Anda di halaman 1dari 23

PENDIDIKAN ORANG

DEWASA
Prof. Dr. Herry E. J. Pandaleke, MSc., SpKK(K)
Tujuan Pembelajaran
Umum:
Mahasiswa dapat menjelaskan tentang ruang
lingkup dan proses belajar orang dewasa

Khusus:
Menjelaskan definisi dan tujuan pendidikan
orang dewasa
Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi
proses belajar orang dewasa
Menjelaskan cara belajar pada orang dewasa
Menjelaskan macam sumber belajar untuk
orang dewasa
DEFINISI
POD meliputi btk pengalaman belajar yg
dibutuhkan pria & wanita dewasa sesuai
dgn minat & kebutuhannya pd tingkatan
kemampuan dan pengetahuan yang
berbeda-beda utk mendukung perubahan
peranan serta tanggung jawab dlm
kehidupannya.
TUJUAN
Tujuan utama POD adalah utk membantu
setiap mahasiswa sbg orang dewasa, utk
mengembangkan diri melalui pendidikan.
Tdk ada satu sistem POD yg dpt
memenuhi semua kebutuhan belajar &
keinginan mahasiswa.
Sekalipun demikian tdk tertutup
kemungkinan usaha-usaha utk
mengembangkan potensi yg mereka miliki
sebaik mungkin.
Melalui POD, diharapkan mampu
mendorong perkembangan mahasiswa
kearah 3 hal:
1. Membangkitkan semangat mahasiswa
2. Memberikan kemampuan kpd mahasiswa
agar dpt berbuat seperti diperbuat org lain.
3. Memberi kemampuan kpd mahasiswa utk
dpt menolak atau menerima hal-hal yg
berhubungan dgn perkembangan mereka.
Pencapaian ke-3 aspek ini mengacu kpd pencapaian
rasa percaya diri & kemampuan hdp mandiri sesuai
status seseorg dlm masyarakat.
Ke-3 aspek tsb membebaskan org dari kebodohan agar
tdk diperlakukan sbg robot yg pasif & yg hanya
melaksanakan perintah tanpa berpikir.
Sebaliknya mahasiswa diharapkan manusia kreatif,
sensitive, sadar, dpt menjadi anggota masyarakat yg
berperan aktif dlm proses pembangunan.
Ke-3 aspek tsb merupakan bekal pengetahuan &
keterampilan serta sikap yg menjadi tujuan akhir POD
Ke-3 aspek itu adalah tujuan akhir dari suatu pendidikan
di lembaga pendidikan tinggi.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
BELAJAR ORANG DEWASA

Kebebasan
Tanggung jawab
Pengambilan keputusan sendiri
Pengarahan diri sendiri
Psikologis
Fisik
Motivasi
Kebebasan
Ciri kedewasaan : kebebasan atau ketidakterikatan dgn
org lain.
Dlm proses belajar, seorg dewasa cenderung
berkeinginan utk menentukan apa yg ingin dipelajarinya
serta membandingkan & menghubungkan pengetahuan
baru dgn pengalaman2 belajar yg telah dimiliki
sebelumnya.
Dgn demikian proses belajar OD lebih bersifat
demokratis.
Mahasiswa sbg OD juga dpt menilai kebenaran informasi
yg diterima dari dosen.
Dgn demikian pendekatan terhadap apa yg dipelajari
adalah praktis & mengarah pd pemecahan masalah
(Problem Based Learning = PBL)
Kebebasan
Yg penting bagi mrk adalah bagaimana
mengaplikasikan sesuatu & bagaimana
memecahkan masalah, bukan sekedar pengetahuan
& teori-teori.
Dgn demikian mrk memerlukan contoh & noncontoh
aplikasi pengetahuan & teori dlm kehidupan sehari-
hari.
Proses belajar mahasiswa perlu disesuaikan dgn
faktor kebebasan yg dimiliki OD, misalnya dgn
membebaskan mahasiswa utk memilih tugas yg
ingin dikerjakan, meminta mahasiswa utk menulis
opinion paper sbg pemecahan masalah suatu kasus.
Faktor Tanggung Jawab (TJ)
Faktor TJ membedakan sifat anak2 dari sifat dewasa.
OD berTJ terhdp tindakannya & dpt berdiri sendiri.
Dlm hal kedewasaan: MHS & dosen sebenarnya sama & sejajar.
Bedanya: dosen memiliki pengetahuan/ketrampilan tertentu yg belum
dimiliki MHS.
Karena kesejajaran tsb MHS cenderung ingin diperlakukan sbg
seseorg yg berTJ & dipercaya, senang dianggap sbg sahabat yg
mengerti apa yg dilakukan.
Dosen dibutuhkan sbg tempat bertanya jika mengalami masalah dlm
kegiatannya.
Jadi, belajar bagi MHS adalah proses saling bertukar pendapat,
bukan menunggu perintah/petunjuk.
Kegiatan diskusi, tanya jawab, tugas mandiri (penelitian kecil, review
literature), & ketentuan batas waktu dari tugas yg jelas merupakan
cara yg dpt membantu membina rasa TJ MHS terhdp proses belajar.
Faktor Pengambilan Keputusan Sendiri

OD mampu mengambil keputusan sendiri


berdasarkan sistem nilai & pengetahuan yg
dimilliki, tanpa ditentukan atau dipengaruhi oleh
org lain.
OD dpt menetukan mana yg baik & mana yg tdk
baik utk diri mereka.
Dikaitkan dgn proses belajar, MHS tdk dpt
dipaksa utk menerima kebenaran2 dari luar.
MHS menentukan arah pelajaran yg didapatnya,
menghubungkan dgn kebutuhan dirinya &
pengalamannya, & menilai baik-buruknya.
Peran dosen dlm hal ini sbg fasilitator yg
membantu MHS dlm mengambil keputusan
Faktor Pengarahan Diri Sendiri
Ciri lain dari kedewasaan : OD dewasa mampu mengarahkan
diri sendiri, & mempunyai pandangan sendiri
Ini berarti dlm proses belajar, MHS mampu utk berinisiatif &
berkreasi sendiri sesuai dgn pandangan yg dimilikinya.
Walaupun MHS mampu mengarahkan diri sendiri, bukan
berarti mrk tdk memerlukan orang lain.
Dgn mengenal MHS secara mendalam, dosen dpt memberi
kesempatan pd mahasiswanya untuk berinteraksi dgn MHS
lain.
Dgn memahami pengalaman pendidikan mrk, usia mrk,
keinginan2 mrk, dosen dpt mengarahkan proses belajar MHS.

Metode belajar studi kasus dpt mengakomodasi tingkat


interaksi antar MHS & faktor pengarahan diri dlm kelompok.
Faktor Psikologis
Dlm proses belajar OD, faktor psikologis
hendaknya diperhatikan.
Perlu ada kesan bhw MHS diterima sbg OD
yg mempunyai kebebasan berekspresi &
berkreasi & dihargai sebagai sahabat.
Yg penting adalah dosen dan mahasiswa
dapat menumbuhkan rasa saling
membutuhkan, bukan saling menggurui.
Faktor Fisik
MHS membutuhkan situasi belajar yg lbh bebas.
Secara fisik ia membutuhkan tempat latihan yg tdk
mengikat.
Utk itu tempat & semua perlengkapan perlu diatur agar:
1. Memberikan kenyamanan
2. Menyenangkan
3. Bersifat santai tdk formal (bentuk tata kelas yg
klasikal kurang tepat dibanding dgn tata kelas
bentuk huruf U)
4. Pengaturan udara diruangan yg baik
5. Penempatan alat & media pengajaran yg tepat.
Faktor Fisik
Daya ingat OD juga mempengaruhi proses
belajarnya, terutama dlm hal menangkap /
menerima pelajaran baru, mengingat
pengalaman & pengetahuan yg sudah pernah
didpt, menghadirkan kembali yg lama &
menghubungkan dgn yg baru.
Dosen yg baik tdk akan mengharuskan MHS utk
menghafal bahan pelajaran yg bertumpuk-
tumpuk.
Yg diperlukan oleh MHS adlh pengertian &
pemahaman terhdp materi yg dipelajarinya,
bukan cuma sekedar menghafal saja.
Faktor Motivasi
Menurut Houle (1961), motivasi OD dlm belajar
dibagi 3, yaitu :
1. Orientasi tujuan yaitu mementingkan penerapan &
pemanfaatan pelajaran sbg sarana utk mencapai
tujuan tertentu, misalnya promosi atau naik pangkat,
dll
2. Orientasi kegiatan yaitu mrk yg mementingkan
interaksi antar sesama & proses belajar sbg tujuan
belajar.
3. Orientasi pada mempelajari itu sendiri karena
mereka senang belajar.
Faktor Motivasi
Dgn mengenal & memahami faktor2 tsb, dosen
perlu meyakinkan bhw program yg akan
disajikan dlm proses belajar sudah memenuhi
asumsi dasar sbb :
MHS sbg OD mampu mengarahkan diri sendiri dlm
belajar
MHS sbg OD mempunyai pengalaman hdp yg sangat
kaya yg merupakan sumber belajar yg berharga.
MHS sbg OD cenderung lbh berminat pd proses
belajar mengajar yg berhubungan dgn penyelesaian
masalah dan tugas2 dihadapinya.
GAYA BELAJAR ORANG
DEWASA
MHS tdk menyukai hafalan2, mrk lbh
mengutamakan pemecahan masalah dan
hal2 yg praktis daripd yg teoritis.
Kegiatan belajar yg berupa kuliah saja tdk
menarik bagi MHS, mrk lbh senang terlihat
dlm interaksi intelektual dgn teman-
temannya seperti dlm diskusi kelompok,
latihan2 pemecahan masalah yg praktis
(studi kasus), observasi, & penggunaan
multi media dlm pengajaran.
Proses belajar MHS sbg OD berlangsung sbb :
Kesadaran (awareness)
Tahap pengenalan & penjelasan ttg konsep & materi yg akan
dipelajari
Pengetahuan / pemahaman.
Tahap penjelasan & pemahaman terhdp konsep, teori,
prosedur & prinsi2 yg berlaku pd materi atau ketrampilan yg
akan dipelajari.
Ketrampilan
Tahap penguasaan suatu ketrampilan & uji coba ketrampilan
tersebut melalui praktek & latihan.
Penerapan ketrampilan atau pengetahuan
Tahap penerapan pengetahuan & ketrampilan yg sudah
dikuasai pd masalah2 yg baru belum pernah diketahui.
Sikap
Tahap menentukan sikap berdasarkan pengetahuan &
ketrampilan yg sudah dimiliki. Perubahan sikap ini tdk
mungkin dicapai dlm waktu singkat, ttpi memerlukan waktu yg
lama.
PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN ORANG DEWASA
Pelaksanaan Perkuliahan Orang Dewasa
Dlm pelaksanaan perkuliahan, dosen perlu cepat
tanggap jika ada hal2 yg tdk dipertimbangkan
sebelumnya utk kemudian dpt segera menyesuaikan
perkuliahan dgn hal2 tsb.
Umpan balik berguna bagi MHS & dosen utk
melanjutkan proses perkuliahan.
Umpan balik dari dosen merupakan cara utk memberi
kesempatan kpd MHS memperbaiki proses belajarnya.
Umpan balik dari MHS terhdp dosen berguna utk
menyesuaikan proses perkuliahan berdasarkan
kebutuhan MHS & strategi yg sesuai dgn tujuan belajar
MHS.
Sumber Belajar Orang Dewasa
Menurut hasil penelitian Penland (1981), sumber belajar
OD :
teman (dan/atau keluarga, tetangga).
pakar atau tenaga ahli atau dosen. Hal ini perlu diingat oleh
dosen, agar bisa menempatkan diri bukan sbg sumber
informasi yg serba tahu, ttpi lbh menjadi sahabat yg menghargai
MHS sbg OD.
Berbagai jenis buku, media cetak lainnya, & media non-cetak.
termasuk media cetak: buku, modul, booklet, leaflet, chart, foto,
surat kabar, majalah, dll. termasuk dlm media non cetak adalh
radio, kaset, OHP, slide, film, video, televisi, internet.
Belajar pada MHS (OD) tdk semata-mata tergantung pd
dosen, ttpi juga pd kemampuannya belajar mandiri.
RANGKUMAN
POD adlh pendidikan yg menitikberatkan pd cara bertanya sepanjang
hayat & mempelajari ketrampilan utk mengarahkan diri sendiri. Dlm
menjalankan proses belajarnya, OD menyukai kondisi belajar yg bebas,
tdk menyukai hafalan & lbh mengutamakan pemecahan masalah & hal2
praktis.
OD mengikuti pendidikan krn motivasi yg berbeda-beda, yaitu utk
mencapai tujuan tertentu, utk memenuhi kebutuhan sosial & utk
memenuhi kebutuhan pengembangan dirinya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi POD adalh faktor kebebasan,
tanggung jawab, pengambilan keputusan, pengarahan diri sendiri,
psikologis fisik & motivasi.
Dlm POD dosen berfungsi sbg organisator yg mengorganisasikan
pengalaman2 dari kehidupan MHS sebenarnya menjadi suatu
pengalaman & pengetahuan baru yg memberi arti baru bagi MHS.
Pelaksanaan proses belajar mengajar bagi OD berlangsung fleksibel.
Umpan balik menjadi sangat penting di dlm meningkatkan interaksi
proses belajar mengajar.
Sumber belajar yg banyak digunakan oleh OD adalah teman2 sendiri.
Dalam proses belajar, pemanfaatan bbrapa sumber belajar yg
dikombinasikan & digunakan dgn tepat akan lbh baik daripd
penggunaan 1 sumber belajar saja.

Anda mungkin juga menyukai