Rongga - + +
tubuh
Siklus hidup Biasanya tidak langsung Langsung dan tidak Tidak langsung
langsung
Trematoda Cestoda
Saluran + - + -
pencernaan
Sex - Monogenea Kecuali H. nana Jantan dan betina Jantan dan betina
Telur Punya Punya operculum Stadium bermacam2, Berlava
operculum cotiloda berembrio unseg, segmented,
kecuali dengan 3 pasang embrioted, larvated
shistosoma- kait -En
berspina
NEMATODA
HIDUP : Bebas / berparasit (hewan, manusia, tumbuh-
tumbuhan)
Ukuran : kecil (mikroskopik) besar (Diotophylum nemala
betina ) 103 cm.
Lokasi berparasit : sal. Pencernaan, sal. Pernafasan, darah, hati,
mata, paru-paru, kulit kulit dan sebagainya.
Bentuk : gilik memanjang, (silindris), meruncing pada kedua
ujung, tidak bersegmen.
Kecuali tetrameres betina, simonsia betina
Dinding tubuh : kutikula, epikutikula (hipodermis) lapisan otot
Pelebaran kutikula : alae dianterior, alae cutikula, di posterior
alae caudalis pada cacing jantan : larva copulatrik ditengah alae
longitudinale
Kutikula dilengkapi : kait, penebalan dsb
Cacing nematoda : gonorchis (jantan dan betina) post
melengkung
Cacing nematoda : bertelur / ovipar melahirkan larva/ ovovivipar (telur
menetas dalam uterus)
Organ sensoris : amphid/ phasmid
Sal pencernaan = mulut anterior/ sub dorsal/ segmented dikeliling bibir dan
korona radiata
Kepala bukahi : bergigi apa tidak
Pharinx (oesophagus bermacam-macam tipe Usus
Rektum anus pada otot sistem respirasi bermuara pada rectum kloaka
bagian cacing dibelakang anus/ ekor ekor
Sistem reproduksi :
Jantan : testis tubuler vas deferens (vesika seminalis) duktus
ejakularis kloaka
Banyak spesies punya 1/2/0 spikulum kloaka dilengkapi penebalan :
gubernakulum/ telamon
Betina : biasanya punya 2 ovarium- oviduct receptakulum seminalis
uterus- 1 vagina 1 vulva (ventral) latak bermacam-macam post,
pertenngahan anterior
Siklus hidup biasanya mengalami 4 kali edysis (ganti kulit) sebelum menjadi
dewasa.
Telur larva stadium I larva stadium II larva stadium III larva stadium IV
larva stadium V (dewasa).
Penularan : aktif larva stadium III perkutan
Pasif telur berlaarva II per os
Larva stadium III infektif per os
Hospes infinitif mengandung larva infektif
Siklus hidup tidak langsung
KELAS NEMATODA
SUB KELAS SECERNENTEA (PHASMIDIA)
ORDO SUPER FAMILI FAMILI GENUS
Anisakidae Porrocaecum,
Contracaecum,
Pascalurus
Stepanuridae Stephanurus
Syngamidae Syngamus, Cyathostoma,
Mammomonogamus
Ancylostomatidae Ancylostominae Ancylostoma, Agriostomum
Necatorinae Necator, Uncinaria, Bunostomum,
Galgeria
Trichostrongyloidea Tricostongylidae Trichostrongylus, Ostertalgia, Cooperia,
Nematodirus, Haemonchus,
Macistocirrus, Hyostronggylus,
Ornithostrongylus
Ochlamidae Ollulamus
Dyctyocandidae Dictyocaulus
Metastrongyloidea Metastrongylidae Metastrongylus
Protostrongylidae Protostrongylus, Muelerius, Bicantus,
Neostrongylus
Filaroididae Filaroides, Aclurostrongyluus,
Angiostrongylus, Gurlfia, Parafilaroides
Siklus hidup
[ ] per os larva stadium II menembus dinding usus
larva stadium III larva stadium IV lumen usus dewasa
- per os hospes intermediet larva stadium III dijaringan
hospes intermediet - h. d. makan h.i.
TOXOCARA
T. canis
Usus halus anjing da rubah anterior seperti ujung anak panah
Siklus hidup
Komplek tergantung umur, ras, sex, jumlah telur.
[ ] migrasi traceal pada anak anjing < 3 bulan telur menetas di duodenum tembus
dinding usus sal lympha vena portae hepatic hati jantung paru-paru alveoli
trachea usus.
Pada anak anjing lebih tua dan dewasa migrasi somatic.
[ ] telur menetas jaringan tubuh (a.l. hati, paru-paru,
ginjal) larva ini tidak mengalami perkembangan.
FAMILI ANISAKIDAE
ANISAKIS
OXYURIS
O. equi (O. curvula dan O. mastigodes)
ENTEROBIUS
E. vermicularis
S.westerii
Usus halus kuda, babi, zebra.
S. stercoralis
Usus halus manusia, primate, anjing, kucing.
S. ransoni
Usus halus babi
S. ovium
Usus halus dan coeca unggas
S. tumefaciens
Dihubungkan dengan tumor usus besar kucing
Siklus hidup
Cacing betina mukosa usus telur berlarva keluar bersama tinja
menetas 1. larva stadium III infekstif (homogenic cicle), 2. generasi
hidup bebas larva stadium III infektif (heterogonic cicle)
Pada kondisi lingkungan yan serasi (hangat, lembab) siklus
heterogonik tidak serasi siklus homogenik
Hospes definitive terinfeksi terutama secara per kutan (per os + bisa
membawa mukosa mulut atauoesophagus larva kapiler kulit darah
paru-paru alveoli bronchus trachea oesophagus usus
dewasa 7 hari)
Terjadi infeksi prenatal S.ransomi (babi) S. papillosus (sapi, domba)
infeksi laktogenik
dan S. westerii (kuda).
FAMILI STRONGYLIDAE
Mempunyai bursa kopularix, spikulum 2 sama panjang, punya kapsula
bukalis, korona radiate eksterna dan interna.
STRONGYLUS
S. equines
Pada coecum dan kolon kuda, jantan 26-35 mm dan betina 38-47 mm
S. edentatus
Pada usus besar kuda, janta 23-28 mm dan betina 33-44 mm
S. vulgaris
Pada usus besar kuda, jantan 14-16 mm dan betina 20-24
Siklus hidup
Telur segmented keluar bersama tinja menetas larva stadium I larva
stadium II - larva stadium III infektif per os bersama makan atau minum.
S. equines
Larva stadium III infektif menembus mukosa coecum dan kolon sub
serosa membentuk nodulus larva stadium IV cavum peritoneum
hati pancreas cavum peritoneum (lv st V) usus besar (periode
prepate 260 hari).
S. edentatus
Larva menembus usus vena portae hati larva stadium IV daerah
parietal peritoneal larva stadium V nodulus hemiragik 1 -
beberapa hewan migrasi antara lapisan kolon dinding coecum dan
kolon nodulus hemoragik lumen dewasa p.p 300-320 hari.
S. vulgaris
Larva menembus dinding usus larva stadium IV migrasi lewat
pembuluh darah anterior mesenterica cranialis (trombi dan
aneurisma) system arteri ke sub mukosa coecum dan kolon larva
stadium V lumen dewasa p.p. 6-7 bulan.
TRIODONTOPHORUS
T. serratus pada kuda, keledai, zebra.
T. tenuicolis pada kuda, menyebabkan ulcera yang
dalam dan berdarah pada kolon kuda.
FAMILI TRICHONEMATIDAE
Ada yang memasukkan kedala genus Trichonema dibagi
4 genus chytostomum, cylicocyclus, cylicodentoporus,
cylicosterphamus pada kuda.
Siklus hidup
Larva berkembang di coecum dan kolon mukosa
dikapsulir lumen dewa
STRONGYLIDAE DAN TRICHONEMATIDAE (SELAIN PADA
KUDA)
BOURGELATIA
B. diducta
Pada coecum dan kolon babi, jantan 9-12 mm dan betina 11-13,5 mm
Quilona sp pada gajah.
CHABERTIA
C. ovina
Pada kolon domba, kuda, sapi, dan ruminansia lain anterior
melengkungke ventral.
OESOPHAGOSTOMUM
Pada usus halus dan usus besar sapi, domba, babi dan primate
Sering disebut cacing bungkul (nodular worm) karena
beberapa sapi menyebabkan terbentuknya bungkul pada
dinding usus.
O. columbianum
Pada kolon babi, kerbau, unta dan antilop.
Siklus hidup
Larva menembus dinding usus (dari pylorus
rectum) larva stadium IVlumen kolon - dewasa.
O. venulosum
Pada kolon babi, kambing, menjangan dan unta.
O. radiatum
Pada kolon sapi, zebu dan kerbau.
O. dentatum
Pada usus besar babi.
O. oculatum
pada usus besar kera.
FAMILI AMIDOSTOMIDAE
AMIDOSTOMUM
A. anseris (A. nodulosum)
Pada mukosa ventrikulus angsa atau itik, kadang di
provetrikulus dan oesophagus.
A. Skrjabini
Pada proventrikulus itik.
Siklus hidup
Telur semented larva stadium III infektif per os
larva masuk sub mukosa ventriculus.
EPOMIDIOSTOMUM
E. uncinatum (E. anatinum)
Pada vetriculus dan proventrikulus itik dan angsa.
FAMILI STEPANURIDAE
STEPANURUS
S. dentatus
Cacing ginjal babi pada lemak perirenal dan dinding ureter.
Siklus hidup
Cacing dewasa pada sista yang berhubungan dengan ureter
telur keluar bersama urine larva infektif (cacing tanah dapat
menjadi hospes pembawa) infektif per os atau per kutan.
Per os lambung vena portae
Per kutan paru, sirkulasi sistemik
Hati, kapsula hati, cavum peritoneum.
Jaringan perineal tembus dinding ureter sista infektif
melalui plasenta pernah dilaporkann sebagai parasit eratika
pada hati, jaringan abdomen lain, organ thorax,canalis spinalis.
FAMILI SINGAMIDAE
SYNGAMUS
S. trachea cacing menganga (gate worm)
Pada trachea unggas, cacing segar berwarna merah jantan
dan betina berkopulasi permanenn sehingga seperti huruf
y, jantan 2-6 mm dan betina 5-20 mm vulva sepertiga
anterior tubuh. Telur stadium segmented 2 mempunyai
operculum pada kedua ujungnya .
Siklus hidup
Telur dibatukkan tertelan keluar bersama tinja larva stadium II dalam
telur menetas larva dalam cacing tanah, siput, arthopoda per os
darah paru bronchi kopulasi trachea.
MAMMOMONOGAMUS
Kopulasi permanent
M. laryngeus
Pada larynx sapi, kerbau
M. nasicola
Pada cavum nasalis sapi, domba, kambing, kerbau dan
menjangan.
FAMILI ANCYLOSTOMATIDAE
Ancylos : kait stoma : mulut
Lubang mulut mengarah ke anterior dorsal
ANCYLOSTOMA
A. caninum
Pada usus halus anjing, rubah, carnivore liar dan jarang
pada manusia.
A. tuberformis
Pada kucing
A. brasilimse
Usus halus anjing, kucing, rubah, kadang manusia
A. ceylamicum
Anjing, kucing, macan, kadang manusia
A. duodenale
Pada manusia pernah ditemuka pada karnicora liar dan babi .
Siklus hidup
Infektif per os
migrasi lewat mukosa
bila menembus epitel mulut atau pharynx
B. trigonocephalum
Pada usus halus (jejunum dan ileum) domba dan kambing bagian anterior
melengkung ke dorsal, jantan 12-17 mm dan betina 19-26 mm
Siklus hidup
Infeksi per os atau per kuta migrasi lewat trachea
B. phlebotonium
Pada usus halus (terutama duodenum) sapi
FAMILI TRICHOSTRONGYLIDAE
TRICOSTRONGYLUS
T. colubriformis (T. instabilis)
Pada bagian anterior usus halus, kadang abdomen babi,
kambing, sapi unta uga pada kelinci babi, anjing, manusia,
jantan 4-5,5 mm dan betina 5-7 mm
Spikulum sama panjang.
