KELOMPOK 6
Disusun oleh:
A. Trematoda Hati
Cacing-cacing ini hidup di dalam jaringan hati, saluran empedu,
kandung empedu atau di dalam ductus pancreaticus.
B. Trematoda Usus
Fasciolopsis buski (Giant Intestinal Fluke)
Heterophyes heterophyes
Hospes definitif Heterophyes heterophyes (minute fish intestinalis
fluke) adalah manusia, mamalia pemakan ikan, anjing, kucing, burung dan
lain-lain. Cacing dewasa hidup di bagian tengah usus halus dan di bagian
lumen atau melekat pada mukosa usus di antara vili-vili. Penyakit yang
disebabkannya disebut heterofiasis.
C. Trematoda Paru
Paragonimus westermani adalah parasit zoonosis yang dikenal sebagai
cacing paru yang menyebabkan penyakit paragonimiasis. Cacing dewasa
hidup dalam bentuk kista di jaringan paru hospes definitifnya, yaitu
manusia dan hewan pemakan ketam atau udang batu seperti kucing,
kambing, sapi, anjing, babi, tikus, luak, serigala dan lain-lain. Nama
penyakitnya yaitu paragonimiasis.
D. Trematoda Darah
Schistosoma japonicum
Manusia merupakan hospes definitif Schistosoma japonicum (oriental
blood fluke), sementara babi, anjing, kucing, kerbau, sapi, kambing,
kuda dan rodensia merupakan hospes reservoar.
Schistosoma mansoni
Schistosoma mansoni (large intestinal blood fluke) adalah salah satu
spesies trematoda darah yang mempunyai kelamin terpisah.
Penyakitnya disebut skistosomiasis. Pada manusia, cacing ini
menyebabkan skistosomiasis usus.
Schistosoma haematobium
Nama penyakit yang ditimbulkan oleh cacing Schistosoma haematobium
(bladder blood fluke) adalah hematuria skistosoma, skistosoma
vesikalis, bilharziasis urinarius atau yang sering disebut skistosomiasis
kandung kemih.
SUSUNAN/STRUKTUR SEL
TREMATODA
A. Trematoda Hati
Clonorchis sinensis (Chinese Liver Fluke)
Clonorchis sinensis dewasa
berbentuk pipih seperti
daun, mempunyai ukuran
panjang sekitar 12-20 mm
dan lebar badan sekitar 3-5 mm.
Opistorchis
Opistorchis dewasa berbentuk seperti pisau bedah (lanset) dengan
panjang badan antara 7-12 mm dan lebar badan antara 2-3 mm.
Fasciola hepatica (Sheep Liver Fluke)
Fasciola hepatica mempunyai
ukuran panjang tubuh antara
20 dan 30 mm dan lebar
badan antara 8 dan 13 mm.
Bentuk cacing dewasa pipih
seperti daun yang mempunyai
tonjolan khas di daerah
anterior (cephalic cone),
sehingga memberi gambaran
seperti bahu (shoulder).
B. Trematoda Usus
Fasciolopsis buski (Giant Intestinal Fluke)
Fasciolopsis buski dewasa mempunyai bentuk
seperti daun, dengan ukuran panjang badan
antara 20 dan 70 mm dan lebar badan antara
8 dan 20 mm.
Echinostoma
Echinostoma dewasa berukuran 15x3,5 mm dengan kutikulum yang
mempunyai sisik-sisik halus. Di sekitar oral sucker terdapat banyak
duri yang merupakan ciri khas anatomi cacing ini.
Heterophyes heterophyes
Heterophyes dewasa berukuran
sangat kecil dengan panjang
badan sekitar 1,3 mm dan lebar
badan sekitar 0,5 mm. Cacing
berbentuk piriform, berwarna
agak kelabu. Cacing dewasa
mempunyai kutikulum yang
berduri halus seperti sisik.
C. Trematoda Paru
Paragonimus westermani dewasa berwarna coklat kemerahan
dengan panjang badan sekitar 16 mm x 8 mm dan ketebalan 5 mm.
Cacing paru mempunyai dua jenis alat isap, yaitu oral sucker dan
ventral sucker yang sama besar.
D. Trematoda Darah
Schistosoma
Saluran pencernaan cacing ini
mula-mula bercabang menjadi
dua sekum, kemudian di daerah
posterior tubuh, kedua cabang
sekum akan kembali menjadi
satu saluran buntu.
PERKEMBANGBIA
KAN
A. Trematoda Hati
Clonorchis sinensis (Chinese Liver Fluke)
Tiap telur menghasilkan mirasidium, selanjutnya berkembang dalam
beberapa tahap (sporokista, redia, serkaria). Serkaria keluar dari keong
dan dalam waktu yang singkat berenang dalam air, mereka akan kontak
dan mempenetrasi ikan air tawar, yang kemudian membentuk
metaserkaria. Infeksi pada manusia terjadi jika makan ikan yang tidak
di masak dengan baik, di asinkan, di asamkan atau di asapkan. Sesudah
tertelan, metaserkaria berekskistasi di dalam duodenum dan dalam
saluran empedu asenden. Pematangan biasanya selama 1 bulan. Cacing
dewasa (berukuran 10-25 mm x 3-5 mm) berdiam dalam usus halus.
Opistorchis felineus (Cat Liver Fluke)
Cacing dewasa mengeluarkan dan mengembangkan telur dalam tinja.
Sesudah tertelan keong (hospes intermediat I), telur mengeluarkan
mirasidium, selanjutnya dalam keong terjadi tahap perkembangan
(sporokista, redia, serkaria). Serkaria dikeluarkan dari keong dan
mempenetrasi ikan air tawar (hospes intermediat II), mengkista
menjadi metaserkaria dalam otot.
Echinostoma ilocanum
Dapat menyebabkan infeksiringan dan infeksi berat.
Heterophyes heterophyes
Gejala klinis yang terjadi biasanya diare dan kolik abdomen.
C. Trematoda Paru
Paragonimus westermani
Cacing dewasa yang berada dalam paru dan bronkus manusia dapat
menimbulkan gejala batuk dan sesak napas, sakit dada serta demam yang
disebut dengan hemoptisis endemis yang biasanya terjadi pagi hari, mirip
dengan tuberkulosis, ketika penderita mengeluarkan sputum berdarah.
D. Trematoda Darah
Schistosoma
Semua stadium cacing Schistosoma baik cacing dewasa, serkaria maupun telur
cacing dapat menyebabkan perubahan patologik pada jaringan tubuh penderita.
Terdapat tiga tahapan klinis skistosomiasis, yaitu masa inkubasi biologis, tahap
stadium akut dan tahap stadium kronis.
THANKS
FOR
YOUR
ATTENTION