ALAT-ALAT
OPTIK
FISIKA
YANG AKAN DIBAHAS
BAB 9 CAHAYA BAB 10 ALAT-ALAT
OPTIK
A. SIFAT-SIFAT
A. MATA B. KAMERA
CAHAYA
B. PEMANTULAN
CAHAYA C. LUP D. MIKROSKOP
C. PEMBIASAN
F. OHP dan SLIDE
CAHAYA E. TELESKOP
PROJECTOR
D. KEKUATAN
LENSA
A. SIFAT-SIFAT CAHAYA
Cahaya matahari berasal dari matahari yang terletak jauh dari bumi dan
dipancarkan ke bumi melalui ruang hampa di luar angkasa. Cahaya
sebagaimana bunyi juga merupakan gelombang.Cahaya dapat merambat
melalui ruang hampa sehingga cahaya termasuk gelombang
elektromagnetik.cahaya juga bersifat merambat lurus. Bayangan ada 2
jenis, yaitu : bayangan gelap (umbra) dan bayangan kabur (penumbra).
Cahaya memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
Cahaya merambat lurus
Cahaya dapat menembus benda bening/transparan.
Cahaya dapat dipantulkan.
Cahaya dapat dibiaskan apabila melalui 2 mediumdengan indeks bias
yang berbeda.
Cahaya monokromatis (cahaya putih) dapat diuraikan menjadi beberapa
cahaya berwarna.
Cahaya memiliki energi.
Cahaya dapat berbentuk partikel dan berbentuk gelombang.
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik.
Cahaya dipancarkan dalam bentuk radiasi.
Cahaya merupakan gelombang transversal.
B. PEMANTULAN CAHAYA
Ketika cahaya mengenai suatu permukaan yang dapat memantulkan
cahaya, misalnya cermin, maka cahaya akan dipantulkan. Pemantulan
dengan sudut terhambur di permukaan kasar disebut pemantulan
menyebar atau pemantulan baur (difus), sedangkan pemantulan
dengan sudut teratur di permukaan yang datar dan rata disebut
pemantulan spekular atau pemantulan teratur.
1. Hukum pemantulan cahaya
Pemantulan cahaya ketika cahaya mengenai benda
mengikuti suatu aturan tertentu yang disebut hukum
pemantulan cahaya.
Pada bagian selanjutnya akan dijelaskan beberapa
pemantulan cahaya pada beberapa jenis cermin.
2. Pemantulan Cahaya pada cermin datar
Berikut adalah hukum pemantulan cahaya pada
cermin datar:
Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak
pada satu bidang datar.
Sudut datang sama dengan sudut pantul.
Pada cermin datar, tinggi dan jarak benda dari cermin
sama dengan tinggi dan jarak bayangan benda dari
cermin. Di bawah dan di halaman selanjutnya ini
adalah contoh gambar pemantulan cahaya pada
cermin datar.
3. Pemantulan Cahaya pada cermin cekung
Cermin cekung merupakan cermin yang bersifat
mengumpulkan cahaya(bersifat divergen).Berikut merupakan
gambar pemantulan cahaya pada cermin cekung.Pemantulan
cahaya pada cermin cekung dapat digambarkan dengan 3
sinar istimewa, yakni:
Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui
titik fokus(F).
Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan
sejajar sumbu utama.
Kamera merupakan alat optik yang cara erjanya mirip mata. Kamera menggunakan
lensa cembung yang dapat bergeser maju dan mundur. Bayangan yang dihasilkan
oleh
kamera sama dengan bayangan yang terjadi pada mata. Pada mata bayangan
ditangkap oleh retina, sedangkan pada kamera bayangan ditangkap oleh pelat film.
Bayangan benda yang terjadi pun sama, yakni nyata, terbalik, dan diperkecil.
Pelat film yang diletakkan di belakang lensa cembung adalah suatu zat yang sangat
sensitif terhadap cahaya. Jika pelat film terkena cahaya, akan terjadi proses kimia
pada
film yang kemudian dapat diproses menjadi sebuah foto.
