Anda di halaman 1dari 29

JENIS BIMBINGAN DAN

KONSELING
5. Jenis Bimbingan danKonseling

Bimbingan Pendidikan (Educational


Guidance)
Bimbingan Pekerjaan
Bimbingan Pribadi
6. Tugas Guru dalam Bimbingan dan Konseling

Tugas guru bimbingan dan konseling/konselor:


Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu
bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami, menilai bakat dan
minat.
Pengembangan kehidupan sosial, yaitu
bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami dan menilai serta
mengembangkan kemampuan hubungan
sosial dan industrial yang harmonis, dinamis,
berkeadilan dan bermartabat.
Pengembangan kemampuan belajar, yaitu
bidang pelayanan yang membantu peserta
didik mengembangkan kemampuan belajar
untuk mengikuti pendidikan
sekolah/madrasah secara mandiri.
Pengembangan karir, yaitu bidang
pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai informasi,
serta memilih dan mengambil keputusan
karir.
7. Fungsi Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Fungsi penyaluran ialah fungsi


bimbingan dalam membantu
menyalurkan siswa-siswa dalam
memilih program-program pendidikan
yang ada di sekolah, memilih jurusan
sekolah, memilih jenis sekolah
sambungan ataupun lapangan kerja
yang sesuai dengan bakat, minat,
cita-cita dan ciri- ciri kepribadiannya
Fungsi penyesuaian ialah fungsi
bimbingan dalam membantu siswa
untuk memperoleh penyesuaian
pribadi yang sehat.
Fungsi adaptasi ialah fungsi
bimbingan dalam rangka membantu
staf sekolah khususnya guru dalam
mengadaptasikan program
pengajaran dengan ciri khusus dan
kebutuhan pribadi siswa-siswa.
8. Kegiatan Bimbingan Konseling
Kerangka kerja layanan BK dikembangkan
dalam suatu program BK yang dijabarkan
dalam 4 (empat) kegiatan utama, yakni:

a. Layanan dasar bimbingan


untuk membantu seluruh siswa
mengembangkan perilaku efektif dan
ketrampilan-ketrampilan yang mengacu
pada tugas-tugas perkembangan siswa SD.
b. Layanan responsif membantu
memenuhi kebutuhan yang dirasakan
sangat penting oleh peserta didik saat
ini.

Layanan ini lebih bersifat preventif


atau mungkin kuratif. Strategi yang
digunakan adalah konseling individual,
konseling kelompok, dan konsultasi.
Isi layanan responsif adalah:
(1) bidang pendidikan;
(2) bidang belajar;
(3)bidang sosial;
(4) bidang pribadi;
(5) bidang karir;
(6) bidang tata tertib SD;
(7) bidang narkotika dan perjudian;
(8) bidang perilaku sosial, dan
(9)bidang kehidupan lainnya.
c. Layanan perencanaan individual adalah
layanan bimbingan yang membantu seluruh
peserta didik dan mengimplementasikan
rencana-rencana pendidikan, karir,dan
kehidupan sosial dan pribadinya.
d. Dukungan sistem, adalah kegiatan-
kegiatan manajemen yang bertujuan
memantapkan, memelihara dan
meningkatkan progam bimbingan secara
menyeluruh.
9. Peran Guru dalam Kegiatan
Bimbingan Konseling di Sekolah
Sardiman (2001:142) Peran guru dalam kegiatan
BK, yaitu:
1. Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana
cara mengajar informatif, laboratorium, studi
lapangan, dan sumber informasi kegiatan
akademik maupun umum.
2. Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan
akademik, silabus, jadwal pelajaran dan lain-lain.
3. Motivator, guru harus mampu merangsang dan
memberikan dorongan serta reinforcement untuk
mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan
swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas)
sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses
belajar-mengajar.
4. Director, guru harus dapat membimbing
dan mengarahkan kegiatan belajar siswa
sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
5. Inisiator, guru sebagai pencetus ide
dalam proses belajar-mengajar.
6. Transmitter, guru bertindak selaku
penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan
dan pengetahuan.
7. Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau
kemudahan dalam proses belajar-mengajar.
8. Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan
belajar siswa.
9. Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk
menilai prestasi anak didik dalam bidang
akademik maupun tingkah laku sosialnya,
sehingga dapat menentukan bagaimana anak
didiknya berhasil atau tidak.
B. Peranan Guru dalam Adm. Sekolah
Menengah
PENGERTIAN KURIKULUM
Mauritz Johnson (tujuan), Mac Donald, Beuchamp,
dan Taba (rencana). Jadi beberapa praktisi pendidikan
di atas memandang kurikulum sebagai tujuan dan
rencana. Sebagai tujuan, kurikulum dilihat dari
rentetan hasil belajar (tujuan pengajaran). Bila
meninjau dari aspek rencana, kurikulum dipandang
sebagai rencana tertulis (apa yang diundang-
undangkan, atau diatur oleh pemerintah) dan
rencana fungsional (apa yang disusun dan
disampaikan guru dalam proses mengajar; nanti
kaitannya dalam administrasi kurikulum).
Dalam arti yang singkat, kurikulum
adalah kumpulan mata pelajaran.
Namun, bila dilihat aspek yang lebih
luas di dalam Peraturan Pemerintah RI
Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar
Nasional Pendidikan, dinyatakan bahwa
kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan
Kurikulum diartikan menurut PP di atas
dimana kurikulum merupakan pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Pedoman berarti adanya suatu
sistimatik dalam proses mengajar,
kegiatan belajar juga berarti guru
menciptakan sebuah pengalaman belajar
yang diterima oleh siswa.
1. ADMINISTRASI KURIKULUM

Administrasi Kurikulum memiliki tujuan, yaitu:


Membantu para pelaksana pendidikan
dalam memahami cara merencanakan,
mengorganisasikan, melaksanakan,
mengendalikan, serta menilai proses belajar
mengajar di sekolah.
Meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan
pendidikan dengan lingkungan sebagai
sumber belajar dan kebutuhan siswa untuk
bekal hidup di masyarakat
PENGEMBANGAN KURIKULUM

Beberapa aspek dalam pengembangan


kurikulum perlu diketahui oleh pendidik:
Prosedur Pembahasan Materi Kurikulum
Penambahan Mata Pelajaran Sesuai
dengan Lingkungan Sekolah
Penjabaran dan Penambahan Bahan Kajian
Mata Pelajaran
2. ADMINISTRASI KESISWAAN

Administrasi kesiswaan dilakukan agar transformasi


yang telah ditetapkan, dapat berlangsung efektif
dan efisien.
Kegiatan dalam administrasi kesiswaan terbagi
atas:
1.Penerimaan siswa;
2.Pembinaan siswa; pemberian layanan kepada
siswa di suatu lembaga pendidikan, baik di dalam
maupun di luar jam belajar di kelas.
3. Orientasi siswa baru
4. Pengaturan kehadiran siswa. Pencatatan
kehadiran dapat dilakukan pada papan, buku
absensi, rekapitulasi harian siswa.
5. Pencatatan siswa di kelas.
6. Pembinaan disiplin siswa.
7. Tata tertib sekolah, merupakan sarana sekolah untuk
membuat siswa berdisiplin.
8. Promosi dan mutasi; promosi/kenaikan kelas adalah
perpindahan siswa dari jenjang kelas yang satu ke kelas
lainnya yang lebih tinggi.
8. Pencegahan terhadap drop out (DO). Drop Out adalah keluar
dari sekolah sebelum waktunya. Pencegahan dilakukan untuk
penghematan (meminimalkan pemborosan) terhadap biaya
yang dikeluarkan. Tingginya angka DO juga menurunkan
partisipasi pendidikan.
10. tamatan belajar; bila siswa sudah
menyelesaikan/menempuh jenjang pendidikan dalam
kurikulum, maka siswa berhak mendapatkan surat tanda tamat
belajar dari kepala sekolah.
peranan guru dalam administrasi
kesiswaan
Beberapa peranan guru dalam administrasi
pendidikan:
dalam penerimaan siswa, guru dapat terlibat di
dalamnya seperti: menjadi panitia.
dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat
siswanya mampu dengan cepat melakukan
penyesuaian.
untuk pengaturan kehadiran siswa. Hal ini juga
penting untuk melakukan penilaian akhir.
Memotivasi siswa agar berprestasi tinggi.
Untuk menciptakan disiplin sekolah/kelas yang
baik.
3. ADMINISTRASI PRASARANA DAN SARANA

Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan,


bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan
dalam proses pendidikan di sekolah. Adapun, prasarana
pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar
yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan
pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.
Administrasi prasarana dan sarana merupakan
keseluruhan proses pengadaan, pendayagunaan, dan
pengawasan prasarana dan peralatan yang digunakan
untuk menunjang pendidikan agar tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan tercapai secara efektif dan
efisien.
Kegiatan administrasi prasarana dan sarana yaitu:
Perencanaan kebutuhan
Pengadaan prasarana dan sarana pendidikan
Penyimpanan prasarana dan sarana pendidikan
Inventaris prasarana dan sarana pendidikan
Pemeliharaan prasarana dan sarana pendidikan
Penghapusan prasarana dan sarana pendidikan
Pengawasan prasarana dan sarana pendidikan
Peranan guru dalam administrasi prasarana dan
sarana

Perencanaan; guru memikirkan


saran dan prasarana pendidikan yang
dibutuhkan oleh sekolah,
Pemanfaatan dan pemeliharaan;
guru memanfaatkan secara optimal.
Pengawas penggunaan; disini guru
mengawasi bagaimana siswanya
menggunakan sarana dan prasarana.
ADMINISTRASI HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT
(HUMAS)

Humas merupakan suatu proses komunikasi antara


sekolah dengan masyarakat untuk meningkatkan
pengertian masyarakat tentang kebutuhan serta
kegiatan pendidikan serta mendorong kerja sama
untuk masyarakat dalam peningkatan dan
pengembangan sekolah.

Tujuan dari humas: 1) peningkatan pehaman


masyarakat tentang tuuan serta sasaran yang ingin
direalisasikan sekolah. 2) peningkatan pemahaman
sekolah tentang keadaan serta aspirasi masyarakat
tersebut terhadap sekolah.
Prinsip-prinsip hubungan sekolah-masyarakat:
otoritas, dilakukan oleh orang yang memiliki otoritas, sebab
pengetahuan dan tanggung jawabnya dalam
penyelenggaraan sekolah.
kesederhanaan, program hubungan harus sederhana dan
jelas.
sensitivitas, sekolah harus sensitiv terhadap kebutuhan
masyarakat.
kejujuran, apa yang disampaikan kepada masyarakat
adalah apadanya.
ketetapan, bahwa apa yang disampaikan sekolah kepada
masyarakat harus tepat, baik dilihat dari segi isi, waktu,
media yang digunakan serta tujuan yang akan dicapai
Penyelenggaraan kegiatan administrasi hubungan sekolah-masyarakat

kegiatan ini dilihat dalam dua segi yaitu:


proses penyelenggaraan hubungan sekolah-masyarakat
a) perencanaan program; program hubungan harus
memperhatikan dana yang ada, ciri masyarakat, daerah
jangkauan, sarana/media, dan teknik penyampaiannya.
b) pengorganisasian; perlu dilakukan agar berjalan dengan
efektif dan efisien
c) pelaksanaan; kerjasama antar bagian, dan penggunaan
waktu yang sinkron.
d) evaluasi; dilihat atas dua kriteria: efektivitas (sejauh
mana tujuan telah tercapai) dan efisiensi (sejauh mana
sumber yang telah digunakan untuk kepentingan kegiatan
hubungan masyarakat.
kegiatan hubungan sekolah masyarakat

Beberapa teknik yang digunakan dalam


melakukan hubungan antara sekolah dengan
masyarakat a) teknik langsung (tatap muka
kelompok (mis. rapat), tatap muka individu (mis.
berkunjung), melalui surat, dan melalui media
massa. b) teknik tidak langsung (hubungan
dilakukan melalui kegiatan yang tidak sengaja
dilakukan, memberikan nilai postif terhadap
husemes.)
Peranan guru dalam hubungan sekolah
masyarakat
Peranan guru dalam kegiatan husemes,
yaitu:
membantu sekolah dalam melaksanakan
teknik-teknik husemas.
membuat dirinya lebih baik lagi dalam
bermasyarakat.
guru melaksanakan kode etik dalam
husemas,

Anda mungkin juga menyukai