Anda di halaman 1dari 24

TEKNOLOGI DAN OPERASI KENDARAAN PADA

SISTEM TRANSIT
SUPPORT SYSTEM (SISTEM PENDUKUNG):
Kontrol kendaraan pada arah vertikal.

1. Supported (didukung)
Roda baja didukung rel baja
Ban karet berisi udara didukung perkerasan (rigid / flexible
pavement)
2. Suspended (digantung)
Digantung dengan menggunakan roda di atas yang berjalan
diatas suatu konstruksi tetap.
Digantung pada kabel baja yang bergerak.
3. Levitated
Melayang dengan bantuan medan magnet
Melayang dengan bantuan bantalan udara
TEKNOLOGI DAN OPERASI KENDARAAN PADA SISTEM
TRANSIT

GUIDANCE SYSTEM (SISTEM PENGARAH):


Kontrol kendaraan pada arak lateral

1. Guided (diarahkan oleh jalannya)


Flens pada roda baja diarahkan oleh sisi rel
Guide wheel diarahkan oleh tepi dalam guide way

2. Steered (diarahkan oleh pengemudi)


TEKNOLOGI DAN OPERASI KENDARAAN PADA SISTEM
TRANSIT

PROPULSION SYSTEM (SISTEM PENGGERAK):


1.Mesin motor listrik
Supply listrik (kabel/battery) motor roda
Supply listrik (kabel) linear motor bergerak maju

1.Mesin motor bakar (combustion engine: Diesel, Otto, Wankel)


Mesin Otto kopling mekanik transmisi manual - roda
Mesin Otto belt transmisi automatic - roda
Mesin Diesel kopling mekanik transmisi manual - roda
Mesin Diesel sistem hydraulis transmisi automatic - roda
Mesin Diesel generator motor listrik - roda
Mesin Diese/l / Otto Propeler
TEKNOLOGI DAN OPERASI KENDARAAN PADA SISTEM
TRANSIT

CONTROL SYSTEM (SISTEM KENDALI


JARAK)
1. Vehicle visual detection-Manual braking
2. Signal visual detection-Manual braking
3. Sensor detection-Automatic braking
4. Full Computerized
RIGHT-OF-WAY
SISTEM TRANSIT
R/W TYPE C (mixed traffic)
Angkutan umum dan kendaraan non
angkutan umum berjalan pada lajur yang
sama
Misal: bus kota, mikrolet (paratransit)
Angkutan umum ikut dalam kemacetan lalu
lintas
RIGHT-OF-WAY
SISTEM TRANSIT
R/W TYPE B (terpisah arah memanjang)
Angkutan umum mempunyai lajur sendiri
Angkutan umum masih bertemu dengan
lalulintas yang menyeberang (simpang, U-turn)

Pemisah lajur
1. Lajur angkutan umum dipisahkan oleh marka
2. Lajur angkutan umum dipisahkan oleh kerb

Misal: Light rail transit, transjakarta busway


RIGHT-OF-WAY
SISTEM TRANSIT
R/W TYPE A (terpisah total)
Angkutan umum terpisah secara
menyeluruh dari kendaraan lain
Jalan yang memotong dilewatkan
overpass, underpass (atau pintu
perlintasan)
Contoh: kereta api, busway
KLASIFIKASI SISTEM
TRANSIT
PARATRANSIT: tidak memenuhi kriteria
sistem transit
TRANSIT: mempunyai rute, mempunyai
jadwal, mempunyai tarif yang dibakukan.
LOW PERFORMANCE TRANSIT:
STREET TRANSIT
HIGH PERFORMANCE TRANSIT
SEMI RAPID TRANSIT
Light Rail Transit
Semi Rapid Bus
RAPID TRANSIT
Rail Rapid Transit
Commuter Rail
KLASIFIKASI SISTEM
TRANSIT
STREET TRANSIT
Sistem transit yang mempergunakan R/W
type C

Misal: Bus Kota, Streetcar (Tram)


STREET TRANSIT
KLASIFIKASI SISTEM
TRANSIT
SEMI RAPID TRANSIT:
Sistem transit yang rutenya mayoritas
melalui R/W type B. Beberapa segmen
boleh melalui R/W type C, dan kadang-
kadang juga melalui R/W type A

Contoh: Light Rail Transit (LRT), Semi Rapid Bus (SRB).


LRT: Light rail vehicle berjalan diatas rel
SRB: Bus berjalan diatas bus lane atau busway (kadang
disebut bus rapid transit (BRT)
SEMI RAPID TRANSIT
KLASIFIKASI SISTEM
TRANSIT
RAPID TRANSIT:
Sistem transit yang secara menyeluruh
melalui R/W type A (grade separated,
elevated atau underground, simpang
dengan prioritas / pintu perlintasan)

Contoh: Rail Rapid Transit (RRT), Regional


rail (RGR) atau Commuter rail.
RAPID TRANSIT
OPERASI SISTEM TRANSIT
(BUS PREFERENTIAL TREATMENTS)

Contoh: Bus berjalan pada bus lane yang terletak pada freeway,
Dimana bus lane tersebut dua arah dan hanya berlaku pagi hari
dan HOV boleh masuk
Kategori: - - - -
Terdiri dari 1 s/d 3 vehicle (gerbong)
Panjang kendaraan 14-23 m
Kapasitas kendaraan 100-180 penumpang
R/W type A : 0 40 %
Control: Manual/visual
KARAKTERISTIK Tiket: On vehicle
SISTEM TRANSIT
Power supply: overhead
BERBASIS REL
Pemberhentian: tinggi platform: rendah; tanpa kontrol
akses
STREETCAR Kecepatan max 60-70 km/j
(TRAM) Kecepatan operasional 12-20 km/jam
Max frequency: peak hour 40-90 TU/j; off peak 5-12
TU/j
Kapasitas jalur: 6000-20000 penumpang/j
Reliability: tinggi
Network menyebar, pelayanan kota good
Station spacing: 250-500 m
Average trip length: short-medium
Hubungan dg moda lain: bisa menjadi feeder
Terdiri dari 1 s/d 4 vehicle (gerbong)
Panjang kendaraan 14-30 m
Kapasitas kendaraan 110-250 penumpang
R/W type A : 40 90 %
Control: Manual/signal
KARAKTERISTIK
SISTEM TRANSIT Tiket: On vehicle / at station
BERBASIS REL Power supply: overhead
Pemberhentian: tinggi platform: rendah atau tinggi;
LIGHT RAIL tanpa atau dengan kontrol akses
TRANSIT Kecepatan max 60-120 km/j
Kecepatan operasional 18-40 km/jam
(LRT) Max frequency: peak hour 6-120 TU/j; off peak 5-12
TU/j
Kapasitas jalur: 4000-15000 penumpang/j
Reliability: low-medium
Network mengcover CBD, percabangan dimungkinkan
Station spacing: 350-800 m
Average trip length: medium-long
Hubungan dg moda lain: bus feeder, P+R, K+R
Terdiri dari 1 s/d 10 vehicle (gerbong)
Panjang kendaraan 32-84 m per gerbong
Kapasitas kendaraan 140-280 penumpang per
gerbong
R/W type A : 100 %
KARAKTERISTIK Control: signal
SISTEM TRANSIT
Tiket: at station
BERBASIS REL
Power supply: third rail / overhead
RAIL RAPID Pemberhentian: tinggi platform: tinggi; dengan kontrol
TRANSIT akses
Kecepatan max 80-100 km/j
(RRT) Kecepatan operasional 25-60 km/jam
Max frequency: peak hour 20-40 TU/j; off peak 5-12
TU/j
Kapasitas jalur: 10000-40000 penumpang/j
Reliability: very high
Network Radial, beberapa bagian CBD terlayani
Station spacing: 500-2000 m
Average trip length: medium-long
Hubungan dg moda lain: bus feeder, P+R, K+R
Terdiri dari 1 s/d 10 vehicle (gerbong)
Panjang kendaraan 20-26 m per gerbong
Kapasitas kendaraan 140-210 penumpang per
gerbong
R/W type A : 90 - 100 %
KARAKTERISTIK Control: signal
SISTEM TRANSIT Tiket: On vehicle / at station
BERBASIS REL Power supply: third rail / overhead
Pemberhentian: tinggi platform: rendah atau tinggi;
REGIONAL dengan kontrol akses
RAIL (RGR) Kecepatan max 80-130 km/j
Kecepatan operasional 40-70 km/jam
Max frequency: peak hour 10-30 TU/j; off peak 1-6 TU/j
Kapasitas jalur: 8000-35000 penumpang/j
Reliability: very high
Network Radial, sedikit bagian CBD yg terlayani
Station spacing: 1200-4500 m
Average trip length: long
Hubungan dg moda lain: ujung luar :bus feeder, P+R,
K+R; pusat kota: pedestrian, bus, LRT
AUTOMATED GUIDED
TRANSIT
Monorail
VAL
PARATRANSIT
Jitney / mikrolet / bemo
Dial-a-ride / demand responsive transport
Taxi
Dll.

Anda mungkin juga menyukai