Anda di halaman 1dari 18

__________________

1. MENURUT Dr. O. NOTOHAMIDJOJO, SH

Hukum adalah kompleks peraturan yang tertulis dan tidak


tertulis, yang biasanya bersifat memaksa terhadap
kelakuan manusia di dalam masyarakat, yang berlaku
dalam berjenis lingkungan hidup dan masyarakat negara
(serta antar negara) dengan tujuan mewujudkan keadilan,
tata serta damai.

2. MENURUT H.M.N. PURWOSUTJIPTO, SH

Hukum adalah keseluruhan Norma, yang oleh penguasa


negara atau penguasa masyarakat yang berwenang
menetapkan hukum, dinyatakan atau dianggap sebagai
peraturan yang mengikat bagi sebagian atau seluruh
anggota masyarakat, dengan tujuan untuk mengadakan
suatu tata yang dikehendaki oleh penguasa tersebut
3. PENGERTIAN HUKUM SECARA UMUM

Hukum adalah keseluruhan norma yang


oleh penguasa masyarakat yang
berwenang menetapkan hukum,
dinyatakan atau dianggap sebagai
peraturan yang mengikat bagi sebagian
atau seluruh anggota masyarakat
tertentu, dengan tujuan untuk
mengadakan suatu tata yang
dikehendaki oleh penguasa tersebut.
Pada dasarnya pemberian pengertian tentang hukum
tidaklah begitu penting karena:

a. Dengan memberikan suatu pengertian tentang hukum


dapat menimbulkan kesan yang keliru terutama sekali
bagi seorang yang baru belajar ilmu hukum, sehingga
pada saat perkenalan pertama dengan hukum telah
timbul suatu kesalah pahaman, sebab ide atau
gambaran tentang hukum tidak Sama dengan
kenyataan yang diharapkan. Dengan kata lain, hukum
yang seharusnya berlaku tidak Sama dengan hukum
yang senyatanya berlaku.

b. Selain itu pendapat para ahli hukum mengenai


pengertian hukum selalu berbeda-beda. Adanya
perbedaan ini dapat kita pahami karena hukum itu
mempunyai banyak segi dan bermacam-macam
masalah sehingga tidak mungkin tercakup dalam suatu
pengertian yang memuaskan.
Untuk lebih mudah memahami pengertian
hukum,
maka dipakai pendekatan tentang LINGKUP LAKU
BERLAKUNYA HUKUM (J.H.A. LOGEMANN)

1. LINGKUP LAKU PRIBADI (PERSONENGEBIED)


Mempunyai kaitan erat dengan siapa (pribadi kodrati) atau
apa (peran pribadi hukum ) yang oleh kaedah hukum dibatasi.

2. LINGKUP LAKU MENURUT WAKTU (TIJDSGEBIED)


Menunjukkan waktu kapan suatu peristiwa tertentu diatur
oleh kaedah hukum.

3. LINGKUP LAKU MENURUT WILAYAH (RUIMTEGEBIED)


Berkaitan dengan terjadinya suatu peristiwa
hukum yang diberi batas-batas (dibatasi) oleh kaedah hukum.

4. LINGKUP LAKU MENURUT HAL IKHWAL


Berkaitan dengan hal-hal apa saja yang menjadi obyek pengaturan
dari suatu kaedah.
1. Hukum sebagai Ilmu Pengetahuan
2. Hukum sebagai Disiplin
3. Hukum sebagai Kaedah
4. Hukum sebagai Tata Hukum
5. Hukum sebagai Petugas (Hukum)
6. Hukum sebagai Keputusan Penguasa
7. Hukum sebagai Proses Pemerintahan
8. Hukum sebagai Peri Kelakuan yang ajeg
atau sikap tindak yang teratur
9. Hukum sebagai Jalinan Nilai-nilai
Tujuan Pokok Hukum:
Menciptakan tatanan masyarakat yang
tertib, menciptakan ketertiban dan
keseimbangan . Dengan tercapainya
keketertiban dlm masy. Diharapkan
kepentingan manusia terlindungi.Dalam
mencapai tujuan itu hukum bertugas
membagi hak dan kewajiban antara
perorangan dlm masy, membagi
wewenang dan mengatur cara
memecahkan masalah hukum serta
memelihara kepastian hukum.
1. Teori Etis:
Tujuan Hukum semata-mata untuk
mendapatkan keadilan; isi hukum
ditentukan oleh keyakinan kita yang etis
tentang adil atau tidak (Geny).
Menurut Aristoteles:

