Yrf PJ BPH
Yrf PJ BPH
BPH
Nama : Putri Yulia H
Yaumul Robbi Fakhri
Pembimbing: dr. Usman Wahid Sp.B
KEPANITERAAN KLINIK
ILMU BEDAH
BLUD RS SEKARWANGI
Identitas pasien
Nama : Tn. A
Usia : 60 tahun
Jenis Kelamin: Laki-laki
Pekerjaan : Pensiunan
Identitas Alamat : Nagrak
Status Sosial : menikah
Pasien Tgl knjungan : 7.11.16
Anamnesis
Keluhan Utama:
Sulit buang air kecil 1 minggu
SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
Os tidak bekerja
R. Psi karena sudah pensiun
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital:
Suhu: 36,8oC
Kesadaran:
TD: 130/70
Compos
Mentis Nadi: 85
x/menit
RR: 19 x/menit
Status Generalis
Kepala :
Mata :
Hidung :
Telinga :
Leher : Dalam Batas Normal
Thorax
Paru-paru :
Jantung :
Abdomen :
Ekstremitas :
Status Lokalis
Regio Costovertebra
Inspeksi : Bentuk pinggang simetris, benjolan (-)
Palpasi : Bimanual Ballotement ginjal (-)
Perkusi : Nyeri Ketok (-)
Regio Supra Pubis
Inspeksi : tidak ada benjolan
Palpasi : Nyeri Tekan (-), Nyeri Lepas (-), Defance
Muscular (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising Usus (+) Normal
Status Lokalis
Regio Genetalia Eksterna
Inspeksi : Orifisium uretra eksterna baik
Palpasi : Testis teraba dua buah, kanan dan kiri.
Konsistensi kenyal.
Regio Anal
Inspeksi : Bentuk Normal, benjolan(-)
Rectal Toucher : Sfingter Ani Menjepit, Pada mukosa
teraba massa yang konsistensinya kenyal, permukaan
sedikit tidak rata, teraba kenyal, batas tegas, puncak agak
sulit dicapai. Tidak teraba nodul
Handscoon : Darah, lendir dan feses tidak ada
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Nilai
Hb 16,3
Trombosit 258.000
PT 10,4
APTT 34,6
SGOT 23
SGPT 19
Ureum 20
Kreatinin 1,0
GDS 102
Resume
Pasien datang dengan keluhan sulit buang air kecil 1 minggu
SMRS. Sebelumnya pasien menyatakan nyeri saat buang air
kecil 1 tahun SMRS. Pasien mengeluh harus mengedan agar
air kencingnya keluar. Pasien merasakan setiap BAK harus
menunggu sampai keluar kencing (+) Pancaran kencing lemah
(+) BAK tidak tuntas (+) sering BAK (+) dan BAK keluar
menetes pada akhir kencing (+) dan nyeri (+). Selama 1
minggu ini pasien memakai kateter urin karena sulit berkemih.
Pemfis: Status lokalis regio anal-> Rectal Toucher : Pada
mukosa teraba massa yang konsistensinya kenyal, permukaan
sedikit tidak rata, teraba kenyal, batas tegas, puncak agak sulit
dicapai. Tidak teraba nodul
WORKING DIAGNOSIS
Benign Hiperplasia Prostat
DIAGNOSIS BANDING
Kanker Prostat
Urolithiasis
Prostatitis
Penatalaksanaan
Operatif Prostatektomi
Kateterisasi
Tirah baring
Non
Puasa
Post operasi:
operatif
Ketorolac 3x30 mg
Ceftriaxone 1x2 gr
Ganti verban
Pemakaian kateter
Prognosis
Tekanan
intravesikal
Hipertropi otot
detrusor Refluks vesiko-
Trabekulasi ureter
Terbentuk selula Hidroureter
Divertikel buli-buli Hidronefrosis
Gagal ginjal
Manifestasi klinis
Diagnosis
Derajat BPH berdasarkan gambaran
klinis dan tatalaksana
Derajat Colok dubur Sisa volume Penatalaksanaan
urin
INDIKASI :
Prostat yg besar sekali terutama intra vesikal
Ada kelainan intravesical
Batu, divertikel buli-buli
Ureterocele
2. SUPRAPUBIC EXTRAAVESICAL (RETROPUBIC)
PROSTATECTOMY (TERENCE MILLIN)
Paling baik insisi transversal supra pubis
(Phanenstiel Insision)
Buli-buli tidak dibuka. Dibuka & keluarkan prostat
dg insisi capsul prostat
Urethra dipotong di apex dan Bladder Neck.
Perdarahan dpt dikontrol dg baik
INDIKASI
Prostat besar yg tak terlalu menonjol intravesical
tak ada kelainan intravesical
ENDOSCOPIC PROSTATECTOMY
1. TRANS-URETHRAL RESECTION OF THE
PROSTATE (TUR-P)
Memakai endoscope-resectoscope
Reseksi dg alat pemotong dari listrik (Cutting Loop)
Pakai cairan irigasi terus menerus
Harus selesai dlm 1 jam bahaya overhydrasi dari
cairan yg masuk dl darah & Hemolise, Hyponatremia.
Perlu keahlian & pengalaman
INDIKASI
Prostat kecil (- sp 80-gram)
Tak ada kelainan intravesical
penyulit
BPH yang tidak ditangani pada sebagian dari penderita
lama kelamaan dapat timbul penyulit berupa :
1. Menurunnya kualitas hidup
2. Infeksi saluran kencing
3. Terbentuknya batu buli-buli
4. Terbentuknya sakulasi dan divertikel pada dinding buli-
buli
5. Hernia
6. Hemorrhoid
7. Residual urin yang makin banyak sampai retensio urin
akut maupun kronis
8. Gangguan fungsi ginjal
9. Hidronefrosis
10.Hematuria
11.Inkontinensia paradoksa
Daftar pustaka