T. axei (T. ekstenuatus)
Pada abdomen babi, kambing, sapi (ind) juga babi, keledai
manusia
Spikulum tidak sama panjang.
T. tenuis
Pada coeca dan usus halus itik, angsa dan ayam
OSTERTAGIA
Cacing lambung coklat pada abdomen (jarang pada usus halus)
domba, kambing, sapi dan ruminansia lain, vulva ditutupi cuping
vulva kecil.
O. ostertagi
Pada abdomen sapi, kambing jarang pada domba dan kuda .
O. trifurcate
Pada abdomen domba, kambing, sapi
Siklus hidup
Larva stadium III glandula gastrica di mukosa abdomen edysis 2 x
dewasa.
COOPERIA
Pada usus halus jarang abomasum ruminansia.
C. punctata pada sapi (jarang domba)
C. oncophara pada domba, kambing, sapi.
NEMATODIRUS
Telur amat besar dan keluar bersama tinja 8 sel
N. spatinger
Pada usus halus domba, sapid an ruminansia lain,
jantan 10-15 mm betina 15-23 mm telur 175-260 x
106 110 um
HAEMONCHUS
Pada abdomen ruminasia mempunyai tutup vulva.
H. contortus
Abomasums domba, kambing, sapi sering dikenal sebagai cacing
lambung (stomarch worm) atau cacing kawat (wire worm) radi
ruminansia.
Amat pathogen, jantan 10-20 mm dan betina 18-30 mm cacing
jantan berwarna merah cacing betina belang (barbers pole) karena
ovarium yang penuh mengelilingi usus yang merah (seperti spiral)
tutup vulva berbentu lidah
MECISTOCRRUS
M. digitatus
Pada abdomen domba, babi, sapi, kerbau, lambung babi,
jantan 31 mm dan betina 43 mm cacing betina belang,
tidak ada ttp vulva spikulum 3,8-7 mm.
HYOSTRONGYLUS
H. rubidus
Pada lambung babi.
ORNITHOSTRONGYLUS
O. quadriradiatus
Pada ingluvies, proventriculus dan usus halus burung
dara.
FAMILI OLLULANIDAE
OLLULANUS
O. tricuspis
Pada lambung kucing, anjing, babi cacing vivipar.
Infektif melalui muntahan yang dimakan hewan
lain yang peka.
FAMILI DICTYOCAULIDAE
D. filarial
Pada bronchi domba, kambing, dan ruminansia lain tersebar
diseluruh dunia.
Jantan 3-8 cm dan betina 5-10 cm
Siklus hidup
Telur berlarva dibatukkan tertelan menetas di usus atau diparu-
paru telur keluar- leleran hidung atau sputum larva stadium I di
tinja - larva stadium III infeksi per os larva tembus usus saluran
limfe lipoglandula mesenterica cedysis limpha atau darah
paru-paru.
D. viviparus
Pada bronchi sapi, menjangan, kerbau, unta.
D. amfieldi
Pada bronchi keledai, kuda, zebra, tapir banyak telur tidak menetas
sebelum keluar bersama tinja.
FAMILI METASTRONGYLIDAE
METASTRONGYLUS
M. elongatus (M. apri)
Pada bronchi dan broncheolus babi, ditemukan juga pada
domba, menjangan, sapi, ruminansia lain.
Jantan 25 mm dan betina 58 mm.
Mempunyai 6 bibir
Siklus hidup
Telur berlarva telur menetas atau setelah dimakan cacing
tanah (bila cacing tanah matilarva bebas 2 mg) per os cacing
tanah atau larva bebas seperti D. filarial
M. pudendotectus dan M. salmi pada babi.
FAMILI PROTOSTOGYLIDAE
PROTOSTRONGYLUS
P. rufescens
Pada broncheolus domba, kambing dan
menjangan.
MUELLERIUS
M. capilaris
Pada paru-paru daomba dan kambing.
FAMILI FILAROIDIDAE
FILAROIDES
F. osterni
Pada nodulus di trachea dan bronchus anjing.
Siklus hidup
Larva I infektif (saliva dan tinja) anak (jilatan atau muntah)
per os darah atau limpha hati paru-paru.
F. hirthi
Pada parencym paru-paru anjing.
