Preceptor:
Wahyu Harihardjaja, dr., Sp.PD., M.Kes
Red
Yellow
Green
Black
PRIMARY SURVEY
Airway
Clear/Unclear
Breathing
Clear/Unclear
Circulation
Clear/Unclear
Pasien datang
Sendiri
Diantar oleh: Keluarga
Pengkajian Assessment
Auto anamnesa
Allo anamnesa
Pukul Periksa : 21.10 WIB
Riwayat Pengobatan
Riwayat perawatan pada pasien yaitu sekitar satu bulan yang lalu di RSUD Cililin dan
dirawat dengan keluhan yang sama
Pasien datang ke UGD untuk mengobati keluhan sesaknya dan diberikan nebulisasi
combivent, namun keluhan masih belum berkurang
Kemudian keluhan pasien berkurang setelah mendapatkan obat melalui infus dan di rawat
di RSUD Cililin
Airway : Clear
Breathing : - Oksigen 2-4 liter/menit via nasal canule
- Nebulisasi dengan combivent 1 unit dose vial (2,5 ml)/8 jam
- Ceftizoxime 2x 1gr iv
- Metilprednisolon 2 x 62,5 mg/12 jam iv
Circulation : Clear
Disability : GCS 15
Exposure : Menghindari asap rokok dan polusi udara
Monitoring : Cek respirasi, wheezing, SpO2
TATALAKSANA LAIN
Amlodipin 1 x 10 mg
KESIMPULAN
Perbaikan
Stabil
Perburukan
TINDAK LANJUT
Rujuk
Rawat
Pulang Paksa
Pulang
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit paru yang ditandai oleh
hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progresif nonreversibel
atau reversibel parsial.
Bronkitis Kronis
Emfisema
>10.000.000
56.600.000
Diper
kirakan
4,8 terdapat
juta pasien
dengan
5,6% p re valens
Angka
ini men
dengan ingkat
banyakn makin
ya ju
perokok mlah
FAKTOR RISIKO
1. Merokok
2. Polusi udara dalam ruangan
3. Paparan saat bekerja
4. Polusi udara luar
5. Genetik
6. Usia dan gender
7. Pertumbuhan paru-paru
8. Status sosial ekonomi
9. Asma dan hiperaktivitas saluran nafas
10. Bronkhitis kronis
11. Infeksi
PATOFISIOLOGI
Anamnesis
Batuk kronis
Sputum
Batuk kronis
Sputum
Palpasi
Pada emfisema fremitus melemah, sela iga melebar
Perkusi
Pada emfisema hipersonor dan batas jantung mengecil, letak
diafragma rendah, hepar terdorong ke bawah
Auskultasi
Suara napas vesikuler normal atau melemah
Terdapat ronki dan atau mengi pada waktu napas biasa
Ekspirasi memanjang
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Rutin :
1. Faal paru
Spirometri
Uji bronkodilator (pada PPOK stabil)
2. Darah rutin
Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit
3. Radiologi
Foto thoraks PA dan lateral singkirkan penyakit paru lain
PENATALAKSANAAN
Eksaserbasi
Eksaserbasi merupakan episode bertambahnya dispnea, batuk dan perubahan karakter
sputum dan memerlukan terapi tambahan
Dapat berhubungan dengan tanda penyakit lain, termasuk demam, mialgia, dan nyeri
tenggorokan.
Infeksi bakteri merupakan penyebab pada kebanyakan kasus.
PENATALAKSANAAN
Non farmakologi:
Edukasi
Menghentikan kebiasaan merokok/mengurangi pajanan polusi, latihan fisik/olahraga (peningkatan
VO2 max, meningkatkan kemampuan otot pernapasan)
Farmakologi:
Bronkodilator
1. Golongan agonis beta - 2
Bentuk nebuliser dapat digunakan untuk mengatasi eksaserbasi akut, tidak dianjurkan untuk
penggunaan jangka panjang. Bentuk injeksi subkutan atau drip untuk mengatasi eksaserbasi berat.
2. Golongan antikolinergik
Digunakan pada derajat ringan sampai berat, disamping sebagai bronkodilator juga mengurangi
sekresi lendir (maksimal 4 kali perhari).
3. Golongan xantin
Bentuk suntikan bolus atau drip untuk mengatasi eksaserbasi akut.
PENATALAKSANAAN
Anti inflamasi
Bila terjadi eksaserbasi akut diberikan bentuk oral atau injeksi intravena. Berfungsi menekan inflamasi yang
terjadi, dipilih golongan metilprednisolon atau prednison.
Antibiotik infeksi
Terapi oksigen
Memperbaiki hipoksemi dan mencegah keadaan yang mengancam jiwa
KOMPLIKASI
1. Gagal napas
2. Infeksi berulang
3. Kor pulmonal
TERIMA KASIH
41