Anda di halaman 1dari 8

Perjanjian Renville

Komisi Tiga Negara tiba di


Indonesia pada tanggal 27
Oktober 1947

Belanda dan Indonesia


sepakat untuk mengadakan
pertemuan di wilayah yang
tidak dikuasai oleh kedua
pihak

Amrekia menawarkan untuk


mengadakan pertemuan di
Kapal Renville
Indonesia dan Belanda Setuju

Indonesia dan Belanda mengirimkan


Delegasi mereka

Perundingan dimulai tanggal 8 Desember


sampai dengan 17 Januari 1948.

Diperolehlah hasil persetujuan damai yang


disebut Perjanjian Renville
Pokok-pokok Isi Perjanjian Renville
Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia
sampai kedaulatan Indonesia diserahkan kepada Republik
Indonesia Serikat yang segera terbentuk.
Republik Indonesia Serikat mempunyai kedudukan yang
sejajar dengan negara Belanda dalam uni Indonesia-Belanda.
Republik Indonesia akan menjadai negara bagian dari RIS.
Sebelum RIS terbentuk, Belanda dapat menyerahkan
sebagian kekuasaannya kepada pemerintahan federal
sementara.
Pasukan Republik Indonesua yang di daerah kantong harus
ditarik ke daerah Republik Indonesia. Daerah kantong adalah
daerah yang berada di belakang Garis Van Mook, yakni garis
yang menghubungkan dua daerah terdepan yang diduduki
Belanda.
Perjanjian Renville ditandatangi oleh kedua
belah pihak pada tanggal 17 Januari 1948
Kerugian Akibat Perjanjian Renville
Indonesia terpaksa menyetujui dibentuknya
negara Indonesia Serikat melalaui masa
peralihan.
Indonesia kehilangan sebagaian daerah
kekuasaannya karena grais Van Mook terpaksa
harus diakui sebagai daerah kekuasaan
Belanda.
Pihak republik Indonesia harus menarik
seluruh pasukanya yang berda di derah
kekuasaan Belanda dan kantong-kantong
gerilya masuk ke daerah republic Indonesia.
Dampak Buruk Bagi
Pemerintahan Akibat
Perjanjian Renville
Wilayah Republik Indonesia menjadi makin sempit dan dikururung
oleh daerah-daerah kekuasaan belanda.
Timbulnya reaksi kekerasan dikalangan para pemimpin republic
Indonesia yang mengakibatkan jatuhnya cabinet Amir Syarifuddin
karena dianggap menjual negara kepada Belanda.
Perekonomian Indonesia diblokade secara ketata oleh Belanda
Indonesia terpaksa harus menarik mundur kesatuan-kesatuan
militernya dari daerah-daerah gerilya untuk kemudian hijrah ke
wilayah Republik Indonesia yang berdekatan.
Dalam usaha memecah belah Negara kesatuan republic Indonesia,
Belanda membentuk negara-negara boneka, seperti; negara
Borneo Barat, Negara Madura, Negara Sumatera Timur, dan
Negara jawa Timut. Negara boneka tersebut tergabung dalam BFO
(Bijeenkomstvoor Federal Overslag).
Isi perjanjian Renville mendapat tentangan sehingga muncul
mosi tidak percaya terhadap Kabinet Amir Syarifuddin dan pada
tanggal 23 Januari 1948, Amir menyerahkan kembali mandatnya
kepada Presiden. Dengan demikian perjanjian Renville
menimbulkan permasalahan baru, yaitu pembentukan
pemerintahan peralihan yang tidak sesuai dengan yang terdapat
dalam perjanjian Linggarjati.

Anda mungkin juga menyukai