Anda di halaman 1dari 49

FISIOLOGI SEL

dr. Simon Marpaung, M.Kes


Departemen Fisiologi
Fakultas Kedokteran
Universitas HKBP Nommensen
Medan 1
Fisiologi Sel
Pendahuluan
Sel adalah suatu struktur yang kompleks
sangat terorganisasi, dan terbagi dalam
kompartemen-kompartemen. Sel-sel
adalah
blok-blok pembangun (building blocks) tubuh
keseluruhan.

2
Sel-sel tubuh, sebagai unit yang terdiri dari
tiga subdivisi utama, yaitu :
1. Membran plasma, yang membungkus sel
dan memisahkan cairan intrasel dari
ekstrasel.
2. Nukleus, yang mengandung asam
deoksiribonukleat (DNA), bahan genetik
sel.
3. Sitoplasma, bagian interior sel yang tidak
ditempati oleh nukleus. Sitoplasma terdiri
dari sitosol, suatu massa kompleks mirip
gelatin, dan berbagai organel, yaitu
3
struktur sangat terorganisasi, terbungkus
membran, dan tersebar di dalam sitosol.
Pembagian perangkat-perangkat kimiawi
khusus di dalam organel-organel
memungkinkan berbagai aktivitas kimiawi
yang tidak kompatibel satu sama lain
dapat berlangsung secara serentak di
dalam kompartemen-kompartemen organel
yang terpisah.

4
Organel
Lima jenis organel yang sudah terbukti
ditemukan di sebagian besar sel, yaitu
retikulum endoplasma, kompleks Golgi,
lisosom, peroksisom, dan mitokondria. Jenis
organel keenam, vault, baru-baru ini saja
ditemukuan. Retikulum endoplasma (RE)
adalah jaringan membranosa tunggal
kompleks yang membungkus lumen yang
berisi cairan. Fungsi utama RE adalah sebagai
pabrik untuk sintesis protein dan lipid yang
5
akan digunakan untuk :
1. Produksi komponen-komponen sel yang
baru, terutama membran sel.
2. Sekresi produk-produk khusus, seperti
enzim dan hormon ke bagian luar sel.
Terdapat dua jenis retikulum endoplasma,
yaitu retikulum endoplasma kasar, yang
ditaburi oleh ribosom, dan retikulum
endoplasma halus yang tidak memiliki
ribosom. Ribosom pada retikulum
endoplasma kasar mensintesis protein
yang dilepaskan ke dalam lumen RE,
sehingga protein-protein tersebut terpisah
6
dari sitosol. Lipid yang dihasilkan di dalam
dinding membranosa RE juga masuk ke
dalam lumen. Produk-produk hasil sintesis
berpindah dari RE kasar ke RE halus,
tempat mereka dikemas dan dikeluarkan
sebagai vesikel-vesikel transportasi.
Vesikel transportasi terbentuk sewaktu
sebagian RE halus mengalami
penonjolan. Vesikel mengandung
kumpulan protein dan lipid yang baru
dibentuk ini, terbungkus oleh membran RE
halus.
7
Kompleks Golgi, yang terdiri dari tumpukan
kantung gepeng terbungkus membran,
memiliki fungsi ganda, yaitu :
1. Sebagai pabrik pemurnian untuk
memodifikasi produk-produk kasar dari
pabrik retikulum endoplasma menjadi
produk akhir.
2. Menyortir, mengemas, dan mengarahkan
lalu-lintas molekuler ke tujuan mereka
yang sebenarnya di dalam atau di luar sel.

8
Setiap sel mengandung beberapa ratus
lisosom, yaitu kantung terbungkus membran
yang mengandung enzim-enzim hidrolitik
(pencernaan) yang kuat. Sebagai sistem
pencernaan intrasel, lisosom menghancurkan
benda-benda asing yang difagositosis oleh
sel, seperti bakteri, melenyapkan bagian-
bagian sel yang telah tua (usang) untuk
diganti dengan yang baru, dan
menghancurkan seluruh sel apabila sel
tersebut mengalami kerusakan berat atau
mati. 9
Peroksisom yaitu kantung-kantung
terbungkus membran yang mengandung
enzim-enzim oksidatif kuat, mengkhususkan
diri untuk menjalankan reaksi-reaksi oksidatif,
termasuk aktivitas detoksifikasi tertentu.
Mitokondria yang berbentuk batang adalah
organel energi bagi sel. Organel ini
mengandung enzim-enzim dari siklus asam
sitrat dan rantai transportasi elektron, yang
secara efisien mengubah energi dalam
molekul makanan menjadi energi yang dapat
10
digunakan dan tersimpan dalam molekul ATP.
Selama proses yang dikenal sebagai
fosforilasi oksidatif ini, mitokondria
menggunakan oksigen molekuler dan
menghasilkan karbon dioksida dan air
sebagai produk sampingannya. Sel-sel tubuh
menggunakan ATP sebagai sumber energi
untuk sintesis senyawa-senyawa kimia baru,
untuk transportasi membran, dan untuk kerja
mekanis.

11
Vault yang berbentuk seperti tong bersegi
delapan, memiliki bentuk dan ukuran yang
sama dengan pori-pori nukleus. Diperkirakan
bahwa vault berperan mengangkut RNA
messenger dari nukleus ke sitoplasma untuk
sintesis protein. Organel ini terutama banyak
dijumpai di tempat pembentukan aktin.

12
Sitosol dan Sitoskeleton
Sitosol mengandung enzim-enzim yang
berperan dalam metabolisme perantara dan
perangkat ribosom yang penting untuk
sintesis enzim-enzim ini serta protein sitosol
lainnya. Selain itu, banyak sel menyimpan
nutrien yang tidak digunakan di dalam sitosol
dalam bentuk butir-butir lemak atau granula-
granula glikogen. Di sitosol juga terdapat
vesikel-vesikel sekretorik yang mengandung
produk-produk yang dikeluarkan dari sel jika
13
terdapat rangsangan yang sesuai.
Sitoskeleton yang merambah sitosol,
berfungsi sebagai tulang dan otot bagi sel.
Terdapat empat unsur sikoskeleton
mikrotubulus, mikrofilamen, filamen
intermediat, dan kisi-kisi mikrotrabekuler
yang masing-masing tersusun oleh protein
yang berbeda dan melakukan peran yang
berbeda pula. Secara kolektif, unsur-unsur
sitoskeleton menentukan bentuk dan
menunjang sel, memungkinkan sel
14
mengorganisasikan dan menggerakkan
struktur-struktur internal sesuai kebutuhan,
dan pada sebagian sel, unsur ini
memungkinkan pergerakan sel di
dalam
lingkungannya.

15
Sel adalah jembatan antara molekul
dan manusia.
Karakteristik kehidupan yang khas lebih
ditentukan oleh organisasi dan interaksi
kompleks molekul-molekul tersebut. Di dalam
setiap sel, molekul-molekul kimia
terorganisasi sedemikian rupa menjadi satu
kesatuan kehidupan. Sel-sel
tersebut
berfungsi sebagai blok-blok pembangun bagi
keseluruhan tubuh yang sangat kompleks ini.
16
Peralatan-peralatan yang lebih baik
semakin mengungkapkan
kompleksitas sel.
Semua jaringan tumbuhan dan hewan terdiri
dari sel-sel. Sel adalah suatu struktur yang
kompleks, sangat terorganisasi, dan terbagi
dalam kompartemen-kompartemen.

17
Sebagian besar sel dibagi lagi
menjadi membran plasma, nukleus,
dan sitoplasma.
Membran plasma atau membran sel adalah
suatu struktur membranosa yang sangat tipis
yang membungkus setiap sel, memisahkan isi
sel dari sekitarnya. Cairan yang terkandung di
dalam sel tubuh sebagai cairan intrasel (CIS),
dan cairan di luar sel sebagai cairan ekstrasel
(CES). Membran plasma berfungsi sebagai
sawar mekanis untuk menahan isi sel, untuk
18
mengontrol secara selektif pergerakan
berbagai molekul antara CIS dan CES. Dua
bagian utama interior sel adalah nukleus dan
sitoplasma. Nukleus (inti) yang biasanya
adalah komponen sel terorganisasi tunggal
paling besar, dapat dilihat sebagai sebuah
struktur bulat atau oval tersendiri, biasanya
terletak dekat dengan bagian tengah sel.
Nukleus dikelilingi oleh suatu membran
berlapis ganda, yang memisahkannya dari
bagian-bagian sel lain. Di dalam nukleus
19
terdapat materi genetik sel, asam
deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid,
DNA), yang memiliki dua fungsi penting.
Pertama, DNA memberikan kode atau
instruksi untuk mengarahkan sintesis
berbagai protein struktural dan enzimatik
spesifik di dalam sel. Dengan mengarahkan
jenis dan jumlah berbagai enzim dan protein
lain yang diproduksi, nukleus secara tidak
langsung mengatur sebagian besar aktivitas
sel dan berfungsi sebagai cetak biru genetik
20
selama replikasi sel untuk memastikan bahwa
sel menghasilkan sel anak persis seperti
induknya, sehingga dapat terus dihasilkan
jenis sel yang identik di dalam tubuh. Lebih
jauh lagi, pada sel-sel sistem reproduksi,
cetak biru DNA berfungsi untuk mewariskan
karakteristik genetik ke generasi selanjutnya.
Sitoplasma adalah bagian interior sel yang
tidak ditempati oleh nukleus. Sitoplasma
mengandung sejumlah struktur tersendiri,
yang sangat terorganisasi, dan terbungkus
21
membran organel yang tersebar di dalam
massa kompleks mirip gel yang disebut
sitosol. Hampir semua sel memiliki lima jenis
utama organel retikulum endoplasma,
kompleks Golgi, lisosom, peroksisom, dan
mitokondria. Organel-organel ini serupa satu
sama lain di dalam semua sel, walaupun
terdapat beberapa variasi bergantung pada
kemampuan khusus tiap-tiap jenis sel. Tiap-
tiap organel memiliki ruangan bagian dalam
tersendiri yang mengandung serangkaian zat
22
kimia khusus untuk menjalankan fungsi sel
tertentu. Pembagian ruangan ini
menguntungkan karena memungkinkan
berlangsungnya secara serentak bermacam-
macam reaksi kimia yang mungkin tidak
cocok satu sama lain di dalam sel. Contoh :
enzim-enzim yang menghancurkan protein-
protein yang tidak diinginkan di dalam sel
bekerja di dalam lisosom tanpa resiko
menghancurkan protein sel yang esensial.
Sekitar separuh volume sel total ditempati
23
oleh organel.
Bagian sitoplasma sisanya terdiri dari
sitosol,
suatu massa semicair yang diikat oleh
jaringan protein luas yang membentuk
sitoskeleton. Jaringan sitoskeleton
menentukan bentuk sel, menyokong
organisasi internal, dan mengatur berbagai
gerakannya.

24
ORGANEL
Retikulum endoplasma adalah
pabrik untuk sintesis.
Retikulum endoplasma (RE) adalah suatu
sistem membranosa terisi cairan yang
tersebar luas di seluruh sitosol. Terdapat dua
jenis RE, yaitu RE halus dan RE kasar. RE
halus adalah suatu jala tubulus-tubulus halus
yang saling berhubungan, sedangkan RE
kasar menonjol ke luar dari RE halus sebagai
tumpukan kantung-kantung yang relatif
25
gepeng. RE adalah satu organel kontinu yang
memiliki banyak saluran yang saling
berhubungan. Permukaan luar membran RE
kasar tampak kasar (bergranula) karena
ditaburi oleh partikel-partikel kecil. Partikel-
partikel tersebut adalah ribosom, yaitu
kompleks protein-RNA khusus yang
mensintesis protein di bawah pengarahan
DNA nukleus. Kode genetik untuk sintesis
protein ditranskripsikan menjadi sebuah
molekul pembawa (kurir, messenger) yang
26
membawa pesan genetik dari nukleus ke
meja kerja ribosom, tempat berlangsungnya
sintesis protein.

27
Retikulum Endoplasma Kasar
RE kasar, dalam kaitannya dengan ribosom,
mensintesis dan melepaskan berbagai protein
baru ke dalam lumen RE, yaitu ruang berisi
cairan yang dibungkus oleh membran RE.
Protein-protein tersebut menjalankan salah
satu dari dua maksud, yaitu :
1. Sebagian protein diarahkan untuk
diekspor ke luar sel sebagai produk
sekretorik, misalnya hormon-hormon atau
enzim-enzim berprotein, yang semuanya
adalah protein. 28
2. Protein lain diangkut ke tempat-tempat di
dalam sel untuk digunakan membentuk
membran sel baru dan komponen protein
pada organel lain. Membran-membran sel
terutama mengandung lipid (lemak) dan
protein.
Setiap ribosom hanya turut berperan dalam
sintesis satu jenis protein. Ribosom yang
bebas dan yang terikat pada RE berbeda
hanya pada protein yang mereka bantu
sintesisnya. Berbeda dengan ribosom RE
kasar, ribosom bebas mensintesis protein-
29
protein enzimatik yang digunakan di dalam
sitosol sel. Semua ribosom dibentuk di
nukleus sel di bawah pengarahan DNA, yang
masing-masing telah diprogram pada saat
tertentu untuk memudahkan sintesis hanya
satu protein spesifik yang dibutuhkan oleh sel
yang bersangkutan.
Ribosom-ribosom yang baru dibentuk
diarahkan untuk melekat ke RE kasar dan
mulai mensintesis sekuens pendahulu (leader
sequence) yang berfungsi sebagai sebuah
30
sinyal, mirip seperti alamat di surat. Protein
lain yang terdapat di sitosol, protein pengenal
sinyal (signal-recognition protein), mengikat
salah satu dari ribosom-ribosom itu setelah
mengenali sekuens pendahulu yang baru
disintesis.

31
Retikulum Endoplasma Halus
RE halus tidak mengandung ribosom karena
itu disebut halus. Karena tidak memiliki
ribosom, RE halus tidak terlibat dalam
sintesis protein. RE halus melakukan
berbagai aktivitas yang berbeda-beda
bergantung dari jenis sel.
RE halus relatif jarang dan berfungsi terutama
sebagai pusat pengemasan dan pengeluaran
molekul-molekul yang akan dipindahkan dari
RE kasar. Protein dan lipid yang baru 32
dibentuk menembus RE kasar dan berkumpul
di RE halus. Bagian-bagian dari RE halus
kemudian membentuk tonjolan (bud off) yang
disebut vesikel transportasi.
RE halus memiliki tugas tambahan sebagai
berikut :
Re halus dalam metabolisme lipid (steroid
adalah lipid jenis khusus yang berasal dari
kolesterol). Dinding membranosa RE halus
mengandung enzim-enzim untuk sintesis
lipid. RE halus untuk menyimpan enzim-
enzim tambahan yang diperlukan untuk 33
mengimbangi kebutuhan akan sekresi
hormon tersebut.
Pada sel-sel hati, RE halus memiliki
kemampuan khusus. RE halus di sini
mengandung enzim-enzim yang berperan
dalam detoksifikasi berbagai bahan
berbahaya. Enzim-enzim detoksifikasi ini
mengubah bahan-bahan toksik, sehingga
bahan-bahan tersebut dapat lebih mudah
dikeluarkan melalui urin.
Sel-sel otot memiliki RE halus yang telah
diperluas dan dimodifikasi, dikenal
sebagai retikulum sarkoplasma, yang 34
menyimpan kalsium dan berperan penting
dalam proses kontraksi otot.

35
Kompleks Golgi adalah pabrik
pengilangan dan mengarahkan lalu
lintas molekul.
Kompleks Golgi terdiri dari rangkaian
kantung-kantung (sisterna) gepeng, sedikit
melengkung, dan terbungkus membran yang
bertumpuk-tumpuk membentuk lapisan-
lapisan.
Bahan-bahan mentah yang baru disintesis ini
menelusuri lapisan-lapisan tumpukan Golgi,
tempat berlangsungnya dua fungsi yang 36
saling berkaitan :
1. Pengolahan bahan mentah menjadi produk
akhir. Selama proses perjalanannya
menelusuri kompleks Golgi adalah jalur
yang terperinci, kompleks, telah diprogram
secara cermat, dan spesifik untuk tiap-tiap
produk akhir.
2. Menyortir dan mengarahkan produk akhir
ke tujuan sebenarnya.
Produk-produk yang ditujukan ke bagian
intrasel lainnya dikemas dalam vesikel
berselubung (coated vesicles), sedangkan
37
yang akan disekresikan dikemas dalam
vesikel sekretorik.
Vesikel berselubung berasal dari tepi
kompleks Golgi yang mengalami pelebaran
(dilatasi), yang terlepas untuk membentuk
kumpulan vesikel kecil yang dapat dijumpai di
sepanjang tepi tumpukan Golgi. Vesikel-
vesikel ini dilapisi atau terselubung dalam
suatu jalinan protein mirip sangkar yang
terdiri dari klatrin (clathrin), suatu protein
struktural yang membentuk kisi-kisi selubung,
38
ditambah dengan protein aksesori yang
berasal dari membran Golgi. Protein-protein
aksesori memiliki dua fungsi penting, yaitu :
1. Protein aksesori spesifik di permukaan
dalam selubung berfungsi sebagai tanda
pengenal untuk pengenalan dan
perlekatan molekul-molekul spesifik yang
telah diproses di lumen Golgi.
2. Berfungsi sebagai tanda penambat yang
hanya mampu menyatu (melebur) dengan
bagian membran yang telah ditentukan di
dalam sel.
39
Sel-sel yang mengkhususkan diri untuk
sekresi, misalnya sel endokrin yang
mengeluarkan hormon-hormon berprotein,
menangani molekul yang diarahkan untuk
diekspor ke bagian luar sel, sedikit berbeda
dengan pengolahan molekul intrasel. Di dalam
sel-sel sekretorik, banyak ditemukan vesikel
sekretorik besar yang berhubungan dengan
tumpukan Golgi.
Mekanisme ini pengeluaran zat-zat yang
berasal dari dalam sel disebut sebagai
40
eksositosis (exo berarti ke luar; cyto berarti
sel). Vesikel sekretorik melebur hanya
dengan membran plasma, sehingga
mencegah pelepasan produk sekretorik yang
tidak berguna atau bahkan berbahaya ke
organel lain.

