Anda di halaman 1dari 38

Neuro-Oftalmologi

M. Hidayat

Bagian Ilmu Penyakit Mata


Fakultas Kedokteran Unand
Perjan RS M. DJamil
Padang 2016
Neuro-oftalmologi

Kelainan dari berbagai persyarafan


mata atau kelainan pada mata yang
timbul
akibat kelainan syaraf lain,
khususnya SSP
N.Optikus (N II)

Informasi penglihatan di bawa oleh


N.Optikus ke pusat penglihatan di otak
untuk di interprestasikan lobus ociptal
N.Optikus (N II)
Tempat berkumpulnya akson sel ganglion retina
Berselubung arakhnoid & duramater
bersambung selubung otak.
Kira 1 cm di belakang bola mata ditembus arteri
& vena sentralis. Mendarahi retina bag.dalam &
sebag. n.optikus sendiri (vasa nervorom)
Sekitar papila mendapat perdarahan dari
ranting art.siliaris post. mel. sirkulus arteriosus
zinn-haller.
N.Optikus
Intra okuler
Intra orbita
Intra canalicular
Intra kranial
Intra Okuler
Papila n.optikus berada dlm mata
Terdiri dari:
Nerve fiber layer
Lamina choridalis
Lamina cribrosa
Bulat lonjong
Merah kekuningan
C/D : 0.3-0,6
Arteri dan Vena sentralis
TIK papil jadi edema
N. Optikus Intra Oculer
Papila N.optikus

Bulat lonjong
Merah kekuningan
C/D : 0.3-0,6
Arteri dan Vena sentralis
Arteri dan Vena sentralis
TIK papil jadi edema
Kelainan N. Optikus

Neuritis Optikus
Neuropati Optikus Iskemik Anterior
Papil Edema
Atropi N.Optikus
Neuritis optika
Demielinasi saraf optik
Akibat infeksi (fokus infeksi dlm tubuh, sinus

paranasalis), defisiensi vit B, degenersi saraf herediter


Obat- obatan : INH ,Etambutol, interferon ( jarang)

Penyakit yg berhubungan
N.Optik
Multipel sclerosis
Inflamasi viral
Sarkoidosis
Gejala
Visus jelek
Ggn persepsi warna
Dapat disertai nyeri

Fundus: papil edema, hiperemis, batas kurang


jelas
Retrobulbar : fundus tdk ada kelainan
Reflek pupil langsung melambat,(-)
Refleks pupil tak lansung : baik
RAPD +
Skotoma sentral
Fundus: Papil sembab, batas kabur, kapiler
&vena retina melebar & berkelok-kelok,
perdarahan, eksudat putih di makula
Pengobatan

Sesuai Kausal
Kortikosteroid dosis tinggi-intravena,atau
oral
Kadang sembuh sendiri
Sering residif
Neuropati Iskemik Anterior
Akut
Akibat : tersumbat arteri siliaris posterior
Orang tua, DM, atherosklerotik, hipertensi
Bisa bersamaan dg arteritis temporalis
Gejala:
- Kabur tiba-tiba
- Ggn lap pandang: altitudinal, sektoral
Gambaran klinis
Kabur tiba-tiba,terutama pagi bangun
tidur
Tidak nyeri

Jika bersamaan arteritis temporalis:


Nyeri kepala, arteri temporalis tegang &
nyeri
Bisa demam
Fundus
Seperti neuritis optika, lebih pucat
Papiledema
Etiologi : masa intrakranial (SOL), tumor
otak, bekuan darah/perdarahan, perdarahan
sub arakhnoid otak, aneurisma yg
pecah,radang, abses otak
Umumnya bilateral

Unilateral:
Sindroma Foster Kennedy: sebelah edema
& satu lagi atropi
Etiologi : tumor belakang bola mata
Papiledema

Tekanan intrakranial meninggi ,Vena


retina sentralis terhambat, aliran
aksoplasmik terhambat
Fundus: Papil sembab, batas kabur,
kapiler &vena retina melebar &
berkelok-kelok, perdarahan,
eksudat putih di makula,
radier
Mirip : hipertensi maligna
arteri sempit, bercak putih( cotton wool
exudate)
Kelainan :
Visus bagus pada stadium awal
Jelek pada stadium kronis atau
mengenai jalur visuil
Sefalgia terus menerus, muntah
Gejala lain:
Sefalgia terus menerus, muntah

Visus masih lumayan, kecuali sdh kronis

atau mengenai jalur visuil


Atropi Nervus Optikus

Akibat lanjut dari lesi atau penyakit pd


nervus optikus,tumor, degenerasi
syaraf,herediter atau didapat
Fundus : papil terlihat pucat.

1. Primer : pucat, batas tegas

2. Sekunder: papil pucat,batas kabur


Etiologi: papilitis, papiledema, neuropati
iskkemik anterior
Atropi Nervus Optius dapat disebabkan:

Trauma nerv.optikus rusak


Tumor sinus sfenoidalis atau sinus
ethmoidalis
Lesi jalur visuil anterior timbul atropi
setelah beberapa lama.
Lesi jalur visuil posterior tdk
menimbulkan atropi
Keracunan logam berat, Hg,Pb, metanol
atau obat tertentu.obat kina, TBC
Peradangan n.optikus intrakranial
Jika disertai terganggunya syaraf III,IV,VI
disebut Sindroma Apeks orbita
Gejala
Visus sangat kabur
Lapangan pandang sempit
atau buta sama sekali
Jalur Visuil

Jaras syaraf yg dilalui impuls penglihatan :

Sel sel ganglion retina N.Optikus


Khiasma optikum Traktus optikus
Badan genikulatum Lateral
Radiasio Optikus
Korteks visuil di lobus osipitalis
dari 1 titik cahaya jatuh pada
corresponding pointsmasing
masing retina kanan dan kiri

Disampaikan ke satu titik


bersama di korteks visuil
daerah fissura calcarina

Dari titik lebih sentral


retina lebih ke belakang
korteks visuil
Dari makula / fovea di
puncaknya
Lapangan Pandang
Untuk menilai jalur visual normal
Menilai bentuk lesi jalur visual dan

menetukan lokasinya lokasi


Pemeriksaan
Test konfrontasi
Perimetri :
1.Statik : perimetri Goldman
computerized perimetri: Humprey
Kinetik : tangen screen
Lesi jalur visuil

Lesi N.Optikus : Skotoma sentral


Buta sebelah

Khiasma Optikum : Hemoanopsia


Bitemporal

Traktus Optikus :Hemianopsia Homonim


Kontralateral

Badan Genikulatum Lateral : Hemianopsia


homonim
Lesi jalur visuil

Lobus Temporal: Hemikwadranopsia


Homonim bag atas. Bisa kongruen
Lob.Parietal : HH lengkap atau bag.bawah
Lobus Oksipital : HH kongruen, bag.
sentral bisa bebas.
Kedua Lob.oksipital : defek luas, bisa
tersisa sentral (tunnel Vision)
Lesi padaTraktus optikus, BGL, jaras radiasio
optikusggn lap.pandang Hemianopsia
homonim atau hemikuadranopsia.

Lesi lobus osipitalis hemianopsia


homonim dg bag.sentral terbebas
Art .serebralis medius & posterior
Khiasma
Optikum
Khiasma:
Diatas kelenjer Hipofise
Lateral diapit Art.karotis Interna kiri &kanan
Serat syaraf medial retina bersilang ditengah
khiasma, membelok ke N.optikus sebelahnya
Tekanan pada khiasma menimbulkan ggn
lap.pandang hemianopsia bitemporal
Tumor kelenjer Hipofise

Tekanan dari lateral hemianopsia


binasal
Aneurisma atau pengerasan Art.karotis
interna

Anda mungkin juga menyukai