Anda di halaman 1dari 14

KONSEP DASAR

MEMBINA & MELATIH


PRAMUKA
PENGGALANG
M. ISKANDAR SITUJU, SKM
Apa perbedaan mendidik,
mengajar, dan melatih ???
Perbedaan mendidik, mengajar, dan melatih
cukup sulit untuk dijelaskan, jika kita tidak
memahami ketiga istilah tersebut . Oleh
karena itu, berikut ini adalah penjelasan
mengenai ketiga kata tersebut, yang akan
membantu Anda memahami maknanya
dengan lebih jelas.
Kita mulai dengan pengertian mendidik atau
membina. Menurut Jean-Jacques Rousseau
dalam Closson (1999), mendidik atau
membina adalah memberikan pembekalan
yang tidak ada pada masa kanak-kanak tapi
dibutuhkan pada masa dewasa.
Sedangkan pengertian mengajar menurut
Usman (1994:3), yaitu membimbing siswa
dalam kegiatan belajar mengajar atau
mengandung pengertian bahwa mengajar
merupakan suatu usaha mengorganisasi
lingkungan dalam hubungannya dengan anak
didik dan bahan pengajaran yang
menimbulkan terjadinya proses belajar.
Sarief (2008) menjelaskan bahwa pengertian
melatih adalah suatu proses kegiatan untuk
membantu orang lain (atlet) mempersiapkan
diri dengan sebaik-baiknya dalam usahanya
mencapai tujuan tertentu.
Jadi dari beberapa pendapat para ahli di
atas, dapat kita simpulkan bahwa mendidik
dan melatih merupakan kegiatan yang lebih
spesifik atau khusus jika dibandingkan
dengan mengajar. Atau dengan kata lain,
mengajar bersifat umum, sedangkan
mendidik dan melatih bersifat khusus.
Mendidik adalah kegiatan memberikan bekal
kepada anak, hal-hal yang bermanfaat bagi
mereka setelah dewasa kelak. Kemudian,
melatih merupakan kegiatan mempersiapkan
diri bagi atlet untuk mencapai suatu prestasi.
Sedangkan mengajar adalah kegiatan
memberikan bimbingan kepada siswa untuk
belajar lebih baik, tidak terpaku oleh
penggolongan peserta didik.
3 PILAR DALAM MEMBINA
a. Azas Modern
kegiatan kepramukaan hendaknya menyesuaikan
dengan perkembangan jaman, selalu bervariasi
dan baru sehingga tidak membosankan.
b. Azas Manfaat
kegiatan kepramukaan hendaknya disesuaikan
dengan minat dan kebutuhan peserta didik,
masyarakat dan lingkungannya.
c. Azas Taat
kegiatan kepramukaan hendaknya manjadi
media untuk mendidikan pelaksana /
pengamalan Kode Kehormatan Pramuka.
AGAR PEMBINA PRAMUKA DAPAT BERPERAN
DENGAN BAIK DALAM MEMBINA, PEMBINA
PERLU :
a. Mempuyai sikap laku sesuai dengan sistem
among
1) rasa cinta kasih, rasa keadilan, rasa
kepantasan dan rasa kesanggupan berkorban.
2) rasa disiplin disertai inisiatif
3) rasa tanggungjawab terhadap Tuhan YME,
masyarakat dan dirinya sendiri.
b. Mengetahui dan dapat melaksanakan
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan dalam kegiatan kepramukaan.
c. Memahami bahwa metode yang akan
diterapkan sesuai dengan keadaan, waktu
dan tempat peserta didik dibinanya. Dengan
kata lain sebelum melaksanakan pembinaan,
hendaknya terlebih dahulu mengerti bakat,
minat, keadaan, kemampuan dan kebutuhan
kaum muda/peserta didik disamping itu,
bahan latihan yang akan diberikan dalam
kegiatan hendaknya sesuai dengan rencana,
tujuan dan sasaran kegiatan yang sudah
ditentukan.
d. Menciptakan keikut sertaan Peserta didik
dalam kegiatan kepramukaan dilakukan
secara sukarela.
e. Memperlakukan peserta didik sebagai
subjek pendidikan, yaitu sebagai pribadi
yang mempunyai cipta, rasa dan karsa yang
perlu dikembangkan.
f.Macam kegiatan yang disajikan hendaknya
disesuaikan dengan perkembangan jasmani
dan rohani peserta didik, sehingga kegiatan
pada tiap golongan usia peserta didik
berbeda.
g. Memperhatikan faktor lingkungan
pendidikan karena faktor lingkungan besar
sekali pengaruhnya terhadap perkembangan
peserta didik.
PEMBINA SEBELUM MEMULAI PEMBINAAN DI REGU,
DI SATUAN, ATAU DI GUGUSDEPAN HENDAKNYA
MEMULAI DENGAN BERTANYA:
Siapa yang saya bina (usia, pendidikan,
kebutuhan)
Apa yang harus saya berikan (materi/bahan
latihan, bimbingan, motivasi, pemecahan masalah,
inovasi, kreativitas, dll)
Di mana, kapan saya memberi (menyangkut
tempat dan waktu)
Bagaimana saya membina (menyangkut
metode, sarana-prasarana latihan yang dipakai,
perencanaan dan stratetegi untuk meningkatkan
kualitas peserta didik, dukungan pihak lain misalnya
Majelis Pembimbing dll, dana yang harus
diupayakan)
SYARAT PENTING DALAM MEMBINA ADALAH:

Mengetahui sifat kejiwaan peserta didik. Sifat-


sifat anak usia Siaga, Penggalang, Penegak, dan
Pandega.
Mengetahui keinginan / kebutuhan peserta
didik.
Mengetahui latar belakang (budaya, sosial,
ekonomi) peserta didik.
Menarik minat peserta didik. Di sini materi
pembinaan dapat dibungkus dengan lagu, tari,
gerak, permainan, perlombaan, ceritera,
penugasan, bakti yang sesuai dengan
perkembangan jasmani dan rohani peserta didik.
SIFAT-SIFAT PRAMUKA
PENGGALANG
Sebagian sifat-sifat Siaga masih ada (variatif
masing-masing anak).
Senang bergerak, senang mengembara
Usil, lincah, senang mencoba-coba
Mulai menyukai lawan jenis
Suka dengan sifat-sifat kepahlawanan
Suara sudah mulai pecah/ parau bagi
penggalang putra.

Anda mungkin juga menyukai