-Justitia distributive, orang mendapat


keadilan berdasarkan latar belakangnya,
mis: pendidikan, sifat, kekayaan dsb
oleh pembentuk UU.
- Justitia Commutative, setiap oarng
diperlakukan sama tanpa memperhatikan
latar belakangoleh Hakim.
Hukum Bertujuan memberikan
kebahagiaan terbesar bagi jumlah
terbanyak (Jeremy Bentham).
Mochtar Kusumaatmadja: hukum adalah
ketertiban yi tercapainya keadilan yang
berbeda-beda isi dan ukurannya menurut
masyarakat dan zamannya.
Purnadi dan Soerjono Soekanto:
kedamaian hidup antar pribadi dan
ketenagan intern pribadi.
Van Apeldoorn: mengatur pergaulan
hidup manusia secara damai.
Soebekti: mendatangkan kemakmuran
dan kebahagiaan para rakyatnya.
A. Dalam arti materiil: tergantung pada faktor-
faktor yg menentukan isi pembentukan hukum yi:
- Struktur ekonomi dan kebutuhan geologi
masyarakat spt: kekayaan alam, susunan
geologi, perkembagan perusahaan dan
pembagian kerja.
- Kebiasaan yang membaku dan ditaati.
- Hukum yang berlaku.
- Tata Hukum negara lain.
- Keyakinan tentang agama dan kesusilaan.
- Kesadaran hukum.
B. Dalam arti formil: tgt dg prosedur atau cara
pembentukan.
1. Formil tertulis yi UU, Hukum Traktat dan Putusan
Hakim.
2. Formil tidak tertulis
UU dalam arti materiil: keputusan penguasa yang

dilihat dari segi isinya mempunyai kekuatan


mengikat umum.
UU dalam arti formil: keputusan penguasa yang

diberi nama UU disebabkan bentuk yang


menjadikannya UU.
Traktat: perjanjian antar negara yang dituangkan

dalam bentuk terttentu.


Putusan hakim (Yurisprudensi)
I. Hukum Negara (Tantra)
a. Hukum Tata Tantra (HTN): formil
dan materiil;
b. Hukum Administrasi Tantra (HAN)
formil dan materiil.
a. Hukum Perdata Materiil
- Hukum Pribadi
- Hukum Kekayaan : Hkm Benda Tetap
(Agraria) & Hkm.Benda Lepas.
- Hukum Perikatan: Hkm Perjanjian,
Hkm Penyelewengan Pdt, & Hkm.
Perikatan lainnya.
- Hukum Keluarga;
- Hukum Waris.
b. Hukum Perdata Formil: HIR/RBG
Hukum Pidana Materiil : KUHPidana;
Hukum Pidana Formil : KUHAP
1. SISTEM HUKUM CIVIL LAW
2. SISTEM HUKUM COMMON LAW
3. SISTEM HUKUM ISLAM
4. SISTEM HUKUM HUKUM ADAT
5. SISTEM HUKUM SOSIALIS
Berlakunya peraturan perundang-
undangan tidak bisa diganggu gugat.
Berlakunya peraturan perundang-
undangan tidak berlaku surut.
Berlakunya peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi
kedudukannya, mengalahkan yang lebih
rendah kedudukannya.
Berlakunya peraturan perundang-undangan
yang lebih rendah kedudukannya,
merupakan pelaksanann dari yang lebih
tinggi kedudukannya (tidak boleh
bertentangan)
Berlakunya peraturan perundang-undangan
yang lebih khusus, mengesampingkan yang
lebih umum.
Berlakunya peraturan perundang-undangan
yang lebih baru, menggantikan yang lama.

Anda mungkin juga menyukai