41
Lisosom berfungsi sebagai sistem
pencernaan intrasel.
Lisosom adalah kantung terbungkus
membran yang mengandung enzim-enzim
hidrolitik kuat yang mampu mncerna dan
menyingkirkan berbagai sisa sel dan benda
asing yang tidak diinginkan, seperti bakteri
yang masuk ke dalam sel. Lisosom berfungsi
sebagai sistem pencernaan intrasel.
Rata-rata sebuah sel memiliki sekitar tiga
ratus lisosom. Bentuk dan ukuran lisosom 42
bervariasi, bergantung pada isi yang mereka
cerna. Biasanya lisosom adalah badan yang
berukuran kecil (bergaris tengah 0,2 0,5 mm)
berbentuk oval atau sferis yang tampak
bergranula (granuler) apabila tidak aktif.
Bahan ekstrasel yang akan dihancurkan oleh
enzim-enzim lisosom dibawa ke bagian dalam
sel melalui proses endositosis. Sel darah
putih melakukan bentuk khusus endositosis
yang disebut fagositosis. Sel darah putih
menjumpai sebuah partikel multimolekul
43
besar, misalnya bakteri atau sisa jaringan, sel
tersebut menjulurkan tonjolan permukaan
yang seluruhnya menutupi atau mengelilingi
partikel tersebut, sehingga terbentuk suatu
vesikel internal dengan partikel tersebut di
dalamnya. Lisosom kemudian melebur
dengan membran vesikel yang dimasukkan
tersebut dan melepaskan enzim-enzim
hidrolitiknya ke dalam vesikel. Enzim-enzim
kuat ini dapat dengan aman menghancurkan
bakteri atau bahan lain yang terperangkap di
44
dalam vesikel tanpa merusak bagian sel
lainnya.
Lisosom yang telah menyelesaikan aktivitas
pencernaan mereka dikenal sebagai badan
residual.

45
Endositosis
a. Endositosis yang diperantarai oleh
reseptor. Sewaktu sebuah partikel melekat
pada sebuah tempat reseptor permukaan,
membran melengkuk ke dalam untuk
membuat kantung, kemudian menutup
permukaannya untuk memasukkan partikel
ke dalam vesikel intrasel.
b. Fagositosis. Sel darah putih melakukan
endositosis bentuk khusus yang dikenal
sebagai fagositosis. Sel ini memasukkan
partikel multimolekul seperti bakteri
dengan menjulurkan tonjolan 46
permukaan yang menutupi bahan yang
diincar. Lisosom melebur dengan vesikel
yang telah dimasukkan, meleapskan
enzim-enzim yang menghancurkan bahan-
bahan yang terdapat di dalam vesikel.
c. Urutan scanning mikrofag elektron sebuah
sel darah putih yang memfagosit sebuah
sel darah merah yang sudah tua dan tidak
terpakai.

47
Peroksisom menyimpan enzim
oksidatif yang mendetoksifikasi
berbagai zat sisa.
Di dalam sebuah sel biasanya terdapat
beberapa ratus peroksisom kecil berukuran
sekitar sepertiga sampai separuh dari ukuran
rata-rata lisosom. Peroksisom serupa dengan
lisosom, yaitu sama-sama merupakan
kantung yang mengandung enzim-enzim.
Peroksisom menyimpan beberapa enzim
oksidatif kuat dan mengandung sebagian 48
besar katalase sel. Enzim oksidatif
menggunakan oksigen (O2), dalam hal ini
untuk mempreteli hidrogen pada molekul-
molekul tertentu. Produk utama yang
dihasilkan di peroksisom adalah hidrogen
peroksida (H2O2), yang dibentuk dari oksigen
molekuler dan atom hidrogen yang berasal
dari zat-zat sisa.

49

Anda mungkin juga menyukai