Anda di halaman 1dari 16

ABORTUS

Dosen Pengampu : Ns. Yulli Fety, MN

MOH AFRIANDI (K1A2 14 009)


ESRA LASGANDA SITORUS (K1A2 14 023)
VERAWATI (K1A2 14 002)
INDRI APRILIA RISKI (K1A2 14 012)
ADINDA PUTRI CITRA PRATIWI (K1A2 14 024)
Definisi
Abortus adalah keluarnya janin
sebelum mencapai viabilitas. Dimana
masa gestasi belum mencapai usia
22 minggu dan beratnya kurang dari
500gr (Derek liewollyn&Jones, 2002).
Klasifikasi
Abortus spontanea
1. Abortus imminens
2. Abortus insipiens
3. Abortus inkompletus
4. Abortus kompletus

. Abortus provokatus
Etiologi
Kelainan
pertumbuhan hasil Penyebab secara
konsepsi umum: Infeksi akut
Kelainan pada dan infeksikronis
plasenta Penyebab bersifat
Faktor maternal lokal
Kelainan traktus Penyebab dari segi
genetalia Janin
Patofisiologi
Pada awal abortus terjadi perdarahan desiduabasalis, diikuti
dengan nerkrosis jaringan sekitar yang menyebabkan hasil
konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus.
Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing
tersebut.
Pada kehamilan kurang dari 8 minggu, villi korialis belum
menembus desidua secara dalam jadi hasil konsepsi dapat
dikeluarkan seluruhnya. Pada kehamilan 8 sampai 14 minggu,
penembusan sudah lebih dalam hingga plasenta tidak dilepaskan
sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan. Pada kehamilan
lebih dari 14 minggu janin dikeluarkan terlebih dahulu daripada
plasenta hasil konsepsi keluar dalam bentuk seperti kantong
kosong amnion atau benda kecil yang tidak jelas bentuknya
(blightes ovum),janin lahir mati, janin masih hidup, mola kruenta,
fetus kompresus, maserasi atau fetus papiraseus.
Manifestasi klinis
Amenorhe kurang dari 20 minggu
Keadaan umum : tampak lemah kesadaran
menurun, TD normal / menurun, Nadi
normal /cepat, suhu normal /meningkat
Perdarahan pervaginam mungkin disertai
dengan keluarnya jaringan hasil konsepsi
Rasa mulas atau kram perut, didaerah atas
simfisis, sering nyeri pingang akibat
kontraksi uterus
Komplikasi
Perdarahan, perforasi, syok dan
infeksi
Pada missed abortion dengan retensi
lama hasil konsepsi dapat terjadi
kelainan pembekuan darah
Pemeriksaan Penunjang
Tes Kehamilan : Positif bila janin
masih hidup, bahkan 2-3 minggu
setelah abortus
Pemeriksaaan Doppler atau USG
Pemeriksaan kadar fibrinogen darah
Diagnosis Banding
Kehamilan etopik terganggu
Mola hidatidosa
Kemamilan dengan kelainan serviks

Abortion imiteins perlu dibedakan


dengan perdarahan implantasi yang
biasanya sedikit, berwarna merah,
cepat terhenti, dan tidak disertai
mules-mules.
Penatalaksanaan
Abortus Imminens Abortus Insipiens

Jika usia kehamilan


kurang 16 minggu,
Istirahat baring lakukan evaluasi uterus
Terapi hormon dengan aspirasi vakum
progesteron manual
intramuskular Jika usia kehamilan
Pemeriksaan lebih 16 minggu,
ultrasonografi tunggu ekspulsi
spontan hasil konsepsi
lalu evaluasi sisa-sisa
hasil konsepsi.
Penatalaksanaan
Abortus Kompletus
Abortus lnkompletus
Jika perdarahan pada tidak memerlukan
kehamilan kurang 16 pengobatan khusus,
minggu, lakukan evaluasi hanya apabila
secara digital atau dengan
cunam ovum
penderita anemia perlu
Jika kehamilan lebih dari
diberikan tablet sulfas
16 minggu, berikan infus ferrosus 600 mg
oksitosin 20 unit dalam perhari
500 ml cairan intravena Abortus Servikalis
Evaluasi sisa hasil konsepsi dilatasi serviks dengan
yang tertinggal dalam
busi Hegar dan kerokan
uterus
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Biodata
Keluhan utama
Pemeriksaan fisik
Riwayat kesehatan
Riwayat pembedahan Pemeriksaan
Riwayat penyakit yang pernah laboratorium :
dialami
Riwayat kesehatan keluarga Darah dan urine ,
Riwayat kesehatan reproduksi rontgen, USG, biopsi,
Riwayat kehamilan , persalinan
dan nifas
pap smear
Riwayat seksual
Riwayat pemakaian obat
Pola aktivitas sehari-hari
Diagnosa Keperawatan
Devisit Volume Cairan s.d
perdarahan
Gangguan rasa nyaman: Nyeri s.d
kerusakan jaringan intrauteri
Cemas s.d kurang pengetahuan
Resiko tinggi Infeksi s.d perdarahan,
kondisi vulva lembab
Intervensi
Devisit Volume Cairan b.d Gangguan rasa nyaman : Nyeri
Perdarahan b.d Kerusakan jaringan intrauteri

Kaji kondisi status


hemodinamika
Kaji kondisi nyeri yang
Ukur pengeluaran
dialami klien
harian
Terangkan nyeri yang
Berikan sejumlah
diderita klien dan
cairan pengganti
penyebabnya
harian
Kolaborasi pemberian
Evaluasi status
analgetika
hemodinamika
Intervensi
Cemas s.d kurang Resiko tinggi Infeksi s.d
pengetahuan perdarahan, kondisi vulva lembab
Kaji tingkat Kaji kondisi keluaran/dischart yang
pengetahuan/persepsi klien keluar ; jumlah, warna, dan bau
dan keluarga terhadap Terangkan pada klien pentingnya
perawatan vulva selama masa
penyakit
perdarahan
Kaji derajat kecemasan yang
dialami klien Lakukan pemeriksaan biakan pada
Bantu klien mengidentifikasi dischart
penyebab kecemasan Lakukan perawatan vulva
Asistensi klien menentukan Terangkan pada klien cara
mengidentifikasi tanda infeksi
tujuan perawatan bersama
Anjurkan pada suami untuk tidak
Terangkan hal-hal seputar melakukan hubungan senggama
aborsi yang perlu diketahui selama masa perdarahan
oleh klien dan keluarga
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda, (2001), Buku Saku


Diagnosa Keperawatan, Penerbit Buku
Kedokteran
EGC, Jakarta
Hamilton, C. Mary, 1995, Dasar-dasar
Keperawatan Maternitas, edisi 6, EGC, Jakarta
Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta
Kedokteran, Jilid I. Media Aesculapius.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai