Anda di halaman 1dari 12

KONSEP ASAM BASA

By :
Nur sari
sadicha /
08.2013.1.0157
3
CIRI-CIRI ASAM DAN BASA
Sifat Asam: Sifat Basa:
1. Senyawa asam bersifat 1. Senyawa basa bersifat
korosif. merusak kulit (kaustik ).
2. Sebagian besar reaksi 2. Terasa licin di tangan,
dengan logam seperti sabun.
3.Senyawa basa terasa pahit.
menghasilkan H2.
4. Dapat mengubah warna zat
3.Senyawa asammemiliki lain. (warna yang dihasilkan
rasa asam. berbeda dengan asam).
4. Dapat mengubah warna 5. Menghasilkan ion OH
zat yang dimiliki oleh zat dalam air.
lain (dapat dijadikan 6. Dapat menghantarkan
indikator asam atau basa). listrik (elektrolit)
5. Menghasilkan ion H+ 7. Dapat menetralkan sifat
dalam air. asam.
6. Dapat menghantarkan 8. Memiliki pH 7. Semakin
besar nilah pH suatu zat maka
listrik (elektrolit)
semakin kuat derajat
7. Memiliki nilai pH 7. kebasaanya.
Semakin kecil nilai pH 9. Bersifat alkali (bereaksi
suatu zat maka semakin dengan protein di dalam kulit
PENGERTIAN ASAM BASA
Menurut Arrhenius : Asam ialah senyawa yang dalam
larutannya dapat menghasilkan ion H+. Basa ialah senyawa
yang dalam larutannya dapat menghasilkan ionOH -.
Contoh :
HCl (aq) H+(aq) + Cl-(aq)
NaOH (aq) Na+ (aq) + OH- (aq)
Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam
disebutvalensi asam, sedangkan ion negatif yang
terbentuk dari asam setelah melepaskan ion H+ disebution
sisa asam. Jumlah ion OH yang dapat dilepaskan oleh satu
molekul basa disebut valensi basa.
Contoh :
HF H- (Valensi asam) + F- (sisa asam)
H2S 2H+ (Valensi asam 2) + S2- (sisa asam)
H2C2O4 2H+ (Valensi asam 2) + C2O42- (sisa asam)
Ba(OH)2 Ba2+ + 2OH- (Valensi basa 2 )
TEORI ASAM BASA ARRHENIUS BERLAKU JIKA:

- Senyawa yang terlibat dalam reaksi harus dalam


bentuk larutan.
- Suatu senyawa bersifat asam jika dalam larutannya
menghasilkan ion H dan bersifat basa jika dalam
larutannya menghasilkan ion OH. Hal ini
bertentangan dengan :

HCl (g) + NH (g) NH4Cl (s)

NaCO larutan basa tetapi tidak


memiliki ion OH
Teori asam dan basa Bronsted-Lowry
Asam adalah donor proton (ion hidrogen).
Basa adalah akseptor proton (ion hidrogen).

Perhatikan contoh berikut.


NH4+(aq) + H2O(l) NH3(aq)+ H3O+(aq)
asam basa
H2O(l) + NH3(aq) NH4+(aq)+ OH(aq)
asam basa
H2O sebagai amfiprotik / amfoter karena

dapat bersifat sebagai asam (donor proton)


dan sebagai basa (akseptor proton).
KONSEP ASAM-BASA DARI BRONSTED-LOWRY INI LEBIH LUAS
DARIPADA KONSEP ASAM-BASA ARRHENIUS KARENA :

1. Konsep asam-basa Bronsted-Lowry tidak terbatas dalam pelarut


air, tetapi juga menjelaskan reaksi asam-basa dalam pelarut
lain atau bahkan reaksi tanpa pelarut.
2. Asam-basa Bronsted-Lowry tidak hanya berupa molekul, tetapi
juga dapat berupa kation atau anion. Konsep asam-basa
Bronsted-Lowry dapat menjelaskan sifat asam dari NH 4Cl.
Dalam NH4Cl, yang bersifat asam adalah ion NH4+ karena dalam
air dapat melepas proton.
Contoh :
Jika amonia berada dalam larutan, amonia menerima sebuah
proton dari ion hidroksonium:
Jika reaksi terjadi pada keadaan gas, amonia menerima sebuah
proton secara langsung dari hidrogen klorida:
Cara yang lain, amonia berlaku sebagai basa melalui penerimaan
sebuah ion hidrogen dari asam.
Namun teori asam basa Brnsted-Lowry ini tidak dapat
menjelaskan bagaimana suatu reaksiasam basa dapat terjadi
TEORI ASAM DAN
BASALEWIS
Asamadalah spesi yang
bertindak sebagai akseptor
pasangan elektron bebas.
Basaadalah spesi yang
bertindak sebagai donor
pasangan elektron bebas.
Teori Lewis dapat
menjelaskan reaksi asam
basa yang berlangsung
dalam pelarut air, pelarut
bukan air, dan tanpa
pelarut sama sekali.
Teori Lewis dapat
menjelaskan reaksi asam
basa yang tidak melibatkan
transfer proton (H+), seperti
reaksi antara BF3dan NH3.

CONTOH:
Reaksi antara larutan HCl dan NaOH ;
HCl(aq)+ NaOH(aq) NaCl(aq)+ H2O(l)
Untuk menjelaskan reaksi ini menggunakan
teori Lewis, nyatakan reaksi sebagai reaksi ion:
HCl H++ Cl- NaOH Na++ OH-
NaCl Na+ + Cl- H2O H+ + O2-
Reaksi ion bersihnya adalah :
H++ OH- H2O(l)
Ikatan kovalen koordinasi antara H dan O yang
terbentuk akibat transfer sepasang elektron
dari OH-ke H+
REAKSI-REAKSI DALAM LARUTAN ASAM
DAN BASA
1. Reaksi Penetralan Reaksi penetralan yaitu reaksi yang
dihasilkan apabila terjadi reaksi antara asam dengan basa.
Contoh: HCl (aq) + NaOH (aq) ------> NaCl (garam) + H 2O(air)
2. Reaksi Pembentukan Gas

Gas hidrogen terjadi jika asam direaksasikan dengan


sebagian logam
Contoh: Mg+ + HCl MgCl2 (aq) + H2 (g)
Gas Karbon Dioksida Gas karbon dioksida antara lain
dihasilkan dari reaksi antara garam-garam karbonat dengan
asam.
Contoh: CaCO3 + HCl CaCl2 (aq) + H2O (l) + CO2 (g)
3. Reaksi Pengendapan Untuk mengetahui suatu reaksi
menghasilkan endapan atau tidak maka harus diketahui
kelarutan zat yang akan terjadi.
Contoh: 2NaI (aq) + Pb(NO3)2 (aq)
PbI2 + 2NaNO3 (aq)
MENENTUKAN DERAJAT KEASAMAN PH

Contoh:
A. Hitunglah pH dari
100 ml larutan 0.001 M
HCl !
HCl(aq)H+(aq) + Cl-
(aq)
[H+] = [HCl] = 0.001 =
10-3M
pH = log 10-3= 3

B.Hitunglah pH dari 0,1


M CH3COOH, jika
diketahui
Ka = 10-5
PH LARUTAN BASA
a. Hitunglah pH dari 100
ml larutan KOH 0.1 M
KOH(aq)K+(aq) + OH
(aq)
[OH] = 1 x [KOH] = 0.1
= 101
pOH = log [OH] =
log 101
Jadi pH = 14 pOH = 14
1 = 13
b. Hitunglah pH dari 100
ml 0.001 M larutan
NH4OH, jika diketahui
tetapan ionisasi basa,
Kb = 105
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai