral
Hukum tambang yang tidak terbatas
jumlahnya adalah milik umum, juga meliputi
semua tambang, baik tambang yang nampak
yang bisa diperoleh tanpa harus susah payah,
yang bisa didapatkan oleh manusia, serta
bisa mereka manfaatkan, semisal garam,
antimonium, batu mulia, dan sebagainya;
ataupun tambang yang berada di dalam perut
bumi yang tidak bisa diperoleh selain dengan
kerja keras dan susah payah semisal tambang
emas, perak, besi, tembaga, timah dan
sejenisnya. Baik berbentuk padat, semisal
Kristal ataupun berbentuk cair semisal
minyak tanah, maka semuanya adalah
Prinsip-prinsip umum yang ditetapkan Islam dalam
mengelola sumber daya mineral dan tambang,
seperti dikemukakan Qadir Gassing HT.19 sebagai
berikut:
Segala isi alam semesta (khususnya barang
tambang) merupakan ciptaan Tuhan sekaligus
milik-Nya
Pantai
Kepulauan Raja
Kepulauan
Ampat
Seribu
Pulau Lengkuas,
Wakatobi
Belitung
Pantai Lovina, Pantai Natsepa,
Bali Ambon