Anda di halaman 1dari 10

Gender (kajian tentang

perempuan)
Gender dianggap sebagai alat analisis yg baik
utk memahami persoalan diskriminasi terhadap
kaum perempuan.
Gender berbeda dgn jenis kelamin (seks).
Seks adalah pembagian jenis kelamin yg
ditentukan secara biologis & melekat pada jenis
kelamin tertentu.
Konsep Jenis Kelamin
Laki-laki : memiliki penis, testis, jakun,
memproduksi sperma, dan ciri lain
Perempuan : memiliki alat reproduksi seperti
rahim, saluran melahirkan, indung terlur,
vagina, payudara, air susu, dan ciri lain, seperti
hamil dan haid.
Alat2 yg dimiliki laki2 & perempuan
merupakan atribut yg melekat pada setiap
manusia selamanya & fungsinya tak dapat
dipertukarkan.
Konsep Gender
Adalah pembagian laki-laki & perempuan yg
dikonstruksikan secara sosial maupun kultural.
adalah hubungan sosial yg membedakan fungsi &
peran antara laki-laki dan perempuan dalam
berbagai bidang kehidupan & pembangunan.
sebagai suatu konsep, gender merupakan hasil
pemikiran atau rekayasa manusia, dibentuk oleh
masyarakat sehingga gender bersifat dinamis
dapat berbeda karena perbedaan : adat, budaya,
agama, dll.
Gender dpt berubah : karena perubahan sejarah,
politik, ekonomi, pembangunan. Tidak bersifat
universal, tapi situasional.
Perbedaan Seks dgn Gender
Biologis Kultur/adat-istiadat
Pemberian Tuhan Bentukan setelah lahir
(kodrat) (sosialisas)
Kodrat (alami) Konstruksi sosial
Tidak dpt diubah Dapat di ubah
Peran gender :
Peran seks : Laki-laki memasak mencuci,
(produksi). Perempuan merawat anak, bekerja
(reproduk si, haid, di luar rumah, tenaga
hamil, melahirkan) profesional, pendidikan,
dll.
Pemahaman Gender
sebagai :
1. Fenomena sosial/budaya bersifat relatif &
kontekstual. Gender dikenal di masyarakat Bali,
berbeda dgn yg dikenal oleh masyarakat Minang, atau
Jawa. Hal ini akibat dari konstruksi sosial budaya yg
membedakan peran berdasarkan jenis kelamin.
2. Kesadaran sosial pembedaan sexual dlm
masyarakat merupakan konstruksi sosial. Dari sini
kemudian masyarakat menyadari bahwa pembedaan
tersebut merupakan produk sejarah & interaksi warga
dgn komunitasnya. Hal ini yg melahirkan kesadaran
bahwa banyak hal yg perlu diubah agar hidup menjadi
lebih baik, harmonis dan berkeadilan.
Gender & Ketidakadilan
1. Gender & marginalisasi perempuan
marginalisasi perempuan tidak saja terjadi
ditempat kerja, tetapi juga disemua
tingkatan, misalnya, rumah tangga,
masyarakat, kultur, bahkan negara, yg
bersumber dari : kebijakan pemerintah,
keyakinan, tafsir agama, tradisi.
2. Gender & subordinasi Anggapan bahwa
perempuan emosional, irasional dlm
berpikir, tidak bisa memimpin, maka
akibatnya perempuan ditempatkan pada
posisi yg tidak penting & tidak strategis.
3. Gender & Stereotip Banyak bentuk ke-
tidakadilan terhadap perempuan yg
bersumber pada stereotip yg melekat. Misal,
anggapan bahwa perempuan yg bersolek
atau memakai rok mini akan memancing
perhatian lawan jenis, sehingga jika terjadi
pelecehan seksual/perkosaan, maka
perempuan tsb yg disalahkan.
Stereotip pada pekerjaan perempuan ;
pelayan di tempat minuman/bar, tukang pijat,
atau pekerjaan lain terkait industri
perhotelan.
4. Gender & Kekerasan kekerasan yg bersumber pada
anggapan gender dikatakan gender-related violence,
yg terjadi karena adanya ketidaksetaraan kekuatan dlm
masyarakat. Kekerasan gender, antara lain :
- perkosaan, termasuk dlm perkawinan
- pemukulan/serangan fisik KDRT
- penyiksaan organ alat kelamin
- prostitusi/pelacuran
- pornografi (kekerasan non-fisik/pelecehan)
- kekerasan terselubung (menyentuh/memegang bagian
tubuh perempuan dlm berbagai cara tanpa kerelaannya
- pelecehan seksual ( dlm bentuk lelucon, di pekerjaan)
Perbedaan Jenis Kelamin -
Gender
1. Alat kelamin laki2/perempuan tidak
dapat berubah
2. Jakun pada laki2 & payudara pada
perempuan tidak dpt dipertukarkan
3. Status sbg laki2/perempuan berlaku
sepanjang masa, dan berlaku dimana saja
4. Ciri laki2/perempuan kodrat Tuhan
5. Haid/menyusui/melahirkan ciptaan
Tuhan
Perbedaan Jenis Kelamin -
Gender
1. Gender dapat berubah banyak perempuan jadi
juru masak jika di rumah, tetapi jika di restoran
diperankan laki-laki.
2. Gender tergantung kebiasaan sebelum
merdeka, perempuan di Jawa tdk memperoleh hak
pendidikan, setelah merdeka, perempuan jawa
memiliki kebebasan.
3. Gender tergantung kebudayaan setempat
4. Gender bukan merupakan kodrat Tuhan
pengaturan jumlah anak dalam suatu keluarga
5. Gender buatan manusia laki2/perempuan
berhak menjadi pemimpin
(politik/pemerintahan/pekerjaan).

Anda mungkin juga menyukai