Anda di halaman 1dari 22

SISTEM IMUN DAN SISTEM LIMFA

Acivrida Mega Charisma, S.Si, M.Si


SISTEM
SISTEMIMUN
IMUN
Organ,
Organ,sel
selmaupun
maupun
IMUNITAS molekul
molekulyang
yang
bertanggung
bertanggungjawab
jawabdalam
dalam
imunitas
imunitas
Reaksi tubuh terhadap
masuknya substansi asing
RESPON
RESPONIMUN
IMUN
Kumpulan
Kumpulanrespon
respon
terhadap
terhadapsubstansi
substansiasing
asing
yang
yangterkoordinasi
terkoordinasi
KOMPONEN SISTEM IMUN

ORGAN SEL MOLEKUL

Organ pendukung
sistem imun antara lain:
sistem limfa dan
pembuluh darah
Organ dan jaringan
limfoid dibedakan
menjadi 2:
1) Limfatik primer
2) Limfatik sekunder
Pembuluh Limfa
Cairan limfa yang mengandung sel dan molekul imun beredar
melalui pembuluh limfa
Pembuluh limfa bersirkulasi perlahan dalam satu arah menuju duktus
thoracicus (pembuluh limfe dada) melalui pergerakan tubuh dan
pernapasan.
Pembuluh limfa ada 2 macam:

Pembuluh Limfa Kanan Pembuluh Limfa Kiri


(Ductus Limfaticus Dexter) (Ductus Limfaticus Thoracicus)
Pembuluh limfa ini mengangkut cairan Pembuluh limfa ini mengangkut cairan
limfa yang berasal dari kepala, dada limfa yang berasal dari bag tubuh lain
sebelah kanan, dan lengan kanan dan bermuara ke pembuluh balik di
Pembuluh limfe kanan bermuara pada bawah vena subclavia sinestra (vena
pembuluh balik di bawah vena yang melewati tulang selangka kiri).
subklavia dextra (vena yang melewati Pembuluh limfe ini merupakan tempat
tulang selangka sebelah kanan) bermuaranya pembuluh kil atau
pembuluh lemak yang diserap di usus.
ORGAN
LIMFATIK PRIMER

1) Sumsum
Tulang
(Bone
Marrow)

2) Kelenjar
Timus
ORGAN
LIMFATIK SEKUNDER

1) Limpa

2) Kelenjar Getak Bening

3) Tonsil

4) Mucosal Associated
Lymphoid Tissue (MALT)/
Sistem Imun Sekretori

5) Plak Peyer

6) Usus Buntu
ORGAN
LIMFATIK SEKUNDER

1) Limpa

2) Kelenjar Getak Bening

3) Tonsil

4) Mucosal Associated
Lymphoid Tissue (MALT)/
Sistem Imun Sekretori Limpa terdiri dari zona T (germinal center) dan
zona B (folicular center)
5) Plak Peyer Limpa adalah tempat respon imun utama
sebagai penyaring antigen dari darah
6) Usus Buntu Limpa merupakan tempat utama fagosit
memakan mikroba yang diikat oleh antibodi
(opsonisasi)
ORGAN
LIMFATIK SEKUNDER

1) Limpa

2) Kelenjar Getak Bening

3) Tonsil

4) Mucosal Associated
Lymphoid Tissue (MALT)/
Sistem Imun Sekretori Kelenjar getah bening (KGB) atau nodus limfa
juga memiliki zona T (germinal center) dan
5) Plak Peyer zona B (folicular center)
KGB merupakan tempat proliferasi limfosit
6) Usus Buntu sebagai respon terhadap antigen
Letak KGB: leher, ketiak, dagu, pangkal paha
Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Pembengkakan kelenjar getah bening (Lymphodenophaty) adalah


kondisi ketika kelenjar getah being yang berisi limfosit mengalami
pembengkakan/ peradangan/ inflamasi akibat aktivitas sistem imun
dalam menghadapi infeksi
ORGAN
LIMFATIK SEKUNDER

1) Limpa

2) Kelenjar Getak Bening

3) Tonsil

4) Mucosal Associated
Lymphoid Tissue (MALT)/
Sistem Imun Sekretori Tonsil merupakan salah satu jaringan limfatik
mukosa (menghasilkan mukosa).
5) Plak Peyer Tonsil ditemukan di tenggorokan (3: tonsil
palatina, lingual, dan faringeal/ adenoid/
6) Usus Buntu amandel)
ORGAN
LIMFATIK SEKUNDER

