DAN PELVIS
Pendahuluan
A AIRWAY +SPECIFI
C
spine control
B BREATHING + ventilation
MEASURAB
LE
CCIRCULATION ATTAINABLE
+ control hemorrhage
D DISABILITYRELEVANT
E EXPOSURE TIME-
BOUND
Trauma abdomen paling sulit
dievaluasi
Trauma Penetrans
Pemeriksaan Tambahan
FFoto rontgen
FPemasangan NGT
FPemasangan kateter
urin
FFAST Focused
Assessment Sonography
in Trauma
Diagnostic Peritoneal
Lavage
CT Scan
FPemeriksaan Kontras
Evaluasi
Evaluasi trauma tumpul Indikasi
harus segera ditransfer
pemeriksaan yang memakan waktu
lama dihentikan
Evaluasi trauma penetrans
Laparotomi eksplorasi
Evaluasi luka dada bawah
thorakoabdominal Laparotomi
Indikasi Laparotomi
Trauma
Perdarahan
Diagnosa Spesifik
Cedera Diafragma
Diafragma kiri
lebih sering terkena
Robekan 5-10cm
di posterolateral kiri
Ro:
Elevasi/blurring
hemidiafragma,
hemothoraks, dan
udara abnormal
yang menutupi
hemidiafragma
Cedera Duodenum
Tumbukan langsung pada
abdomen
Cedera Pankreas
Tumbukan langsung pada
epigaster dan mengkompresi organ
terhadap kolumna vertebralis
Cedera
Genitourinarius
Jejas potensial
(kontusio, hematoma,
atau ekimosis)
Gross hematuria atau
mikroskopis
hematuria
Luka penetrans pada
abdomen
Hipotensi (sistolik >
90 mmHg)
Cedera Usus Halus
Ekimosis pada dinding abdomen
berbentuk linear menyilang (seat belt
sign)
Fraktur distraksi lumbal (chance
fracture)
Cedera Organ Solid
Tanpa tanda abnormalitas hemodinamik
Syok
Instabilitas hemodinamik
Tanda-tanda perdarahan berkelanjutan
Laparotomi
Fraktur Pelvis
Mekanisme cedera
Kompresi AP
Kompresi
lateral
Vertical
shear
Kombinasi
Penilaian
Penilaian
Inspeksi flank, skrotum, dan area
perianal
Pemeriksaan colok dubur
Pemeriksaan fisik pelvis
Instabilitas pelvis
Pengelolaan
Pengelolaan
Lilitan kain di sekeliling pelvis
Pelvic sling khusus
Alat stabilisasi pelvis lainnya
Thank You