Anda di halaman 1dari 72

Stroke Iskemik

Ade Mayra Hosiana


I Gst Nym Trianantha Jaya
Agenda SLIDE 2

Pendahuluan Tinjauan Laporan Pembahasan Penutup


Pustaka Kasus
Section 01
Pendahuluan
Pendahuluan SLIDE 4
Stroke
Stroke atau Cerebro Vascular Accident (CVA) adalah
kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh
berhentinya suplai darah ke bagian otak, dimana
secara mendadak (dalam beberapa detik) atau
secara cepat (dalam beberapa jam) timbul gejala
dan tanda yang sesuai dengan daerah fokal yang
terganggu
Pendahuluan
SLIDE 5

Now
Penyebab kematian

2013
no 1 di Indonesia
(15,4%)

12,1 per 1000

2008 8,3 per 1000

2007
6,2 juta orang di
dunia meninggal.
National Stroke Association SLIDE 6

Stroke Iskemik Stroke Hemoragik


80-85% dari keseluruhan stroke 15-20% dari keseluruhan stroke
Harapan hidup lebih tinggi
Sering menimbulkan gejala sisa
Dampak Stroke SLIDE 7
Add Image

Stroke menimbulkan dampak yang besar dari segi sosial


ekonomi, karena biaya pengobatan yang relatif mahal dan
akibat kecacatan yang ditimbulkan pada pasien stroke
sehingga berkurangnya kemampuan untuk bekerja seperti
semula dan menjadi beban sosial di masyarakat.
Pasien-pasien yang selamat dari serangan stroke mengalami
berbagai gejala sisa seperti spastisitas, hilangnya lapangan
pandang, defisit memori, perubahan kepribadian, hemiplegi
dan yang paling menonjol adalah hemiparesis (dijumpai pada
88% pasien stroke). Kecacatan yang ditimbulkan oleh stroke
dapat merupakan disabilitas jangka panjang, di mana lebih
dari 40% penderita tidak dapat diharapkan untuk mandiri
dalam aktifitas kesehariannya dan 25% menjadi tidak dapat
berjalan secara mandiri.
Sampai saat ini belum ada pengobatan yang efektif dan efisien untuk
stroke karena sifatnya yang multikausal. Upaya pencegahan
merupakan salah satu cara yang paling efektif dan efisien untuk
mengurangi angka kejadian stroke.
Section 02
Tinjauan Pustaka
Definisi
SLIDE 10
WHO Multinational Monitoring of Trends and Determinants in Cardiovascular Disease (Monica) Project

manifestasi klinis dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun menyeluruh (global) yang
berlangsung dengan cepat, lebih dari 24 jam, atau berakhir dengan kematian, tanpa ditemukannya
penyebab selain daripada gangguan vaskular. Perubahan vaskular yang terjadi dapat disebabkan
karena kelainan pada jantung sebagai pompa, kelainan dinding pembuluh darah dan komposisi darah.

Stroke iskemik adalah stroke karena adanya kejadian yang menyebabkan aliran darah menjadi menurun atau bahkan terhenti sama
sekali pada area tertentu di otak, misalnya karena terjadi emboli atau trombosis.
EPIDEMIOLOGI SLIDE 11
Penyebab utama
kecacatan
80% pasien yang dapat bertahan dari stroke, 50-75%
nya mengalami kecacatan

Prevalensi stroke sekitar 500-600 per 100.000 jiwa

Laki-laki>perempuan

Umur 35-64 tahun, kejadian stroke meningkat seiring


dengan meningkatnya usia.

Di Amerika diperkirakan tiap 3 menit orang mati karena


stroke.
(Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan stroke sebagai
penyebab kematian tertinggi (15,4%)

Stroke digolongkan ke dalam penyakit tidak menular,


proporsi penyakit tidak menular ini sejak 1995-2007
mengalami peningkatan cukup tinggi dari 42% menjadi
60%.5
KLASIFIKASI SLIDE 12
Gangguan akut fungsi fokal serebral Gejala neurologisnya akan
yang gejalanya berlangsung kurang menghilang tetapi waktu
dari 24 jam dan disebabkan oleh
trombus atau emboli. TIA RIND yang dibutuhkan lebih lama
yaitu lebih dari 24 jam tetapi
. tidak lebih dari seminggu.

Pada bentuk ini Kelainan neurologis yang


gejala/tanda neurologis ada sifatnya sudah
fokal terus memburuk PROGRESSIVE COMPLETED menetap, tidak
setelah 48 jam. berkembang lagi.

Berdasarkan mekanisme terjadinya, stroke iskemik dibagi menjadi akibat stroke trombosis dan stroke emboli.
.
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
Faktor Risiko SLIDE 15
1 Umur

2 Jenis Kelamin

Tidak dapat 3 Hereditas

dimodifikasi 4 Ras

5
6
Faktor Risiko SLIDE 16
1 Tekanan darah

2 Kadar gula darah

3 Kadar kolesterol

Dapat dimodifikasi
4 Penyakit jantung

5 Obesitas

6 Gaya hidup: merokok, alkohol, aktivitas fisik, stress


Tanda dan Gejala SLIDE 17
Add Image Add Image Add Image Add Image

Arteri karotis interna Arteri serebri anterior Arteri serebri media Arteri serebri posterior

1) paralisis pada wajah, tangan dan 1) paralisis pada kaki sisi yang 1) hemiplegi kontralateral pada kedua 1) gangguan kesadaran
kaki bagian sisi yang berlawanan, 2) berlawanan, 2) gangguan ekstremitas, 2) kadang-kadang
gangguan sensori pada wajah, tangan
keseimbangan, 3) gangguan hemianopsia kontralateral dan 3) sampai koma, 2)
dan kaki bagian yang berlawanan dan
sensori pada kaki dan jari daerah
afasia global (kalau hemisfer kerusakan memori, dan
3) afasia jika yang terkena daerah dominan yang terkena) yaitu
hemisfere dominan (hemisfer kiri) berlawanan daerah terkena, 4) gangguan semua fungsi yang ada 3) gangguan penglihatan
khusunya area Brocas atau Werhnics gangguan kognitif, dan 5) hubungannya dengan percakapan
atau kedua-duanya. inkontinensia urin dan komunikasi.
Tanda dan Gejala SLIDE 18
Add Image Add Image Add Image Add Image

Korteks serebri Kapsula interna Batang otak Medulla spinalis


Gejala terlokalisasi dan mengenai Lebih luas dan mengenai daerah Luas dan bertentangan Neuron motorik bawah di
daerah kontralateral dari letak lesi. kontra lateral dari letak lesi. daerah lesi, sesisi
dengan letak lesi
Hilangnya sensasi kortikal Sensasi primer menghilang. Mengenai saraf kepala sesisi Neuron motorik atas di bawah
(diskriminasi dua titik) ambang
sensorik yang bervasiasi. Bicara dan penglihan mungkin dengan letak lesi (III - IV otak lesi, berlawan dengan letak lesi
terganggu tengah), (V,VI,VII, di pons), (IX, Gangguan sensorik.
Kurang perhatian terhadap rangsang
sensorik.
X, XI, XII di medula)

Bicara dan penglihatan mungkin


terkena.
DIAGNOSIS SLIDE 19
1 Senyum tidak simetris

2 Gerak anggota tubuh melemah atau tidak dapat digerakan tiba-


tiba

ANAMNESIS 3 Suara pelo, parau atau menghilang

4 Kebas/baal

5 Gangguan penglihatan

6 Sempoyongan
ANAMNESIS SLIDE 20
Faktor Risiko
riwayat penyakit hipertensi, riwayat stroke dalam keluarga, riwayat TIA, penyakit jantung, diabetes
mielitus, hiperlipidemia, kebiasaan merokok dan minum minuman keras, obesitas, kebiasaan makan.

Siriraj Score
SS = (2,5 x Kesadaran) + (2 x Muntah) + (2 x Nyeri) + (0,1 x Tekanan Diastolik) - (3 x Ateroma) 12

Bila SS > 1 : Stroke Hemoragik


SS < -1 : Stroke Non Hemoragik.
Kesadaran : Sadar penuh : 0, Somnolen : 1 , Koma : 2
Muntah : Ada : 1, Tidak ada : 0
Nyeri Kepala : Ada : 1, Tidak ada : 0
Ateroma : Terdapat penyakit jantung dan DM : 1, Tidak terdapat penyakit jantung dan DM : 0
Pemeriksaan Fisik SLIDE 21
Pemeriksaan fisik umum
Vital sign
Status general
Evaluasi Trauma

Pemeriksaan fisik neurologis


Derajat kesadaran
Pemeriksaan nervus kranialis
Motoris, Sensoris, Refleks
DIAGNOSIS SLIDE 22
1 CT Scan/MRI

