Anda di halaman 1dari 6

HASIL PERCOBAAN

Tabel Data hasil percobaan Persamaan Arrhenius dan Energi


Aktivasi
Ln
Suhu rata- Waktu reaksi
T (K) 1/T (K-1) 1/waktu
rata (C) (detik)
(detik-1)

8,5 7,8 281,5 0,0036 -2,0541

29,55 11,2 302,55 0,0033 -2,4159

38,95 8,6 311,95 0,0032 -2,1518


Kurva Hubungan 1/T dan ln 1/waktu
-1.8
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-1.9

-2

-2.1 f(x) = 466.19x - 3.78


ln 1/T R = 0.27

-2.2

-2.3

-2.4

-2.5

1/T
Perhitungan
Energi Aktivasi (kJ/mol)
K = A e-Ea/RT
ln K = ln A -

y a b x

y = -3,7768 + 466,1923x
Faktor
Frekuensi (A)
ln K = ln A -

y a b x

a = ln A
ea = eln A
ea = A
A= e-3,7768
A = 0,0229
PEMBAHASAN
Fungsi perlakuan:
Larutan K2S2O8: sebagai oksidator
Larutan KI: sebagai reduktor yang melepaskan I-
Indikator amilum: melihat terbentuknya iodida pada reaksi. Ditandai
perubahan warna menjadi biru.

Energi aktivasi: energi minimum yang dibutuhkan agar reaksi kimia tertentu
dapat terjadi.
Energi aktivasi dapat dihitung dari membuat grafik antara 1/T dengan ln K
menurut persamaan
Hasil: Semakin tinggiArrhenius (Arjana
suhu, maka 2014). akan meningkat.
laju reaksinya
Tingginya suhu mengakibatkan tumbukan antar partikel sering terjadi sehingga
reaksi lebih cepat.
Terjadi penurunan laju pada suhu 38,95C.
Kemungkinan penyebab: penambahan indikator amilum yang telalu cepat atau
lambat sehingga I- yang terikat oleh amilum masih sedikit.
Nilai energi aktivasi yang diperoleh -3,8759 kJ/mol
Dapus
Arjana F, Oktaviani WR, Roesyadi A. 2014. Studi kinetika
dekomposisi glukosa pada suhu tinggi. Jurnal Teknik
Ponuts. 2(3): 122-125

Anda mungkin juga menyukai