Anda di halaman 1dari 9

MEKANISME KEBIJAKAN MONETER

Proses berjalannya suatu Kebijakan Moneter


Instrumen Kebijakan Moneter
- Kebijakan kuantitatif
a) Open Market Operations
b) Discount Rate Policy (Discount Rate Operations)
c) Reserve Requirements Policy
- Kebijakan Kualitatif
a) Selective Credit
b) Moral Suasion

(SS 233 dst & TT 237)


Instrument/ Alat-alat Kebijakan Moneter
I. Open Market Operation
II. Discount Rate Policy
III. Reserve Requirements Policy

Instrument Kebijakan Moneter Sasaran Antara Tujuan Akhir

Ad I
Operasi Pasar Terbuka (Instrumen Paling Pokok)
BS sebagai penjual atau pembeli Surat Berharga
Jika sebagai penjual Surat Berharga pemerintah di pasar terbuka (bursa effek)
Aktiva dan kewajiban BS
Cadangan bank-bank komersial turun rasio cadangan wajib untuk
menjamin simpanan nasabah Money Supply
Jika BS sebagai pembeli Surat Berharga (sebaliknya) Ms
Ad II
Discount Rate Policy (Politik Diskonto)
- Penetapan tingkat bunga (diskonto) terhadap pinjaman bank-bank komersil
dari BS
Jika i pinjaman Cadangan bank MS
Jika i pinjaman MS

Ad III
Kebijakan Cadangan Wajib
- Perubahan rasio cadangan wajib resmi untuk deposito bank komersial dan
lembaga keuangan lainnya (pada BS)
Melalui penjelasan Instrument Kebijakan Moneter proses berjalannya suatu
kebijakan moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan untuk mempengaruhi MS.

Mekanisme transmisi MS dan pengaruhnya terhadap Output dan Harga

Kebijakan Moneter

Instrument Intermediate Targets Ultimate Objective


(sasaran antara)

1. Open Market 1. Stable Price


1. Cadangan (Reserve)
Operations
2. Low unemployment
2. Discount Rate
2. MS 3. Rapid growth in Real
Policy
GDP
3. Reserve Req Pol
3. Interest Rate
4. Stable BOP
- Dalam menetapkan Kebijakan Moneter, BS menggunakan sasaran antara
(S.A) untuk mencapai tujuan akhir (TA)
- Melalui Instrument 1,2,3 BS menetapkan SA : 1,2,3
- Bersama-sama dengan Kebijakan Fiskal & KM mencapai TA
Perbedaan Pendapat Antara Keynes dan Moneterist

MONETERIST
KEYNES
Jalur MS
Jalur i (interest)
Skema:
Skema :
Base Money MS
MS i I
Pengeluaran Total C Agg Demand
Agg Demand O
O
P
P
unN
un N

(Kesimpulan/skema dari halaman 4)


Perkembangan Sektor Keuangan di Indonesia
Sejak pertengahan 1980-an :
Perkembangan yang cukup pesat.
Beberapa paket deregulasi
-Sejak Juni 1983
- pelepasan pagu kredit
-Pakto 1988 (Sumarlin I)
- penghapusan hambatan pendirian bank
- kantor-kantor cabang dan lain-lain.
-Pakdes 1988
- Manambah LK non bank
-Pakjan 1990
- Kredit untuk Usaha Kecil (KUK)
-Gebrakan Sumarlin II (Feb 91)
- Pengetatan Likuiditas
Akibat reformasi Moneter tersebut
Sektor keuangan maju
- Bank-bank
- Likuiditas
- Pasar Modal
- Dengan adanya SBI bank-bank lebih market oriented, lebih bebas
melakukan operasi pasar terbuka
Kredit macet mulai tahun 1990-an
-Tight Money Policy i MS
-i mencegah capital flight ke LN
Perubahan i di Indonesia tergantung dari
1) Faktor-faktor internal
2) Faktor-faktor eksternal (misal i dari Federal Reserve/ Bank Sentral AS)

1995 : i di Indonesia > i Federal Reserve.


- Jika i tinggi : - terjadi kredit macet/ kurang lancar
- Mengurangi investasi : i I Agg Demand inflasi

Kebijakan Anti Inflasi:


- Kebijakan Moneter dengan menggunakan 3 instrumen KM
Jelaskan!
- Kebijakan Fiskal : jelaskan!
- Kebijakan Output : jelaskan!

Anda mungkin juga menyukai