2 Angiografi otak

PEMERIKSAAN 3 Lumbal Pungsi

PENUNJANG
4 EKG

5 Foto thorax

6 Pemeriksaan darah dan urin


DIAGNOSIS BANDING SLIDE 23

1Stroke Iskemik
kelumpuhan biasanya terjadi
saat istirahat atau saat
2 Stroke
Hemoragik
perdarahan terjadi pada saat
penderita beraktivitas, pasien
3 Tumor otak
gejala defisit neurologi sangat
lambat bahkan sampai berbulan-
mengalami nyeri kepala yang bulan, pasien mengalami nyeri
pasien tidak sedang kepala yang hebat pada saat
beraktivitas, nyeri kepala hebat, adanya kejang atau
beraktivitas yang menyebabkan
muntah saat serangan terjadi,
sifatnya ringan, tidak peningkatan liquor cerebrospinal
penurunan kesadaran yang
ditemukan adanya kejang intracranial, seperti membungkuk,
nyata, penderita biasanya mengejan, atau excercise dan nyeri
atau mual-muntah saat mengalami hipertensi dengan kepala menurun saat tidak
serangan terjadi serta tiba-tiba dan terjatuh karena beraktivitas, keadaan lemah,
penurunan kesadaran bersifat kelumpuhan tubuh pada salah gangguan daya ingat dan
ringan. satu atau kedua sisi tubuh penurunan kesadaran.
Penatalaksanaan SLIDE 24

Diberi oksigen 2 L/menit dan cairan kristaloid/koloid; hindari


pemberian cairan dekstrosa atau salin dalam H2O.
Dilakukan pemeriksaan CT scan otak, elektrokardiografi, foto
toraks, darah perifer lengkap dan jumlah trombosit, protrombin
Stadium Akut time/INR, APTT, glukosa darah, kimia darah (termasuk elektrolit);
jika hipoksia, dilakukan analisis gas darah.
Memberikan dukungan mental kepada pasien serta memberikan
penjelasan pada keluarganya agar tetap tenang.
Penatalaksanaan
SLIDE 25
Terapi umum stroke iskemik
Letakkan kepala pasien pada posisi 30 derajat, kepala dan dada pada satu bidang; ubah posisi tidur setiap 2 jam; mobilisasi dimulai bertahap
bila hemodinamik sudah stabil. Selanjutnya, bebaskan jalan napas, beri oksigen 1-2 liter/menit sampai didapatkan hasil analisis gas darah. Jika
perlu, dilakukan intubasi. Demam diatasi dengan kompres dan antipiretik, kemudian dicari penyebabnya; jika kandung kemih penuh,
dikosongkan (sebaiknya dengan kateter intermiten).
Pemberian nutrisi dengan cairan isotonik, kristaloid atau koloid 1500-2000 mL dan elektrolit sesuai kebutuhan, hindari cairan mengandung
glukosa atau salin isotonik. Pemberian nutrisi per oral hanya jika fungsi menelannya baik; jika didapatkan gangguan menelan atau kesadaran
menurun, dianjurkan melalui slang nasogastrik.
Kadar gula darah >150 mg% harus dikoreksi sampai batas gula darah sewaktu 150 mg% dengan insulin drip intravena kontinu selama 2-3 hari
pertama. Hipoglikemia (kadar gula darah < 60 mg% atau < 80 mg% dengan gejala) diatasi segera dengan dekstrosa 40% iv sampai kembali
normal dan harus dicari penyebabnya.
Nyeri kepala atau mual dan muntah diatasi dengan pemberian obat-obatan sesuai gejala.
Tekanan darah tidak perlu segera diturunkan, kecuali bila tekanan sistolik 220 mmHg, diastolik 120 mmHg, Mean Arterial Blood Pressure
(MAP) 130 mmHg (pada 2 kali pengukuran dengan selang waktu 30 menit), atau didapatkan infark miokard akut, gagal jantung kongestif
serta gagal ginjal. Penurunan tekanan darah maksimal adalah 20%, dan obat yang direkomendasikan: natrium nitroprusid, penyekat reseptor
alfa-beta, penyekat ACE, atau antagonis kalsium. Jika terjadi hipotensi, yaitu tekanan sistolik 90 mm Hg, diastolik 70 mmHg, diberi NaCl
0,9% 250 mL selama 1 jam, dilanjutkan 500 mL selama 4 jam dan 500 mL selama 8 jam atau sampai hipotensi dapat diatasi. Jika belum
terkoreksi, yaitu tekanan darah sistolik masih < 90 mmHg, dapat diberi dopamin 2-20 g/kg/menit sampai tekanan darah sistolik 110 mmHg.
Jika kejang, diberi diazepam 5-20 mg iv pelanpelan selama 3 menit, maksimal 100 mg per hari; dilanjutkan pemberian antikonvulsan per oral
(fenitoin, karbamazepin). Jika kejang muncul setelah 2 minggu, diberikan antikonvulsan peroral jangka panjang.
Jika didapatkan tekanan intrakranial meningkat, diberi manitol bolus intravena 0,25 sampai 1 g/kgBB per 30 menit, dan jika dicurigai fenomena
rebound atau keadaan umum memburuk, dilanjutkan 0,25g/kgBB per 30 menit setiap 6 jam selama 3-5 hari. Harus dilakukan pemantauan
Penatalaksanaan SLIDE 26
Terapi khusus stroke iskemik
Ditujukan untuk reperfusi dengan pemberian antiplatelet seperti aspirin dan anti koagulan, atau yang
dianjurkan dengan trombolitik rt-PA (recombinant tissue Plasminogen Activator). Dapat juga diberi
agen neuroproteksi, yaitu sitikolin atau pirasetam (jika didapatkan afasia).
Komplikasi SLIDE 27
Komplikasi Akut
Edema serebri, peningkatan TIK, kemungkinan herniasi, pneumonia aspirasi, dan infark miokard atau
emboli paru

Komplikasi Subakut
pneumonia, trombosis vena dalam, emboli pulmonal, infeksi traktus urinarius, dekubitus, kontraktur,
spasme, dan malnutrisi.
Pencegahan SLIDE 28

Kendalikan tekanan darah Kendalikan kadar gula Kendalikan kadar kolesterol


darah

Miliki jantung sehat Ubah pola hidup: berhenti


merokok, kurangi alkohol,
tingkatkan aktivitas fisik,
hindari stress
Prognosis SLIDE 29

Faktor neurologi (lokasi lesi, jenis, dan luas


Stroke embolik berhubungan dengan lesi)
20-30% angka kematian dan stroke
trombotik angka kematiannya
mencapai 30-40%. Mortalitas pada
stroke lebih besar pada laki-laki Faktor umum (umur, hipertensi, penyakit
daripada perempuan. Sekitar 20%
pasien stroke pertama meninggal
jantung, hiperglikemi)
dalam bulan pertama dan sepertiga
yang hidup sampai 6 bulan tergantung
pada aktivitas sehari-hari.
Faktor komplikasi (jantung, infeksi, emboli
paru, kejang, stroke berulang, multi infark)
Section 03
Laporan Kasus
SLIDE 31
Nama : IMD
Umur : 80 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Br. Manukaya Anyar, Tampaksiring, Gianyar
Suku : Bali
Agama : Hindu
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Status Perkawinan : Menikah
Tanggal MRS: 13 Oktober 2016
Tanggal Pemeriksaan: 18 Oktober 2016
SLIDE 32
UTAMA : Lemas separuh tubuh kanan
Pasien datang diantar keluarga dalam keadaan sadar pada tanggal 13 Oktober 2016
pukul 17.45 WITA ke IGD RSUD Sanjiwani, dengan keluhan lemas separuh tubuh bagian
kanan sejak 10 jam yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Saat pukul 06.00 WITA
pagi hari pasien mengatakan separuh tubuh bagian kanan mengalami lemas yang
disertai dengan suara yang pelo hingga lama-kelamaan pasien tidak mampu untnuk
berbicara. Kemudian anak pasien berinisiatif mengajak pasien ke rumah sakit,
sebelumnya pasien tidak pernah mengalami hal seperti ini. Tidak ditemukan faktor yang
Anamnesis memperberat maupun memperingan keluhan pasien. Keluhan lain seperti mual,
muntah, pusing, nyeri kepala, dan kejang juga disangkal oleh pasien.

