Guidance) Bimbingan Pekerjaan Bimbingan Pribadi 6. Tugas Guru dalam Bimbingan dan Konseling
Tugas guru bimbingan dan konseling/konselor:
Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai bakat dan minat. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial dan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan sekolah/madrasah secara mandiri. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir. 7. Fungsi Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Fungsi penyaluran ialah fungsi
bimbingan dalam membantu menyalurkan siswa-siswa dalam memilih program-program pendidikan yang ada di sekolah, memilih jurusan sekolah, memilih jenis sekolah sambungan ataupun lapangan kerja yang sesuai dengan bakat, minat, cita-cita dan ciri- ciri kepribadiannya Fungsi penyesuaian ialah fungsi bimbingan dalam membantu siswa untuk memperoleh penyesuaian pribadi yang sehat. Fungsi adaptasi ialah fungsi bimbingan dalam rangka membantu staf sekolah khususnya guru dalam mengadaptasikan program pengajaran dengan ciri khusus dan kebutuhan pribadi siswa-siswa. 8. Kegiatan Bimbingan Konseling Kerangka kerja layanan BK dikembangkan dalam suatu program BK yang dijabarkan dalam 4 (empat) kegiatan utama, yakni:
a. Layanan dasar bimbingan
untuk membantu seluruh siswa mengembangkan perilaku efektif dan ketrampilan-ketrampilan yang mengacu pada tugas-tugas perkembangan siswa SD. b. Layanan responsif membantu memenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh peserta didik saat ini.
Layanan ini lebih bersifat preventif
atau mungkin kuratif. Strategi yang digunakan adalah konseling individual, konseling kelompok, dan konsultasi. Isi layanan responsif adalah: (1) bidang pendidikan; (2) bidang belajar; (3)bidang sosial; (4) bidang pribadi; (5) bidang karir; (6) bidang tata tertib SD; (7) bidang narkotika dan perjudian; (8) bidang perilaku sosial, dan (9)bidang kehidupan lainnya. c. Layanan perencanaan individual adalah layanan bimbingan yang membantu seluruh peserta didik dan mengimplementasikan rencana-rencana pendidikan, karir,dan kehidupan sosial dan pribadinya. d. Dukungan sistem, adalah kegiatan- kegiatan manajemen yang bertujuan memantapkan, memelihara dan meningkatkan progam bimbingan secara menyeluruh. 9. Peran Guru dalam Kegiatan Bimbingan Konseling di Sekolah Sardiman (2001:142) Peran guru dalam kegiatan BK, yaitu: 1. Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum. 2. Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal pelajaran dan lain-lain. 3. Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar-mengajar. 4. Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan. 5. Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar. 6. Transmitter, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan dan pengetahuan. 7. Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar. 8. Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa. 9. Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak. B. Peranan Guru dalam Adm. Sekolah Menengah PENGERTIAN KURIKULUM Mauritz Johnson (tujuan), Mac Donald, Beuchamp, dan Taba (rencana). Jadi beberapa praktisi pendidikan di atas memandang kurikulum sebagai tujuan dan rencana. Sebagai tujuan, kurikulum dilihat dari rentetan hasil belajar (tujuan pengajaran). Bila meninjau dari aspek rencana, kurikulum dipandang sebagai rencana tertulis (apa yang diundang- undangkan, atau diatur oleh pemerintah) dan rencana fungsional (apa yang disusun dan disampaikan guru dalam proses mengajar; nanti kaitannya dalam administrasi kurikulum). Dalam arti yang singkat, kurikulum adalah kumpulan mata pelajaran. Namun, bila dilihat aspek yang lebih luas di dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan, dinyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Kurikulum diartikan menurut PP di atas dimana kurikulum merupakan pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pedoman berarti adanya suatu sistimatik dalam proses mengajar, kegiatan belajar juga berarti guru menciptakan sebuah pengalaman belajar yang diterima oleh siswa. 1. ADMINISTRASI KURIKULUM
Administrasi Kurikulum memiliki tujuan, yaitu:
Membantu para pelaksana pendidikan dalam memahami cara merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, mengendalikan, serta menilai proses belajar mengajar di sekolah. Meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan pendidikan dengan lingkungan sebagai sumber belajar dan kebutuhan siswa untuk bekal hidup di masyarakat PENGEMBANGAN KURIKULUM
Beberapa aspek dalam pengembangan
kurikulum perlu diketahui oleh pendidik: Prosedur Pembahasan Materi Kurikulum Penambahan Mata Pelajaran Sesuai dengan Lingkungan Sekolah Penjabaran dan Penambahan Bahan Kajian Mata Pelajaran 2. ADMINISTRASI KESISWAAN
Administrasi kesiswaan dilakukan agar transformasi
yang telah ditetapkan, dapat berlangsung efektif dan efisien. Kegiatan dalam administrasi kesiswaan terbagi atas: 1.Penerimaan siswa; 2.Pembinaan siswa; pemberian layanan kepada siswa di suatu lembaga pendidikan, baik di dalam maupun di luar jam belajar di kelas. 3. Orientasi siswa baru 4. Pengaturan kehadiran siswa. Pencatatan kehadiran dapat dilakukan pada papan, buku absensi, rekapitulasi harian siswa. 5. Pencatatan siswa di kelas. 6. Pembinaan disiplin siswa. 7. Tata tertib sekolah, merupakan sarana sekolah untuk membuat siswa berdisiplin. 8. Promosi dan mutasi; promosi/kenaikan kelas adalah perpindahan siswa dari jenjang kelas yang satu ke kelas lainnya yang lebih tinggi. 8. Pencegahan terhadap drop out (DO). Drop Out adalah keluar dari sekolah sebelum waktunya. Pencegahan dilakukan untuk penghematan (meminimalkan pemborosan) terhadap biaya yang dikeluarkan. Tingginya angka DO juga menurunkan partisipasi pendidikan. 10. tamatan belajar; bila siswa sudah menyelesaikan/menempuh jenjang pendidikan dalam kurikulum, maka siswa berhak mendapatkan surat tanda tamat belajar dari kepala sekolah. peranan guru dalam administrasi kesiswaan Beberapa peranan guru dalam administrasi pendidikan: dalam penerimaan siswa, guru dapat terlibat di dalamnya seperti: menjadi panitia. dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat siswanya mampu dengan cepat melakukan penyesuaian. untuk pengaturan kehadiran siswa. Hal ini juga penting untuk melakukan penilaian akhir. Memotivasi siswa agar berprestasi tinggi. Untuk menciptakan disiplin sekolah/kelas yang baik. 3. ADMINISTRASI PRASARANA DAN SARANA
Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan,
bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Adapun, prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Administrasi prasarana dan sarana merupakan keseluruhan proses pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan prasarana dan peralatan yang digunakan untuk menunjang pendidikan agar tujuan pendidikan yang telah ditetapkan tercapai secara efektif dan efisien. Kegiatan administrasi prasarana dan sarana yaitu: Perencanaan kebutuhan Pengadaan prasarana dan sarana pendidikan Penyimpanan prasarana dan sarana pendidikan Inventaris prasarana dan sarana pendidikan Pemeliharaan prasarana dan sarana pendidikan Penghapusan prasarana dan sarana pendidikan Pengawasan prasarana dan sarana pendidikan Peranan guru dalam administrasi prasarana dan sarana
Perencanaan; guru memikirkan
saran dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan oleh sekolah, Pemanfaatan dan pemeliharaan; guru memanfaatkan secara optimal. Pengawas penggunaan; disini guru mengawasi bagaimana siswanya menggunakan sarana dan prasarana. ADMINISTRASI HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT (HUMAS)
Humas merupakan suatu proses komunikasi antara
sekolah dengan masyarakat untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan pendidikan serta mendorong kerja sama untuk masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan sekolah.
Tujuan dari humas: 1) peningkatan pehaman
masyarakat tentang tuuan serta sasaran yang ingin direalisasikan sekolah. 2) peningkatan pemahaman sekolah tentang keadaan serta aspirasi masyarakat tersebut terhadap sekolah. Prinsip-prinsip hubungan sekolah-masyarakat: otoritas, dilakukan oleh orang yang memiliki otoritas, sebab pengetahuan dan tanggung jawabnya dalam penyelenggaraan sekolah. kesederhanaan, program hubungan harus sederhana dan jelas. sensitivitas, sekolah harus sensitiv terhadap kebutuhan masyarakat. kejujuran, apa yang disampaikan kepada masyarakat adalah apadanya. ketetapan, bahwa apa yang disampaikan sekolah kepada masyarakat harus tepat, baik dilihat dari segi isi, waktu, media yang digunakan serta tujuan yang akan dicapai Penyelenggaraan kegiatan administrasi hubungan sekolah-masyarakat
kegiatan ini dilihat dalam dua segi yaitu:
proses penyelenggaraan hubungan sekolah-masyarakat a) perencanaan program; program hubungan harus memperhatikan dana yang ada, ciri masyarakat, daerah jangkauan, sarana/media, dan teknik penyampaiannya. b) pengorganisasian; perlu dilakukan agar berjalan dengan efektif dan efisien c) pelaksanaan; kerjasama antar bagian, dan penggunaan waktu yang sinkron. d) evaluasi; dilihat atas dua kriteria: efektivitas (sejauh mana tujuan telah tercapai) dan efisiensi (sejauh mana sumber yang telah digunakan untuk kepentingan kegiatan hubungan masyarakat. kegiatan hubungan sekolah masyarakat
Beberapa teknik yang digunakan dalam
melakukan hubungan antara sekolah dengan masyarakat a) teknik langsung (tatap muka kelompok (mis. rapat), tatap muka individu (mis. berkunjung), melalui surat, dan melalui media massa. b) teknik tidak langsung (hubungan dilakukan melalui kegiatan yang tidak sengaja dilakukan, memberikan nilai postif terhadap husemes.) Peranan guru dalam hubungan sekolah masyarakat Peranan guru dalam kegiatan husemes, yaitu: membantu sekolah dalam melaksanakan teknik-teknik husemas. membuat dirinya lebih baik lagi dalam bermasyarakat. guru melaksanakan kode etik dalam husemas,