-2
-2.2
-2.3
-2.4
-2.5
1/T
Perhitungan
Energi Aktivasi (kJ/mol)
K = A e-Ea/RT
ln K = ln A -
y a b x
y = -3,7768 + 466,1923x
Faktor
Frekuensi (A)
ln K = ln A -
y a b x
a = ln A
ea = eln A
ea = A
A= e-3,7768
A = 0,0229
PEMBAHASAN
Fungsi perlakuan:
Larutan K2S2O8: sebagai oksidator
Larutan KI: sebagai reduktor yang melepaskan I-
Indikator amilum: melihat terbentuknya iodida pada reaksi. Ditandai
perubahan warna menjadi biru.
Energi aktivasi: energi minimum yang dibutuhkan agar reaksi kimia tertentu
dapat terjadi.
Energi aktivasi dapat dihitung dari membuat grafik antara 1/T dengan ln K
menurut persamaan
Hasil: Semakin tinggiArrhenius (Arjana
suhu, maka 2014). akan meningkat.
laju reaksinya
Tingginya suhu mengakibatkan tumbukan antar partikel sering terjadi sehingga
reaksi lebih cepat.
Terjadi penurunan laju pada suhu 38,95C.
Kemungkinan penyebab: penambahan indikator amilum yang telalu cepat atau
lambat sehingga I- yang terikat oleh amilum masih sedikit.
Nilai energi aktivasi yang diperoleh -3,8759 kJ/mol
Dapus
Arjana F, Oktaviani WR, Roesyadi A. 2014. Studi kinetika
dekomposisi glukosa pada suhu tinggi. Jurnal Teknik
Ponuts. 2(3): 122-125