Anda di halaman 1dari 64

Inflammatory Bowel Disease

Ns.Nurul Kartika Sari,


M.Kep
Inflammatory bowel disease
Inflammatory Bowel Disease

Ns. Nurul Kartika Sari, M.Kep


Penyakit ulseratif
dan inflamasi (Price ,
berulang dari 2005)
lapisan mukosa
kolon dan rektum.
Penyakit radang kolon
nonspesifik yang
umumnya berlangsung
(Smeltzer, lama disertai masa
2001) remisi dan eksaserbasi
yang berganti-ganti.
Epidemiologi
Awalnya:

Banyak Sedikit

Abad ke-20:

Tetap Semakin
Banyak
Terkait frekuensi
timbulnya
gejala:
1. Kolitis ulseratif
fulminan akut
2. Kolitis kronis
intermiten
3. Kolitis kronis
kontinu

(Price,
1. Faktor genetik
2. Sistem imun
3. Infeksi
4. Psikologik
5. Lingkungan

Harrison (2000), Wong (2008), Price (2005)


1. Orang kulit putih
2. Orang yahudi
3. Eropa Barat & Amerika Serikat
4. Usia 15-35 tahun
5. Status ekonomi tinggi
6. Hidup didaerah perkotaan

Harrison (2000), Wong


Colitis ulseratif mempengaruhi mukosa superficial
kolon dan dikarateristikkan dengan adanya
ulserasi multiple, inflamasi menyebar, dan
deskuamasi atau pengelupasan epithelium
kolonik. Perdarahan terjadi sebagai akibat dari
ulserasi. Lesi berlanjut, yang terjadi satu secara
bergiliran, satu lesi diikuti oleh lesi yang lainnya.
Proses penyakit mulai pada rectum dan
akhirnya dapat mengenai seluruh kolon.
Akhirnya usus menyempit, memendek, dan
menebal akibat hipertrofi muskuler dan deposit
lemak.
Smeltzer (2001)
PATOGENESIS

FAKTOR GENETIK

nucleotide oligomerization binding


domain 2 (NOD2)

FAKTOR MIKROBIOLOGIS

Interaksi host dan mikroba


RESPON IMUN

Sel epitel usus

glikolipid Bakteri

Pengaturan IL13 2 pada sel T NK

sel T NK aktif Toksik pada epitel


DISFUNGSI BARIER
EPITEL
CONT...
Kerusakan sel epitel

Saat protein nuklear neutrofil


merangsang produksi pANCA

Produksi antibodi
antitropomiosin oleh
sel B
CONT...
Sel Th1, Th17, Th2 Produksi IL13

Permeabilitas

IL5 Disfungsi barier epitel

Aktivasi eosinofil
Bakteri masuk

Produksi proinflamasi
Patogenesis
Reaksi autoimun

Manifestasi ekstraintestinal

Mata Sendi
Kulit
Epitel empedu
DIAGNOSIS
ANAMNESIS DIARE
BERDARAH
PEMERIKSAAN
FISIK

AUSKULTASI: PERKUSI:
INSPEKSI:
PALPASI:
Bising usus Nyeri dan
Perut
terdengar normal, Nyeri tekan terdengar
kembung
namun dapat abdomen suara timpani
Atrofi otot
ditemukan suara (tenderness) akibat adanya
Takipnea
gemerincing flatulen
bernada tinggi
PEMERIKSAAN
PENUNJANG Kolonoskopi: Tes Feses:
Tes Darah:
Peradangan Darah
Sel darah
Perdarahan Bakteri
putih
Ulkus Kolon Parasit
DIAGNOSIS BANDING
Perbedaan Kolitis Ulseratif dan Crohns Disease

No Gambaran karakteristik Kolitis Ulseratif Crohndisease

1 Bagian usus yang terserang Mukosa dan Transmural


2 Mengenai rektum submukosa 50%
3 Mengenai usus halus 95 % 80%
4 Mengenai ascending colon Biasanya Normal Sering
5 Diare Kadang Sering
6 Pendarahan Rektum Sering Jarang
7 Potensi Menjadi Ganas Sering, terus menerus Rendah
8 Manifestasi Ekstragastrointestinal Tinggi setelah 10 Jarang
tahun
Kadang
Endoscopic image of
Crohn's disease
ulcerative colitis affecting (regional ileitis)
the left side of the colon. The
image shows confluent
superficial ulceration and loss
of mucosal architecture
1. Gejala utama : diare, nyeri
abdomen, tenesmus
intermiten, perdarahan rektal.
2. Anoreksia, kram serta
dorongan untuk defekasi.
3. Feses cair 10-20 kali sehari
4. Hipokalsemia & anemia
5. Eritoma nodosum, uveitis,
artritis, penyakit hati
Smeltzer
Ulcerative Colitis- Extra-intestinal
Aphthous ulcers
Ocular manifestations 5%
Episcleritis
Anterior uveitis
Acute arthropathy
affecting the large joints
26%
Sacroiliitis
Ankylosing Spondylitis
3%
Deramatology 19%
Pyoderma gangrenosum
Erythema nodosum
Primary Sclerosing
Cholangitis
PENATALAKSANAAN
PENCEGAHAN
Modifikasi gaya hidup

