Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DARI PENDEKATAN
MTBS HINGGA
DIAGNOSIS KLINIS
UKK Respirologi IDAI
Ikatan Dokter Anak Indonesia
Epidemiologi
Angka kejadian pneumonia di dunia tinggi
dengan angka kematian yang tinggi pula.
Pneumonia menjadi
penyebab 1 dari 5
kematian pada anak
balita
UNICEF/WHO; 2012
Menkes; 2013
DEFINISI
Pneumonia
1. Manifestasi nonspesifik:
Demam, sakit kepala, iritabel, malaise,
nafsu makan menurun , keluhan sal. cerna,
gelisah, dll.
Marostica PJC, et al. CAP. Dalam: Kendig and Chernicks. Disorders of the
Respiratory Tract in Children. Edisi ke-8;2012. h. 461-72.
Manifestasi klinis
Tanda pneumonia:
Retraksi dinding dada, fremitus vokal
meningkat, pekak perkusi, suara napas
melemah, dan terdengar crackles/rales
(kadang mengi).
Dpt dijumpai anggukkan kepala,
nyeri dada, friction rub, dan nyeri
abdomen.
Marostica PJC, et al. CAP. Dalam: Kendig and Chernicks. Disorders of the
Respiratory Tract in Children. Edisi ke-8;2012. h. 461-72.
PENDEKATAN MTBS
MTBS
(Manajemen Terpadu Balita Sakit)
=
IMCI
(Integrated Management of
Childhood Illness)
PENDEKATAN MTBS
Gejala Klasifikasi
Ada tanda bahaya Penyakit sangat berat
umum, ATAU atau
Tarikan dinding dada ke Pneumonia berat
dalam
Napas cepat Pneumonia
Tidak ada tanda-tanda Batuk bukan pneumonia
pneumonia atau penyakit
sangat berat
TANYAKAN:
Apakah anak bisa minum atau menyusui?
Apakah anak selalu memuntahkan
semuanya?
Apakah anak menderita kejang?
LIHAT:
Apakah anak tampak letargis atau tidak
sadar?
Depkes RI. Buku Bagan MTBS: Jakarta; 2008.
Keluhan Utama:
Berapa lama?
Anak
LIHAT DAN DENGAR: harus
Hitung napas dalam 1 menit.
tenang
Perhatikan, adakah tarikan
dinding dada ke dalam.
Dengar adanya merintih.
Batuk.
Demam.
Takipne.
Gawat napas.
Crackles/rales.
Marostica PJC, et al. CAP. Dalam: Kendig and Chernicks. Disorders of the
Respiratory Tract in Children. Edisi ke-8;2012. h. 461-72.
Derajat peny. berdasarkan klinik (WHO):
1. Bukan pneumonia
Napas cepat:
Usia < 2 bl : 60 x/mnt
Usia 2 12 bl : 50 x/mnt
Usia 1 5 th : 40 x/mnt
Auskultasi:
Crackle(+), suara napas ,
suara napas bronkial
3. Pneumonia berat :
Batuk/sesak napas disertai salah satu di
bawah ini:
Retraksi dinding dada.
NCH (napas cuping hidung).
Grunting (merintih).
4. Pneumonia sangat berat:
Batuk/sesak napas disertai salah satu di
bawah ini:
Sianosis sentral.
Tdk bisa minum.
Muntah.
Kejang.
Letargi.
Kesadaran . menurun.
Anggukkan kepala.
Sensitivity and specificity of symptoms
for identifying pneumonia
Toxic appearance 81 % 60 %
Crackles 44 % 80 %
Retractions 35 % 82 %
Flaring 35 % 82 %
Pallor 35 % 87 %
Grunting 19 % 94 %
LeventhalJM,1982
DETEKSI HIPOKSEMIA
Pneumonia pada Balita
Berdasarkan MTBS
(Manajemen Terpadu Balita Sakit)
Memeriksa Tanda Bahaya Umum
TANYAKAN LIHAT dan PERIKSA
Apakah anak bisa Apakah anak rewel, gelisah,
minum atau letargis atau tidak sadar?
menyusu? Apakah anak memuntahkan
Apakah anak semua makanan dan/atau
memuntahkan minuman?
semuanya? Apakah anak sedang mengalami
Apakah anak kejang?
menderita kejang? Apakah anak sulit bernapas atau
biru?
Apakah ujung ekstremitas pucat
dan dingin?
Apakah ada stridor?
Umur anak: Napas cepat adalah:
2- <12 bulan 50x/menit
12 bulan - <5 tahun 40x/menit
Bagan MTBS Balita (1)
Merah
muda:
PNEUMONI Beri oksigen
Beri pelega
tenggorokan dan
pereda batuk yang
aman
Tidak ada
Hijau : Apabila batuk > 14
tarikan dinding
BATUK hari rujuk
dada ke dalam
BUKAN Apabila wheezing
PNEUMONI berulang rujuk
Tidak ada
A Nasihati kapan
napas cepat
kembali segera
Kunjungan ulang
dalam 5 hari bila tidak
ada perbaikan
Obati wheezing bila
Register Rawat Jalan Balita Sakit
KLASIFIKASI MTBS
Pemeriksaan (UMUR 2 BULAN SAMPAI 5
TAHUN)
B PB/T
Batuk atau Sukar
B B
Bernapas
(cm)
Status
Tanda
Gizi Kelu Kunj.
baha
(BB/TB: han Pertam
ya
gizi Uta a/Ulan
Su umu Pen
kurang, ma g BATUK
hu m PNEUMO
gizi i PNEU BUKAN
NIA
buruk) laia MONIA PNEUMO
BERAT
dan n* NIA
(TB/U:
stunting
/
TATA LAKSANA
PNEUMONIA
Unit Kerja Koordinasi
Respirologi
Ikatan Dokter Anak Indonesia
PNEUMONIA
Millenium
Developmental Goal
PENANGGULANGAN
PNEUMONIA
O PENCEGAHAN (HINDARI/ATASI
FAKTOR RISIKO)
- SESAK NAPAS
BERAT (MERINTIH,
TARIKAN DINDING
DADA YANG
Lower chest wall out in DALAM)
indrawing: with
inspiration, the lower
chest wall moves in. br eathing
Oxygencylinders andconcentrators
TERAPI OKSIGEN
See list of recom m ended equipm ent for use with oxygen cylinders and con-
centrators and instructions for their use in the WHO m anuals on clinical use
of oxygen therapy and on oxygen system s.
air way. Nasal or nasophar yn- tape on the cheeks near the nose (see gure). Care should be taken to keep the
geal catheters m ay be used as nostrils clear of m ucus, w hich could block the ow of oxygen.
an alternative only when nasal
Set a ow r ate of 12 litres/m in (0.5 litre/m in for young infants) to deliver an
ATAU
prongs are not available. The
inspired oxygen concentr ation of up to 40% . Hum idi cation is not required
use of headboxes is not rec-
with nasal prongs.
om m ended. Face m asks w ith
O Tanda : a reser voir at tached to deliver Nasal catheter: a 6 or 8 French gauge catheter that is passed to the back of
100% oxygen m ay be used for the nasal cavity. Inser t the catheter at a distance equal to that from the side of
- Sianosis sentral resuscitation. the nostril to the inner m argin of t he eyebrow.
Nasal prongs. These are shor t Set a ow rate of 12 litres/m in. Humidi cation is not required.
- Kesulitan minum akibat tubes inser ted into the nostrils. Nasoph Oaryng
xygenealtherap y: Nasal
catheter. Ap6rongs
or 8 correctly
positioned and secured
Place them just inside the nos- Fr ench gauge catheter is passed to
sesak trils, and secure with a piece the of phar ynx just below the level of
the uvula. Inser t the catheter at a
- Merintih setiap kali bernapasdistance equal to that from the side 313
of the nostril to the front of the ear
- Tarikan dinding dada yang (see gur e). If it is placed too far
dow n, gagging and vom iting and,
berat rarely, gastric distension can o ccur.
Set a ow r ate of 12 litres/m in to
- Penurunan
PB2_ch10.indd kesadaran
313 avoid gastric distension. Hum idi- 5/06/13 10:09 AM
10. SUPPORTIVE CARE
cation is r equired.
- Frekuensi Napas > 70 x/mntMonitoring
Tr ain nur ses to p lace and secur e
th e nasal prongs cor rectly. Check
regularly that the equipm ent is wor king properly, and rem ove and clean the
prongs at least t w ice a d ay.
M onitor the child at least ever y 3 h to identify and corr ect any problem s,
including:
SUMBER OKSIGEN
OTabung
silinder
OOksigen
konsentrator
OOksigen
sentral
PEMANTAUAN DAN PENYAPIHAN
TERAPI OKSIGEN
O Setiap 3 jam perawat O Setiap hari oksigen dititrasi
menilai apakah: secara bertahap
O Dapat dihentikan jika:
- Kondisi anak stabil
- Nasal prong terletak
- Klinis membaik
- Saturasi oksigen >90 %
pada tempatnya
pada udara ruang
- Tidak ada plak mukus
O Pastikan saturasi > 90%
- Koneksi ke sumber
(dalam 15 menit saat
oksigen tetap terjaga
penghentian) ; pantau 30
(flow rate)
menit berikutnya ;
- Saturasi oksigen baik
selanjutnya tiap 3 jam pada
hari pertama
O Jika stabil oksigen dapat
dihentikan
ANTIBIOTIK (NON
HIV )
- Ampisilin 50 mg/kg atau
benzilpenicillin 50.000 U/kg IM
atau IV/6 jam (min 5 hari)
- Dan Gentamisin 7.5 mg/kg IM
atau IV sekali sehari (min 5 hari)
O ANTIBIOTIK :
- Berikan dosis pertama di fasyankes
- Oral :
a. High HIV infection rate: amoksisilin 40 mg/kg
per kali; 2x/hari (5hari)
b. Low HIV infection rate: amoksisilin 40 mg/kg
per kali; 2x/hari (3hari)
DPT- HIB
Pneumokok (PCV)
Campak
MMR
Influenza
PENCEGAHAN
O Asupan gizi seimbang
O Pemberian ASI
eksklusif
O Atasi komorbiditas
TERIMA KASIH