Anda di halaman 1dari 19

BAKTERIOLOGI

Nama : Rinda Aulia Utami


NIM : G1C216208
MYCOBACTERIUM
TUBORCULOSIS

Mycobacterium tuberculosis
(mikobakterium) adalah bakteri
penyebab penyakit menular yaitu
tuberculosis
Mycobacteriumtuberculosis
dapat menyebabkan penyakit
tuborkulosis paru dan tuborkulosis
extra paru.
Secara umum sifat kuman TB antara lain adalah sebagai berikut:
1. Berbentuk batang sedikit bengkok/panjang/pendek 1-10
mikron, lebar 0,2- 0,6 mikron.
2. Merupakan bakteri aerob obligat, tidak berspora dan
berkapsul.
4. Tahan terhadap suhu rendah, dapat bertahan hidup pada 4C
sampai minus 70C
5. Dalam dahak pada suhu antara 30-37C akan mati dalam waktu
kurang dari 1 minggu
6. Kuman dapat bersifat dormant (tidur/tidak berkembang).
Patofisiologis
1. Infeksi primer terjadi saat terpapar pretama kali dengan kuman TB.
Droplet yang terhirup akan melewati sistem pertahanan mukosilier
bronkus, dan terus berjalan sehingga sampai di alveolus dan
menetap disana.

2. Tb berhasil berkembang biak dengan cara berkembang biak dengan


cara pembelahan di paru, saluran linfe akan membawa kuman tb ke
kelenjar linfe di hilus paru dan ini disebut kompleks primer.

3. Waktu terjadinya infeksi sampai pembentukan primer 4 -6 minggu.


Adanya infeksi dapat dibuktikan dengan perubahan reaksi
tuberculin dari negatif menjadi positif.
INFEKSI DAPAT MENYEBAR KE SELURUH
TUBUH MELALUI BERBAGAI JALAN, YAITU:

Percabangan bronkhus
Sistem saluran limfe
Aliran darah
Bakteri ini tidak tahan terhadap sinar ultraviolet sehingga
penularannya terjadi pada malam hari.
Bakteri ini dapat hilang dan mati dengan sinar matahari. Pada
suhu kamar bakteri ini dapat bertahan hidup selama beberapa jam
Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan Laboratorium (Sputum)
2. Pemeriksaan radiologi / photo thorax
3. Pemeriksaan skin test (Tuberculin)
Menegakkan diagnosis TB
dengan cara Konvensional
a. Mikroskopik
- Ziehl neelson
-Kinyoun
- Metode Fluoresensi
b. Biakan kuman Terdiri dari Media Agar dan
media telur
c. Uji Kepekaan
Metode bakteriologi yang diterapkan dan
direkomendasikan WHO sebagai gold
standard dalam menegakkan diagnosa
adalah pemeriksaan dahak (teknik
mikoskopis).
Mikroskopik
A. Pengecatan Ziehl nelson (reagen Zn
A,B,C)
B. Pengecetan kinyoun gabbett
(reagen Kinyoun, reagen gabbett)
Hasil pengecetan Zn dan Kinyoun
gabbett
BTA (merah)
BTTA ( Biru)
Pengecetan dengan Fluorochrome
(auramine phenol, Asam alkohol, kalium
permanganat)
Hasil pengecetan Fluorochrome

BTA (Kuning berpendar)


BTTA( tidak tkelihatan/pucat)
Teknik Kultur (biakan)
1. Biakan Lowenstein Yensen,
memerlukan waktu 8-16 minggu, Koloni bakteri tbc dapat
dibaca minimal setelah inkubasi 8 minggu dengan ciri-ciri :
a. Koloni kecil- sedang, cream,
b. rough seperti bunga kubis disebut eugonic (type
humane) yang smooth disebut dysgonic (type bovine)

2. Biakan kudoh
Koloni bakteri ini tumbuhnya seperti Lowenstein Yensen
namun hanya lebih cepat tumbuh.
Tes kepekaan bakteri TBC penting
dilakukan untuk pengobatan.
obatobatan antara lain :
Rifampisin,
isoniazid,
INH, PAS
Atambutol
Pirazinamida
Dan kanamisin
Uji kepekaan terhadap obat anti
TBC
Metode langsung
sputum diinokulasikan pada medium kontrol
dan medium dengan obat.
1.Nitrat Reduktase
2.RESA kolorimetric
Metode tidak langsung

Uji kepekaan dilakukan setelah tumbuh koloni


1. Metode absolut
2. Metode Rasio resistensi
3. Metode proporsional
Menegakkan diagnosis TB
dengan cara Molekuler
Teknik PCR menggunakan DNA spesifik
yang dapat mendeteksi walaupun hanya
satu micobacterium tuborculosis dalam
spesimen (sputum)
Teknik Polymerasi Chain
Reaction
Teknik ini terdiri dari 3 tahapan yaitu:
1. Denaturasi
2. Penempelan primer didaerah yang sesuai
pada DNA sasaran
3. Pemanjangan primer untuk sintesis DNA
baru.
Pemeriksaan Gene Xpert
MTB/RIF
MEtode heminested real-time polymerase
chain reaction (RT-PCR)
Pemeriksaan molekuler mendeteksi M.tbc
dan resistensi M.tbc terhadap obat
rifampisin
Menurut WHO

- Sensitivitas 98%

- Spesitivitas 95%
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.2012. Profil
Kesehatan Proviinsi Sumatera Utara Tahun 2012. Medan
Kementrian Kesehatan RI, 2010. Strategi Nasional
Pengendalian TB di Indonesia 2010-2014. Direktorat Jendral
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Jakarta.
Ministry of Health of Rep.of Indonesia 2006.Protocol anti
tuberculosis drug resistance surveillance in central java,
indonesia. Ministry of Health Republic of Indonesia
Kementrian Kesehatan RI.2010. Pedoman pemeriksaan
biakan, identifikasi, dan uji kepekaan Mycobacterium
tuberculosis dari saluran pernafasan. Direktorat Bina
Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan,
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Kementerian
Kesehatan RI
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai