(Glutamin ) 2. Cotton bud 2. 66 ekor tikus jenis Wistar jantan 3. Kandang tikus 3. Aquadest 4. Sarung tangan 4. HBS pelet Cara Kerja 1. Dipilih 138 tikus jantan jenis Wistar (rattus noevegicus ) yang berumur dewasa muda dengan berat sekitar 180-200 gram. 2. Aklimatisasi tikus selama 7 hari dengan diberikan makan standart yaitu HBS pellet selama penelitian dalam kandang masing-masing. 3. Pada penelitian ini terdapat 6 kelompok perlakuan, yaitu kelompok K ( Aquadest ), kelompok 1 (Glutamin dengan konsentrasi 100 % ), Kelompok 2 ( Glutamin dengan konsentrasi 50 % ), Kelompok 3 ( Glutamin dengan konsentrasi 25 % ), Kelompok 4 ( Glutamin dengan konsentrasi 12.5 % ), Kelompok 5 ( Glutamin dengan konsentrasi 6.25 % ). 4. Pembuatan luka buatan pada mukosa bibir tikus bagian bawah kanan sepanjang 5 mm dengan kedalaman 1 mm menggunakan scalpel. 5. Tikus di diamkan selama 2 hari hingga terbentuk ulcer pada luka buatan. 6. Dilakukan swab pada mukosa tikus untuk pemeriksaan histopatologis dan dilakukan pengamatan jumlah neutofil, limfosit serta sel plasma sebelum diberi perlakuan. 7. Pemberian aplikasi gel gutamin dengan konsentrasi 100 %, 50 %, 25 %, 12.5 %, 6.25 %, serta Aquadest pada kelompok kontrol. 8. Pengaplikasikan Gel Glutamin pada ulcer menggunakan cotton bud, tiga kali sehari pada pagi, siang, dan malam hari selama 3 hari pada masing- masin kelompok.