Anda di halaman 1dari 29

BAB 1 PENGANTAR ILMU

EKONOMI SYARIAH

Ekonomi Mumalat dan Syariah Yananto Mihadi P., S.E.


SUB POKOK
BAHASAN
1. Sistem Ekonomi Dunia

2. Lima Prinsip Dasar Transaksi Syariah

3. Istilah dalam Transaksi Syariah

4. Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi


Konvensional

5. Riba

6. Lembaga Ekonomi Syariah di Indonesia

7. Ekonomi Islam di Tengah Masyarakat Global

Ekonomi Mumalat dan Syariah Yananto Mihadi P., S.E.


SISTEM EKONOMI
DUNIA

Ekonomi Mumalat dan Syariah Yananto Mihadi P., S.E.


SISTEM EKONOMI
SOSIALIS/KOMUNIS

Paham ini muncul sebagai akibat dari paham kapitalis


yang mengekploitasi manusia, sehingga negara ikut
campur cukup dalam dengan perannya yang sangat
dominan.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Sosialis/Komunis:
Tidak adanya kebebasan dalam melakukan aktivitas
ekonomi bagi individu-individu, melainkan semuanya
untuk kepentingan bersama.
Tidak diakuinya kepemilikan pribadi.
Negara bertanggung jawab dalam mendistribusikan
sumber dan hasil produksi kepada seluruh masyarakat.

Ekonomi Mumalat dan Syariah Yananto Mihadi P., S.E.


SISTEM EKONOMI
KAPITALIS

Sistem ini sangat menganut sistem mekanisme


pasar. Yang menjadi cita-cita utamanya adalah
adanya pertumbuhan ekonomi.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Kapitalis:
Setiap individu dapat melakukan kegiatan
ekonomi.
Diakuinya kepemilikan pribadi.
Pemilik modal besar biasanya menguasai pasar.

Ekonomi Mumalat dan Syariah Yananto Mihadi P., S.E.


SISTEM EKONOMI
CAMPURAN

Merupakan perpaduan antara sistem kapitalis dan


sistem sosialis, yang mengambil garis tengah antara
kebebasan dan pengendalian, yang berarti juga garis
tengah antara peran mutlak negara/kolektif dan peran
menonjol individu.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran:
Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah dan swasta.
Transaksi ekonomi terjadi di pasar, dan ada campuran
tangan pemerintah.
Ada persaingan serta masih ada control dari pemerintah.

Ekonomi Mumalat dan Syariah Yananto Mihadi P., S.E.


SISTEM EKONOMI
ISLAM (SYARIAH)

Sistem ekonomi syariah sangat berbeda dengan ekonomi


kapitalis, sosialis maupun komunis. Ekonomi syariah bukan
pula berada di tengah-tengah ketiga sistem ekonomi itu.
Sangat bertolak belakang dengan kapitalis yang lebih
bersifat individual, sosialis yang memberikan hampir
semua tanggungjawab kepada warganya serta komunis
yang ekstrim, ekonomi Islam menetapkan bentuk
perdagangan serta perkhidmatan yang boleh dan tidak
boleh ditransaksikan.
Ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan
kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, memberikan rasa
adil, kebersamaan dan kekeluargaan serta mampu
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap
pelaku usaha.

Ekonomi Mumalat dan Syariah Yananto Mihadi P., S.E.


SISTEM EKONOMI
ISLAM (SYARIAH)

Menurut Qardhawi :
Sistem ekonomi Islam tidak berbeda dengan sistem
ekonomi lainnya, dari segi bentuk, cabang, rincian,
dan cara pengaplikasian yang beraneka ragam,
namun menyangkut gambaran global yang
mencakup pokok-pokok petunjuk, kaidah-kaidah
pasti, arahan-arahan prinsip yang juga mencakup
sebagian cabang penting yang bersifat spesifik ada
perbedaannya.
Sistem ekonomi Islam hadir jauh lebih dahulu dari
kedua sistem yang dimaksud di atas, yaitu pada abad
ke 6, sedangkan kapitalis abad 17, dan sosialis abad
18. Dalam sistem ekonomi Islam, yang ditekankan
adalah terciptanya pemerataan distribusi pendapatan

Ekonomi Mumalat dan Syariah Yananto Mihadi P., S.E.


PRINSIP EKONOMI
ISLAM (SYARIAH)

Sistem ekonomi Islam tidak banyak dibahas


dalam Al Qur'an. Yang dibahas hanya prinsip-
prinsip dasarnya saja, yaitu:
Kesatuan (unity)
Keseimbangan (equilibrium)
Kebebasan (free will)
Tanggung jawab (responsibility)

Ekonomi Mumalat dan Syariah Yananto Mihadi P., S.E.


PRINSIP TRANSAKSI
SYARIAH

Persaudaraan (Ukhuwah),
Keadilan (Adalah),
Kemaslahatan (Maslahah),
Keseimbangan (Tawazun),
Universalisme (Syumuliah).

Ekonomi Mumalat dan Syariah Yananto Mihadi P., S.E.


PERSAUDARAAN
(UKHUWAH)

Prinsip Persaudaraan (Ukhuwah) memiliki ciri-


ciri berikut:
Saling mengenal (taaruf),
Saling memahami (tafahum),
Saling menolong (taawun),
Saling menjamin (takaful),
Saling bersinergi dan beraliansi (tahaluf).

Ekonomi Mumalat dan Syariah Yananto Mihadi P., S.E.


KEADILAN (ADALAH)

Prinsip Keadilan (Adalah) harus terhindar dari unsur:


Riba (unsur bunga dalam segala bentuk dan
jenisnya, baik riba nasiah maupun fadhl);
Kezaliman (unsur yang merugikan diri sendiri, orang
lain, maupun lingkungan);
Maysir (unsur judi dan sifat spekulatif);
Gharar (unsur ketidakjelasan); dan
Haram (unsur haram baik dalam barang maupun
jasa serta aktivitas operasional yang terkait).

Ekonomi Mumalat dan Syariah Yananto Mihadi P., S.E.


KEMASLAHATAN
(MASLAHAH)

Prinsip Kemaslahatan (Maslahah) yaitu berupa


pemeliharaan terhadap :
Akidah, keimanan dan ketakwaan (dien);
Intelek (aql);
Keturunan (nasl);
Jiwa dan keselamatan (nafs); dan
Harta benda (mal).

Ekonomi Mumalat dan Syariah Yananto Mihadi P., S.E.


KESEIMBANGAN
(TAWAZUN)

Prinsip Keseimbangan (Tawazun) meliputi


keseimbangan terhadap:
Aspek material dan spiritual,
Aspek privat dan publik,
Sektor keuangan dan sektor riil,
Bisnis dan sosial, dan
Keseimbangan aspek pemanfaatan dan
pelestarian.

Ekonomi Mumalat dan Syariah Yananto Mihadi P., S.E.


UNIVERSALISME
(SYUMULIAH)

Prinsip Universalisme (Syumuliah) :


untuk semua pihak yang berkepentingan
(stakeholder) tanpa membedakan suku,
agama, ras dan golongan, sesuai dengan
semangat kerahmatan semesta (rahmatan lil
alamin).

Ekonomi Mumalat dan Syariah Yananto Mihadi P., S.E.


ISTILAH DALAM
TRANSAKSI SYARIAH

Mudharabah
Murabahah
Musyarakah

Ekonomi Mumalat dan Syariah Yananto Mihadi P., S.E.


MUDHARABAH

Mudharabah:
Akad kerjasama suatu usaha antara dua pihak
di mana pihak pertama (malik, shahib al mal,
Lembaga keuangan Syariah) menyediakan
seluruh modal, sedang pihak kedua (amil,
mudharib, nasabah) bertindak selaku pengelola
dan keuntungan usaha dibagi di antara mereka
sesuai kesepakatanyang dituangkan dalam
kontrak.
DasarHukum Mudharabah : Fatwa DSN
No.07/DSN-MUI/IV/2000.

Ekonomi Mumalat dan Syariah Yananto Mihadi P., S.E.


MURABAHAH

Murabahah :
Menjualsuatu barang dengan
menegaskan harga belinya kepada
pembeli dan pembeli membayarnya
dengan harga yang lebih sebagai laba.
Dasarhukum Murabahah : Fatwa DSN
No.04/DSN-MUI/I/2000.

Ekonomi Mumalat dan Syariah Yananto Mihadi P., S.E.


MUSYARAKAH

Musyarakah :
Pembiayaan berdasarkan akad kerjasama
antara dua pihak atau lebih untuk suatu
usaha tertentu, dimana masing-masing
pihak memberikan konstribusi dana
dengan ketentuan bahwa keuntungan dan
resiko akan ditanggung bersama sesuai
dengan kesepakatan.
Dasarhukum Musyarakah : Fatwa DSN
No.08/DSN-MUI/IV/2000.

Ekonomi Mumalat dan Syariah Yananto Mihadi P., S.E.


EKONOMI ISLAM VS
EKONOMI
KONVENSIONAL
Menurut Yusuf Qardhawi (2004), ilmu
ekonomi Islam memiliki tiga prinsip dasar
yaitu:
Tauhid.

Akhlak.

Keseimbangan

Ekonomi Mumalat dan Syariah Yananto Mihadi P., S.E.


SISTEM EKONOMI
ISLAM MENGHINDARI
RIBA
Orang-orang yang makan (mengambil) riba
tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya
orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang
demikian itu, adalah disebabkan mereka
berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli
itu sama dengan riba, padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Orang-orang yang telah sampai kepadanya
larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), maka baginya apa yang telah
diambilnya dahulu (sebelum datang larangan);
dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang
yang mengulangi (mengambil riba), maka orang
itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka
kekal di dalamnya. (Q.S. Al-Baqoroh:275)

Ekonomi Mumalat dan Syariah Yananto Mihadi P., S.E.


PENGERTIAN RIBA

Secara literal, riba bermakna tambahan (al-


ziyadah).
Sedangkan menurut istilah; Imam Ibnu
al-Arabiy mendefinisikan riba dengan;
semua tambahan yang tidak disertai
dengan adanya pertukaran kompensasi.
Imam Suyuthiy dalam Tafsir Jalalain
menyatakan, riba adalah tambahan yang
dikenakan di dalam muamalah, uang,
maupun makanan, baik dalam kadar
maupun waktunya.
Ekonomi Mumalat dan Syariah Yananto Mihadi P., S.E.
MENURUT PARA ULAMA
FIQIH, RIBA DAPAT DIBAGI
MENJADI 4 (EMPAT)
MACAM :

Ekonomi Mumalat dan Syariah Yananto Mihadi P., S.E.


RIBA FADHL

Tukar menukar dua barang yang sama


jenis namun tidak sama timbangannya
atau takarannya yang disyaratkan oleh
orang yang menukarkan.
Contoh:
Tukar menukar emas dengan emas, perak
dengan perak, beras dengan beras, gandum
dengan gandum, dan sebagainya

Ekonomi Mumalat dan Syariah Yananto Mihadi P., S.E.


RIBA QARDH

Meminjamkan sesuatu dengan syarat


ada keuntungan atau tambahan bagi
orang yang meminjami/mempiutangi.
Contoh :
Ahmad meminjam uang sebesar Rp.25.000
kepada Adi. Adi mengharuskan dan
mensyaratkan agar Ahmad mengembalikan
hutangnya kepada Adi sebesar Rp.30.000
maka tambahan Rp.5.000

Ekonomi Mumalat dan Syariah Yananto Mihadi P., S.E.


RIBA YAD

Berpisah dari tempat sebelum timbang


diterima.
Maksudnya : orang yang membeli
suatu barang, kemudian sebelumnya ia
menerima barang tersebut dari
sipenjual, pembeli menjualnya kepada
orang lain. Jual beli seperti itu tidak
boleh, sebab jual-beli masih dalam
ikatan dengan pihak pertama.

Ekonomi Mumalat dan Syariah Yananto Mihadi P., S.E.


RIBA NASIAH

Tukar menukar dua barang yang sejenis


maupun tidak sejenis yang
pembayarannya disyaratkan lebih, dengan
diakhiri/dilambatkan oleh yang meminjam.
Contoh :
Aminah membeli cincin seberat 10 Gram. Oleh
penjualnya disyaratkan membayarnya tahun
depan dengan cincin emas seberat 12 gram,
dan apalagi terlambat satu tahun lagi, maka
tambah 2 gram lagi menjadi 14 gram dan
seterusnya. Ketentuan melambatkan
pembayaran satu tahun.
Ekonomi Mumalat dan Syariah Yananto Mihadi P., S.E.
LEMBAGA KEUANGAN
SYARIAH DI INDONESIA

1. BANK SYARIAH
2. ASURANSI SYARIAH
3. PEGADAIAN SYARIAH
4. PASAR MODAL SYARIAH
5. BAITUL MAL WA TAMWIL (BMT)

Ekonomi Mumalat dan Syariah Yananto Mihadi P., S.E.


EKONOMI ISLAM DI
TENGAH MASYARAKAT
GLOBAL
Salah satu bukti kebenaran ekonomi
Islam adalah ketika terjadi krisis
ekonomi tahun 1997 dimana banyak
bank konvensional yang dilikuidasi
tetapi bank syariah (Bank Muamalat)
tetap kokoh berdiri, sehingga setelah
itu bermunculan bank syariah yang
merupakan bagian dari bank
konvensional.

Ekonomi Mumalat dan Syariah Yananto Mihadi P., S.E.

Anda mungkin juga menyukai