AELUROSTRONGYLUS
A. abstrusus.
Pada paru-paru kucing
Siklus hidup
Larva I di tinja kurang lebih 2 mg atau siput sebagai hospes
intermediet per os cavum peritoneum thorax paru-paru
hospes pembawa : rodensia, katak, cicak dan burung.
ANGIOSTRONGYLUS
vasorum
Pada anterior pulmonalis atau jarang ventricle kanan anjing.
A. cantonensis
Cacing paru-paru tikus, penting karena menyebabka
eosinophilie meningitis pada manusia.
FAMILI CRENOSOMATIDAE
CRENOSOMA
C. vulvis
Pada bronchi kadang-kadang trachea golongan anjing, cutikula
mempunyai 18-26 cincin denag spina kecil cacing ovovivipar hospes
intermediet siput.
FAMILI SPIRURIDAE
HABRONEMA
H. muscae
Pada lambung kuda. Jantan 8-14 mm dan betian 13-22 mm
H. majus (H.mikrostoma)
Pada lambung kuda.
DRACHIA
Cutaneus habronemisasis
Disebabkan oleh larva habronema drascia pada luka dikenal denga
summer loris, burocti, granular dermatitis, pada konjuntiva
granuler konjuntuvitis.
FAMILI THELAZIIDAE
TELAZIA
T. rhodesii.
Pada sapi, domba, kambing, kerbau tersebar diseluruh dunia.
Siklus hidup
Hospes intermediet musca sp infektif sapi.
OXYSPIRURA
O. mansoni di bawah membrane nictitan unggas.
Siklus hidup
Telur ductus lakrimalis tinja hospes coro per os
oesophagus pharynx ductus lacrimalis.
SPIROCERCA
S. lupi (S. sanguilonenta)
Pada dinding oesophagus, lambung dan aorta anjing dan
kucing liar.
Cacing berwarna merah muda dan biasanya melingkar
seperti spiral.
Siklus hidup
Telur berlarva keluar bersama tinja menetas setelah di makan
kumjbang tahi sista (larva infektif) di kumbang bila hospes
paratenik (amphibi, reptilian, burung, tikus dan kelinci) makan
kumbang sistra lagi di jaringan. Bila hospes difinitif makan kumbang
atau hospes paratenik larva bebas dilambung menembus dinding
lambung anterior gastrica aorta oesophagus nodulus beberapa
masuk vena organ lain.
ASCAROPS
A. strongylina
Pada lambunmg babi, hospes intermediet kumbang tahi.
SIMONSIA
S. paradoxa
Pada lambung babi, bagian posterior yang betina membulat dapat
menyababkan nodulous dan gastric kronis.
GONGYLONEMA
G. pulchrum (G.stutatum)
Pada mukosa atau submukosa oesophagus domba, kambing, sapi,
babi, kerbau. Kutikula ujung anterior mempunyai penebalan bulat
atau oval dengan bermacam-macam ukuran.
G. verrucosum lambung domba dan kambing.
G. ingluvicola, G. cremi ingluvies unggas.
FAMILI
AQUARIIDAE
Kutikula bagian anterior dihiasi dengan CORDONS (pungung
atau celah cuticuler) atau penebalan mirip apoulet. Cordons
ada yang rescurens (lebih kebawah dan keatas lagi) atau non
reccurens. Dapat beranastomose atau pada parasit di dinding
ventral, proventriculus, oesophagus, inglivies unggas
CHEILOSPIRURA
C. hanulosa (Aquaria hanulosa)
Pada venmtriculus unggas hospes intermediet belalang dan
kumbang.
DISPHARYNX
D. spiralis
Pada dinding proventiculus dang oesopgagus unggas.
ECHINURIA
E. uncinata (Aquaria uncinata)
Pada Oesophagus, ventruculus usus halus itik, angsa dan
unggas air liar.
FAMILI TETRAMERIDAE
TETRAMERES
Jantang dewasa berwarna merah, membulat pada
glandula proventriculus.
Betina langsing, bebas pada lumen proventriculus atau
kadang-kadang mengikuti cacing betina ke galnduloa
untuk kopulasi.
T. americana
Pada proventriculus ayam dan kalkun. hospes intermediet
insecta.