R. Penyakit terdahulu HT ( + ) tidak terkontrol


R. Penyakit keluarga ( - )
R. Pribadi & Sosial Kopi 1-2 gelas/hari, riwayat merokok & alkohol ( + ), OR tidak
teratur
SLIDE 33
BB : 62 kg, TB : 165 cm
Tanda vital TD 130/90 mmHg, N 90 x/menit, R 18 x/menit, T.ax 36,4 o C

Kepala : normosefali
Mata : anemis -/-, ikterus -/-, RP +/+
Status Present THT : kesan tenang
Lidah : atrofi papil (-)
Status Generalis Leher :JVP +2 cm H O, PKGB (-)
2

Thoraks : simetris (+)


Cor : S1S2 tunggal reguler murmur(-)
Pulmo : Ves +/+ Rh -/- Wz -/-
Abdomen : Distens (-), BU (+) N, hepar lien ttb
Ekstremitas : Keempat ekstremitas hangat, edema pada ekstremitas bawah
SLIDE 34
Kesadaran : Compos mentis (GCS : E4 Vx M6)
Kecerdasan : Sesuai tingkat pendidikan
Kelainan Jiwa : Tidak ada
Kaku dekortikasi : Tidak ada
Status Kaku deserebrasi : Tidak ada
Neurologis Refleks Leher Tonik : (-)
Pergerakan Mata Boneka : Tidak ada
Deviation Conjugee : Tidak ada
Krisis Okulogirik : Tidak ada
Opistotonus : Tidak ada
SLIDE 35

Kranium
Bentuk : Normocephali
Fontanel : Tertutup
Status
Neurologis Simetris kiri-kanan : Simetris
Kedudukan : Normal
Palpasi : Massa (-), cephal hematome (-)
Auskultasi : Bruit (-)
SLIDE 36

Rangsang selaput otak


Kaku kuduk : (-)
Status
Neurologis Tanda Kernig : (-/-)
Brudzinski I : (-/-)
Brudzinski II : (-/-)
SLIDE 37
Nervus I
Subjektif : Tidak ada keluhan
Objektif : Normal/Normal
Status
Neurologis Nervus II
Visus : 1/60 1/60
Nervus Cranialis
Kampus : Tidak dievaluasi
Hemianopsi : Tidak dievaluasi
Skotom : Tidak dievaluasi
Buta Warna : Tidak ada / Tidak ada
SLIDE 38
Nervus III, IV, VI
Kedudukan bola mata : Simetris / Simetris
Pergerakan bola mata : Normal / Normal
Nistagmus : Tidak ada / Tidak ada
Celah mata : Normal / Normal
Status Ptosis : Tidak ada / Tidak ada

Neurologis Pupil
Bentuk : Bulat / Bulat
Nervus Cranialis Ukuran : 2,0 mm / 2,0 mm
Kedudukan pupil : Isokor
Refleks pupil : Langsung : +/+
Konsensuil : +/+
Refleks Konvergensi : Tidak dievaluasi
SLIDE 39
Nervus V
Motorik : Palpasi M. Masseter : + / +
Palpasi M. Temporalis : + / +
Sensibilitas : Normal/Normal
Refleks Kornea : Langsung : + / +
Status Tidak langsung : + / +

Neurologis Refleks Korneomandibular : Tidak dievaluasi


Refleks Nasal Bechterew : Tidak dievaluasi
Nervus Cranialis Refleks Bersin : Tidak dievaluasi
Refleks Maseter : (-/-)
Trismus : Tidak ada
Refleks Menetek : (-/-)
Nyeri Tekan : (-/-)
SLIDE 40
Nervus VII
Otot wajah dalam keadaan istirahat : Paresis/normal
Mengerutkan dahi : Normal/Normal
Menutup mata : Normal/Normal
Status
Meringis : Paresis/Normal
Neurologis Mencucu : Paresis/Normal
Nervus Cranialis Gerakan involunter : Tidak ada
Indera pengecap : Tidak dievaluasi
Sekresi air mata : Tidak dievaluasi
Refleks glabela : (-)
SLIDE 41

Nervus VIII
Pendengaran : Menurun / Menurun
Status
Tes Pendengaran : Tidak dievaluasi
Neurologis Tinitus : Tidak ada / Tidak ada
Nervus Cranialis Keseimbangan : Tidak dievaluasi
Vertigo : Tidak ada
SLIDE 42

Nervus IX,X,XI,XII
Langit langit lunak : Simetris
Status
Menelan
Neurologis : Normal
Disartri : Ada
Nervus Cranialis
Disfoni : Tidak ada
SLIDE 43

Lidah
Tremor, Fasikulasi, Atropi : Tidak ada
Ujung lidah dalam istirahat : Ditengah
Status
Neurologis Dijulurkan : Ditengah
Refleks Muntah : Tidak dievaluasi
Nervus Cranialis
Mengangkat Bahu : Tidak dievaluasi
Fungsi m. sternokleidomastoid : Tidak dievaluasi
Inervasi simpatik & parasimpatik : Tidak dievaluasi
SLIDE 44
Simetris: +/ +
Tenaga :
Ms. Deltoid : 3/5

