Anda di halaman 1dari 49

Asuhan keperawatan keluarga pada Lansia (atritis reumatoid) rematik

RAMDAN
MEVI
FARIDA
HAJAR
MIRANTY
SRI RAHAYU
A. Data umum

1. IDENTITAS KEPALA KELUARGA


a. NAMA
b. UMUR
c. PENDIDIKAN
d. PERKERJAAN
e. ALAMAT
f. NO TELPON
2. Komposisi keluarga

No Nama Jenis Hubunga usia Pendidika


kelami n dengan n
n KK
1. Ny.s P Anak 25 SMP
2. Tn. M L Menantu 30 SD
3. An.A L Cucu 5 TK
3. GENOGRAM

+ + + +

+
4. TIPE KELUARGA

keluarga Tn. T merupakan keluarga besar yang


terdiri dari ayah, ibu, anak, menantu, serta cucu
( The extended family). Terkadang Tn. T merasa
istirahatnya terganggu karena aktivitas bermain
yang dilakukan cucu beserta teman-temannya
5. SUKU BANGSA

Tn. T menyatakan bahwa keluarganya merupakan


suku jawa dan tinggal di lingkungan orang-orang
yang bersuku sunda . Tn. T berkomunikasi dengan
bahasa sunda dan bahasia Indonesia baik antara
anggota keluarga maupun kelurga sekitar.
6. AGAMA

Semua anggota keluarga Tn. T beragama Islam dan


menjalankan ibadah sesuai keyakinan di rumah dan
di masjid. Dalam menjalankan perintah agama
keluarga cukup taat dan rajin mengikuti kegiatan
keagamaan seperti sholat jamaah di Musholla, sholat
Jumat di Mesjid, acara tahlilan/yasiinan (bapak-
bapak dan ibu-ibu), dan acara keagamaan lainnya.
7. STATUS SOSIAL DAN EKONOMI KELUARGA

penghasilan keluarga Rp. 1.150.000 perbulan di,


yang diperoleh dari hasil pensiunan Tn. T sebesar Rp.
400.000 dan hasil kerja Tn. M sebagai buruh pabrik
sebesar Rp. 750.000. Sedangkan Ny. S tidak
menghasilkan uang karena hanya bekerja sebagai ibu
rumah tangga. Tn. T memelihara ternak berupa ayam
sebanyak 5 ekor. Pengeluaran perbulan untuk
keperluan makan sekitar Rp. 700.000,- dan sisanya
untuk keperluan lain lain seperti membayar listrik,
kebutuhan anak sekolah.
Dan termasuk pada keluarga sejahtera tahap 2
8. AKTIVITAS REKREASI KELUARGA

Kegiatan yang dilakukan keluarga setiap hari mereka


menonton TV bersama-sama, dan semua berkumpul
menonton TV ketika malam hari. Kadang mereka
berkumpul bersama tetangga atau saudara dekat
untuk berbincang-bincang bersama. Jika memiliki
tabungan cukup dan kesehatan yang mendukung
mereka berwisata ke tempat rekreasi terdekat.
B. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA SAAT INI


Tahap perkembangan keluarga Tn. T saat ini adalah
keluarga usia lanjut, yang dimulai pada masa pension
dan salah satu atau kedua orang tua meninggal. Semua
anak Tn. T sudah menikah dan mempunyai tempat
tinggal sendiri-sendiri, hanya anak yang terakhir yang
tinggal serumah dengannya dan mempunyai seorang
anak yang masih berumur 5 tahun. Menantu Tn. T
bekerja sebagai buruh pabrik.
2. TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA YANG
BELUM TERPENUHI

Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum terpenuhi.
C. RIWAYAT KELUARGA SEBELUMNYA