T. fissispira
Pada itik, burung dara, kalkun, ayam, unggas air, - hospes
intermediet crustacea air.
T. cyami
Pada itik.
T. patersoni
Pada burung puyuh hospes intermediet belalang dan coro.
FAMILI PHYSALOPTERIDAE
PHYSALOPTERA
P. praeputialis
Pada lambung kucing, pada
bagian posterior jantang dan
betina kutikula memanjang
selubung yang menutup ujung
posterior ditutupi cincing coklat.
Siklus hidup
Hospes intermediet kumbang,
coro, jakrik, kadang-kadang
melalui hospes paratenik katak
dan tikus.
FAMILI GNATOSTOMATIDAE
GNATHOSOMA
G. spinigerum
Pada klambung kucing, anjing, carnivora liar dan sebagai parasit
eratika kulit manusia mempunyai bulbus kepala besar denag 6-11
baris kait yang kutikulanya dua pertiga anterior tubuhnya
berspina.
Siklus hidup
Telur menetas di air hospes intermediet I Cyclops II ikan, katak,
reptile, larva III dapat juga sista tikus anjing, primate di makan
kucing lambung larva III dapat menembus kulit dan infektif
prenatal ternak ditemukan.
G. hispidum
Pada lambung babi, seluruh tubuh ditutupi spina.
Hospes intermediet Cyclops (tidak butuh h.i ke-2)
SUPER FAMILI FILARIOIDEA
Cacing vivipar larva microfilaria
dipembuluh darah atau lympha microfilaria
nampak diperedaran darah hanya pada waktu
siang atau malam.
Siang diurnal periodic misalnya loa-loa pada
manusia chrysops.
Malam nocturnal periodic misalnya
wuchereria bancroffi nyamuk microfilaria
dapat hidup di hospes untuk beberapa minggu
FAMILI FILARIIDAE
DIROFILARIA
D. immitis
Pada ventrikel kanan dan
anterior pulmonalis golongan
anjing dan kucing
Jantan 12-16 cm dan betina
25-30 cm microfilaria dapat
dijumpai setiap waktu tetapi
juga ada kecenderungan
periodic.
BRUGIA
B. malayi
Pada system lymphatica manusia, kucing, anjing, kera, -
elephantiasis
Vector : mansonia sp, anopheles sp, coquylesidia sp.
B.Timori
B. pahangi
Pada anjing, kucing, kera, manusia.
WUCHERERIA
W. bancrofti
Pada sitemlymphatica bancrotian fiolariasis pada
manusia elephantiasis.
LOA
L.loa
Pada jaringan subkutan manusia, kera
afrika.
PARAFILLARIA
P. multipapillosa
P. bovicola pada kerbau
Keduanya menyebabkan nodulus haemoragik.
ORNITHOFILARIA
BHALFILARIA
ELAEOPHORA
E. pocli
Pada aorta sapi, kerbau (Sumatra) antara dalam
nodulus dan sisa tubuh dilumen pembuluh darah.
FAMILI
SETARIIDAE
SETARIA
S. aquina pada kuda
S. lebiarto papillosa pada sapi
S. digitata pada sapi
Siklus hidup
Hanya sedikit microfilaria nampak didarah berkembang dan
menjadi otot thorax nyamuk antara lain Aedes sp. Culex sp,
Armigeres sp, Anopheles sp.
DIPETALONEMA
D.drancuculoides
Pada membrane peritoneum anjing larva dibedakan dari larva
D. immitis ekor tumpul.
D. reconditum
Pada rongga tubuh dan jaringan ikat dan ginjal anjing mikrofilaria
ekor seperti kait.
Hospes intermediet pinjal, caplak, kutu.
STEPANOFILARIA
S. dedoesi, S. stilesi, S. Kachi
O. gibsoni
Pada nodulus terutama belikat dan kaki belakang sapi.
Hospes intermediet culicoides pungeus.
O. guttarosa
Ligament nuchae sapi.
O. cervicalis
Ligamen nuchae kuda.
O. volvulis
Menyebabkan ocular onchocerciasis pada manusia.
FAMILI DRASCUNCULIDAE
DRACUNCULUS
D. medinensis
Pada manusia di India, Pakistan, Afrika juga pada
anjing kadang-kadang kuda dan sapi.
Jantan 12-29 mm dan betina 100-400 cm x 1,7
mm, tidak punya vulva di jaringan ikat subkutan
jendolan kulit ulsera bila lesi kontak dengan
air uterno rupture Cyclops infektif untuk
hospes difinitif lewat minum.
FAMILI TRICHINELLIDAE
TRICHINELLA
T. spiralis
Pada usus halus manusia, babi, tikus dan
mamalia lain.
Jantan 1,4-1,6 mm tidak punya spikulum
dan betina 3-4 mm, larvipara.
Siklus hidup
Sista pada otot dimakan hospes difinitif
dewasa di usus kopulasi jantan mati
betina mask mukosa lewat glandula
hiberkulum telur menetas dalam uterus
larva lympha ductus horacicus
vena cava darah otot (diafragma)
lidah, larynx, mata,, inticostal, pipi) hati,
pancreas, ginjal, sista mulai dikalsifikasi
setelah 6-9 bulan. Larva dapt hidup 11-
24 tahun. Pada berat dapat terjadi infeksi
prenatal.
FAMILI TRICHURIDAE
TRICHURIS
(TRICOCHEPALUS)
CAPILLARIA
Perbedaan anterior dan posterior tidak
sejelas Trichuris siklus hidup langsung
atau tidak, telur tidak bersegmen.
Sumbat tidak begitu menonjol
C. annulata
Pada ayam dan kalkun
Hospes intermdiet cacing tanah.
C. contorta
Pada kalkun, itik
Siklus hidup langsung atau tidak langsung
Spesies pada mamalia
Siklus Hidup
Telur yang belum berembrio dilepas dari hati oleh predator
atau kanibalisme telur larva keluar lewat tinja atau
dekomposisi karkas infektif dengan makan makann yang
terkontaminasi telur.
C. aerophila
Pada trachea, bronhi dan jarang pada cavum
nasalis dan sinus frontalis anjing dan golongan
anjing pernah juga pada kucing.
Siklus Hidup
Langsung telur dibatukkan, tertelan keluar
bersama tinja - menjadi larva infektif dalam telur
(dapat lebih dari 1 tahun) menetas setelah
dimakan hospes difinitif di usus larva migrasi ke
paru-paru.
C. philippinensis
Pada usus halus posterior dan usus besar posterior
manusia.
FAMILI DIOTOPHYMIDAE
DIOTOPHYMA
D. renale
Cacing nematoda terbesar yang pernah dikenal - pada
ginjal anjing dan golongan anjing dan golongan anjing dan
dapat ditemukan pada babi, kuda, sapi, manusia jantan 35
cm x 3-4 mm betina 103 cm x 5 12 mm. Cacing berwarna
merah.
Siklus Hidup
Telur keluar bersama urine berkembang di air menetas
setelah dimakan hospes intermediet (gol. Annelida)
dimakan hospes difinitif atau dimakan hospes paratenik
(gol. Ikan atau katak) larva menembus usus rongga
tubuh ginjal (masuk pelvis ginjal dan merusak
parenchyma tinggal kapsul tidak ada gejala selama ginjal
tetap berfungsi).
VERTEBRATA
I.Tanpa Hospes Intermediet
POLIMORPHUS
P. boshadis (P. minutus)
Pada usus halus itik, angsa, ayam,
unggas air
Jantan 3 mm betina 10 mm
FILICOLLIS
F. Anatis
Usus halus itik, angsa, unggas air liar
FAMILI
OLIGACANTHORHYNCHIDAE
MACROCANTHOPHYNCHUS
M. hirudinaceus
Pada usus halus babi, babi liar jantan 10
cm betina 35 cm x 4-10 mm hospes tahan
terhdap kering dan dingin
Hospes intermdier kumbang tahi.
ONCICOLA
O. canis
Pada usus anjing, kucing golongan anjing
dan kucing
O. campanulatus
PROSTHENORCHIS
P. elegans dan P. spicula
Pada usus halus ileum tetap juga
coecum dan colon kera atau primata
Hospes intermediet : Coro