PENGOBATAN

Kortikosteroid

Antikolinergik

OPERATIVE

PROGNOSIS
2. Komplikasi
1. Komplikasi lokal sistemik
a. Fistula, fisura, a. Pioderma
abses rektal gangrenosa
b. Fistula b. Episkleritis,
rektovagina uveitis, artritis,
c. Penyempitan spondilitis
lumen usus ankilosa
d. Dilatasi toksik c. Gangguan
atau megakolon fungsi hati
e. Perdarahan masif
f. Karsinoma kolon
g. Kanker kolon
Price (2005)
1. Terapi medis
a. Preparat asam 5-aminosalisat
(5-ASA)
b. Kortikosteroid
c. Azathioprin
d. 6-merkaptopurin
e. Metronidazol
f. Beberapa jenis antibiotic
g. Siklosporin
2. Dukungan gizi
a. Pemberian nutrisi enteral atau
parenteral
b. Diet yang baik dan seimbang
dengan kandungan protein
dan kalori tinggi
c. Suplementasi multivitamin,
zat besi, dan asam folat
3. Tindakan pembedahan
a. Kolektomi total
b. Ileostomi
Wong,
KESIMPULAN

1. Kolitis ulseratif merupakan peradangan pada


kolon dengan faktor risiko gaya hidup tidak sehat,
sosialekonomi tinggi , appendectomy dan tersebar
di seluruh negara baik negara maju maupun
negara berkembang.
2. Patogenesis kolitis ulseratif terjadi akibat
kombinasi gangguan pada host yang berinteraksi
dengan mikroba intestinal, disfungsi epitel
intestinal, dan respon imun yang menyimpang.
3. Penegakan diagnosis kolitis ulseratif harus
dilakukan dengan melakukan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
4. Diagnosis banding kolitis ulseratif adalah Crohns
disease.
5. Penatalaksanaan kolitis ulseratif tidak spesifik,
namun disarankan kepada masyarakat agar lebih
banyak melakukan pencegahan dengan menerapkan
pola hidup sehat.
6. Prognosis kolitis ulseratif tergantung ketepatan
dan kecepatan diagnosis serta ketepatan dalam
memberikan pengobatan , sehingga dapat juga
mencegah terjadinya komplikasi lebih berat baik di
dalam maupun di luar sistem pencernaan.
CROHNS DISEASE
Definisi

Penyakit inflamasi kronis transmural pada


saluran cerna dengan etiologi yang tidak
diketahui.
Sejarah
Epidemiologi
Secara umum Crohns disease merupakan
penyakit bedah primer usus, dengan insidens
sekitar 100.000 kasus per tahun. Insidens
tertinggi didapatkan di Amerika Utara dan
Eropa Utara.
Menurut jenis kelamin, insidens Crohns
disease lebih tinggi pada perempuan
dibandingkan dengan laki-laki, dengan rasio
1,1 1,8 : 1.
Etiologi
Patofisiologi
Diagnosis
Crohns Disease-
Extra Intestinal
Crohns Disease
Crohns Disease
Diagnosis Banding
Penatalaksanaan
Komplikasi
Specific Abdominal and
Gastrointestinal Emergencies
The paramedic must have an
understanding of many conditions.
In the future, paramedics may be asked
to help determine where a patient should
be directed.
The more you understand, the more you
can educate patients.
Specific Abdominal and
Gastrointestinal Emergencies
Specific Abdominal and
Gastrointestinal Emergencies
Hypovolemia can
be caused by:
Dehydration from
vomiting and/or
diarrhea
Electrolyte levels
are affected during
this process.
Specific Abdominal and
Gastrointestinal Emergencies
Hypovolemia can be caused by
(contd):
Hemorrhage
Potential to be fatal
Signs of shock are typically present.
Drop in blood pressure indicates significant
volume loss
Gastrointestinal Bleeding
GI bleeding is a symptom, not the
disease.
Determine onset and medical history.
Treatment includes:
Fluid resuscitation
Establish an IV line.
Gastrointestinal Bleeding
Ulcerative Colitis
Management
Determine the degree of hemodynamic
instability.
Administer fluids, if necessary.
Follow the general management
guideline.
Crohn Disease
Management
Prehospital care should focus on general
management guidelines, including:
Volume resuscitation
Control of nausea and pain
Small-Bowel Obstruction
Management
Monitor blood pressure, and perform
volume resuscitation.
Administer dopamine as needed.
Consider using a nasogastric tube.
Antiemetics are indicated.
Assessment findings
Scene size-up
Safety
General Impression
Trauma
Medical

54
Assessment
Initial assessment
Airway
Breathing
Circulation
Disability
Chief Complaint

55
Assessment

Focused history
OPQRST
Previous history of same event
Change in bowel habits/stool
Constipation
Diarrhea
Melena

56
Assessment
Focused history
Weight loss
Last meal
Chest pain
Focused physical examination
Appearance
Posture
Level of consciousness
Apparent state of health
57
Assessment
Focused Physical Exam
Skin color
Vital signs
Inspect abdomen
Auscultate abdomen
Percuss abdomen (if you dare)
Palpate abdomen
Female abdominal exam
Male abdominal exam
58
Management/Treatment Plan
Airway and ventilatory support
High flow oxygen
Resp. status
Circulatory support
EKG/pulse
Monitor B/P
Pharmacological interventions
IV
Pain management, as appropriate (usually call for
medical consult)
59
Lets Talk About Pain!

Old thinking - Dont Mask the Pain so


the Doc can better diagnose!
New we are the patients advocate!
Help them to manage their pain
Current diagnostic tools DONT need
pain as a guide!
So, why dont we help with the pain?

60
Management, Treatment (cont.)
NPO
Monitor mentation
Monitor vital signs
Position of comfort
Transport considerations
Persistent pain for > 6 hours
requires transport
Gentle but rapid transport
Psychological support
Calm, caring attitude 61
Abdominal Emergencies
Abdominal pain is a frequent
complaint
Most difficult to diagnose
Relies greatly on History
Physical Exam may be
helpful, always necessary

AcuteAbd w_pictures.ppt 11/9/05 62


63
THANK YOU!!

Anda mungkin juga menyukai