Laporan Kasus EPILEPSI 1
Laporan Kasus EPILEPSI 1
Epilepsi
`
Keadaan Regional
Kepala
Kalvarium : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Hidung : Septum nasi di tengah, deformitas -
Telinga : MAE normal, sekret -/-
Lanjutan. . . .
Toraks
Paru I : pergerakan simetris (statis/dinamis)
P: fremitus setara kiri = kanan
P: sonor seluruh lapangan paru
A: vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/-
Jantung I : Tidak dilakukan
P: iktus kordis teraba pada ICS V linea
midklavikularis sinistra
P: batas kanan jantung linea sternalis dextra
batas kiri jantung linea midklavikularis
sinistra
batas atas jantung ICS III
A: bunyi jantung I dan II regular,
murmur -, gallop -
Abdomen I : cembung
P: hepar dan lien tidak teraba
P: timpani seluruh regio
A: bising usus 8 kali/ menit
Pemeriksaan Neurologis
Tanda rangsang meningeal
Kaku kuduk :-
Kernig :-
Laseque :-
Brudzinski I :-
Brudzinski II :-
Brudzinski III :-
Tanda peningkatan tekanan intrakranial
Sakit kepala :-
Penglihatan kabur : -
Bradikardia :-
Papiledema : tidak dilakukan
Saraf kranial
N.I : tidak dilakukan
N.II
Asies Visus : sulit dilakukan
Lihat Warna : tidak dilakukan
Kampus Visus : sulit dilakukan
Funduskopi : tidak dilakukan
N. III-IV-VI
Kedudukan bola mata: di tengah, simetris
Ptosis : -/-
Eks/en-oftalmus : -/-
Diplopia :-
Gerak bola mata : dalam batas normal
Pupil : bulat, isokor, 3mm/3mm
Refleks cahaya Langsung : +/+
Tidak langsung : +/+
Refleks akomodasi : +
N. V
Motorik
Membuka mulut : baik
Menggerakkan rahang : baik
Menggigit/ngunyah : baik
Sensorik
Oftalmikus : baik
Maksilaris : baik
Mandibularis : baik
Refleks Kornea : +/+
Refleks Masseter :-
N. VII
Raut wajah : simetris
Angkat alis : simetris
Tutup mata rapat-rapat : simetris
Kembungkan pipi : simetris
Memperlihatkan gigi : simetris
Mencucurkan bibir : simetris
N. VIII
n. Vestibularis Nystagmus : -
Vertigo :-
Keseimbangan : baik
n. KoklearisTinitus : -/-
Gesekan jari : +/+
Tes Schwabach : tidak
dilakukan
Tes Rinne : tidak
dilakukan
Tes Weber : tidak
dilakukan
N. IX-X
Menelan : +
Batuk :+
Arkus faring : Istirahat : dalam batas normal
Refleks faring : Tidak dilakukan
N. XI
Menoleh (M. sternokleidomastoideus) : baik
Mengangkat bahu (M. trapezius atas) : baik
N. XII
Disartria : -
Posisi lidah : di dalam mulut : Tidak ada deviasi
saat menjulur : Tidak ada deviasi
Fasikulasi : -
Atrofi : -
Motorik
Kekuatan
Ekstermitas atas : 5/5
Ekstremitas bawah : 5/5
Refleks Fisiologis
Biseps : +/+
Triseps : +/+
Patella : +/+
Achilles : +/+
Refleks Patologis
Babinski : -/-
Chaddock : -/-
Oppenheim : -/-
Gordon : -/-
Schaeffer : -/-
Hoffman Tromner : -/-
Klonus
Patella : - / -
Achilles :-/-
Tonus
Lengan
Istirahat : normotonus / normotonus
Gerakan pasif : normotonus / normotonus
Tungkai
Istirahat : normotonus / normotonus
Gerakan pasif : normotonus / normotonus
Koordinasi (serebelar)
Statis
Intention tremor: -
Disdiadokinesia: dalam batas normal
Rebound phenomenon: dalam batas normal
Dinamis
Telunjuk-telunjuk : baik
Telunjuk-hidung : baik
Tumit-tumit : baik
Sensibilitas
Permukaan
Lengan : dalam batas normal
Tungkai : dalam batas normal
Tubuh : dalam batas normal
Dalam
Rasa gerak : dalam batas normal
Sikap dan arah : dalam batas normal
Rasa getar : dalam batas normal
Diskriminasi 2 titik : dalam batas normal
Sistem Otonom
Miksi :+
Defekasi :+
Sekresi keringat : +
Fungsi Luhur
Afasia motorik :-
Afasia sensorik :-
Apraksia :-
Tanda-tanda Regresi
Refleks glabela :-
Refleks mencucur :-
Refleks pegang :-
Diagnosis
Klinis : epilepsy bangkitan
umum tonik klonik
Topis : korteks cerebri
Etiologis : Genetik
Patologis : Aktivitas abnormal
dan berlebihan dari
sel neuron
Diagnosis tambahan: -
Rencana Tatalaksana
o Klasifikasi Umum
Serangan parsial
Serangan parsial sederhana (kesadaran baik)
Dengan gejala motorik
Dengan gejala sensorik
Dengan gejala otonom
Dengan gejala psikis
Serangan parsial kompleks (kesadaran terganggu)
Serangan parsial sederhana diikuti dengan gangguan
kesadaran
Gangguan kesadaran saat awal serangan
Serangan umum sederhana
Parsial sederhana menjadi tonik-klonik
Parsial kompleks menjadi tonik-klonik
Parsial sederhana menjadi parsial kompleks
menjadi tonik-klonik
Serangan umum
Absens (Lena)
Mioklonik
Klonik
Tonik
Atonik (Astatik)
Tonik-klonik
Klasifikasi ILAE tahun 1981
Berkaitan dengan letak fokus
Idiopatik
Epilepsi Rolandik benigna (childhood epilepsy
with centro tem
Epilepsi pada anak dengan paroksismal oksipital
Simptomatik
Lobus temporalis
Lobus frontalis
Lobus parietalis
Lobus oksipitalis
Umum
Idiopatik
Kejang neonatus familial benigna
Kejang neonatus benigna
Kejang epilepsi mioklonik pada bayi
Epilepsi Absans pada anak
Epilepsi Absans pada remaja
Epilepsi mioklonik pada remaja
Epilepsi dengan serangan tonik-klonik pada saat
terjaga
Epilepsi tonik-klonik dengan serangan acak
Epilepsi yang berkaitan dengan situasi
Kejang demam
Berkaitan dengan alkohol
Berkaitan dengan obat-obatan
Eklampsia
Serangan yang berkaitan dengan pencetus spesifik
(refleks epilepsi)
Simptomatik
Sindroma West (spasmus infantil)
Sindroma Lennox Gastaut
Diagnosis
Anamnesis (auto dan aloanamnesis), meliputi:
Pola / bentuk serangan
Lama serangan
Gejala sebelum, selama dan paska serangan
Frekwensi serangan
Faktor pencetus
Ada / tidaknya penyakit lain yang diderita sekarang
Usia saat serangan terjadinya pertama
Riwayat kehamilan, persalinan dan perkembangan
Riwayat penyakit, penyebab dan terapi sebelumnya
Riwayat penyakit epilepsi dalam keluarga
Lanjutan. . . .
o Pemeriksaan fisik umum dan neurologis
o Pemeriksaan penunjang
Elektro ensefalografi (EEG)
Rekaman video EEG
Pemeriksaan Radiologis
Tatalaksana. . . .
Pemilihan obat antiepilepsi didasarkan pada dua hal, tipe
serangan dan karakteristik pasien :
karakteristik pasien
Tipe serangan
Tipe serangan First-line Second-line/ Third line/
add on add on
Parsial simple & Karbamazepine Asam valproat Tiagabin
kompleks dengan atau
Fenitoin Levetiracetam Vigabatrin
tanpa general sekunder
Fenobarbital Zonisamid Felbamat
Lamotrigin
Topiramat
Gabapentin
Fenitoin Zonisamid
Fenobarbital Pirimidon
Levetiracetam Clobazam
Zonisamid Clonazepam
Fenobarbital
Absence (tipikal Asam valproat Etosuksimid Levetiracetam
dan atipikal)
Lamotrigin Zonisamid
Topiramat
Fenitoin Clobazam
Fenobarbital
Fenitoin 200 300 100-700 1-2 Hirsutisme, hipertrofi gusi, distres lambung, penglihatan
kabur, vertigo, hiperglikemia, anemia makrositik
Karbamazepin 200 600 400-2000 2-4 Depresi sumsum tulang, distress lambung, sedasi,
penglihatan kabur, konstipasi, ruam kulit
Okskarbazepin 150-600 900-1800 900-2700 2-3 Gangguan GI, sedasi, diplopia, hiponatremia, ruam kulit
Lamotrigin 12,5-25 200-400 100-800 1-2 Hepatotoksik, ruam, sindrom steven-johnson, nyeri
kepala, pusing, penglihatan kabur
Zonisamid 100 400 400-600 1-2 Somnolen, ataksia, kelelahan, anoreksia, pusing, batu
ginjal, leukopenia
Ethosuximid 500 1000 500-2000 1-2 Mual, muntah, BB , konstipasi, diare, gangguan tidur
Felbamat 1200 2400 1800-4800 3 gg. GI, BB , anoreksia, nyeri kepala, insomnia,
hepatotoksik
Topiramat 25-50 200-400 100-100 2 Faringitis, insomnia, BB , konstipasi, mulut kering,
sedasi, anoreksia
Clobazam 10 20 10-40 1-2
Clonazepam 1 4 2-8 1-2 Mengantuk, kebingungan, nyeri kepala, vertigo, sinkop