1. Tn. T mengatakan istrinya (Ny . S) meninggal dunia


karena penyakit kanker payudara, Ny. S (anak dari Tn.
T) mengatakan Ayah mertuanya memiliki riwayat
diabetes. Keluarga dari pihak Tn. M saat ini
hubungannya baik, minimal setiap minggu
bersilaturahmi, tidak ada konflik dengan keluarga.
2. RIWAYAT KESEHETAN MASING MASING ANGGOTA
KELUARGA
Tn. T mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan. Tn. T
mengatakan beberapa minggu ini sering merasa linu di persendian
kakinya sehingga kaku untuk berjalan, ketika bangun pagi kakinya
merasa senut-senut (nyeri) dan berat untuk berjalan. Tn. T
mengatakan pernah hampir jatuh karena kakinya merasa tidak
kuat menopang badannya. Anak Tn. T (Ny. S) tidak memiliki
masalah kesehatan. Menantu Tn. T (Tn. M) mengatakan tidak
mempunyai penyakit keturunan dan tidak memiliki masalah
kesehatan . Cucu Tn. T (An. A) tidak mempunyai masalah
kesehatan
NO NAMA UMUR BB KEAD IMUNI MASA TINDA
AAN SASI LAH KAN
KESEH (BCG / KESEH YANG
ATAN POLIO ATAN TELAH
/DPT/ DI
HB/CA LAKU
MPAK) KAN
1.
2.
3.
4.
3. SUMBER PELAYANAN KESEHATAN YANG DI
MANFAATKAN

TN.T mengatakan sumber pelayanan yang sering di


manfaatkan oleh keluarganya adalah puskesmas,
karena puskesmas adalah sumber pelayanan
terdekat di rumahnya
D.PENGKAJIAN LINGKUNGAN

1. Rumah Tn. T merupakan rumah permanen dengan ukuran panjang 10 meter dan lebar 7 meter. Di rumah tersebut terdapat
:
- Kamar tidur ( terdapat 3 kamar tidur, 1 kamar tidur berada di depan samping ruang tamu, 2 kamar tidur berada di
samping ruang keluarga ).
- Kamar kosong ( 3 kamar kosong. Model rumah Tn. T adalah model rumah jaman dahulu yang banyak terdapat kamar-
kamar yang jarang digunakan dan biasanya kamar tersebut digunakan untuk menaruh barang-barang yang tidak terpakai).
- Ruang tamu berukuran 3x3 meter, Ruang tamu cukup rapi dan bersih, terdapat perabotan
- Ruang makan Tn. T biasanya bergabung dengan ruang keluarga atau ruang menonton TV.
- Kamar mandi bergabung dengan WC berjumlah 2.
Lantai rumah Tn. T terbuat dari semen, kecuali dapur lantainya masih berupa tanah, Lantai dapur tampak licin dan lembab.
Atap rumah dari genting. Ventilasi ada beberapa yaitu : di ruang tamu ada jendela, di ruang keluarga, di 2 kamar tidur dan 2
kamar kosong, serta dapur. Ventilasi masih terlalu sempit, < 10 m luas lantai. Kamar tamu ada sebuah lampu neon 20 watt,
ruang keluarga terdapat bola lampu 15 watt, masingmasing kamar dan dapur terdapat lampu pijar 10 watt.
Sumber air keluarga berasal dari sumur gali yang telah dipasang pompa air, kualitas air tergantung musim, pada musim
hujan warna air keruh kekuning-kuningan, pada musin kemarau warna air agak bening, kadang-kadang air agak berbau.
Sumber air minum keluarga menggunakan air sumur yang ditampung dan diendapkan dalam tong. Jarak septictank dengan
sumur 8 meter. Keluarga mengatakan membuang air limbah keluarga langsung ke kolam dibelakang rumah dengan
membuat saluran yang menuju ke kolam penampungan. Untuk pembuangan sampah dilakukan penampungan dulu di ember
sampah kemudian di pindah dan di bakar di dalam lubang di samping rumah. Untuk sarana penerangan keluarga Tn. T
menggunakan listrik semuanya. Di belakang rumah terdapat kolam penampungan limbah keluarga beserta ikan lele
peliharaan, dan terdapat kandang ayam.
2. KARAKTERISTIK TETANGGA DAN KOMUNITAS RW

