SISTEM TRANSIT
SUPPORT SYSTEM (SISTEM PENDUKUNG):
Kontrol kendaraan pada arah vertikal.
1. Supported (didukung)
Roda baja didukung rel baja
Ban karet berisi udara didukung perkerasan (rigid / flexible
pavement)
2. Suspended (digantung)
Digantung dengan menggunakan roda di atas yang berjalan
diatas suatu konstruksi tetap.
Digantung pada kabel baja yang bergerak.
3. Levitated
Melayang dengan bantuan medan magnet
Melayang dengan bantuan bantalan udara
TEKNOLOGI DAN OPERASI KENDARAAN PADA SISTEM
TRANSIT
Pemisah lajur
1. Lajur angkutan umum dipisahkan oleh marka
2. Lajur angkutan umum dipisahkan oleh kerb
Contoh: Bus berjalan pada bus lane yang terletak pada freeway,
Dimana bus lane tersebut dua arah dan hanya berlaku pagi hari
dan HOV boleh masuk
Kategori: - - - -
Terdiri dari 1 s/d 3 vehicle (gerbong)
Panjang kendaraan 14-23 m
Kapasitas kendaraan 100-180 penumpang
R/W type A : 0 40 %
Control: Manual/visual
KARAKTERISTIK Tiket: On vehicle
SISTEM TRANSIT
Power supply: overhead
BERBASIS REL
Pemberhentian: tinggi platform: rendah; tanpa kontrol
akses
STREETCAR Kecepatan max 60-70 km/j
(TRAM) Kecepatan operasional 12-20 km/jam
Max frequency: peak hour 40-90 TU/j; off peak 5-12
TU/j
Kapasitas jalur: 6000-20000 penumpang/j
Reliability: tinggi
Network menyebar, pelayanan kota good
Station spacing: 250-500 m
Average trip length: short-medium
Hubungan dg moda lain: bisa menjadi feeder
Terdiri dari 1 s/d 4 vehicle (gerbong)
Panjang kendaraan 14-30 m
Kapasitas kendaraan 110-250 penumpang
R/W type A : 40 90 %
Control: Manual/signal
KARAKTERISTIK
SISTEM TRANSIT Tiket: On vehicle / at station
BERBASIS REL Power supply: overhead
Pemberhentian: tinggi platform: rendah atau tinggi;
LIGHT RAIL tanpa atau dengan kontrol akses
TRANSIT Kecepatan max 60-120 km/j
Kecepatan operasional 18-40 km/jam
(LRT) Max frequency: peak hour 6-120 TU/j; off peak 5-12
TU/j
Kapasitas jalur: 4000-15000 penumpang/j
Reliability: low-medium
Network mengcover CBD, percabangan dimungkinkan
Station spacing: 350-800 m
Average trip length: medium-long
Hubungan dg moda lain: bus feeder, P+R, K+R
Terdiri dari 1 s/d 10 vehicle (gerbong)
Panjang kendaraan 32-84 m per gerbong
Kapasitas kendaraan 140-280 penumpang per
gerbong
R/W type A : 100 %
KARAKTERISTIK Control: signal
SISTEM TRANSIT
Tiket: at station
BERBASIS REL
Power supply: third rail / overhead
RAIL RAPID Pemberhentian: tinggi platform: tinggi; dengan kontrol
TRANSIT akses
Kecepatan max 80-100 km/j
(RRT) Kecepatan operasional 25-60 km/jam
Max frequency: peak hour 20-40 TU/j; off peak 5-12
TU/j
Kapasitas jalur: 10000-40000 penumpang/j
Reliability: very high
Network Radial, beberapa bagian CBD terlayani
Station spacing: 500-2000 m
Average trip length: medium-long
Hubungan dg moda lain: bus feeder, P+R, K+R
Terdiri dari 1 s/d 10 vehicle (gerbong)
Panjang kendaraan 20-26 m per gerbong
Kapasitas kendaraan 140-210 penumpang per
gerbong
R/W type A : 90 - 100 %
KARAKTERISTIK Control: signal
SISTEM TRANSIT Tiket: On vehicle / at station
BERBASIS REL Power supply: third rail / overhead
Pemberhentian: tinggi platform: rendah atau tinggi;
REGIONAL dengan kontrol akses
RAIL (RGR) Kecepatan max 80-130 km/j
Kecepatan operasional 40-70 km/jam
Max frequency: peak hour 10-30 TU/j; off peak 1-6 TU/j
Kapasitas jalur: 8000-35000 penumpang/j
Reliability: very high
Network Radial, sedikit bagian CBD yg terlayani
Station spacing: 1200-4500 m
Average trip length: long
Hubungan dg moda lain: ujung luar :bus feeder, P+R,
K+R; pusat kota: pedestrian, bus, LRT
AUTOMATED GUIDED
TRANSIT
Monorail
VAL
PARATRANSIT
Jitney / mikrolet / bemo
Dial-a-ride / demand responsive transport
Taxi
Dll.