Pembimbing : Prof. dr. H. M. Aris Widodo, MS, SpFK, PhD
Disusun Oleh: Aldiola Perdana (2091210032)
KEPANITERAAN KLINIK MADYA
LABORATORIUM ILMU FARMASI DAN FARMAKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNVERSITAS ISLAM MALANG 2016 FARMAKODINAMIK Aminofilin atau teofilin menghambat enzim fosfodiesterase (PDE) sehingga mencegah pemecahan cAMP dan cGMP masing-masing menjadi 5-AMP dan 5-GMP. Penghambatan PDE menyebabkan akumulasi cAMP dan cGMP dalam sel. Aminofilin ataupun teofilin merupakan suatu antagonis kompetitif pada reseptor adenosin. Adenosin dapat menyebabkan bronkokonstriksi pada pasien asma dan memperkuat pelepasan mediator dari sel mast yang diinduksi oleh FARMAKODINAMIK FARMAKOKINE TIK Absorbsi : pada pemberian Distribusi : terikat 49-73% oral obat ini cepat diabsorbsi dengan protein plasma dalam dengan konsentrasi serum darah. Teofilin yang diberikan maksimal dicapai setelah dua secara intravena akan berikatan jam. Setelah melewati dengan protein plasma sekitar 49- lambung, aminofilin akan 62% pada 20 menit pertama, dan didisosiasi menjadi teofilin dan akan meningkat hingga 53-73% etilenediamine. setelah 3 jam. Metabolism : Aminofilin akan Eksresi : Sebanyak 10% akan dimetabolisme menjadi teofilin. dieksresi melalui urine, dan Dengan metabolit utamanya sisanya akan mengalami adalah asam 1-methylurik dan biotransformasi di hati. Eliminasi asma 3-methyluric. teofilin setelah melewati hati akan Metabolisme terutama terjadi keluar melalui feses, dan sisanya di hati sitokrom P-450 melalui ginjal bersama urine tanpa menggunakan microsomal dirubah. enzim oksidase terutama CYP1A2 dan CYP3A3 isoenzim. BSO DOSIS
Tablet 200 mg, 225 mg Per oral : dosis 200 mg
(phyllocontin) dan 350 1000mg/hari mg IV : 250-500 mg/hari Injeksi ampul 10 ml diberikan secara mengandung 24 mg/ml lambat (phaminov) EFEK SAMPING OBAT Gastrointestinal, misalnya : mual, muntah, diare. Susunan saraf pusat, misalnya : sakit kepala, insomnia. Kardiovaskuler, misalnya : palpitasi, takikardi, aritmia ventrikuler. Pernafasan, misalnya : tachypnea.
Rash, hiperglikemia INTERAKSI OBAT
Hindari pemberian bersamaan dengan beta-blocker
(seperti propranolol) karena dapat menyebabkan bronkospasma. Jangan diberikan bersamaan dengan preparat xantin yang lain. Simetidin, siprofloksasin, klaritromisin, norfloksasin, eritromisin, troleandomisin, dan kontrasepsi oral dapat meningkatkan konsentrasi plasma teofilin. Obat-obat yang dapat menurunkan kadar Teofilin: Phenytoin, obat-obat yang dapat menginduksi CYP 1A2 (seperti: Aminoglutethimide, Phenobarbital, Carbamazepine, Rifampisin)