Rumah Tn. T berada di wilayah kelurahan yang


mayoritas penduduk sekitarnya adalah petani. Sarana
jalan tersebut belum diaspal. Sarana kesehatan di
lingkungan tersebut berupa bidan desa. Di dekat
rumah Tn. T 7 meter terdapat masjid. Tetangga Tn.
T mayoritas beragama islam serya memiliki sifat
kebersamaan serta menganut adat jawa, misalnya
selamatan, yasinan setiap malam jumat, dll. Jika ada
kegiatan sosial kemasyarakatan biasanya diumumkan
melalui pengeras suara yang ada di musholla atau
mesjid.
3. MOBIITAS GEOGRAFIS KELUARGA

Keluarga Tn. T Keluarga jarang bepergian ke tempat-


tempat yang jauh. Kegiatan rutin Tn. T adalah pergi
ke sawah untuk sekedar melihat-lihat, sawah tersebut
tidak jauh dari rumahnya (sekitar 1 km), aktivitas
lainnya menonton TV dan mengikuti kegiatan
keagamaan. Tempat tinggal keluarga juga tidak
berpindah pindah. Keluarga Tn.T yang lain berada
di sekitar tempat tinggalnya (masih satu desa).
4. PERKUMPUAN KELUARGA DAN INTERAKSI DENGAN
MASYRAKAT

Keluarga Tn. T mengatakan setiap hari raya semua


anak-anak dan keluarga Tn. T berkumpul di rumah.
Saudara-saudara Tn. T yang berada di sekitar rumah
sering datang berkunjung. Tn. T dan keluarganya
rutin mengikuti kegiatan, seperti pengajian.
E. STRUKTUR KELUARGA

1. SISTEM PENDUKKUNG KELUARGA


Tn. T memiliki keluarga yang berada di sekitar
rumahnya sehingga sewaktu-waktu dapat dimintai
bantuan. Tn. T memiliki ASKES. Jika sakit biasanya
keluarga Tn. T dibawa ke Bidan, dan jika perlu
rujukan ke Puskesmas yang berjarak 5 meter dari
rumah.
2. POLA KOMUNIKASI KELUARGA

keluarga Tn. T dalam berkomunikasi menggunakan


bahasa jawa dan bahasa Indonesia. Komunikasi
antar anggota lancar dan tidak ada konflik dalam
keluarga. Dalam keluarga mempunyai kebiasaan
berkomunikasi setiap malam ketika menonton TV,
keluarga bertukar pendapat dan menceritakan hal-
hal yang terjadi dalam keluarga.
3.STRUKTUR KEKUATAN KELUARGA

Dalam keluarga Tn. T adalah penentu keputusan


terhadap suatu masalah karena Tn. T dianggap
sebagai orang yang paling tua dan sebagai kepala
keluarga. Untuk anak-anak yang telah berkeluarga
keputusan diserahkan kepada keluarga masing-
masing, tetapi anak-anaknya juga sering meminta
pendapat Tn. T. keluarga Tn. T sangat menyayangi
dan menghargai Tn. T, apabila Tn. T sakit keluarga
langsung mengantarkannya berobat, anak-anaknya
juga mengingatkannya untuk minum obat jika Tn. T
lupa.
4. STRUKTUR PERAN (FORMAL DAN INFORMAL)

Tn. T berperan sebagai kepala keluarga, seorang ayah


ayah dan kakek. Tn. T juga sering mengasuh cucunya jika
kedua anaknya sibuk atau ada keperluan.
- Tn. A berperan sebagai anak (menantu), suami, dan
bapak.
- Ny. S berperan sebagai anak, istri, dan ibu.
- An. A berperan sebagai anak, An. A belum
menyadari dan menjalankan perannya karena masih
kecil.
5. NILAI ATAU NORMA KELUARGA

Tn. T mengatakan ia terbiasa menanamkan pada anak-


anaknya sikap hormat-menghormati dan menyayangi antar
keluarga dan dengan tetangga. Keluarga Tn. T menganut
agama Islam, dalam kehidupan keseharian menggunakan
keyakinan sesuai syariat islam. Keluarga Tn. T menganut
norma atau adat yang ada di lingkungan sekitar misalnya
takziah atau menjenguk tetangga yang sakit. Disamping itu
keluarga menganut kebudayaan Jawa, norma yang dianut
juga kebudayaan jawa. Dalam kebiasaan keluarga Tn. T
tidak ada yang bertentangan dengan kesehatan.
F. FUNGSI KELUARGA

a. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. T mengatakan berusaha memelihara keharmonisan antar
anggota keluarga, saling menyayangi, dan menghormati. Keluarga Tn. T
sangat harmonis, rukun dan tentram. Apabila ada anggota yang
membutuhkan atau sakit maka keluarga yang lain berusaha membantu.
b. Fungsi Sosialisasi
Tn. T mengatakan interaksi antar anggota keluarga dapat berjalan dengan
baik. keluarga Tn. T menganut kebudayaan jawa. Keluarga Tn. T berusaha
untuk tetap memenuhi aturan yang ada keluarga, misalnya saling
menghormati dan menghargai. Keluarga juga mengatakan mengikuti
norma yang ada di masyarakat sekitar, sehingga dapat menyesuiakan dan
berhubungan baik dengan para tetangga atau masyarakat sekitar.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
- Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan mengetahui penyakit di keluarganya tetapi tidak mengetahui sama sekali apa penyebabnya. Keluarga
Tn. T mengatakan hanya sedikit mengetahui tentang tanda dan gejala, serta tidak mengetahui apa-apa saja yang harus
dihindari untuk mencegah terjadinya penyakit pada Tn. T. Tn.
- Kemampuan mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Keluarga mengatakan linu pada sendi kaki yang diderita oleh Tn. T merupakan sakit yang biasa diderita oleh orang tua.
Keluarga terus mengingatkan kepada Tn. T untuk tidak banyak melakukan aktivitas dan beristirahat saja.
- Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Jika ada keluarga yang sakit, hal pertama yang dilakukan adalah mengerokinnya dan jika sakitnya berlarut segera dibawa ke
Bidan atau ke Puskesmas terdekat.
- Kemampuan keluarga memelihara/ memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
Keluarga mengatakan tiap hari selalu membersihkan lingkungan rumahnya (menyapu, mengepel), sistem pembuangan
limbah keluarga langsung ke saluran kolam di belakang rumah, pembuangan sampah ditampung sementara di ember sampah
kemudian di bakar di lubang pembakaran setiap dua hari sekali.
- Kemampuan menggunakan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat
Keluarga Tn. T mengatakan jika ada keluarga yang sakit segera dibawa ke Bidan, dan jika perlu rujukan dibawa ke Puskesmas
terdekat. Tn. T seringkali tidak mau dibawa ke pelayanan kesehatan kecuali benar-benar dirasa parah.
d. Fungsi Reproduksi
Tn. T memiliki tiga orang anak yang sudah menikah semua. Ny. S dan Tn. A memiliki satu orang anak, Ny. S menggunakan
alat kontrasepsi berupa pil untuk mengatur jarak anak selanjutnya.
e. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn. T termasuk keluarga mampu, hal ini
dapat dilihat dari penghasilan keluarga tiap bulannya
sekitar Rp.1.150.000/perbulan. Keluarga Tn. T dapat
memenuhi setiap kebutuhan sandang, pangan dan
papan walaupun dengan kapasitas seadanya. Untuk
memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, Tn.A
menanam sayur di tepi sawah Tn. T yang dikelola
olehnya. Jika ingin makan lauk-pauk, Tn. T biasa
memancing ikan bersama kawan-kawannya di sungai
dekat rumah
Tugas kesehatan keluarga

Mampu mengenal masalah kesehatan


Mampu mengambil keputusan
Mampu memberikan perawatan pada anggota
keluarga yang sakit
Memodifikasi lingkungan
Memanfaatkan pelayanan kesehatan
G. STRUKTUR DAN KOPING KELUARGA

1. STRATEGI JANGKA PENDEK DAN PANJANG


- Stresor jangka pendek
Keluarga Tn. MS mengatakan pernah mengalami stres ketika
Ny. S (istri Tn. T) meninggal dunia karena kanker payudar,
namun hal tersebut tidak berlangsung lama karena keluarga
sudah mengikhlaskannya. Hal-hal lain yang menimbulkan
stress dalam keluarga segera dapat diatasi.
- Stresor jangka panjang
Keluarga Tn. MS mengatakan hampir tidak pernah mengalami
stres baik itu stes jangka panjang ( > 6 bulan ).
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor atau situasi

Pemecahan masalah dalam keluarga Tn. T biasanya


dengan cara musyawarah antar anggota keluarga,
kadang juga melibatkan anaknya. Dalam menentukan
pengobatan yang harus dijalani salah satu anggota
keluarga, Tn. A pengambil keputusan karena Tn. A yang
dianggap mampu dan memiliki fisik yang kuat.
3. STRATEGI KOPING YANG DI GUNAKAN
Dalam menghadapi suatu permasalahan keluarga Tn.
MS biasanya mengkonsentrasikan pada bagaimana cara
pemecahan masalah tersebut. Sehingga keluarga tidak
terganggu dalam melakukan pekerjaan keseharian.
H. PEMERIKSAAN FISIK
a. Tn T
Tekanan Darah : 130/100 mmHg
Berat Badan : 57 kg
Tinggi Badan : 160 cm
Nadi : 80 x/mnt
RR : 20x/mnt
Termometer : 36,5 C
Kekuatan otot :5 5
4 3
Skala nyeri : 6
Keluhan : pasien mengatakan kakinya senat senut ketika bangun tidur dan sempat
mau jatuh karena kakinya tidak mampu menopang tubuhnya
Penyakit sebelumnya : tidak ada
Sistem cardiovaskuler : tidak ditemukan masalah atau kelainan
Sistem respirasi : tidak ditemukan masalah dan kelainan
Sistem pencernaan : tidak ditemukan masalah atau kelainan
Sistem persyarafan : tidak ditemukan masalah atau kelainan
Sistem muskuloskeletal : mengalami penurunan kekuatan otot
Tn A
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Berat Badan : 59 kg
Tinggi Badan : 163 cm
Nadi : 80 x/mnt
RR : 20x/mnt
Termometer : 36,3 C
Keadaan fisik tidak menunjukan adanya kelainan
Ny. S
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Berat Badan : 52 kg
Tinggi Badan : 155 cm
Nadi : 80 x/mnt
RR : 20x/mnt
Termometer : 36,5 C
Keadaan fisik tidak menunjukan adanya kelainan
An. A
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Berat Badan : 25 kg
Tinggi Badan : 65 cm
Nadi : 80 x/mnt
RR : 20x/mnt
Termometer : 36,5 C
Keadaan fisik tidak menunjukan adanya kelainan
I. HARAPAN KELUARGA

1. Terhadap masalah kesehatannya


Keluarga sangat berharap agar masalah kesehatan
yang terjadi di dalam keluarga dapat teratasi atas
bantuan dari pertugas kesehatan.
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada:
keluarga berharap petugas kesehatan dapat
memberikan pelayanan secara maksimal kepada klien
sesuai dengan kebutuhan
ANALISA DATA
Diagnosa Keperawatan
1. Resiko jatuh b.d Reumathoid, lantai yang licin,
ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang
sakit.
2. Kurang pengetahuan, ketidak tahuan tentang
penyakit b.d Kurang informasi dan keterbatasan
kemampuan mencerapai informasi,
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan.
3. Hambatan mobilitas fisik b.d Nyeri, gangguan
muskulus skeletal, kaku sendi, gangguan sensori
perseptual.
4. Nyeri b.d agen cedera fisik (rematik).
PRIORITAS MASALAH
Resiko jatuh b.d Reumathoid, lantai yang licin, ketidakmampuan
keluarga merawat anggota yang sakit.

KRITERIA SKORE PEMBENARAN


Sifat masalah 2/3 x 1 = 2/3 Tn. T dan keluarga
(bobot 1) mengetahui bahwa
Skala : Tn. T memiliki
3 : Aktual penyakit linu pada
2 : Resiko kakinya dan pernah
1 : Sejahtera hampir jatuh.
Kemungkinan 1/2 x 2 = 1 Keluarga mengatakan
masalah dapat diubah Tn. T sering tidak
(bobot 2) mau diajak ke tempat
Skala : pelayanan kesehatan,
2 : Mudah kecuali benar-benar
1 : Sebagian parah. Tn. T merasa
Kurang pengetahuan, ketidaktahuan tentang penyakit b.d Kurang
informasi dan keterbatasan kemampuan mencerapai informasi,
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

KRITERIA SKOR PEMBENARAN


Sifat masalah 2/3 x 1 = 2/3 - Tn. T mengatakan
(bobot 1) sering merasa linu di
Skala : persendian kakinya
3 : Aktual sehingga kaku untuk
2 : Resiko berjalan. Ketika
1 : Sejahtera bangun pagi kakinya
merasa senut-senut
(nyeri) dan berat
untuk berjalan. Tn. T
pernah hampir jatuh
karena kakinya
merasa tidak kuat
menopang badannya
Kemungkinan 2/2 x 2 = 2 Keluarga Tn. T
masalah dapat diubah mengatakan jika ada
(bobot 2) anggota keluarga
Skala : yang sakit segera
Hambatan mobilitas fisik b.d Nyeri, gangguan muskulus
skeletal, kaku sendi, gangguan sensori perseptual.

KRITERIA SKOR PEMBENARAN


Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 Tn. T mengatakan Tn.
(bobot 1) T mengatakan
Skala : penyakitnya
3 : Aktual mengganggu
2 : Resiko aktivitas geraknya
1 : Sejahtera sehingga
menyusahkan
keluarga yang lain.
Kemungkinan 1/2 x 2 = 1 Keluarga Tn. T
masalah dapat diubah mengatakan Tn T
(bobot 2) sudah bisa
Skala : menyeimbangkan
2 : Mudah badannya walaupun
1 : Sebagian dengan gerakan yang
0 : Tidak dapat lambat.
Potensial masalah 2/3 x 1 = 2/3 Tn.T mengatakan
untuk dicegah (bobot aktivitasnya
Nyeri b.d agen cedera fisik (rematik)

KRITERIA SKORE PEMBENARAN


Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 Tn. T mengatakan
(bobot 1) ketika bangun pagi
Skala : kakinya merasa
3 : Aktual senut-senut (nyeri)
2 : Resiko dan berat untuk
1 : Sejahtera berjalan

Kemungkinan 1/2 x 2 = 1 Tn. T mengatakan


masalah dapat diubah nyerinya ketika
(bobot 2) bangun pagi tidak
Skala : hilang-hilang, padahal
2 : Mudah sudah minum obat
1 : Sebagian dari warung. Keluarga
0 : Tidak dapat mengatakan Tn. T
sering tidak mau
diajak ke tempat
pelayanan kesehatan,
SKORE
1 Nyeri b.d Agen 4
cedera fisik
(rematik).
2 Kurang pengetahuan, 3 4/3
ketidak tahuan
tentang penyakit b.d
Kurang informasi dan
keterbatasan
kemampuan
mencerapai
informasi,
ketidakmampuan
keluarga mengenal
masalah kesehatan.
3 Hambatan mobilitas 3 2/3
fisik b.d Nyeri,
gangguan muskulus
skeletal, kaku sendi,
INTERVENSI

Anda mungkin juga menyukai