Anda di halaman 1dari 17

Bahasa Indonesia

Kelompok 7:

Andre Nugrahanto (04)


Rizka Umi Damayanti (23)
Siti Mariyam (26)
Yuliana Fadillah (32)

XII IPA 5
Menyunting
Teks Fiksi dalam
Novel
PARAGRAF TENTANG SEDIH TANPA MENGGUNAKAN
KATA SEDIH ATAU KATA LAIN YANG MERUPAKAN
SINONIMNYA

Contoh :

Reyon berjalan keluar kelas dengan menundukkan kepala dan


berjalan keluar dengan sangat pelan. Air matanya menggenang
dimatanya dan menunjukkan wajah menyesal.
PARAGRAF TENTANG BAHAGIA TANPA MENGGUNAKAN
KATA BAHAGIA ATAU KATA LAIN YANG MERUPAKAN
SINONIMNYA

Contoh :

Aku melihat namaku ada diomor satu. Aku mendapatkan nilai


paling tinggi di kelas. Aku tersenyum ketika tahu nilaiku bagus.
Teman-teman dan Bu Ani mengucapkan selamat kepadaku, dan
aku menjawabnya dengan tersenyum manis "terimakasih".
MEMBUAT DESKRIPSI YANG
MENGGAMBARKAN SESUATU DENGAN
MELIBATKAN 5 PANCA INDERA
a. Membuat paragraf dengan perincian secara
visual yaitu mata (melihat)

Contoh:
Pemandangan air terjun itu sangatlah mempesona. Di sebelah kiri dan
kanan terlihat pemandangan tebing yang menjulang tinggi dan
tertutupi hijaunya tumbuhan yang melekat dipermukaan tebing.Inilah
anugrah yang diciptakan allah untuk kita nikmati dan lestarikan.
b. Menulis Ulang Deskripsi sebelumnya
dengan menambahkan Perincian Suara
(pendengaran)
contoh:
suara burung berkicau dan gemericik air yang berjatuhan dari
tebing yang tinggi mendominasi disini menghilangkan penat
rutinitas sehari-hari
c. Menulis ulang deskripsi
sebelumnya dengan menambahkan
perincian Indera penciuman
contoh:
di daerah dataran tinggi kita juga dapat merasakan aroma khas
seperti aroma getah pohon karet, tanah yang basah, akibat
percikan air terjun dan aroma-aroma khas dari bunga-bunga
yang tumbuh liar dihutan, perkarangan rumah penduduk dan
lain-lain.
d. Menulis Ulang deskripsi
sebelumnya dengan menambahkan
Perincian Indera Perasa

contoh :
Dingin nya suasana bercampur dengan hangat nya sinar mentari
yang baru terbit dari ufuk timur .Terima kasih tuhan atas rasa ini
yang kau berikan.
e. Menulis Ulang deskripsi
sebelumnya dengan menambahkan
Indera Peraba
contoh :
Percikan air terjun yang deras jatuh membasahi tubuh bagi
yang berada disekitarnya dan menusuk-nusuk tangan serasa
tertusuk jarum kecil
MEMBUAT DIALOG YANG TERJADI DI TEMPAT YANG TELAH DILUKISKAN
contoh :
Budii... Duduklah denganku disini sapa Lusi.
Assalamualaikum anak-anak sapa Bu Ani.
Waalaikumsalam, Buuu.. serentak anak-anak.
Sudah cukup pelajaran hari ini, besok kalian ulangan bab 1, kalian harus
mendapatkan nilai bagus untuk itu kalian harus belajar tambah Bu Ani.
Iya Bu serentak anak-anak.
Baiklah saya akhiri, Wassalamualaikum salam Bu Ani.
Waalaikumsalam jawab anak-anak.
Buat apa loe belajar? Gak bakal ngefek! Udah pasti gua yang bagus nilainya
cemoh Reyon.
setidaknya, aku telah berusaha jawabku.
Asslamualaikum sapa Bu Ani pagi ini.
Masukkan semua buku, di atas meja hanya ada alat tulis, saya harap kalian tidak
curang dan jujur jelas Bu Ani.
Reyon, saya sudah bilang sportif dan jujur, lalu apa ini? tegur Bu Ani sambil
menunjukkan handphone milik Reyon.
Ma..Maa.. Maaf Bu.. Sa.. sa... sayaaa jawba terbatah-batah.
baiklah, karena kamu melanggar peraturan ujian, kamu keluar dan tidak boleh
mengikuti ujian hari ini tegas Bu Ani.
MEMBUAT PENUTUPAN SEBUAH ADEGAN

contoh :

Waktu demi waktu berlalu. Suasana sepi dan sunyi menghampiriku.


begitupun aku mengerjakan dengan serius dan teliti. Tiba-tiba Bu Ani
mendekat tepat di belakang Reyon dan melihat Reyon menyontek dari
HP yang ia sembunyikan di kantong celananya. "Reyon, saya sudah
bilang sportif dan jujur, lalu apa ini?", tegur Bu Ani sambil
menunjukkan HP milik Reyon. "Ma.. Maaf Bu.. Sa.. Saya..", jawab
Reyon. "Baiklah, karena kamu sudah melanggar peraturan ujian hari
ini, kamu keluar dan tidak bisa mengikuti ujian hari ini", kata Bu Ani
menghukum.Reyon pun segera kaluar kelas dengan hati dan wajah
menyesal.
Mengabstraksi Teks Fiksi dalam
Novel
Laskar Pelangi
Diawali saat SD Muhammadiyah, sekolah kampung di Belitong dengan
fasilitas yang sangat terbatas bahkan minus, membuka pendaftaran untuk murid
baru kelas satu. Hingga saat saat terakhir pendaftaran hanya 9 orang anak yang
mendaftar dan siap masuk kelas di hari pertama. Padahal sekolah reot ini sudah
diancam untuk membubarkan diri jika murid barunya kurang dari 10 orang. Di
kalangan bawah, menyekolahkan anak berarti mengikatkan diri pada beban biaya
yang harus ditanggung selama bertahun - tahun. Dan tertutupnya kesempatan untuk
mempekerjakan si anak secara penuh waktu demi membantu mengurangi beban
hidup yang semakin berat.
Jika tak ada Harun, seorang anak berusia 15 tahun dengan keterbelakangan
mental, yang disekolahkan oleh ibunya agar tidak cuma mengejar anak ayam di
rumah, tentu tidak pernah terjadi kisah ini. Ikal tidak akan pernah bertemu,
berteman satu kelas dengan Lintang, Mahar, Syahdan, A Kiong, Kucai, Borek alias
Samson, Sahara, Trapani, dan Harun. Tidak akan pernah bertemu Bu Muslimah,
guru penuh kasih namun penuh komitmen untuk mencerdaskan anak didiknya. Dan
tidak akan pernah ada Laskar Pelangi, yang di musim hujan selalu melakukan ritual
melihat pelangi sore hari dengan bertengger di dahan dahan pohon filicium yang
ada di depan kelas mereka.
Selanjutnya dikisahkan ragam kejadian yang penuh suka dan duka dari
kesepuluh anak anggota Laskar Pelangi. Nantinya di tengah cerita Laskar Pelangi
mendapat anggota kesebelas, anggota wanita kedua, Flo. Berkisah tentang
Lintang, anak super genius didikan alam, yang rumahnya berjarak 40 km dari
sekolah dan dilaluinya dengan bersepeda setiap hari tanpa mengeluh. Bahkan
ketika suatu hari rantai sepedanya putus, dia rela berjalan kaki menuntun
sepedanya ke sekolah. Dan merasa bahagia karena masih mendapat kesempatan
ikut menyanyikan Padamu Negeri di jam pelajaran terakhir.
Berkisah tentang Mahar anak genius berikutnya, tapi yang
satu ini genius dalam bakat seni. Berkisah tentang rutinitas
membeli kapur tulis di toko yang jauh dari sekolah dan berbau
busuk, menggiring ke kisah cinta pertama Ikal kepada A Ling
yang berkuku indah. Tentang keberhasilan mereka mengangkat
nama SD Muhammadiyah yang selama ini selalu dianggap remeh
dalam acara karnaval 17 Agustus dan lomba cerdas-cermat.
mereka cita-citakan
Tentang cita-cita Ikal. Tentang hilangnya Flo. Tentang petualangan mistis ke
Pulau Lanun menemui Tuk Bayan Tula bersama Flo dan Mahar. Dan bagian
pertama ini ditutup dengan kesedihan mendalam yang sangat mengharukan saat
Laskar Pelangi harus merelakan perginya seorang teman yang kurang
beruntung
Bagian pertama itu mengambil rentang waktu dari hari pertama Laskar Pelangi
masuk kelas satu Sekolah Dasar Muhammadiyah hingga empat bulan menjelang
Ebtanas SMP di gedung sekolah yang sama dengan orang orang yang sama
(tambah Flo tentunya).
Pada bagian kedua, kisah ini melompat dua belas tahun kemudian saat Laskar
Pelangi telah menjadi sosok sosok dewasa yang harus berjuang menggapai
peruntungannya dalam kehidupan nyata. Masing masing menjalani suratan
hidupnya yang sudah ditetapkan. Ada yang berjalan sesuai cita citanya, ada
yang tidak terduga lompatannya, ada juga yang menyerah pada nasib yang sudah
tergambar jelas sejak dahulu.
Dan akhirnya pun mereka semua dengan perjuangan yang keras dan gigih dapat
mendapatkan apa yang

Anda mungkin juga menyukai