Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

HEMOPTOE

AMANDA ISRAMULNIASIH
PEMBIMBING : dr.Yessi, Sp.P

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABDURRAB
ILMU KESEHATAN PENYAKIT PARU
RSUD BANGKINANG
2017
DEFINISI

HEMOPTISIS/ HAEMOPTOE
Ekspektorasi darah atau dahak yg berdarah, berasal
dari saluran nafas di bawah pita suara (mulai dari
glottis ke arah distal)
ETIOLOGI
Idiopatik o Lain lain
Trombo emboli paru
Batuk darah sekunder
Trauma dada
Peradangan
TB paru
Bronkiektasis
Pneumonia
Neoplasma
Ca paru
Adenoma
PATOGENESIS
MEKANISME BATUK

Fase Iritasi
iritasi saraf sensoris n. Vagus laring, trakea, bronkus
besar batuk

Fase Inspirasi

glotis reflek terbuka kontraksi m. Abduktor kartilago


aritenoidea inspirasi dalam & cepat udara cepat dan
banyak masuk ke paru memperkuat ekspirasi volume
besar rongga dada kecil pengeluaran sekret > mudah
Fase Kompresi

glotis tertutup (0,2S) e.c kontraksi m. Adduktor


kartolago aritenoidea tek. Intrathoraks meninggi
batuk
Fase Ekspirasi/Ekspulsi

glotis terbuka tiba-tiba e.c kontraksi otot ekspirasi


pengeluaran udara jmlh besar + benda2 asing dg kec.
Tinggi batuk sebenarnya
MEKANISME HEMAPTOE
Radang mukosa trakeobronkitis mukosa kaya PD

rapuh trauma ringan batuk darah


Perdarahan kavitas TB kavitas tebal Rasmussens

anurysm fibrosis perivaskuler tidak ada otot sirkuler


perdarahan sulit berhenti vasokontriksi Rasmussens
anurysm pecah e.c batuk
Bronkiektasis ektasios mukosa bronkus & ruptut PD dr

jar. Granulasi dinding bronkus


GEJALA KLINIS
KLASIFIKASI

MENURUT PURSEL
DERAJAT KRITERIA
I Bloodstreak
II 1-30 cc
III 30-150 cc
IV 150-500 cc
MASSIVE 500-1000 cc
Berdasar Perkiraan Jumlah Darah
DERAJAT KRITERIA
Bercak (streaking) <15-20 ml/24 jam
Hemoptisis 20-600 ml/24 jam
Hemoptisis massif > 600 ml/24 jam

Menurut Johnson

DERAJAT KRITERIA
Single Hemoptysis < 7 hari
Repeated Hemoptysis > 7 hari dg interval 2-3 hari
Frank Hemoptysis Darah saja tanpa dahak
DIAGNOSIS

ANAMNESIS
Jumlah & warna darah
Durasi perdarahan
Batuk produktif /tidak
Batuk terjadi sebelum /sesudah perdarahan
Nyeri dada, substernal a/ pleuritik
Hub perdarahan dg gerakan fisik
Riw. Penyakit paru/jantung
Cont.....

Pemeriksaan Fisik Pem. Penunjang


Tanda2 inflamasi Foto thorax PA & lateral

Auskultasi Bronkografi

Rhonki menetap Pem. Dahak bakteriologi


Wheezing lokal & serologi
Friction rib Pem. Laboratorium
Clubbing finger rutin
Pem. bronkoskopi
PENATALAKSANAAN

TERAPI KONSERVATIF

1. Mencegah penyumbatan saluran nafas


Reflek batuk baik posisi duduk atau 1/2 duduk

Reflek batuk buruk tidur miring kesebelah dr mana

diduga asal perdarahan


Suction darah dr jalan nafas

Tube endotrakeal
2. Memperbaiki keadaan umum pasien
Pemberian O2

Cairan u/ hidrasi

Transfusi darah

Perbaiki keseimbangan asam basa

3. Menghentikan perdarahan
Hemoptisis umumnya berhenti rata-rata 7 hari

Obat-obat hemostasis adona decynone 100 mg/3-4 x/hari/IV atau

oral

4. Mengobati penyakiy yg mendasari


TERAPI PEMBEDAHAN
Indikasi :
Hemoptisis masif mengancam kehidupan

TERAPI BATUK DARAH MASIF :


Pertahankan ventilasi & sirkulasi
Medikamentosa
Bronkoskopi
Bedah toraks
KOMPLIKASI

Asfikisa

Syok hipovolemik

Aspirasi
PROGNOSIS

Prognosis baik kecuali hemoptosis rekuren

Hemoptoe sekunder faktor penentu :


Derajat
Penyakit dasar
Penanganan
ILUSTRASI KASUS

Identitas pasien :
Nama : Tn.M
Umur : 37 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Petani
Status : Menikah
Alamat : Dusun pulau bayur
Tanggal masuk: 13 04 - 2017
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Sesak nafas sejak 1 hari Sebelum Masuk Rumah Sakit (SMRS)

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 1 hari yang lalu
SMRS. Pasien juga mengeluhkan batuk sejak 2 bulan yang lalu.
Batuk awalnya tidak berdahak, namun sejak 1 minggu yang lalu
batuk disertai darah. Darah berwarna merah segar bercampur
dahak dengan volume kira 250 cc atau 1 botol aqua gelas. Selain
itu pasien juga mengeluhkan demam yang dirasakan naik turun,
demam lebih sering dirasakan pada malam hari, keringat malam
(+), nafsu makan menurun (+), berat badan menurun (+).
Pasien juga mengeluhkan nyeri ulu hati, mual dan muntah sejak
1 hari yang lalu. BAK dan BAB normal.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat pengobatan
Riwayat penyakit TB paru Pasien sudah pernah
tidak diketahui berobat ke klinik dokter
Riwayat Asma (-)
Riwayat hipertensi (-)
Riwayat DM (-)
Riwayat penyakit jantung (-) Riwayat Pekerjaan,
sosioekonomi, dan
Riwayat Penyakit
kebiasaan
Keluarga Pasien bekerja sebagai
Keluarga menderita penyakit petani
yang sama (-) Riwayat merokok (+)
Riwayat asma dalam Riwayat minum alkohol
keluarga (-)
(-)
Pemeriksaan fisik