Pada mata terdapat pupil yang berfungsi sebagai pengatur banyaknya cahaya yang
masuk bola mata. Pada kamera, hal ini dilakukan oleh diafragma. Ketika tombol
kamera ditekan, sebuah shutter di belakang lensa akan membuka dan menutup
dengan sangat cepat. Cahaya yang masuk dengan cepat ini diterima oleh pelat film
dan terjadilah proses kimia hingga dapat diproses menjadi sebuah foto.
C. LUP (KACA PEMBESAR)
Lup (kaca pembesar) adalah sebuah lensa cembung. Lensa
ini dapat berfungsi
sebagai lup jika diletakkan pada posisi yang tepat antara
objek yang akan
diamati dan mata. Berdasarkan pembentukan bayangan
pada lensa cembung, untuk menghasilkan bayangan yang
diperbesar, benda diletakkan di antara titik F1 dan O.
Lihatlah gambar di bawah. Bayangan yang terbentuk maya,
tegak, diperbesar. Jadi, apabila kita ingin
menggunakan lensa cembung sebagai lup,maka benda
harus kita letakkan di antara titik F1 dan O. Telah diketahui
juga bagaimana mata melihat sebuah objek. Jika ingin
melihat benda dengan mata rileks supaya tidak lekas lelah,
benda yang diamati harus berada di titik jauh dari mata.
Dalam keadaan seperti ini, dikatakan mata tidak
berakomodasi. Jika kita menginginkan perbesaran yang
lebih besar lagi, kita dapat mendekatkan benda (objek)
asalkan tidak lebih dekat dari titik dekat kita. Jika kita
meletakkan benda di titik paling dekat yang masih dapat
D. MIKROSKOP
Mikroskop terdiri dari dua lensa cembung, yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Lensa
objektif merupakan lensa cembung yang jarak fokusnya pendek, yang diletakkan di
dekat objek. Lensa okuler merupakan lensa cembung yang jarak fokusnya relatif lebih
panjang, yang terletak dengan mata pengamat. Pada dasarnya, lensa okuler berfungsi
sebagai lup sehingga segala ketentuan mengenai lup berlaku pada lensa okuler.
Cahaya dari depan mikroskop ditangkap cermin reflektor, lalu dipantulkan melalui
lubang di bawah meja preparat. Cahaya mengenai objek yang akan diamati,
kemudian diteruskan ke lensa objektif dan kemudian ke lensa okuler. Jarak fokus lensa
objektif terhadap preparat bisa diatur, demikian pula jarak lensa okuler terhadap
lensa objektif. Pengaturan jarak antara objek dengan lensa objektif bertujuan agar
bayangan yang terbentuk jatuh di titik M atau lebih dekat ke lensa objektif sehingga
bayangan bersifat nyata, terbalik, dan sama besar atau diperbesar. Perbesaran
bayangan yang terjadi tergantung pada keadaan mata apakah mata berakomodasi
atau tidak.
Mata Tidak Berakomodasi (mata rileks)
Ketika menggunakan lup dengan mata tidak berakomodasi, bayangan yang terbentuk jatuh di
titik tak berhingga. Untuk menghasilkannya, benda harus terletak di titik fokus lup (atau kurang
sedikit). Oleh karena itu, mata tidak berakomodasi, lensa mata dalam keadaan paling tipis dan
otot-otot mata tidak meregang sehingga mata tidak cepat lelah. Perbesaran yang dihasilkan
dalam keadaan mata tidak berakomodasi adalah:
M = 25/f atau M = n/f Keterangan : M = perbesaran lup f = jarak fokus lup (cm)
n = titik dekat mata (25 cm)
Mata Berakomodasi Maksimum
Ketika menggunakan lup dengan mata berakomodasi maksimum, bayangan yang terbentuk
harus jatuh di titik dekat mata (25 cm). Untuk menghasilkannya, benda harus terletak di antara
titik fokus lup dan lensa (antara titik F dan O). Oleh karena mata berakomodasi maksimum,
lensa mata dalam keadaan menebal sekuat-kuatnya dan otot-otot mata meregang sehingga
mata menjadi cepat lelah. Akan tetapi, dalam kondisi ini akan dihasilkan perbesaran
maksimum. Perbesaran yang dihasilkan dalam keadaan mata berakomodasi maksimum adalah:
Teropong bintang digunakan untuk melihat benda-benda langit yang letaknya jauh
dari bumi. Teropong bintang pada umumnya terdiri dari 2 lensa cembung yang
digunakan sebagai lensa objektif dan lensa okuler. Semua benda yang akan
diamati oleh teropong bintang berada pada titik tak berhingga. Harus diingat juga
bahwa lensa okuler pada prinsipnya selalu berfungsi sebagai lup. Jadi, ketentuan-
ketentuan mengenai cara melihat dengan mata tak berakomodasi dan cara
berakomodasi maksimum berlaku juga di teropong bintang.
Mikroskop dan teropong bintang sesungguhnya tersusun atas 2 lensa cembung.
Akan tetapi, pada mikroskop, jarak fokus lensa objektifnya lebih pendek dibanding
lensa okulernya. Sebaliknya, pada teropong bintang, jarak fokus lensa objektifnya
lebih panjang dari lensa okulernya. Perbedaan lainnya yaitu benda pada mikroskop
diltakkan di antara titik F dan M lensa objektif, sedangkan pada teleskop bendanya
ada di tempat sangat jauh dari lensa objektif.
2. Teropong Bumi
Cara kerja
periskop
F. OVERHEAD PROJECTOR (OHP) dan SLIDE PROJECTOR
Alat-alat yang biasa digunakan dalam sebuah presentasi
adalah Overhead Projector (OHP) dan slide projector.
1. Overhead Projector
OHP adalah sebuah alat yang menayangkan benda tembus cahaya (diapositif) dengan
bantuan cermin cekung dan lensa cembung. Cermin cekung dan lensa cembung sama-
sama berfungsi sebagai pengumpul cahaya.
Lampu proyeksi menyala dan mengarah ke cermin datar bawah, karena difokuskan oleh
kondensor (lensa cembung). Sinar dari lampu projector yang arahnya ke belakang juga
akan mengarah ke depan karena dipantulkan oleh cermin cekung, bergabung dengan
sinar-sinar lainnya. Setelah melalui kondensor, sinar dipantulkan oleh cermin datar ke
bawah ke arah cermin datar atas. Sinar ini menembus gambra tembus cahaya
(diapositif), sehingga bayangan gambar ini mengenai cermin datar atas. Gambar
diapositif adalah gambar yang sesuai dengan warna-warna aslinya, tetapi tembus
cahaya. Berbeda dengan klise yang meskipun tembus cahaya, tetapi mempunyai warna
yang beda dari aslinya. (Gambar pada klise disebut gambar negatif) Bayangan ini
dipantulkan melalui lensa objektif ke layar. Oleh karena itu, bayangan akhir dari
overhead projector adalah nyata, terbalik, dan diperbesar.
2. Slide Projector
Benda yang akan ditayangkan slide projector adalah sebuah benda tembus
cahaya hasil sebuah pemotretan setelah diolah menjadi benda diapositif. Pada
prinsipnya, slide projector merupakan alat yang serupa dengan OHP, hanya
berbeda pada jenis benda yang akan ditayangkan. Perhatikan bagan slide
projector yang ditunjukkan di bawah.
Gambar diapositif yang diletakkan di depan kondensor (gabungan lensa
cembung), akan menerima sinar kuat dari lampu karena kondensor bersifat
mengumpulkan sinar. Cermin cekung di belakang lampu juga akan memperkuat
sinar ini. Sinar-sinar yang terpancar dari kondensor ini, diterima oleh lensa
cembung kembali yang diletakkan sebagai lensa onjektif. Bayangan akhir yang
terbentuk di layar bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Oleh karena
menayangkan benda-benda diapositif, slide projector disebut juga diaskop.
THANK YOU !!!