Tepat Waktu Lengkap Akurat LHP harus akurat dalam menyajikan LHP harus tepat waktu agar LHP harus lengkap memuat informasi, didukung oleh bukti yang informasi yang disampaikan semua informasi dari bukti cukupdan tepat. Laporan yang akurat bermanfaat secara maksimal. yang dibutuhkan untuk akan memberikan keyakinan kepada pengguna LHP bahwa hal yang Laporan yang dibuat dengan memenuhi tujuan dilaporkan memiliki kredibilitas dan hati-hati tetapi terlambat pemeriksaan. LHP juga harus dapat diandalkan. Satu disampaikan, nilainya menyajikan secara memadai ketidakakuratan dalam LHP dapat menimbulkan keraguan atas keandalan menjadi kurang bagi detail informasi yang seluruh laporan tersebut dan dapat pengguna LHP. Oleh karena dibutuhkan agar memberikan mengalihkan perhatian pengguna LHP itu, Pemeriksa harus pemahaman yang memadai dari substansi laporan tersebut. Apabila terdapat data yang dapat merencanakan penerbitan bagi pengguna atas hal yang memengaruhi kesimpulan pemeriksaan laporan tersebut secara diperiksa, temuan, dan yang tidak dapat diuji lebih lanjut oleh semestinya dan melakukan kesimpulan pemeriksa. Pemeriksa,Pemeriksa harus secara jelas menunjukkannya dalam LHP. pemeriksaan dengan dasar pemikiran tersebut. Objektif Meyakinkan
LHP harus objektif. Pemeriksa harus LHP harus meyakinkan. Agar
memperhatikan hal-hal sebagai meyakinkan, LHP harus menyajikan berikut: hubungan logis antara tujuan pemeriksaan, kriteria, temuan, 1. Pemeriksaharus menyajikan kesimpulan, dan rekomendasi (bila LHP secara seimbang dan tidak ada). Informasi yang disajikan harus memihak;dan cukup meyakinkan pengguna laporan untuk mengakui validitas 2. Pemeriksa harus menyajikan temuan tersebut dan manfaat LHP sesuai dengan fakta yang penerapan rekomendasi. Laporan ditemui di lapangan. yang disusun dengan cara ini dapat membantu pihak yang bertanggung jawab untuk memusatkan perhatiannya dalam melakukan perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan. Ringkas Jelas LHP harus ringkas yaitu tidak LHP harus jelas yaitu mudah dibaca memuat informasi yang tidak perlu dan dipahami. Pemeriksa harus atau tidak sesuai dengan tujuan menulis laporan dengan bahasa pemeriksaan. Laporan yang yang jelas, tidak ambigu, menyajikan informasi yang kurang sesederhana mungkin, dan sedapat memadai atau memuat hal-hal yang mungkin menghindari penggunaan tidak relevan akan berpengaruh istilah-istilah teknis. Pemeriksa juga kepada kesalahpahaman pembaca harus menyusun LHP dengan logis atas informasi LHP. untuk memberi kejelasan dan pemahaman bagi pengguna LHP. Ringkas Jelas LHP harus ringkas yaitu tidak LHP harus jelas yaitu mudah dibaca memuat informasi yang tidak perlu dan dipahami. Pemeriksa harus atau tidak sesuai dengan tujuan menulis laporan dengan bahasa pemeriksaan. Laporan yang yang jelas, tidak ambigu, menyajikan informasi yang kurang sesederhana mungkin, dan sedapat memadai atau memuat hal-hal yang mungkin menghindari penggunaan tidak relevan akan berpengaruh istilah-istilah teknis. Pemeriksa juga kepada kesalahpahaman pembaca harus menyusun LHP dengan logis atas informasi LHP. untuk memberi kejelasan dan pemahaman bagi pengguna LHP. MATERI PENERAPAN DAN PENJELASAN LAIN
Unsur LHP Tujuan, Lingkup, Metodologi Kesimpulan
Tujuan pemeriksaan mengungkapkan Pemeriksa memberikan kesimpulan
hal yang ingin dicapai dari pemeriksaan atas tujuan pemeriksaan. Khusus tersebut. pemeriksaan keuangan, pemeriksa menyatakan kesimpulan dalam bentuk Lingkup pemeriksaan mencakup opini. pengidentifikasian objek/sasaran Contoh kesimpulan dapat dilihat pada pemeriksaan,aspek yang diperiksa, lampiran IV mengenai opini organisasi, lokasi geografis, dan periode yang dicakup dalam pemeriksaan Metodologi menggambarkan seluruh proses pemeriksaan untuk memenuhi tujuan pemeriksaan. Apabila dalam pemeriksaan digunakan tenaga ahli,penggunaan tenaga ahli tersebut harus diungkapkan dalam LHP. Rekomendasi Temuan Pemeriksaan &Tanggapan Pihak yang Bertanggung Jawab ( Pemeriksa mengungkapkan temuannya Rekomendasi hanya diberikan kepada pihak dengan unsur-unsur yang dapat disesuaikan yang bertanggung jawab. dengan tujuan pemeriksaan. Misalnya PDTT Rekomendasi harus dapat mendorong dalam bentuk pemeriksaan kepatuhan maka perbaikan atas kelemahan yang ditemukan, unsur temuan yang harus ada adalah tetapi tidak melampaui batas kondisi, kriteria, dan akibat. Unsur sebab bersifat opsional tergantung dengan Rekomendasi harus secara jelas kedalaman pengujian yang dilakukan menyatakan apa yang harus diperbaiki serta Pemeriksa untuk dapat menentukan siapa yang berwenang untuk melaksanakan penyebab utama dari ketidakpatuhan yang perbaikan yang direkomendasikan. timbul. Hal ini juga terkait dengan ketidakharusan bagi Pemeriksa untuk Khusus untuk PDTT dalam bentuk memberikan rekomendasi. Pada pemeriksaan investigatif, karena tujuan pemeriksaan keuangan, temuan juga dapat pemeriksaannya adalah untuk disampaikan dalam bentuk koreksi atas mengungkapkan indikasi kerugian negara angka dalam laporan keuangan, kesalahan dan/ atau tindak pidana maka Pemeriksa penyajian, dan kekurangan pengungkapan. tidak meminta tanggapan tertulis kepadapihak yang bertanggung jawab.