Status generalisata
Kesadaran : komposmentis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 110 x/menit
Nafas : 26 x/menit
Suhu : 38 oc
Keadaan gizi : BB = 40 kg TB = 165 cm IMT=
14 (Underweight )
Kepala
Mata : Konjungtiva anemis +/+, sclera tidak ikterik,
pupil bulat, isokor, reflek cahaya (+/+)
Hidung : deviasi septum (-)
Mulut : simertis, sianosis (-), bibir kering (-)
Leher: Pembesaran kelenjar getah bening (-)
THORAX
Jantung :
Paru : Inspeksi : Iktus kordis tidak
Inspeksi : simetris terlihat
kanan=kiri, pergerakan Palpasi : iktus kordis teraba 2
dada tidak ada yang jari medial LMC sinistra kiri
tertinggal RIC V
Perkusi :
Palpasi : vocal Fremitus
Batas atas : SIC II
sama kanan dan kiri Batas kanan : linea para
Perkusi : Sonor pada strenalis dextra
kedua lapangan paru Batas kiri : linea mid
Auskultasi : suara nafas clavicularis sinistra
Batas bawah : SIC V
ekspirasi memanjang,
Auskultasi : Suara jantung
ronkhi +/+, wheezing +/-
normal, bising (-)
Abdomen
Inspeksi : bentuk cekung, distensi (-)
Palpasi : Perut supel, nyeri tekan epigastrium (+),
hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi: bising usus normal

Ekstremitas
Akral hangat, CRT < 2 detik. Edema -/-
Pemseriksaan penunjang

Laboratorium darah lengkap:


Hb : 9,5 gr %
Leukosit : 15.700/mm3
Trombosit : 552.000 / mm3
Hematokrit : 30,1 %

Kimia darah:
Glukosa Sewaktu : 101 mg/dl
RONTGEN THORAX
Dari foto rontgen thoraks
terdapat:
Trakea : deviasi kekanan
Paru : Kanan : terdapat cavitas,
honeycomb appearance, dan
destroyed lung
Kiri : terdapat jaringan
fibrotik, honeycomb
appearance dan atelektasis
Jantung : tertarik ke kiri CRT <
50%
Diafragma : terdapat Tenting
diafragma bagian kanan
Kesan : Bekas TB dan
destroyed lung
Resume
Seorang pasien laki-laki ( 37 tahun ) datang ke RSUD Bangkinang melalui
IGD dengan keluhan sesak nafas sejak 1 hari yang lalu SMRS. Pasien juga
mengeluhkan batuk sejak 2 bulan yang lalu. Batuk awalnya tidak berdahak,
namun sejak 1 minggu yang lalu batuk disertai darah. Darah berwarna merah
segar bercampur dahak dengan volume kira 250 cc atau 1 botol aqua gelas
Selain itu pasien juga mengeluhkan demam yang dirasakan naik turun, demam
lebih sering dirasakan pada malam hari, keringat malam (+), nafsu makan
menurun (+), berat badan menurun (+). Pasien juga mengeluhkan nyeri ulu
hati, mual dan muntah sejak 1 hari yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan, kesadaran pasien composmentis.
Tekanan darah dan nadi dalam batas normal, nafas 26 kali/menit, suhu 38C,
berat badan kurang. Pada pemeriksaan thorax ditemukan suara nafas ekspirasi
memanjang, ronkhi pada kedua lapangan paru dan wheezing pada lapang paru
kanan. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan epigastrium. Pada
pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada tanggal di temukan Hb: 9,5 gr
%, leukosit :15.700, trombosit: 552.000, hematokrit; 30,1%. Pada pemeriksaan
foto thorak didapatkan trakea deviasi kekanan, pada paru kanan terdapat
terdapat cavitas, honeycomb appearance, dan destroyed lung, pada paru kiri
terdapat jaringan fibrotik, honeycomb appearance dan atelektasis. Jantung
tertarik ke kiri CRT < 50%. Diafragma terdapat Tenting diafragma bagian
kanan. Kesan Bekas TB dan destroyed lung
Diagnosis

Hemoptisis
CAP
TB paru dengan destroyed lung
Bronkiektasis
SOPT
Susp. IO
Low intake
Penatalaksanaan
O2 2 LPM
IVFD NACL 0,9 % 28 tetes/menit
Inj. Cebactam 1 vial/12 jam
Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
Nebu Combiven 4 x 1
Sucralfat syr 3 x C I
Retapil 2 x
Proliva 3 x 1
B6 1 x 1
PCT tab 3 x 1
N acetyl sistein 3 x 1
Transetat syr 3 x C I
KESIMPULAN

Hemoptoe merupakan salah satu gejala pada penyakit paru


saluran pernapasan dan atau kardiovaskuler yang
disebabkan oleh berbagai macam etiologi. Hemoptosis
ringan tidak diperlukan perawatan khusus dan biasanya
berhenti sendiri. Yang perlu mendapat perhatian yaitu
hemoptisis yang masif. Tujuan pokok terapi hemoptisis
ialah mencegah asfiksia, menghentikan perdarahan dan
mengobati penyebab utama perdarahan

Anda mungkin juga menyukai