Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Perubahan Teori
Hematologi Imunopatologi
Dengue
Teori Teori Antigen
Apoptosis Hemoragic Antibodi
Fever
Teori
Teori
Infection
Trombosit
Enhacing
Endotel
Antibodi
Teori Mediator
Patofisiologi
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Demam Dengue
Peningkatan suhu mendadak,
kadangkadang disertai mengigil, nyeri
kepala, muka kemerahan (flushed Lab: leukopenia, jumlah
face), nyeri retro-orbital, fotofobia,
mialgia/atralgia, anoreksia, konstipasi, trombosit umumnya normal
nyeri perut, nyeri tenggorok, ruam tapi dapat dijumpai
kulit, manifestasi perdarahan. trombositopenia, faktor
pembekuan normal dan
pemeriksaan serologi
dengue positif
Manifestasi Klinis
Pemeri
1. Demam atau riwayat demam akut, ksaan
antara 2-7 hari, biasanya bifasik darah
Pemeri
2. Terdapat
minimal 1 dari manifestasi
D
ksaan
Fungsi
perdarahan hati
Derajat III
dan lemah, penyempitan tekanan nadi (< 20 mmHg), Udem paru
atau hipotensi, dengan disertai akral dingin dan
gelisah
Kerusakan hepar
Adanya syok yang berat dengan nadi tak teraba dan
Derajat IV tekanan darah yang tidak terukur
PENATALAKSANAAN
Trombosit 50.000/l
Tersangka DBD DBD derajat I atau derajat II tanpa peningkatan hematokrit
Terapi non-endokrin
Dasar pemberian kortikosteroid disini adalah efek
antiinflamasinya dan kemampuan menekan reaksi imun
pada beberapa penyakit yang bukan merupakan kelainan
adrenal atau hipofisis misalnya penyakit alergi,
penyakkit kulit yang penyebabnya autoimun atau
penyakit lain yang dasarnya adalah reaksi imun.
EFEK SAMPING
Tempat Macam Efek Samping
1. Saluran cerna Hipersekresi asam lambung, mengubah proteksi gaster, ulkus peptikum/perforasi, pankreatitis, ileitis
regional, kolitis ulseratif.
2. Otot Hipotrofi, fibrosis, miopati panggul/bahu.
3. Susunan saraf pusat Perubahan kepribadian (euforia, insomnia, gelisah, mudah tersinggung, psikosis, paranoid, hiperkinesis,
kecendrungan bunuh diri), nafsu makan bertambah.
4. Tulang Osteoporosis,fraktur, kompresi vertebra, skoliosis, fraktur tulang panjang.
5. Kulit Hirsutisme, hipotropi, strie atrofise, dermatosis akneiformis, purpura, telangiektasis.
6. Mata Glaukoma dan katarak subkapsular posterior
7. Darah Kenaikan Hb, eritrosit, leukosit dan limfosit
8. Pembuluh darah Kenaikan tekanan darah
9. Kelenjar adrenal bagian Atrofi, tidak bisa melawan stres
kortek
10. Metabolisme protein, Kehilangan protein (efek katabolik), hiperlipidemia,gula meninggi, obesitas, buffalo hump, perlemakan
KH dan lemak hati.
11. Elektrolit Retensi Na/air, kehilangan kalium (astenia, paralisis, tetani, aritmia kor)
12. Sistem immunitas Menurun, rentan terhadap infeksi, reaktivasi Tb dan herpes simplek, keganasan dapat timbul.
Hubungan Steroid dengan Demam
Berdarah Dengue
Dengue adalah infeksi virus yang manifestasi penyakit dengan spektrum yang
luas, mulai dari infeksi asimtomatik hingga sindrom kebocoran plasma sistemik
yang biasanya disertai dengan trombositopenia dan gangguan koagulasi.
Kebocoran plasma yang berat dapat berkembang menjadi dengue shock
syndrome (DSS) yang mengancam jiwaPeningkatan Antibody-dependent yang
mengakibatkan peningkatan replikasi virus merupakan salah satu faktor yang
dianggap mendasari fenomena ini, meskipun berbagai mekanisme lain mungkin
juga berkontribusi terhadap fenotip penyakit akhir.
Kortikosteroid merupakan agen anti-inflamasi yang sangat efektif, sering
digunakan sebagai terapi tambahan pada kondisi penyakit di mana respon imun
host diduga memberikan kontribusi yang signifikan untuk patogenesis penyakit
Pada penelitian yang dilakukan di Vietnam, penggunaan prednisolon
oral selama fase akut awal infeksi dengue tidak berhubungan dengan
perpanjangan viremia atau efek samping lainnya. Meskipun tidak
menilai efektifitasnya, ditemukan ada pengurangan dalam terjadinya
shock atau komplikasi infeksi virus dengue yang lain dalam
penelitian tersebut.
DEN 1
VIRUS
DEN 2 STEROID
DEN 3
DEN 4
Memperlama
DEMAM
Pemberantasan
TROMBOSITOPENIA
Virus
GEJALA
LEUKOSITOSIS
PERDARAHAN