Anggota Gerak Ms. Bisep : 3/5


Ms. Trisep : 3/5
Atas
Fleksi pergelangan tangan : 3/5
Ekstensi pergelangan tangan : 3/5
Membuka jari-jari tangan : 3/5
Menutup jari jari tangan : 3/5
SLIDE 45
Tonus : Normal / Normal
Tropik : Normal / Normal
Refleks
Biseps : (++/++)
Anggota Gerak Triseps : (++/++)
Atas Radius : (++/++)
Ulna : (++/++)
Hoffman-Trommer : (-/-)
Memegang : (-/-)
Palmomental : (-/-)
SLIDE 46
Sensibilitas
Rasa Raba : Normal/Normal
Rasa Nyeri : Normal/Normal
Rasa Suhu : Tidak dievaluasi
Proprioseptif : Normal/Normal
Anggota Gerak Vibrasi : Tidak dievaluasi
Atas Stereognosis : Tidak dievaluasi
Barogenesis : Tidak dievaluasi
Diskriminasi 2 titik : Tidak dievaluasi
Grafestesia : Tidak dievaluasi
Topognosis : Tidak dievaluasi
Parestesia : Tidak ada/Tidak ada
SLIDE 47

Vegetatif
Vasomotorik : Normal/Normal

Anggota Gerak Sudomotorik : Normal/Normal


Piloarektor : Normal/Normal
Atas Gerakan involunter : Tidak ada /Tidak ada

Koordinasi tidak dievaluasi


SLIDE 48
Keadaan Kolumna Vertebralis
Kelainan/Nyeri : Tidak Ada
Gerakan : Normal
Refleks kulit dinding perut : (-/-)
Refleks kremaster/anal : Tidak dievaluasi
Badan Sensibilitas : Normal/Normal
Vegetatif
Kandung Kencing : Normal
Rektum : Normal
Genitalia : Normal
Gerakan involunter : Tidak ada/Tidak ada
SLIDE 49
Simetris: +/+
Tenaga:
Fleksi Panggul : 3/5
Ekstensi Panggul : 3/5
Anggota Gerak Fleksi Lutut : 3/5
Bawah Ekstensi Lutut : 3/5
Plantar Fleksi : 3/5
Dorsi Fleksi : 3/5
Tonus : Normal/Normal
Tropik : Normal/Normal
SLIDE 50
Refleks
Lutut : (++/++)
Achilles : (++/++)
Supinasi Fleksi kaki : (++/++)
Plantar : (-/-)

Anggota Gerak Babinski : (-/-)


Oppenheim : (-/-)
Bawah Chaddock : (-/-)
Gordon : (-/-)
Schaeffer : (-/-)
Bing : (-/-)
Mendel-Bechterew : (-/-)
Rossolimo : (-/-)
SLIDE 51
Sensibilitas
Rasa raba : Normal/Normal
Rasa Nyeri : Normal/Normal
Rasa Suhu : Tidak dievaluasi
Proprioseptif : Normal/Normal
Anggota Gerak Vibrasi : Tidak dievaluasi

Bawah Stereognosis : Tidak dievaluasi


Barogenesis : Tidak dievaluasi
Diskriminasi 2 titik : Tidak dievaluasi
Grafestesia : Tidak dievaluasi
Topognosis : Tidak dievaluasi
Parestesia : Tidak ada/Tidak ada
SLIDE 52

Koordinasi : tidak dievaluasi

Vegetatif

Anggota Gerak Vasomotorik : Normal/Normal


Sudomotorik : Normal/Normal
Bawah Piloarektor : Normal/Normal

Gerakan Involunter : Tidak ada/Tidak ada


Tes Romberg : Tidak dievaluasi
SLIDE 53
Afasia :
Anomik : Tidak ada
Motorik : Tidak ada
Sensorik : Tidak Ada
Amnestik : Tidak Ada
Konduksi : Tidak Ada
Fungsi Luhur
Global : Tidak Ada
Agrafia : Tidak dievaluasi
Aleksia : Tidak dievaluasi
Apraksia : Tidak ada
Agnosia : Tidak ada
Akalkulia : Tidak dievaluasi
Pemeriksaan Penunjang SLIDE 54
TES HASIL UNIT NORMAL KET
WBC 10,1 x103/L 4.00 10.00 H
RBC 4,07 x106/L 3.50 5.50 N
HGB 11,9 g/Dl 11.0 16.0 N
HCT 35,2 % 37.0 54.0 L
MCV 86,6 fL 82.0 95.0 N
MCH 29,2 Pg 27.0 31.0 N
MCHC 33,8 g/dL 32.0 36.0 N
PLT 224 x103/L 150.0 450.0 N
Pemeriksaan Penunjang SLIDE 55

TES HASIL UNIT NORMAL KET


SGOT 27 U/L < 31 N
SGPT 14 U/L < 31 N
Ureum 41 mg/dL 15 43 N
Creatinin 1,3 mg/dL 0,5 1 H
GDS 115 mg/dL 80 120 N
Pemeriksaan Penunjang SLIDE 56

TES HASIL UNIT NORMAL KET


Chol. Total 199 mg/dL < 200 N
Trigleserida 103 mg/dL < 200 N
Chol. HDL 281 mg/Dl > 40 N
Chol. LDL Direk 91 mg/dL < 130 N
Asam Urat 7,4 mg/dL 3,5 7,2 H
Pemeriksaan Penunjang SLIDE 57

Kesan :
Infark Lakunar pada thalamus kiri
RESUME PASIEN SLIDE 58
Pasien laki-laki, 70 tahun, kinan, datang ke IGD RSUD Sanjiwani Gianyar dengan keluhan lemah
separuh tubuh kanan sejak 10 jam yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan tersebut
terjadi mendadak dan dirasakan saat hendak bangun tidur. Keluhan lemas separuh tubuh kanan juga
disertai dengan suara yang pelo dan lama-kelamaan pasien tidak mampu berbicara. Keluhan lain
berupa pusing, sakit kepala, mual, muntah, dan kejang disangkal oleh pasien. Pasien memiliki
riwayat penyakit kronis berupa hipertensi yang tidak terkontrol, riwayat penyakit kronis lainnya
disangkal. Riwayat penyakit keluarga disangkal pasien, pasien memiliki riwayat merokok dan
mengkonsumsi minuman beralkohol saat usia muda. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital:
TD 130/90 mmHg, N 90 x/menit, R 18 x/menit, Tax 36,4o C. Hasil pemeriksaan neurologis
menunjukkan kesan hemiparesis dekstra dengan lesi nervus VII dekstra supranuklear, dan disartria.
Tidak ditemukan refleks patologis pada ekstremitas atas dan bawah pasien. Pada pemeriksaan
nervus kranialis tidak dapat dievaluasi secara keseluruhan.Telah dilakukan pemeriksaan penunjang
berupa darah rutin, kimia darah, elektrokardigram, dan CT-scan dengan kesan infark lakunar pada
thalamus kiri.
Diagnosa SLIDE 59

1 Topis

Kapsula Interna
2 Fungsional

Hemiparesis
3 Banding

SNH ec trombus
Sinistra Dekstra SNH ec emboli
SH
SLIDE 60

Stroke Non Hemoragik et causa


Diagnosa Kerja
Trombus
Penatalaksanaan SLIDE 61

1 Umum
Breathing : Lapangkan
jalan nafas
2 Khusus

Citicolin 2x500 mg
3 Monitoring

Tanda vital
(IV) Keluhan
Blood : Jaga TD Gula darah
Brain : Head up 30 ,
o
Asetosal 1x80 mg CMCK
medikamentosa (PO)
Higenitas
Bladder : CMCK, IVFD Vitamin B1B6B12 1x1
Bowel : Nutrisi, BAB amp (IV) Rehab medik
Bone skin : Mobilisasi
bertahap
Prognosis SLIDE 62

Vitam Dubius ad Bonam


Fungsionam Dubius ad Malam
Section 04
Pembahasan
SLIDE 64
Kasus Teori
Laki-laki Definisi stroke yaitu manifestasi klinis
80 tahun dari gangguan fungsi serebral, baik fokal
Keluhan utama : lemas separuh tubuh maupun global yang berlangsung cepat,
kanan lebih dari 24 jam atau berakhir dengan
Terjadi secara mendadak saat bangun kematian , tanpa ditemukannya
tidur penyebab selain daripada gangguan
Suara pasien pelo, hingga tidak bisa vaskular
berbicara
Keluhan mual, muntah, pusing, sakit
kepala, kejang disangkal pasien
Riwayat HT (+) tidak terkontrol
Merokok & Alkohol saat usia muda
SLIDE 65
Kasus Teori
Laki-laki FR tidak dapat dimodifikasi :
80 tahun Umur, jenis kelamin, riwayat penyakit
Keluhan utama : lemas separuh tubuh keluarga, ras/bangsa, hereditas
kanan
Terjadi secara mendadak saat bangun FR dapat dimodifikasi :
tidur Tekanan darah (hipertensi), kadar gula
Suara pasien pelo, hingga tidak bisa darah (hiperglikemi), kadar kolesterol
berbicara darah, penyakit jantung, Transient
Keluhan mual, muntah, pusing, sakit Ischemic Attack, merokok, alkohol,
kepala, kejang disangkal pasien aktivitas fisik, stres, penyalahgunaan
Riwayat HT (+) tidak terkontrol obat
Merokok & Alkohol saat usia muda
SLIDE 66
Kasus Teori
Laki-laki Pokok manifestasi dari stroke adalah
80 tahun hemiparesis, hemiparestesia, afasia,
Keluhan utama : lemas separuh tubuh disartria, dan hemianopsia. Onset pada
kanan stroke iskemik biasanya terjadi saat
Terjadi secara mendadak saat bangun pasien beristirahat dan terjadi secara
tidur tiba-tiba atau mendadak, tanpa disertai
Suara pasien pelo, hingga tidak bisa dengan tanda-tanda peningkatak TIK
berbicara berupa mual, muntah, pusing, sakit
Keluhan mual, muntah, pusing, sakit kepala, atau kejang.
kepala, kejang disangkal pasien
Riwayat HT (+) tidak terkontrol
Merokok & Alkohol saat usia muda
SLIDE 67
Kasus Teori
GCS : E4 Vx M6 Pokok manifestasi dari stroke adalah
Tanda meningeal : (-) hemiparesis, hemiparestesia, afasia,
Nervus Cranialis : Disartria (+), Lesi Nervus disartria, dan hemianopsia. Onset pada
VII dekstra supranuklear stroke iskemik biasanya terjadi saat
pasien beristirahat dan terjadi secara
Tenaga ekst. Atas : 333 | 555 tiba-tiba atau mendadak, tanpa disertai
Tonus : N/N
dengan tanda-tanda peningkatak TIK
Tropik N/N
berupa mual, muntah, pusing, sakit
RP : (-)/(-) RF : (++) / (++)
kepala, atau kejang.
Tenaga ekst. Bawah : 333 | 555
Tonus : N/N
Tropik N/N
RP : (-)/(-) RF : (++) / (++)
SLIDE 68
Kasus Teori
CT-Scan kepala tanpa kontras terdapat CT scan sangat handal mendeteksi
kesan perdarahan intrakranium, tetapi kurang
Infark Lakunar pada Thalamus kiri peka untuk mendeteksi stroke iskemik
ringan, terutama tahap paling awal. CT
dapat memberikan hasil negatif-semu
(tidak memperlihatkan adanya
kerusakan) hingga separuh dari semua
kasus stroke iskemik.
CT scan pada stroke iskemik cenderung
menunjukkan gambaran hipodens atau
bahkan apabila lesinya kecil dan
tersebar nampak seperti tidk adanya
kerusakan.
SLIDE 69
Kasus Teori
Diagnosis banding Trombus : Malam hari/saat istirahat,
Stroke Non-Hemoragik et causa kesadaran baik, TD normal, Riwayat
trombus jantung (-), RP >24-48 jam
Stroke Non-Hemoragik et causa emboli
Stroke Hemoragik
Emboli : Sepanjang hari/beraktivitas,
Pada pasien, didiagnosis (kerja) dengan
kesadaran menurun, TD hipertensi,
SNH et causa trombus oleh karena
Riwayat jantung (+), RP > 12-24 jam
sesuai dengan point perbedaan antara
SNH et causa emboli dan SNH et causa
trombus

Pada pasien didapatkan keluhan saat


istirahat (bangun tidur), kesadaran
compos mentis, TD normal, riwayat
Section 05
Simpulan
Simpulan SLIDE 71

1 Stroke

WHO
2 Faktor Risiko

Modifikasi
3Penatalaksana
an
Stadium hiperakut
manifestasi klinis dari gangguan Non Modifikasi Stadium akut
fungsi serebral, baik fokal maupun
global yang berlangsung dengan Umum stroke iskemik
cepat, lebih dari 24 jam, atau Khusus stroke
berakhir dengan kematian, tanpa iskemik
ditemukannya penyebab selain
daripada gangguan vaskular
Thats all. Thank you very much!
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai