Anda di halaman 1dari 39

MALARIA

Pembimbing : dr. Hari Sutanto, Sp. PD

Disusun oleh : Andrea Riva - 406161016


Identitas Pasien

Nama : Tn. AM

Usia : 34 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Masuk RS : 9 Februari 2017

Keluar RS : 13 Februari 2017


Anamnesis

Keluhan utama : panas dingin hingga menggigil sejak 3 hari SMRS

Keluhan Tambahan : sakit kepala berdenyut, penurunan nafsu makan,


nyeri sendi, badan pegal
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke RS dengan membawa hasil ICT Malaria vivax (+) pada
tanggal 9 Februari 2017. Keluhan yang dirasakan berupa panas dingin
hingga menggigil sejak 3 hari SMRS. Panas yang dirasakan hilang
timbul, biasa dirasakan mulai pukul 15.00.
Pasien juga mengeluhkan sakit kepala yang berdenyut pada bagian jidat.
Pasien juga mengeluhkan penurunan nafsu makan, karena mulutnya
terasa pahit, namun pasien tidak merasakan adanya penurunan berat
badan. Pasien merasakan badan pegal-pegal, dan sendinya sakit,
terutama sendi lutut. Pasien menyangkal adanya keluhan berupa hidung
tersumbat atau pilek, batuk, mual dan muntah. BAB dan BAK normal,
tidak ada diare Pasien baru saja pulang dari papua selama satu minggu
SMRS, dan tidak ada minum obat untuk pencegahan malaria.
Sebelumnya juga pasien pernah pergi ke papua satu tahun yang lalu.
Riwayat Pengobatan

Pasien tidak ada minum obat sebelum ataupun sesudah pergi ke papua.

Tidak ada obat rutin yang diminum sehari-hari.


Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien tidak mengalami hal serupa saat pergi ke papua sebelumnya dan
tidak pernah terkena malaria sebelumnya

Riwayat alergi (-)


Riwayat Lingkungan

Seorang teman pasien yang baru pulang dari papua juga mengalami hal
serupa
Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : TSS

Kesadaran : CM, GCS 15

Tanda-tanda vital :

TD : 110/70

Nadi : 84x/menit, reguler

Nafas : 18x/menit

Suhu : 38,2C
Kepala : Normocephali, rambut terdistribusi merata, tidak mudah dicabut

Mata : Konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+,
isokor dengan diameter 3mm

THT: Nyeri tekan tragus (-), otorrhea (-), rhinorrhea (-), epistaxis (-)

Mulut : Faring hiperemis (-), tonsil T1-T1

Leher : Tidak teraba pembesaran KGB, trachea ditengah, pembesaran


tiroid (-)
Jantung :

Inspeksi : Tidak dilakukan

Palpasi : Tidak dilakukan

Perkusi : Tidak dilakukan

Auskultasi : BJ I dan II normal, gallop (-), murmur (-)


Paru

Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis

Palpasi : Tidak dilakukan

Perkusi : Tidak dilakukan

Auskultasi : vesikuler (+), ronkhi (-), wheezing (-)


Abdomen

Inspeksi : rata, tidak terdapat benjolan

Auskultasi : bising usus (+)

Palpasi : nyeri tekan (-), hepatomegaly (+), splenomegaly (-)

Perkusi : timpani seluruh lapang abdomen, nyeri CVA (-), ascites (-)

Ekstremitas

Akral hangat, edema -/-/-/-


Neurologis

Kaku kuduk (-)

Brudzinsky I (-)

Brudzinsky II (-)

Brudzinsky III (-)

Brudzinsky IV (-)

Laseque (-)

Kernig (-)
Diagnosis Kerja dan Diagnosis
Banding
Malaria ec P. vivax

ICT (+) untuk P. vivax

Demam hingga menggigil intermittent

Riwayat berpergian ke papua

Dengan diagnosis banding viral infection, DHF, typhoid fever


Planning

Monitor kondisi umum pasien

Laboratorium : darah lengkap, elektrolit, fungsi ginjal (ureum,


creatinine), glukosa darah

Diagnostik : hapusan darah tebal dan tipis


Medikamentosa

Lini pertama pengobatan malaria adalah Artemisinin Combination


Therapy (ACT)

Artesunate amodiaquine

Dihydroartemisinin 40mg piperaquine 320mg (efektif untuk stadium eritrosit


dan gametosit; kecuali gametosit P. falciparum MDR P. falciparum)

Primaquine 15mg (radical cure; stadium liver, gametosit)


FOLLOW UP
9 Februari 2017

LED 18
Hb 14 Neutrofil segmen 42

Ht 39 Limfosit 38

Monosit 18
Leukosit 4.4
Eritrosit 4,81
Trombosit 68 GDS 125

MCV 82 Ureum 17

Creatinine 0,85
MCH 29
eGFR 103
MCHC 36 K 3,6

Basofil 1 Na 134

Eosinofil 1 Cl 103

Neutrofil Batang 0
10 Februari 2017

Hb 13,8
Ht 39
Leukosit 4,5
Trombosit 56 Malaria darah

MCV 83 Ditemukan P. vivax trofozoid


dan schizont 95/200 leukosit
MCH 29 G6PD 181

MCHC 35
Eritrosit 4,75
12 Februari 2017

Hb 13,1
Ht 37
Leukosit 5,7
Trombosit 67 SGOT 20

SGPT 56
MCV 82 Ureum darah 24

MCH 29 Creatinin darah 0,81

eGFR 109,1
MCHC 36
Eritrosit 4,45
13 Februari 2017

Hb 12,4
Ht 35
Leukosit 4,8
Trombosit 124
Malaria darah
MCV 84
Tidak ditemukan
MCH 29
MCHC 35
Eritrosit 4,22
TINJAUAN PUSTAKA
Malaria

Adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa dan disebarkan melalui


gigitan nyamuk Anopheles.
Terdapat 6 spesies Plasmodium yang dapat menyebabkan malaria :
P. falciparum
P. vivax
P. ovale
P. malariae
P. knowlesi
Epidemiology
Pathogenesis

Blood meal sporozoites liver cell asexual reproduction liver


cell burst merozoites invade red blood cell (multiply every 48h; p.
knowlesi 24h, p. falciparum 72h) rupture / gametocyte
P. falciparum PfEMP1 cytoadherence, rosetting, clumping
Clinical Features

Malaria paroxysm :

Fever spikes, chill, rigor

Headache
Splenomegaly

Fatigue Hepatomegaly

Abdominal discomfort Anemia

Jaundice
Nausea

Vomiting

Myalgia
Diagnosis

Hapusan darah tebal dan tipis


Interpretasi jumlah parasite per 100 lapang pandang atau per 200 leukosit
Rapid Diagnostic Test
Treatment

Quinine, quinidine

Aktif terutama pada trofozoit, dapat membunuh gametocyte P. vivax, P. ovale, P.


malariae

Tidak ada efek pada stadium liver

Chloroquine

Amodiaquine

Halofantrine

Lumafentrine
Primaquine

Radical cure; dapat membunuh gametosit dari P. falciparum, stadium liver

0.5mg/kg selama 14 hari

Artemisinin

Efek terhadap stadium lebih luas dan lebih cepat

Tidak ada efek pada stadium liver

Dapat membunuh semua gametosit kecuali P. falciparum

Piperaquine

Dapat bekerja pada MDR P. falciparum


Pyrimethamine

Aktif pada stadium darah, bentuk matur

Biasa digunakan sebagai profilaksis

Proguanil

Atovaquone

Doxycycline / Tetracycline
Prevention

Atovaquone-proguanil

250/100mg once daily

Mulai 1-2 hari sebelum berangkat, berhenti 7 hari setelah pulang dari daerah endemis

KI : severe renal impairment

Mefloquine

250mg once weekly

Mulai 1 minggu sebelum berangkat, berhenti 4 minggu setelah pulang dari daerah
endemis

KI : gangguan jiwa atau kejang


Doxycycline
100mg once daily
Mulai 1-2 hari sebelum berangkat, berhenti 4 minggu setelah pulang dari
daerah endemis
KI : usia dibawah 8 tahun dan Ibu mengandung
Primaquine
30mg once daily
Mulai 1-2 hari sebelum berangkat, berhenti 7 hari setelah pulang dari daerah
endemis
KI : G6PD deficiency dan Ibu mengandung atau menyusui

Anda mungkin juga menyukai