Anda di halaman 1dari 31

PROPOSAL PENELITIAN

Upaya Meningkatan Hasil Belajar Shooting Bola Basket


melalui Pendekatan Teaching Game for Understanding
(TGfU) Bentuk Target Games pada Siswa Kelas VII A
SMP N 24 Samarinda

Oleh :
Arif Rahman Hakim
BAB 1 Pendahuluan
A. LATAR BELAKANG MASALAH
1. Hasil shooting siswa untuk memasukkan bola ke ring
basket masih kurang karena jarak dari garis tembakan ke
ring menurut siswa terlalu jauh atau dengan kata lain
jarak dari garis ke ring pada saat shooting mempengaruhi
hasil ketepatan lemparan bola siswa ke ring basket.
2. Berdasarkan refleksi awal dari hasil observasi yang
dilakukan di SMP Negeri 24 Samarinda, kelas VII A
yang jumlah nya 36 siswa diperoleh data penilaian
shooting bola basket yaitu 50% siswa tidak tuntas KKM
< 78.
3.Pendekatan Teaching Game for Understanding (TGfU)
bentuk target games. Dalam hal ini target games akan
dikombinasikan dengan soal-soal mata pelajaran
PENJASORKES, yaitu soal-soal materi bola basket secara
umum. Walaupun pada akhirnya model ini dimungkinkan
memberikan dampak baik terhadap kecepatan siswa
berfikir untuk menjawab pertanyaan, namun tujuan utama
yang sebenarnya adalah agar siswa bisa lebih termotivasi
dan melatih kemampuan shooting bola basket secara tepat
ke tempat sasaran, agar hasil shooting siswa dapat
meningkat. Sasaran lempar disini merupakan jawaban dari
soal-soal yang diberikan kepada siswa.
B. Rumusan Masalah
Apakah pendekatan Teaching Game for Understanding
(TGfU) bentuk target games dapat meningkatkan hasil
belajar shooting bola basket pada siswa kelas VII A SMP
Negeri 24 Samarinda.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah ingin meningkatkan hasil belajar
shooting bola basket pada siswa kelas VII A SMP Negeri 24
Samarinda.
BAB II Kajian Pustaka
1. Permainan Bola Basket ditinjau dari Kurikulum
Permainan bola basket ini adalah salah satu permainan yang masuk
dalam pelajaran PENJASORKES Bab Permainan Bola Besar. Di kelas
VII SMP permainan bola basket masuk di semester satu.
Standar Kompetensi : 1. Mempraktikan berbagai teknik dasar
permainan dan olahraga Bola besar serta nilai-nilai yang terkandung
didalamnya: 1.1 Mempraktikan teknik dasar salah satu permainan dan
olahraga beregu bola besar dengan baik serta nilai kerja sama,
toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan, bersedia
berbagi tempat dan peralatan
2. Permainan Bola Basket Secara Umum
a. Sejarah Bola basket
Awal bulan desember tahun 1891, seorang kebangsaan kanada
bernama Dr. James Naissmith professor pendidikan jasmani dari
Universitas MC Gill Montreal, mencari permainan dalam
ruangan yang penuh semangat untuk menjaga kebugaran
mahasiswanya mengahadapi musim dingin panjang di New
England. Dr. James Naissmith juga seorang pelatih pendidikan
jasmani di Young Mens Christian Association (YMCA) di
Springfield Massachusetts, Amerika Serikat.
b. Sarana dan Prasarana Bola Basket
(1) Lapangan
Ukuran lapangan standar
Ukuran : panjang 28m x
lebar 15m
Jari-jari lingkaran : 1,80 meter
Lingkaran daerah tembakan tiga angka : 6,25 meter
Garis tembakan bebas ke garis belakang : 5,80 meter
Tiang penyangga ketinggian dari atas lantai : 3,03 meter.
(2) Ring Bola Basket
Garis tengah ring : 0,45 meter
Tinggi ring dari tanah : 3,5 meter
Panjang jala : 0,45 meter
(3) Papan Pantul
Tebal papan : 0,003 meter
Panjang papan : 1,20 meter
Lebar papan : 0,90 meter
Tinggi papan dari lantai : 2,75 meter
Jarak dari belakang keranjang : 0,15 meter
(4) Bola Basket
Keliling : 75-78cm
Berat : 600-650 gram
Lambungan : pada ketinggian 1,80m bola akan memantul 1,20m-1,40m
Bahan : karet atau karet sintetis
(5) Jumlah Pemain
Jumlah pemain maksimal untuk
memulai pertandingan : 5 orang
Jumlah pemain cadangan maksimal : 7 orang
Jumlah wasit : 2-3 orang
(6) Perlengkapan Pemain
Kostum basket bernomor
Kaos kaki
Alas kaki bersolkan karet
Harus menggunakan sepatu basket
(7) Lama Permainan
Lama normal : 4x10 menit
Waktu istirhat : 10 menit
Lama perpanjangan waktu : 1x5 menit ( bila skor masih sama ditambah 5menit
dan diberi istirahat 2 menit).
c. Teknik Dasar Bola Basket

teknik dasar dalam permainan bola basket adalah


melempar dan menangkap (passing), memantulkan bola
(dribbling), menembak bola ke dalam ring (shooting)
(Faruq M M, 2009 : 37).
Salah satu teknik dasar yang sangat penting dalam
permainan bola basket adalah menembak (shooting).
Terdapat dua teknik dasar dalam menembak, yaitu set
shoot dan jump shoot. Usaha memasukkan bola ke
keranjang diistilahkan dengan menembak (shooting),
dapat dilakukan dengan teknik set shoot dan jump shoot.
Berikut penjelassannya.
(1) Set shoot
Set Shoot adalah bagian dari teknik shooting yaitu
menembakan bola ke ring. Set Shoot adalah teknik
menembakan bola dengan kedua tangan dan dilakukan
tanpa lompatan. Tembakan ini dilakukan saat pemain
melakukan lemparan bebas atau ketika pemain tidak
mendapatkan halangan saat shooting selama
pertandingan berlangsung.
(2) Jump shoot adalah teknik yang membutuhkan
lompatan tinggi dan akurasi tembakan yang baik.
B. Hasil Belajar
Menurut Abdurrahman, 1999 (dalam Jihad A dan Haris A, 2013
: 14) Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak
setelah melalui kegiatan belajar, belajar itu sendiri merupakan
proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu
bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam
kegiatan pembelajaran suatu kegiatan intruksional biasanya
guru menetapkan tujuan belajar.
Menurut Benjamin S. Bloom, dkk 1956 (dalam Arifin Z, 2013 :
21) hasil belajar dapat dikelompokan ke dalam tiga ranah
(domain), yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Dapat disimpulkan bahwa hasil balajar adalah pencapaian
bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah
kognitif, afektif dan psikomotor dari proses belajar yang
dilakukan dalam waktu tertentu
C. Pendekatan Teaching Game for Understanding (TGfU)
Teaching Game for Understanding (TGfU) merupakan sebuah pendekatan
pembelajaran kepada siswa yang membantu perkembangan kesadaran taktik
dan pembelajaran keterampilan.
TGfU mempunyai 4 klasifikasi bentuk permainan, yaitu:
a. Target games (permainan target), yaitu permainan dimana pemain akan
mendapatkan skor apabila bola atau proyektil lain yang sejenis dilempar atau
dipukul dengan terarah mengenai sasaran yang telah ditentukan dan semakin
sedikit pukulan menuju sasaran semakin baik.
b. Net/wall games (permainan net), yaitu permainan yang yang dilakukan
dengan memisahkan area permainan dengan dibatasi dengan net dengan tinggi
yang sudah ditentukan.
c. Striking/fielding games (permainan pukul-tangkap-lari), yaitu permainan
yang dilakukan oleh tim dengan cara memukul bola atau proyektil, kemudian
pemukul berlari mencari daerah yang aman yang telah ditentukan.
d. Invasion games (permainan serangan/invasi), yaitu permainan yang
dilakukan oleh tim dengan memasukan bola atau yang sejenis ke dalam gawang
atau keranjang.
kelebihan dari pendekatan pembelajaran Teaching Game for
Understanding (TGfU) yaitu:
1) Meningkatkan penampilan bermain siswa.
2) Kreatifitas siswa berkembang.
3) Pembelajaran progresif sehingga tidak monoton.
4) Menciptakan suasana permainan yang sesungguhnya.
5) Siswa akan menjadi seorang pemain yang berfikir, sehingga siswa
mampu untuk terlibat secara tenang, yakin, dan antusias dalam berbagai
permainan.
Sedangkan kekurangan dari pendekatan pembelajaran Teaching Game
for Understanding (TGfU) adalah perbedaan kemampuan pemahaman
tiap-tiap siswa. Masalah-masalah taktis yang diberikan harus dipahami
sebelum proses pembelajaran berlangsung. Ada siswa yang bisa
memahami masalah taktis dan konsep bermain yang diberikan dengan
cepat ada juga yang sebaliknya. Guru harus pandai dalam
menyampaikan masalah taktis atau konsep bermain pada tiap-tiap siswa.
1. Target Games
Target games adalah salah satu klasifikasi dari bentuk permainan dalam
pendekatan TGfU yang memfokuskan pada aktivitas permainan yang
membutuhkan kecermatan, akurasi yang tinggi dalam memperoleh
nilai.

2. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Melalui Target Games


Pembelajaran pendidikan jasmani melalui target games yang dilakukan,
harus bisa mendorong siswa untuk memiliki nilai-nilai yang terkandung
di dalam pembelajaran tersebut. Nilai yang diharapkan muncul adalah:
a. Kemandirian sikap
b. Kemandirian belajar
c. Pembentukkan karakter
d. Pembentukkan kepribadian
D. Tinjauan Sekolah
SMP Negeri 24 Samarinda terletak di Jalan Pangeran
Suryanata Kelurahan bukit pinang Kecamatan Samarinda ulu,
Kepala Sekolah Di SMP Negeri 24 Samarinda adalah Bapak
Siswanto S, Pd dan Guru olahraga di sekolah ini berjumlah dua
orang yaitu Bapak Bambang Muliyadi S, Pd sebagai guru tetap
atau PNS dan Bapak Vino Hadrian S, Pd sebagai guru honor.
Sekolah SMP Negeri 24 Samarinda berakreditas A, untuk
pembelajaran PENJASORKES di sekolah ini memiliki nilai
kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 78, seluruh siswa di
sekolah ini sebanyak 642 siswa dan kelas yang ingin peneliti
teliti adalah kelas VII A yang berjumlah 36 siswa, adapun
fasilitas olahraga di sekolah ini yaitu, lapangan futsal, lapangan
basket, lapangan voli, dan peralatan yang mendukung
pembelajaran PENJASORKES.
E. Kerangka Berfikir
Hasil pembelajaran permainan bola besar, khususnya hasil belajar
memasukkan bola ke ring basket belum seperti yang diharapkan dapat
dilihat dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu <78, dari 36
siswa hanya 50% yang tuntas. Hal ini dipengaruhi jarak dari garis
tembakan ke ring yang menurut siswa terlalu jauh dalam proses
pembelajaran permainan bola besar ini. Selain dari aspek psikomotor,
nilai siswa juga dipengaruhi oleh aspek kognitif dan afektif siswa yang
dapat dilihat pada saat pembelajaran berlangsung. Dalam pembelajaran
yang dilakukan sebelumnya, siswa kurang terlihat aktif dan
pengetahuan siswa yang kurang memahami tentang materi bola basket.
Khususnya materi shooting bola basket. Untuk meningkatkan hasil
shooting dalam pembelajaran permainan bola basket serta agar sesuai
dengan target peningkatan hasil memasukkan bola ke ring basket,
peneliti menggunakan pendekatan Teaching Game for Understanding
(TGfU) bentuk target games sebagai strategi pembelajaran.
Gambar 2.7 Peningkatan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Teaching Game for Understanding
(TGfU) bentuk target games
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian adalah ada peningkatan hasil
belajar shooting bola basket dengan menggunakan
pendekatan Teaching Game for Understanding (TGfU)
bentuk Target Games pada siswa kelas VII A SMP Negeri
24 Samarinda.
BAB III METODE PENELITIAN

