Anda di halaman 1dari 11

Penggemar kopi

Kopi adalam minuman yang sangat banya di


minati semua orang. Termasuk orang indonesia..
Dan terus meningkat para pengonsumsi kopi
setiap hari.
Ada banyak jenis kopi.
Masyarakan setiap hari meminum kopi dan rutin di malam
hari
Kulit buah kopi sangat tipis dan mengandung klorofil serta
zat zat warna lainnya. Daging buah terdiri dari 2 bagian
yaitu bagian luar yang lebih tebal dan keras serta bagian
dalam yang sifatnya seperti gel atau lendir. Pada lapisan
lender ini, terdapat sebesar 85% air dalam bentuk terikat,
dan 15% bahan koloid yang tidak mengandung air. Bagian
ini bersifat koloid hidrofilik yang terdiri dari 80% pectin
dan 20% gula.
Kafein dalam Kopi
Senyawa terpenting yang terdapat dalam kopi adalah
kafein. Kafein dapat bereaksi dengan asam, basa, dan
logam berat dalam asam. Kafein disintesis dalam perikarp.
Kafein yang terdapat dalam kopi sangrai memiliki kadar
atau jumlah 85 mg/5 oz , dalam kopi instan60 mg/5 oz,
dan dalam kopi dekafeinasi3 mg/ 5 oz10.
Secara umum, ciri-ciri kopi arabika yaitu sebagai berikut :
Beraroma wangi yang sedap menyerupai aroma
perpaduan bunga dan buah
Terdapat cita rasa asam yang tidak terdapat pada kopi
jenis robusta
Saat disesap di mulut akan terasa kental
Cita rasanya akan jauh lebih halus (mild) dari kopi robusta
Terkenal pahit
Kafein dalam Kopi
Senyawa terpenting yang terdapat dalam kopi adalah kafein. Kafein dapat
bereaksi dengan asam, basa, dan logam berat dalam asam. Kafein disintesis
dalam perikarp. Kafein yang terdapat dalam kopi sangrai memiliki kadar atau
jumlah 85 mg/5 oz , dalam kopi instan60 mg/5 oz, dan dalam kopi dekafeinasi3
mg/ 5 oz10.
Kafein dapat larut dalam air, mempunyai aroma wangi tetapi rasanya sangat
pahit. Kafein bersifat basa mono-cidic yang lemah dan dapat memisah dengan
penguapan air. Dengan asam, kafein akan bereaksi dan membentuk garam
yang tidak stabil . Sedangkan reaksi dengan basa akan membentuk garam
yang stabil. Kafein mudah terurai dengan alkali panas membentuk kafeidin. 5
Selain jenis kopi arabika dan robusta, masih ada bebrapa jenis kopi yang
juga dikenal6, yaitu di antaranya :
Kopi Liberika ( Coffe libberica )
Kopi yang dapat tumbuh di daerah dataran rendah ini berasal dari
Angola dan mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1965. Kopi ini berbuah
sepanjang tahun, tetapi kualitas buahnya relative rendah dan tidak
seragam.

Kopi golongan Ekselsa


Kopi golongan ini memiliki cabang primer yang daoat bertahan lama,
berbatang kekar, dan dapat berbunga pada batang tua. Kopi golongan ini
memiliki daya adaptasi terhadap iklim yang lebih luas dan resisten
terhadap penyakit HV, tetapi pembentukan buah kopi ekselsa lambat
serta memiliki ukuran buah yang kecil dan tidak seragam.

Kopi Hibrida
Kopi hibrida merupakan jenis kopi hasil persilangan
antara dua spesies atau varietas yang memiliki sifat sifat
unggul. Pembiakan kopi hibrida biasanya dilakukan
melalui cara vegetative, misalnya dengan stek atau
sambungan.
Faktor faktor yang Mempengaruhi Cita Rasa Produk Kopi
Dalam menentukan apakah suatu kopi bercita rasa baik atau tidak, terdapat
3 kategori yang dapat menjadi penentu 6, yaitu :
Keasaman
Keasaman atau asiditas merupakan karakter biji kopi yang menentukan cita
rasa tersendiri pada produk kopi dan menentukan tingkat kecerahan kopi. Biji
kopi yang baik memiliki tingkat keasaman yang rendah. Keasaman yang terlalu
tinggi membuat cita rasa kopi menjadi tidak nikmat. Tingkat keasaman biji kopi
dipengaruhi oleh lokasi / tempat tumbuh tanaman dan pengolahannya, besar
kecilnya suhu pemanggangan, jenis pemanggang, dan metode pemasakan.

Aroma
Aroma menjadi karakter terkuat dan sangat identik dengan minuman kopi. Aroma kopi dapat
menstimulasi indera penciuman. Penstimulasian indera penciuman dapat dilakukan melalui 2 cara berikut:
Secara langsung dipersepsi oleh hidung . Aroma kopi pada umumnya mudah dikenali walaupun tanpa perlu
melihat atau merasakan langsung dari fisik kopi.
Sensasi aroma kopi dapat dirasakan ketika kopi berada di mulut atau sudah tertelan. Pada saat bersamaan,
senyawa volatile yang terdapat pada kopi akan menguap ke atas memasuki saluran penciuman.

Body
Faktor penentu terakhir yang mempengaruhi cita rasa kopi adalah body yang dapat disetarakan dengan
sensasi rasa mantap . Body terdiri dari tingkatan ringan-berat yang dipengaruhi oleh pemanggangan biji
kopi. Biji kopi yang dipanggang secara medium dan pekat akan memiliki body yang lebih berat daripada
biji kopi yang dipanggang ringan.

Biji kopi kering tidak dapat langsung dikonsumsi karena belum mempunyai
aroma, flavor, dan warna yang khas. Oleh karena itu, biji kopi tersebut harus
diolah lebih lanjut untuk memperoleh sifat-sifat yang dikehendaki. Pengolahan
dasar yang dilakukan yaitu : penyangraian dan penggilingan. 5
Biji kopi disangrai pada suhu 193 - 199 0 C (light roast), 2040 C ( medium
roast ), dan 213 - 2210 C ( dark roast ). Penyangraian dihentikan apabila kopi
sudah mudah dipecah dengan kedua jari tangan . Selanjutnya dinginkan cepat
cepat dalam kotak pendingin dan kemudian digiling dengan menggunakan
grinder. Penyaringan dilakukan supaya ukuran partikelnya seragam.

Anda mungkin juga menyukai