1) Limpa

2) Kelenjar Getak Bening

3) Tonsil

4) Mucosal Associated
Lymphoid Tissue (MALT)/
Sistem Imun Sekretori MALT ditemukan di jaringan mukosa saluran
napas di bagian atas, saluran cerna, saluran
5) Plak Peyer urogenital dan kelenjar mamae.
MALT merupakan agregat jaringan limfoid
6) Usus Buntu atau limfosit dekat permukaan mukosa.
MALT dapat mengandung Ig sekretori yang
dilepaskan oleh lapisan epitel mukosa.
Letak Anatomis MALT
Sel M terletak di membran mukosa, Antigen diangkut melalui lapisan epitel sel
memakan antigen dari lmun saluran cerna, M di tempat induksi yang mengaktifkan sel
saluran napas dan saluran kemih. Antigen B di folikel limfoid sekitar. Sel B yang
diangkut melewati sel dan dilepas ke diaktifkan berdiferensiasi menjadi sel
kantor basolateral yang besar plasma yang memproduksi IgA, bermigrasi
sepanjang jaringan submukosa. Lapisan
epitel mukosa bagian luar mengandung
limfosit intraepitel yang banyak di
antaranya adalah sel T.
ORGAN
LIMFATIK SEKUNDER

1) Limpa

2) Kelenjar Getak Bening

3) Tonsil

4) Mucosal Associated
Lymphoid Tissue (MALT)/
Sistem Imun Sekretori Plak Peyer merupakan agregat folikel limfoid
di mukosa gastrointestinal yang ditemukan di
5) Plak Peyer seluruh jejunum dan ileum.
Plak Peyer merupakan tempat sel B
6) Usus Buntu prekursor yang dapat memproduksi IgA
Pada plak peyer juga terdapat limfosit B dan
T yang reaktif terhadap antigen.
ORGAN
LIMFATIK SEKUNDER

1) Limpa

2) Kelenjar Getak Bening

3) Tonsil

4) Mucosal Associated
Lymphoid Tissue (MALT)/
Sistem Imun Sekretori Usus buntu berisi jaringan limfoid dan telah
dikaitkan dengan fungsi kekebalan tubuh.
5) Plak Peyer Usus buntu terlibat dalam menyimpan dan
menyajikan antigen pada sistem kekebalan
6) Usus Buntu tubuh sehingga dapat mendeteksi perbedaan
antara benda asing atau bukan.
KOMPONEN SISTEM IMUN

ORGAN SEL MOLEKUL

SEL JENIS
LIMFOSIT Limfosit T, limfosit B, sel plasma, sel NK

MONOSIT Monosit, makrofag (Fagositosis)


GRANULOSIT 1. Eusinofil : merespon alergi dan
infeksi parasit
2. Basofil: memproduksi histamin dan
mediator inflamasi
3. Neutrofil : fagositosis
KOMPONEN SISTEM IMUN

ORGAN SEL MOLEKUL

MOLEKUL FUNGSI
Antibodi (Imunoglobulin) Molekul protein yang dihasilkan limfosit B berfungsi dalam
pengenalan dan pengikatan antigen sekaligus metralkan racun yang
dibawanya
Komplemen Agen antimikroba yang berfungsi mencerna mikroba, opsonisasi,
pwmicu fungsi spesifik, dan pembersih sel imun dan sisanya
Sitokin Molekul protein yang dikeluarkan sel ketika diaktifkan oleh antigen.
Sitokin merupakan pembawa pesan molekuler antara sel-sel,
mengatur interaksi antar sel dan memacu reaktivitas imun, baik pada
imun non spesifik maupun spesifik.

Interleukin Salah satu jenis sitokin dan limfokin berfungsi untuk mempromosikan
makrofag, limfosit B dan limfosit T serta komponen lain untuk
membentuk sistem kekebalan tubuh
Interferon Salah satu jenis sitokin yang berbentuk Hormon glikoprotein yang
merupakan komponen dari respon imun non spesifik terutama
terhadap infeksi virus sekaligus mengaktifkan Natural Killer (NK) cell.

Anda mungkin juga menyukai