Respirasi Anaerob

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

RESPIRASI

ANAEROB
Landasan Teori

Respirasi terjadi proses penguraian senyawa organik


kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Dalam proses
ini dibebaskan energi. Ada kalanya pembebasan energi terjadi
tanpa oksigen bebas. Salah satu contoh adalah fermentasi oleh ragi
yang merupakan proses pemecahan karbohidrat.
Tujuan

Mengamati proses fermentasi.


Hipotesa

1. Respirasi aenorob menghasilkan CO2


2. Jenis ragi mempengaruhi cepat lambatnya fermentasi
Rumusan Masalah

1. Apakah fermentasi dapat berjalan apabila tidak ada oksigen


di dalamnya?
2. Apakah jenis ragi mempengaruhi cepatnya fermentasi?
3. Apakah yang dihasilkan oleh respirasi anaerob?
Variabel

Variabel terikat : perubahan pada air kapur


Variabel kontrol: tempat , jumlah glukosa , jumlah
ragi, jumlah air, jumlah air kapur dan pp
Variabel bebas : jenis ragi
Langkah Kerja

1. Timbang glukosa 10gr dan dilarutkan kedalam 50ml air


suling dalam tabung elemeyer A kemudian masukkan ragi
4gr.
2. Air kapur dimasukkan ke elemeyer B dana tambahkan PP
sampai warnanya menjadi merah jambu.
3. Susunlah perangkat seperti gambar di bawah ini.
4. Amati selama 20-30 menit.
Hasil Pengamatan

Perangkat Keadaan Sebelum Keadaan Sesudah


Percobaan Percobaan Percobaan

Tabung A Campuran antara Ragi mulai


ragi dan glukosa menghilang dan
berwarna cokelat muncul buih yang
muda (krem), tidak cukup banyak di
berbuih. permukaannya.

Tabung B Campuran antara air Berubah warna


kapur dan PP menjadi jernih.
berwarna merah
muda.
Suhu 21C 24C

Bau Tidak berbau. Kecut seperti tape.


Pembahasan

Pada akhir percobaan tabung B yang berisi air kapur dan PP


berubah warna menjadi jernih. Hal ini menandakan bahwa
fermentasi tetap berlangsung meskipun tidak ada udara karena
jenis fermentasi glukosa tersebut adalah fermentasi atau respirasi
anaerob. Yaitu metode yang digunakan sel untuk mengekstrak
energi dari karbohidrat ketika oksigen atau akseptor elektron
lainnya tidak tersedia di lingkungan sekitarnya.
Kelompok 9 yang menggunakan FERMIPAN atau ragi roti memiliki kecepatan
reaksi fermentasi yang lebih cepat daripada kelompok 10 yang menggunakan ragi bulat
atau ragi tape. Hal ini menandakan bahwa jenis ragi yang digunakan mempengaruhi
proses fermentasi. Kelompok 9 memiliki catatan waktu proses fermentasi pada 14
menit, sedangkan kelompok 10 memiliki catatan waktu 18 menit.
Respirasi yang dihasilkan adalah CO
Reaksi dalam tabung B :
Ca(OH) + CO CaCO3 + HO
Reaksi dalam tabung A :
CHO + ragi 2CHOH + 2CO + 2ATP
Kesimpulan

Menurut kelompok kami, fermentasi pada glukosa


merupakan respirasi anaerob. Glukosa yang difermentasikan
oleh ragi menghasilkan zat sisa berupa CO yang ditandai
dengan air kapur berupa warna mejadi jernih.
Fermentasi glukosa juga menghasilkan energi berupa
panas yang dihasilkan dan ditandai dengan naiknya suhu.
Lampiran
SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai