Anda di halaman 1dari 25

OLEH :

MOHD AIDILFITRI BIN RAMELAN


HASLINDA BINTI ANTISAN
Menurut Peter Senge ada Lima disiplin yang
membuat suatu organisasi menjadi organisasi
pembelajar.

1. Personal Mastery (Penguasaan Pribadi)


2. Mental Models (Model Pemikiran)
3. Shared Vision (Perkongsian Visi)
4. Team Learning (Pembelajaran Kumpulan)
5. System Thinking (Sistem Berfikir)
Marquardt (1996) menyenaraikan ciri-ciri organisasi belajar:

1) Belajar dilakukan melalui sistem organisasi secara keseluruhan


dan organisasi seakan-akan mempunyai satu otak;

2) Semua anggota organisasi menyedari betapa pentingnya


organisasi belajar secara terus menerus untuk keberhasilan
organisasi pada masa sekarang dan masa akan datang;

3) Belajar merupakan proses yang berlangsung secara terus menerus


serta dilakukan seiringan dengan bekerja;

4) Berfokus pada kreativiti dan generative learning;

5) Menganggap sistem berfikir adalah sangat penting,

6) Dapat memperoleh akses ke sumber maklumat dan data untuk


keperluan keberhasilan organisasi;
7) Iklim organisasi mendorong dan mempercepat individu-individu dan
kelompok untuk belajar;

8) Saling berhubungan dalam suatu jaringan yang inovatif sebagai suatu


komuniti di dalam dan di luar orgaisasi;

9) Perubahan disambut dengan baik, manakala kegagalan dianggap sebagai


peluang untuk belajar;

10) Mudah bergerak cepat dan fleksibel;

11) Setiap orang didorong untuk meningkatkan mutu secara terus menerus;

12) Kegiatan didasarkan pada aspirasi, reffleksi, dan konseptualisasi;

13) Memiliki teras kopentensi yang dapat dikembangkan dengan baik sebagai
acuan untuk perkhidmatan dan pengeluaran serta

14) Memiliki kemampuan untuk melakukan adaptasi, pembaharuan, dan


pengembangan sebagai jawapan ke atas persekitaran yang berubah.
Menurut Bohlander et al (2001), pengurusan
sumber manusia merangkumi penggabungan
semua tenaga kerja yang pelbagai untuk
mencapai matlamat bersama.

Ivencevich (2001) pula mentakrifkan


pengurusan sumber manusia sebagai fungsi
yang dilaksanakan dalam organisasi bagi
membantu memudahkan penggunaan sumber
manusia secara berkesan untuk mencapai
matlamat organisasi dan individu.
Amalan pengurusan sumber manusia yang
berkesan perlu dibentuk dan digunakan untuk
membantu mencapai matlamat dan objektif
perniagaan dan organisasi. Menurut Tsui dan
Gomez Meija (1998), Danaley dan Huselid
(1996) amalan pengurusan sumber manusia
yang berkesan perlu dikaitkan dengan
prestasi organisasi di mana ia boleh
mempengaruhi kepuasan pekerja dan
pelanggan, inovasi, produktiviti dan juga
pembangunan reputasi yang baik di kalangan
organisasi lain.
Programlatihanataupun
pembangunanIndividu diiktirafsebagai salah
satu domain utama dalam Pengurusan Sumber
Manusia oleh organisasi The American
SocietyOfTrainingAndDevelopment(ASTD).
Inibermaksud,latihan merupakan salah satu
aktiviti yang perlu diberikan penekanan sama
rata oleh sesebuah organisasi dalam konteks
pengurusan sumbermanusia selain daripada
pengurusan aktiviti sepertipembayaran
gajidanupah, perhubunganindustri,
pemilihandanpenempatanpekerja, danlain-
lain lagi
Latihan dan pembangunan merupakan usahadan
langkah yang sangat penting dalammewujudkan
tenaga kerja yangproficientatau mampu memenuhi
keperluan organisasi (Mohd Hizam dan Zafir, 2002).

BlancharddanThacker(1999),telahmenggagaskan
satukonsepyangmeletakkanbahawalatihanseolah-
olahsatuelemenutamayangmenggerakkanperjalan
andan operasi sistem organisasi.

Latihan seumpama nyawa yang memastikan pekerja


dapatseiringdenganperubahanyangberlakudalamo
rganisasihasildaripadaperubahan-perubahan dalam
persekitaran organisasi
1. Bahasa isyarat
2. Bahasa lisan
3. Bahasa tulisan
4. Media cetak dan media pictorial
5. Media audio elektronik
6. Media visual
7. Media Telekomunikasi
8. Multimedia
Information Technology
Technology-based Learning
Electronic Performance Support System
(EPSS)
1. Peran teknologi dalam bidang pendidikan.
2. Dampak teknologi informasi pada
organisasi.
3. Beberapa kasus pemanfaatan teknologi
dalam bidang pendidikan.
4. Implikasi pemanfaatan teknologi dalam
bidang pendidikan.
1. Mokhopadhyay M (1995)
Globalisasi: kecend. pergeseran dalam
dunia pendd. dari pendd. tatap muka yg
konvensional ke arah pendd. Yg lebih
terbuka.
2. Bishop G (1989)
Pendd.masa mendatang akan bersifat
luwes, terbuka dan dapat diakses oleh
siapapun juga yg memerlukan tanpa
pandang faktor jenis, usia, maupun
pengalaman pendd. sebelumnya. Di
Perancis proyek flexible learning.
3. Ivan Illich (70-an) tentang pendd. Tanpa
sekolah
4. Mason R (1994), pendd. Mendatang akan
lebih ditentukan oleh jaringan informasi
yg memungkinkan berinteraksi dan
kolaborasi, bukannya gedung sekolah.
5. Tony Bates (1995), teknologi dpt
meningkatkan kualitas dan jangkauan bila
digunakan secara bijak utk diklat, dan
mempunyai arti yg sangat penting bagi
kesejahteraan ekonomi.
6. Alisjahbana I (1966), pendekatan diklat akan
bersifat saat itu juga (just on time).
Pembelajaran bersifat dua arah, kolaboratif
dan interdisipliner.
7. Romiszowski & Mason (1996) memprediksi
penggunaan Computer-based Multimedia
Communication (CMC).
Berkembangnya pendidikan terbuka dengan
modus belajar jarak jauh (Distance Learning)
Sharing Resource bersama antar lembaga
pendidikan/ latihan dalam sebuah jaringan.
Perpustakaan dan instrumen pendidikan
lainnya (guru, laboran) berubah fungsi
menjadi sumber informasi daripada rak buku.
Penggunaan perangkan TI interaktif, seperti
CD-ROM multimedia dalam pendidikan secara
bertahap menggantikan TV dan Video.
TI merubah cara kerja
TI memungkinkan terintegrasinya fungsi-
fungsi bisnis
TI menyebabkan perubahan iklim persaingan
TI memberikan strategi baru yang lebih baik
TI menuntut perubahan dasar
TI memaksa perubahan
SD River Oaks di Oaksville, Ontario Kanada,
visi khusus sekolah harus bisa membuat
murid memasuki era informasi instan dg
penuh keyakinan.
SMU Lester B. Pearson di Kanada, sekolah ini
memiliki 300 komputer utk 1200 murid, dan
memiliki APS yg terendah di Kanada (4%) :
rata-rata nasional sebesar 30%.
SMP Christoper Columbus di Union City
New Jersey: sebuah perusahaan telepon
di daerah itu membantu menyediakan
komputer dan jaringan yang
menghubungkan rumah murid dengan
ruang kelas, guru dan administrator
sekolah.
Pemanfaatan teknologi komputer yang
dapat digunakan para penyandang
tunanetra.
Akses ke perpustakaan & Akses ke pakar
Menyediakan fasilitas Akses ke perpustakaan &
Akses ke pakar
Menyediakan fasilitas kerjasama
Melaksanakan kegiatan secara online
Menyediakan layanan informasi akademik suatu
institusi
pendidikan
Menyediakan fasilitas mesin pencari data
Menyediakan fasilitas diskusi
Menyediakan fasilitas direktori alumni dan
sekolah
Peluang dan Prospek Penggunaan
Teknologi di Indonesia
Kendala kendala Penggunaan
Teknologi di Indonesia
Strategi Pengunaan Teknologi di
Indonesia
Pesatnya perkembangan IT, khususnya
internet
Kecenderungan memanfaatkan distance
learning sebagai salah satu pendidikan
alternatif yang berbiaya murah, cepat dan
luas
Kurangnya ketersediaan SDM, proses
transformasi teknologi, infrastruktur
telekomunikasi dan perangkat hukumnya.
Biaya penggunaan jasa telekomunikasi
juga masih mahal bahkan jaringan telepon
masih belum tersedia di berbagai tempat
di Indonesia
Belum tersedia APBN/APBD yang memadai
Isi/content yang berbahasa Indonesia
masih langka
Kekurangsiapan pemerintah
Meningkatkan kemampuan staff untuk selalu
berkoneksi dengan arus informasi
Mengembangkan multimedia, pusat
pembelajaran berbasis teknologi
Menciptakan pembelajaran video interaktif
Senantiasa menggunakan teknologi untuk
memperoleh pengetahuan dan gagasan
gagasan baik dari dalam maupun luar
organisasi
Berusaha dan mengembangkan
kompetensi di dalam pemanfaatan
teknologi baik dalam belajar mandiri
maupun belajar kelompok
Instalasi EPSS (Electronic Perforamnce
Support System)
Merencanakan dan mengembangkan
sistem pembelajaran just in time
Membangun kemampuan dan
seperangkatan teknologi
Meningkatkan kesadaran dan penghargaan
pada teknologi sebagai kekuatan untuk
belajar
Meningkatkan tanggung jawab teknologi
pada manajemen dan staff
Merencakan dan mengembangkan
penggunaan teknologi sebagai bagian dari
kebijakan dan program pemerintah
Pembuatan UU/peraturan penggunaan
teknologi yang memihak pada masyarakat
dan organisasi belajar.

Anda mungkin juga menyukai