Anda di halaman 1dari 8

DECISION SUPPORT

SYSTEM
1. Sistem Pendukung Keputusan
Menentukan Lokasi Optimal untuk
Suatu Bisnis
Setiap bisnis baru yang ingin membuka toko tentunya tidak bisa asal
memilih suatu lokasi. Banyak syarat yang harus dipenuhi dalam
memilih lokasi. Tujuan dari banyaknya syarat yang terpenuhi maupun
tidak tentunya berpengaruh pada semakin laris tidaknya bisnis.
Penentuan suatu lokasi jika tidak dilakukan secara otomatis tentunya
akan lebih merepotkan pemilik bisnis. Oleh karena itu terdapat Sistem
Pendukung Keputusan untuk Menentukan Lokasi Optimal untuk Suatu
Bisnis.
Pembuatan Sistem Pendukung Keputusan ini memerlukan
kemampuan dari sistem informasi lain. Misalnya membutuhkan
kemampuan dari Sistem Informasi Geografis dan Google Maps.
Sistem Informasi Geografis sendiri merupakan teknik geografi
berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan
memanipulasi data-data spasial untuk kebutuhan atau kepentingan
tertentu. Penggunaan Google Maps sendiri dimaksudkan agar
lokasi yang telah terpilih dapat ditampilkan pada Google Maps
untuk bisa mengetahui keadaan asli lokasi tersebut.
Penilaian yang diberikan pada masing-masing calon lokasi yang akan
dipergunakan berdasarkan :

1. Jarak ke Bisnis Kompetitor

2. Jarak lokasi bisnis ke pasar yang dituju oleh pemiliki bisnis

Sistem Informasi Geografis Area dapat dibangun dengan memanfaatkan


peta digital dari Google Maps. Untuk memudahkan pembangunan SIG,
Google Maps memiliki Google Maps API untuk membantu programer
melakukan pengkodean dan pengkonfigurasian Google Maps.
2. Sistem Pendukung Keputusan
Menentukan Kenaikkan Jabatan dan
Perencanaan Karir
Setiap karyawan yang ada pasti ingin memiliki prestasi dalam bekerja yang
baik. Setiap hasil kerja yang baik tentunya akan mempengaruhi karir karyawan
itu sendiri. Tak ayal setiap HRD dari banyak perusahaan menggunakan hasil
kerja menjadi salah satu syarat untuk kenaikkan jabatan karyawan. Kesesuaian
pribadi dan kemampuan karyawan juga menjadi salah satu perhitungan
penting. Jika pemilihan untuk menentukan kenaikkan jabatan masih dilakukan
dengan cara yang tradisional tentunya akan menyulitkan pihak HRD sendiri dan
merugikan karyawan. Maka dibuatlah Sistem Pendukung Keputusan untuk
Menentukan Kenaikkan Jabatan dan Perencaan Karir.
Sistem pendukung keputusan tersebut harus bisa melakukan profile
matching dan analisis kerja yang dibuat berdasarkan data karyawan
yang dimiliki perusahaan. Proses Profile Matching sendiri dilakukan
untuk menentukan rekomendasi karyawan untuk kenaikkan jabatan
maupun penempatan pada perkerjaan yang tepat berdasar pada 3
aspek yang diberikan yaitu Kapasitas Intelektual, Sikap Kerja dan
Perilaku. Hasil dari sistem pendukung keputusan ini, berupa ranking
karyawan sebagai rekomendasi bagi HRD untuk memilih karyawan
yang cocok pada pekerjaan yang ada dan karyawan yang pantas
mendapatkan kenaikkan jabatan
3. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN
TKI BEKERJA KE LUAR NEGERI

Pada masyarakat dengan ekonomi menengah kebawah keinginan untuk bekerja di


luar negeri sebagai asisten rumah tangga semakin tahun semakin besar. Iming-
iming kurs mata uang negara lain yang lebih besar menjadi banyak alasan banyak
orang memilih bekerja sebagai TKI di negeri orang. Semakin banyak jumlah WNI
yang ingin menjadi TKI tak disandingkan dengan kemampuan pribadi-pribadi dalam
melakukan suatu pekerjaan. Mungkin saja ada WNI yang nekat menjadi tanpa
memiliki kemampuan bekerja di luar negeri atau bahkan mengerti bahasa asing
yang digunakan. Dibuatnya Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan
Kelayakan TKI ini diharapkan mampu mengatasi masalah ini.
Syarat yang dipergunakan pada sistem ini antara lain usia,
pendidikan, psikotest, dan pengalaman kerja. Kriteria tersebut wajib
dimiliki oleh setiap TKI namun masih saja ada TKI gelap yang tidak
memenuhi kriteria tersebut namun tetap berangkat ke luar negeri.
Data dari setiap calon TKI diperoleh dari berkas yang berisi data diri
untuk penyeleksian TKI ini. Dengan data calon TKI yang langsung
terkomputerisasi staff pekerja mampu dengan cepat membuat status
untuk calon TKI tersebut layak atau tidak menjadi TKI. Jika pun calon
TKI tersebut belum layak menjadi TKI bisa disarankan untuk
memenuhi kekurangan dari masing individu. Sistem pengambilan
keputusan ini mampu menghasilkan daftar rangking calon TKI,

Anda mungkin juga menyukai