Anda di halaman 1dari 57

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2016

KEBIJAKAN DAN DESAIN INDUK


GERAKAN LITERASI SEKOLAH:
Meretas Jalan Menuju Masa Depan Anak Bangsa

Wien Muldian
Satgas Gerakan Literasi Sekolah Kemendikbud

Hak Cipta 2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
WIEN MULDIAN adalah Ketua Dewan Perpustakaan
Jakarta, Wakil Ketua Satgas Gerakan Literasi Sekolah
Kemendikbud, Ketua I Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan
dan Informasi Indonesia (ISIPII), Tim Inti Literasi Sekolah
dan Literasi Masyarakat Kemdikbud, penggagas dan
penggerak Forum Indonesia Membaca, pendiri dan
mengelola Jaringan Literasi Indonesia, pendiri dan pekerja
literasi di Institut Literasi Indonesia, Pendiri dan Dewan
Penasehat Pengurus Pusat Forum Taman Bacaan
Masyarakat, anggota Pokja Pengembangan Program
Perpustakaan Nasional, Ketua Pokja Pengembangan
Budaya Baca Dikmas Kemendikbud, member American
Library Association (ALA), peserta International Visitor
Leadership Program on Libraries 2009 Library of
Congress-Department of State, USA. Komite Nasional
Indonesia Guest of Honour Frankfurt Book Fair 2015.
Mengikuti pendidikan formal perpustakaan di Universitas
Indonesia. Telah mengunjungi dan juga melakukan riset
literasi dan perpustakaan di Jakarta, Bandung,
Yogyakarta, Solo, Surabaya, Medan, Banda Aceh,
Pontianak, Bogor, Semarang, Makassar, Mataram,
Washington DC, Chicago, Seattle, New York, Singapore,
Kuala Lumpur, Tokyo, Kyoto, Hiroshima, Sapporo, Istanbul,
Bucharest, dan terakhir di tahun 2014 di Frankfurt,
Amsterdam dan Paris. Saat ini menjadi pegawai negeri
sipil sebagai Publisist di Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Sempat menjadi Kepala
PerpustakaanDikbud Kemdikbud. Tahun 2006 terpilih
menjadi Pemuda Berprestasi Nasional oleh Kantor
Mempora.
Dapat dihubungi melalui ponsel: 0811 14 5533, 0811 889
829 dan pos-el: wien.muldian@gmail.com
GERAKAN LITERASI SEKOLAH

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan


Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
TUJUAN PELATIHAN
Paham
Pendidikan dan
Revolusi Mental
PENDIDIKAN

PENDIDIKAN
PENDIDIKAN PENDIDIKAN
Literasi,
Membaca
dan Pendidikan
LITERASI

LITERASI dalam konteks GLS


merupakan kemampuan
mengakses, memahami, dan
menggunakan informasi
secara cerdas .
LITERASI DAN SEKOLAH
Dukungan SEKOLAH saat ini tidak langsung dalam pelaksanaan
PEMBELAJARAN, tetapi mulai membangun pembiasaan-pembiasaan
baik dengan fokus menyiapkan seluruh tahapan: tahap
perencanaan, implementasi, evaluasi dan monitoring.
Dukungan secara tidak langsung dapat dilakukan dengan
melaksanakan berbagai aktivitas literasi secara individual di
lingkungan masing-masing dengan mengacu beberapa paradigma
bersifat universal, dikenal dan dipakai berbagai bangsa. Sebagian
lagi lebih bersifat nasional, sesuai dengan nilai-nilai dan kondisi
bangsa Indonesia. Upaya membangun perubahan di sekolah melalui
literasi, menjadi penting dilaksanakan, karena adanya informasi dan
pengetahuan yang berkembang tanpa batas saat ini.

Paradigma ini tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015-2019. Perincian paradigma
adalah sebagai berikut:
GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS)

Sebuah upaya yang dilakukan secara


menyeluruh dan berkelanjutan untuk
menjadikan sekolah sebagai organisasi
pembelajaran yang warganya literat
sepanjang hayat melalui pelibatan
TUJUAN UMUM
publik.GLS
Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik
melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah
agar mereka menjadi pembelajar sepanjang
hayat.
TUJUAN KHUSUS GLS
MENGAPA PERLU GLS?
Hasil survei internasional (PIRLS 2011; PISA
2009 7 2012) -> keterampilan membaca siswa
Indonesia menduduki peringkat bawah.
Tuntutan keterampilan membaca pada abad ke-
21 adalah kemampuan memahami informasi
secara analitis, kritis, dan refelektif.
Pembelajaran di sekolah belum mampu
mengajarkan kompetensi abad 21.
Kegiatan membaca di sekolah perlu diperkuat
dengan pembiasaan membaca di keluarga dan
masyarakat.
SASARAN GLS
SASARAN GLS

EKOSISTEM SEKOLAH
PADA JENJANG
PENDIDIKAN DASAR DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
LITERATUR BAHAN
BACAAN
HARUS
DIAJARKAN
DI SEKOLAH
MEMBACA
INFORMATIVE - to inform, to know
RECREATIVE - To have fun
COMPARATIVE - To compare
EXPLORATIVE - To explore
Didukung
PERPUSTAKAAN SEKOLAH dengan
PERPUSTAKAAN UMUM keberadaan
PERPUSTAKAAN KHUSUS Perpustakaan
PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI di Masyarakat
ALUR PIKIR PEMANFAATAN AKTIVITAS
BUKU DI PENDIDIKAN BERBASIS
LITERASI
Kemampuan membaca
meningkat
Daya beli PENDIDIKAN Minat baca
meningkat BUKU meningkat
Daya jangkau thp
bahan bacaan
yang berkualitas
PENINGKATAN
KESEJAHTERAAN Harga turun
MASYARAKAT Ketersediaan buku naik AKTIVITAS LITERASI
BERBASIS SEKOLAH
ORGANISASI
Industri tumbuh Persaingan Ketat PEMBELAJAR
dengan demikian maka
menjadikan
Penguasaan Industri Penerbitan SETIAP INDIVIDU
Iptek meningkat tumbuh menjadi

Pengetahuan
PEMBELAJAR
Masyarakat Masyarakat Kebutuhan thdp
buku meningkat
SEPANJANG HAYAT
meningkat Membaca
TEMA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN SAAT
INI
menghasilkan insan Indonesia yang:
Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif
melalui penguatan
Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan
yang terintegrasi
BONUS DEMOGRAFI SEBAGAI MODAL
"Bonus Demografi" 100 tahun kemerdekaan


MODAL KURIKULUM
Kompeten PTK
PEMBANGUN
SDM SARPRAS
AN
Usia
Transformasi Melalui
Produktif PENDANAA
Pendidikan BEBAN
Melimpah N
Tidak Kompeten PEMBANGUN
AN PENGELOLA
MEMBERDAYAKAN LITERASI

TEKNOLOGI

INFORMASI

KOMUNIKASI
KONDISI INDONESIA

24
KONDISI SOSIAL

Intervensi
Langsung
Terkena
dampak
interven
si

Intervensi tidak
Langsung
KOMPONEN LITERASI

Literasi
Kemampuan memahami cara membedakan
bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan
koleksi referensi dan periodikal, memahami
Literasi Dewey Decimal System, menggunakan
Perpustakaa
katalog dan indeks, hingga memiliki
n
pengetahuan dalam memahami informasi
(Library ketika sedang menyelesaikan sebuah
Literacy)
tulisan, penelitian, pekerjaan, atau
mengatasi masalah.

Kemampuan mengetahui berbagai bentuk


Literasi
media yang berbeda seperti media cetak,
Media
media elektronik (media radio, media
(Media televisi), media digital (media internet), dan
Literacy)
memahami tujuan penggunaannya.
Literasi Teknologi
PRINSIP-PRINSIP
LITERASI
PRINSIP-PRINSIP
LITERASI SEKOLAH
SEKOLAH
Sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik be
A
Sesuai dengan tahapan perkembangan
peserta didik berdasarkan karakteristiknya

Dilaksanakan secara berimbang;


B menggunakan berbagai ragam teks dan
memperhatikan kebutuhan peserta didik

Berlangsung secara terintegrasi dan


C holistik di semua area kurikulum

D
Kegiatan literasi dilakukan secara
berkelanjutan

E Melibatkan kecakapan berkomunikasi


lisan

F Mempertimbangkan keberagaman
STRATEGI MEMBANGUN BUDAYA LITERASI

LINGKUNGAN LINGKUNGAN SOSIAL DAN


Mengupayakan
Mengkondisikan
FISIK AFEKTIF

LINGKUNGAN
AKADEMIK
PETA KOMPETENSI LITERASI SEKOLAH
(Warsnop, 2000)

Jenjang Komunikasi Berpikir Kritis Keamanan Media (Media


Safety)
SD/SDLB Mengartikulasikan Memisahkan fakta Mampu menggunakan
kelas rendah empati terhadap tokoh dan fiksi teknologi dengan
cerita bantuan/pendampingan
orang dewasa
SD/SDLB Mempresentasikan cerita Mengetahui jenis Mengetahui batasan unsur
kelas tinggi dengan efektif tulisan dalam media dan aturan kegiatan sesuai
dan tujuannya konten
SMP/ SMPLB Bekerja dalam tim, Menganalisis dan Memahami etika dalam
mendiskusikan informasi mengelola informasi menggunakan teknologi
dalam media dan memahami dan media sosial
relevansinya
SMA/ SMK/ Mempresentasikan Menganalisis Memahami landasan etika
SMALB analisis dan stereotip/ideo-logi dan hukum/aturan
mendiskusikannya dalam media teknologi
KETERAMPILAN RESEPTIF, KEGIATAN, JENIS
BACAAAN, DAN SARANA PRASARANA
PENDUKUNGNYA
Jenjan Menyimak Membaca Kegiatan Jenis Bacaan Sarana &
g Prasaran
a
SD kelas Menyimak cerita Mengenali dan Membacakan Buku cerita bergambar, Sudut Buku
rendah untuk membuat inferensi, buku dengan buku tanpa teks, buku Kelas,
menumbuhkan prediksi, terhadap nyaring, dengan teks sederhana, Perpustakaan
empati gambar membaca baik fiksi maupun , Area Baca
dalam hati nonfiksi
SD kelas Menyimak (lebih Memahami isi bacaan Membacakan Buku cerita bergambar, Sudut Buku
tinggi lama) untuk dengan berbagai buku dengan buku bergambar kaya Kelas,
memahami isi strategi (mengenali nyaring, teks, buku novel Perpustaka-
bacaan jenis teks, membuat membaca pemula, baik dalam an, Area Baca
inferensi, koneksi dalam hati bentuk
dengan pengalaman/ cetak/digital/visual
teks lain, dll)
SMP Menyimak untuk Memahami isi bacaan Membacakan Semua jenis teks cetak/ Sudut Buku
memahami makna dengan berbagai buku dengan visual/digi-tal yang Kelas,
implisit dari strategi (menge-nali nyaring, sesuai dengan Perpustakaan
cerita/pendapat jenis teks, membuat memba-ca peruntukan usia SMP , Area Baca
penulis inferensi, koneksi senyap
dengan
pengalaman/teks lain,
dll.)
SMA/SM Menyimak cerita Mengem-bangkan Membacakan Semua jenis teks cetak/ Sudut Buku
K dan melakukan pemahaman terhadap buku dengan visual/digital yang Kelas,
analisis kritis terha- bacaan menurut tujuan nyaring, sesuai dengan Perpustakaan
dap tujuan/ penulisan, konteks, dan membaca peruntukan usia , Area Baca
pendapat penulis ide-ologi dalam senyap SMA/SMK
Gerakan Literasi Sekolah:
Membangun Jaringan
dan Pelibatan Publik
IMPLEMENTASI GLS
Permendikbud No.
23 Tahun 2015 Progra
m
tentang 15 Menit Membaca Gerakan Literasi
Penumbuhan Budi Sekolah
Pekerti

15 menit
membaca buku Buku Panduan
nonpelajaran &
sebelum hari Juknis Satuan Tugas
pembelajaran
SATGA
S

Anggot Tugas
a
- Kemendikbud 1.Melakukan sosialisasi
(Dit. PSD, PSMP, dan koordinasi dengan
para pemangku
PSMA, PSMK, kepentingan terkait literasi
PPKLK) dari tingkat pusat hingga
- Akademisi satuan pendidikan.
- Praktisi 2.Melakukan promosi
- LSM literasi sekolah
menggunakan berbagai
media;
3. Mengimplementasikan
literasi sekolah sesuai
dengan Panduan
Pelaksanaan Literasi
Sekolah yang telah
disusun oleh Direktorat Dapat diakses dan diunduh melalui laman:
Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah. dikdasmen.kemdikbud.go.id
4.Melakukan monitoring
dan evaluasi terhadap
program literasi sekolah
yang telah berjalan.
KEGIATAN YANG SEDANG/AKAN
DILAKSANAKAN

Rakor dan Pelatihan Festival Literasi


Workshop Kurikulum Nusantara
Gerakan
Literasi Narasum Festival dan Lomba
Sekolah
Kepala Dinas
N ber Siswa Nasional

3 Pendidikan
Provinsi
N Nasional
Lomba Cipta Seni
Tingkat Pelajar

4 Kepala Dinas IN
Instruktu
r Lomba Karya Jurnalistik

51 Pendidikan
Siswa
Nasional
Kabupaten/Kota Lomba Cipta Seni Anak
Nasional
4 IP
Instruktu
r Lomba Penelitian Siswa
Kepala Lembaga Provinsi Nasional
3 Penjaminan
Pendidikan
Mutu
Instruktur
Lomba Debat Bahasa
Indonesia dan Bahasa
IK
3 Kabupate
n/Kota
Inggris
Olimpiade Penelitian
Siswa Indonesia
S Sekolah Festival Inovasi dan
S Sasaran Kewirausahaan Siswa
Lomba Debat Bahasa
Indonesia dan Bahasa
RAKOR DAN WORKSHOP GERAKAN LITERASI
SEKOLAH
Yogyakarta Yogyakarta Bandung, Jawa
28-20 April 23-25 Mei 2016 Barat
2016 29-31 Mei 2016
Kepulauan Bangka Jambi, Sulawesi Barat,
Riau, Kepulauan Riau,
Belitung, Lampung, Jawa Tengah,
Sulawesi Selatan,
D.I. Yogyakarta, Kalimantan Selatan,
Sulawesi Utara,
Bengkulu, Banten, Sulawesi Tenggara,
Kalimantan Timur,
Sumatera Barat, Sulawesi Tengah, DKI
Bali, Jawa Barat
Jawa Timur Jakarta

Bekasi, Jawa Banten


Barat 26-28 Mei 2016
1-3 Mei 2016 Papua Barat, Papua,
Aceh, Maluku,
Nusa Tenggara Timur,
Sumatera Utara,
Nusa Tenggara Barat,
Sumatera Selatan,
Maluku Utara,
Gorontalo,
Kalimantan Tengah,
Kalimantan Barat
Kalimantan Utara
PELATIHAN KURIKULUM

Instruktur Instruktur Sekolah


Provinsi Kabupaten/Kota Sasaran

IP IK SS
3.661 orang 66.564 orang 285.698 orang
Minggu IV Maret II Minggu II April II Minggu III April IV Juni
April Mei
Peserta TPK Provinsi Peserta TPK Peserta TPK Kab/kota
Kab/kota
Tempat 7 Region Tempat LPMP/Sekolah
Tempat LPMP Induk
Anggara Direktorat Anggar LPMP Anggar LPMP
n an an
FESTIVAL LITERASI NUSANTARA
OKTOBER 2016
a
b a S is w
n Lo m
ti v al da a l i s ti k
Fe s
a l K a r y a Jurn i
n a ta Sen
NasioLomb b a C i p
Siswa Lom at Pelajar
Lom Ti k
n g
Sen ba Cip
i a
Nas Anak ta Lomb ian
ion lit
al Pene
Siswa al
n
Nasio
Lom
b
Indo a Deba e
nes t Ba pia d
Ingg ia d m n a
ris an B hasa Oli elitia onesi
ah a Pe n In d
sa
wa
Sis
Fes
da tival
n Ino as a
Ke va s a t Bah sa
wir eb ha
Sis
wa
au
sah
i
om ba D dan Ba
L a
aan nesi a
Indo Lainny
g
Asin
KERJA SAMA

10 kabupaten/kota mitra
Standar Pelayanan Minimal
di sejumlah kabupaten

Rektor
LPTK

Program pendidikan di 4
kabupaten di Papua dan
Papua Barat Pembukaan Prodi Literasi
PENINGKATAN KAPASITAS

1. Sosialisasi
2. Lokakarya
3. Pendampingan
Pendampingan teknis
Pendampingan operasional
4. Penyediaan Sarana dan Prasarana
serta Pendanaan
Seminar Literasi dan
Seminar dan Diskusi GLS Bedah Buku SMAN 5
SMAN 1 Subang Surabaya

Workshop dan Sosialisasi GSL Workshop dan Sosialisasi GSL


SMAN 3 Semarang SMAN 1 Klaten
Workshop dan Diskusi GLS
SMAN 4 Pekan Baru

Bentuk Sosialisasi Dalam Media Seminar Budaya Literasi


Massa SMAN 1
SMAN 4 Pekan Baru Sitiotio Samosir
TARGET PENCAPAIAN
a) menyenangkan dan ramah anak, sehingga
menumbuhkan semangat warganya dalam belajar;
b) semua warganya menunjukkan empati, peduli, dan
menghargai sesama;
c) menumbuhkan semangat ingin tahu dan cinta
pengetahuan
d) memampukan warganya untuk cakap berkomunikasi dan
dapat berkon tribusi kepada lingkungan sosialnya
e) mengakomodasi partisipasi seluruh warga dan
lingkungan eksternal sekolah.
EKOSISTEM YANG DI HARAPKAN
SD Ekosistem SD yang literat adalah kondisi yang
menanamkan dasar-dasar sikap dan perilaku empati
sosial dan cinta kepada pengetahuan.
SM Ekosistem SMP yang literat adalah kondisi yang
P memungkinkan pengembangan sikap kritis, kreatif,
perilaku empati sosial, dan cinta kepada pengetahuan.
SM Ekosistem SMA yang literat adalah kondisi yang
A memungkinkan pengembangan sikap kritis, kreatif, inovatif,
berjiwa wirausaha, perilaku empati sosial, dan cinta kepada
pengetahuan.
SM Ekosistem SMK yang literat adalah kondisi yang
K memungkinkan pengembangan sikap kritis, kreatif, inovatif,
berjiwa wirausaha, perilaku empati sosial, cinta kepada
pengetahuan, dan siap kerja.
SLB Ekosistem SLB yang literat adalah kondisi yang
memungkinkan pengembangan sikap dan perilaku yang
baik, berempati sosial, terampil, dan mandiri.
MONITORING DAN EVALUASI
GLS& EVALUASI
MONITORING

KEMENDIKBUD LEMBAGA PENJAMINAN


DIREKTORAT TEKNIS MUTU PENDIDIKAN

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI

DINAS PENDIDIKAN KAB/KOTA

SD &SMP

SMA, SMK, &SLB


Prinsip-prinsip
Mendasar Membuat
Perubahan
Foto: ayahbundaazzam.wordpress.com

Semua ikut terlibat


Semua terlibat belajar bersama, saling mendukung dan menjadi teladan bagi komunitasnya
Pembelajaran yang relevan dengan kehidupan
Menjadi representasi kehidupan dan tempat mengaplikasikan
ilmu
untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.

Foto: Antara
Foto: indobackpackers.com

Pembelajaran dengan ragam pilihan tantangan


Masing-masing individu diberikan pilihan dan tantangan pada tingkatan yang sesuai.
Pembelajaran yang bermakna
Pembelajaran yang berguna untuk jangka panjang,
dengan mengalami pemecahan masalah secara langsung.

foto: anakbersinar.com
TERIMA
KASIH
Jika Semangat sudah
Tergalang
Tiada Hutan jadi Perintang
Tiada Lautan jadi
Penghalang

Anda mungkin juga menyukai