Anda di halaman 1dari 16

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Nama Kelompok

1. Dwi Wahyu Fitria (201401169)


2. Marisa Agesdiana (201401107)
Definisi

Hiperemesis gravidarum adalah gejala


mual muntah yang berlebihan pada ibu
hamil. Istilah hiperemesis gravidarum
dengan gangguan metabolic yang
bermakna karena mual muntah.
(Feriyanto achmad, fadlun, 2011).
Etiologi
Belum pasti, namun diduga dipengaruhi oleh berbagai
factor berikut ini :

1. factor predisposisi seperti primigravida, overdistensi


rahim yang meliputi hidramnion (kelebihan air ketuban),
kehamian ganda (kehamilan kembar)

2. factor organic seperti masuknya vili khorialis (ari-ari)


dalam sirkulasi maternal, alergi, perubahan metabolic
akibat kehamilan, dan resistensi ibu yang menurun.

3. factor psikologi : keretakan rumah tangga, kehilangan


pekerjaan, rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan,
takut memikul tanggung jawab, dan sebagainya.

Patofisiologi Hiperemesis
Gravidarum.docx
Manifestasi Klinis
1. Tingkat I
Pada tingkatan ini ibu hamil merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan
menurun dan merasa nyeri pada epigastrium. Nadi meningkat sekitar 100 kali per
menit, tekanan darah sistolik menurun, dapat disertai peningkatan suhu tubuh,
turgor kulit berkurang, lidah kering dan mata cekung.
2) Tingkat II
turgor kulit lebih menurun, lidah kering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat,
tekanan darah turun, suhu kadang-kadang naik, mata cekung dan sedikit ikterus,
berat badan turun, hemokonsentrasi, oligouria, dan konstipasi. Aseton dapat
tercium dari hawa pernapasan karena mempunyai aroma yang khas, dan dapat
pula ditemukan dalam urine.
3) Tingkat III
muntah berhenti, kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan
cepat, tekanan darah menurun, serta suhu meningkat. Komplikasi fatal terjadi
pada
susunan saraf yang dikenal sebagai wenickle ensefalopati.
Pemeriksaan Diagnostik

Diagnosis hiperemesis gravidarum ditegakkan melalui


anamnesis, pemeriksaan fisik,
serta pemeriksaan penunjang.

a. Anamnesis
b. Pemeriksaan Fisik
c. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada
penyakit hiperemesis gravidarum adalah sebagai berikut:
Pemeriksaan keton dalam urin
a) Urinalisis
b) BUN dan kreatinin
c) Fungsi hati (SGOT,SGPT, alkaline fosfatase)
d) Pemeriksaan tiroid (tiroksin dan TSH)
e) USG dengan tes fungsi ginjal
Pencegahan hiperemesis gravidarum
1. Memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang

fisiologik.

2. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang kadang muntah merupakan gejala

yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan.

3. Menganjurkan mengubah makan sehari hari dengan makanan dalam jumlah kecil

tapi sering

4. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur,

terlebih dahulu makan roti kering atau biscuit dengan teh hangat

5. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan

6. Makanan seyogyanya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin

7. Menghindari kekurangan kardohidrat merupakan factor penting, dianjurkan makanan

yang banyak mengandung gula

(Wiknjosastro, 2005).

Penatalaksanaan

Apabila dengan cara pencegahan hiperemesis gravidarum


keluhan dan gejala tidak berkurang maka
diperlukan:

1. Obat obatan/ suplemen


2. Isolasi
3. Terapi psikologika
4. cairan parenteral
Komplikasi

Ensefalopati Wernicke dengan gejala


nistagmus, diplopia dan perubahan
mental, serta payah hati dengan gejala
timbulnya ikterus. (Arif, 2000).

KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
PENGKAJIAN

1. Identitas Pasien

2. Keluhan Utama

Mual muantah yang hebat

3. Data riwayat kesehatan

Riwayat Penyakit sekarang

Klien biasanya mengeluh mual muntah yang berlebihan serta mengalami penurunan BB drastis, sehingga
waktu pengkajian didapatkan adanya dehidrasi seperti turgor kulit buruk, peningkatan frekuensi nadi dan
pernafasan, penurunan haluaran urine, BB menurun,mengalami asidosis akibat pembakaran lemak sebagai
sumber energy, dan hipokalemia.

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat diabetes mellitus dan serta adanya gangguan system pencernaan yang merangsang mual muntah
berat

Riwayat Penyakit Keluarga

Didalam keluarga jika ada yang mengalami diabetes mellitus beresiko terjadinya hiperemesis gravidarum,
karena penyebab hiperemesis gravidarum pada diabetes mellitus biasanya terjadinya ketoasidosis diabetic
Lanjut

Pemeriksaan Fisik

1. Sign in vital

Frekuensi pernafasan mengalami peingkatan, denyut nadi juga mengalami peningkatan,

serta biasanya untuk tekanan darah mengalami penurunan karena nutrisi dalam darah

mengalami penurunan kebutuhan yang bersangkutan dengan hieperemesis gravidarum

2. Pemeriksaan khusus

Mata : Konjungtiva pucat dan mata cekung

Muka : Wajah pucat dan adanya cloasma (Perubahan warna kecoklatan merata pada

kulit wajah akibat hormone kehamilan)

Mulut : Membran mukosa kering, pucat, dan mulut berbau keton

Kulit: Mengalami tanda dehidrasi dengan turgor kulit yang buruk

Ekstremitas atas dan bawah

Pergerakan aktif namun mengalami kelemasan pada ekstremitas bawah karena kelebihan

terjadinya pengeluaran energy akibat hiperemesis gravidarum.


Diagnosa Keperawatan
1.Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan
otak b.d penurunan aliran darah ke
jaringan otak yang ditandai dengan resiko
penurunan kesadaran
2.Kekurangan volume cairan dan elektrolit
b.d kehilangan cairan yang berlebihan
yang ditandai dengan dehidrasi
3.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d frekuensi mual dan
muntah yang berlebihan yang ditandai
dengan penurunan BB drastis
4.Intoleransi aktivitas b.d kelemahan yang
ditandai kegiatan sehari-hari terganggu
Intervensi.docx

Anda mungkin juga menyukai