A. Definisi Konsepsional
a. Hasil belajar adalah suatu hasil nyata yang diperoleh
oleh siswa dalam menguasai kecakapan belajar setelah
melalui kegiatan belajar.
b. Pendekatan Teaching Game for Understanding
(TGfU) bentuk target games adalah salah satu
klasifikasi dari bentuk permainan dalam pendekatan
TGfU yang memfokuskan pada aktivitas permainan
yang membutuhkan kecermatan, akurasi yang tinggi
dalam memperoleh nilai.
B. Definisi Operasional
a. Hasil belajar (variabel terikat (y)) adalah pencapaian
bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari
ranah kognitif, afektif dan psikomotor dari proses belajar.
b. Pendekatan Teaching Game for Understanding (TGfU)
bentuk target games (variabel (x)) adalah peneliti
memberikan arahan siswa untuk melakukan target games
dengan menggunakan media ban bekas sebagai target
dengan cara siswa melakukan shooting pada target yang
disiapkan dengan variasi bentuk latihan shooting.
C. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
(PTK) yaitu merupakan penelitian yang di dalamnya
dilakukan sebuah pengamatan terhadap sebuah
kegiatan belajar yang diberikan tindakan dengan
sengaja yang bertujuan memecahkan masalah.
D. Waktu dan Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan pada semester genap Tahun
Pembelajaran 2016/2017 di SMP Negeri 24 Samarinda.
E. Subjek dan Objek
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP
Negeri 24 Samarinda Tahun Pembelajaran 2016/2017.
Siswa di kelas ini berjumlah 36 siswa dan yang diambil
sebagai subjek penelitian berjumlah 18 siswa berdasarkan
nilai rata-rata dibawah KKM <78. Sedangkan objek materi
shooting bola basket. Dalam penelitian ini akan diterapkan
pendekatan Teaching Game for Understanding (TGfU)
bentuk target games.
F. Instrumen Penelitian
Bentuk instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar
siswa adalah menggunakan tes soal objektif dan tes praktik yang
mencangkup tiga aspek penilaian sebagai berikut :
1. Instrumen tes dan penilaian dalam aspek afektif (sikap), dengan
besaran penilaian 15%, tes ini diambil berdasarkan 5 penilaian
sikap dengan jumlah nilai 1 per sikap.
2. Instrumen tes dan penilaian dalam aspek kognitif
(pengetahuan), dengan besaran penilaian 25%, tes ini diambil
berdasarkan 5 soal yang siswa ambil dengan acak dari 20 soal
dengan jumlah nilai 1 per soal.
3. Instrumen tes dan penilaian dalam aspek psikomotor
(keterampilan), dengan besaran penilaian 60%, tes ini diambil
berdasarkan 5 penilaian keterampilan shooting bola basket
dengan rentang nilai 1 sampai 5.
G. Rancangan Penelitian
Dari beberapa model Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang ada dan umum digunakan,
penelitian ini memilih Penelitian Tindakan Kelas
model Suharsimi Arikunto. Dalam Penelitian
Tindakan Kelas model Arikunto dikemukakan
bahwa terdapat empat tahapan yang dilalui,
yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3)
pengamatan, dan (4) Refleksi.
H. Prosedur Penelitian
Dalam upaya mengoptimalkan peneltian yang
dilakukan pada kegiatan belajar mengajar pada siswa
kelas VII A SMP Negeri 24 Samarinda Tahun
pembelajaran 2016/2017 materi shooting bola basket
melalui pendekatan Teaching Game for
Understanding (TGfU) bentuk target games, masing-
masing siklus didesain dalam dua kali pertemuan.
I. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran yang
dilaksanakan.
2. Dokumentasi
untuk mendapatkan identitas siswa yang menjadi
objek.
3. Wawancara
.
J. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah
analisis kuantitatif, yaitu analisis yang digunakan
untuk pengukur peningkatan hasil belajar siswa
sebagai pengaruh dari setiap tindakan yang diberikan.
Dalam mengolah dan menginterprestasikan data,
dapat melalui tahap-tahap sebagai berikut :
1. Reduksi data
Reduksi data yaitu kegiatan menyeleksi data sesuai dengan fokus
masalah. Pada tahap ini peneliti mengumpulkan semua instrumen yang
digunakan untuk mengumpulkan data yang kemudian dikelompokkan
berdasarkan fokus masalah atau hipotesis.
2. Penyajian data
Pada tahap penyajian data ini, data yang di peroleh melalui observasi
dan tes hasil belajar disajikan dalam bentuk table dan diberikan
keterangan berupa kalimat singkat namun jelas. Analisis data
kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut :
a. Rata-rata
b. Persentase (%)
c. Uji T
d. Diagram
e. Pemberian kesimpulan
K. Indikator Keberhasilan
Indikator yang menjadi tolak ukur untuk menyatakan
bahwa penelitian ini berhasil adalah adanya peningkatan
hasil belajar siswa pada materi Shooting Bola Basket
dengan menerapkan Pendekatan Teaching Game for
Understanding (TGfU) bentuk target games sesuai dengan
standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
diterapkan oleh SMP Negeri 24 Samarinda yaitu 78,00 dari
jumlah tiga aspek penilaian yaitu afektif sebesar 15%,
kognitif sebesar 25%, dan psikomotor sebesar 60%.
J. Jadwal Penelitian
Agar penelitian dapat berjalan sesuai harapan peneliti
perlu perencanaan, yaitu membuat jadwal untuk
melaksanakan penelitian
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai