Anda di halaman 1dari 16

Upaya Promof dan

Preventif Menurut Leave


dan Clark
Oleh:
Kelompok 3
Pendahuluan
Bagian dari
Five Level Prevention

Promkes
(Health Promotion)

Upaya memasarkan,
Penyebarluasan,
Memperkenalkan
Prog. KesPend.Kes
Health Promotion Bagian dr
tingkat pencegahan penyakit
Five Level Prevention (Leavel and
Clark) ;
1. Health Promotion
2. Specific Protection
3. Early Diagnosis and Prompt Treatment
4. Disability Limitation
5. Rehabilition
4.Disability Limitation
Disabilitation
merupakan suatu usaha
pembatasan kecacatan dan berusaha untuk
menghilangkan gangguan kemampuan
bekerja yang diakibatkan suatu penyakit.
Usaha ini merupakan lanjutan dari usaha
poin 3, yaitu dengan pengobatan dan
perawatan yang sempurna agar penderita
sembuh kembali dan tidak cacat. Bila sudah
terjadi kecacatan, maka dicegah agar
kecacatan tersebut tidak bertambah
berat (dibatasi), fungsi dari alat tubuh yang
menjadi cacat ini dipertahankan semaksimal
mungkin.
. Macam-macam Disabilition
1. Impairment
Yaitu suatu kehilangan atau keadaan abnormalitas dari psikis,
fisiologi atau fisik baik struktur maupun fungsinya.
2. Disability
Yaitu suatu hambatan atau gangguan dari kemampuannya
untuk melaksanakan aktivitas yang biasanya dapat dikerjakan
oleh orang yang normal sebagai akibat dari impairment.
3. Handicap
Yaitu suatu kerugian yang diderita oleh individu akibat
impairment dan disability.
Kebanyakan orang menganggap disabilitas adalah makhluk
abnormal, seperti anak-anak, membahayakan, aneh, tidak
menarik, tidak mandiri, selalu membutuhkan perlindungan, tidak
produktif, anti sosial dan memiliki kesehatan yang buruk
Usaha Pembatasan Kecacatan
Disabilition
Disability Limitation atau pembatasan
kecacatan yaitu berusaha untuk
menghilangkan gangguan kemampuan
berfikir dan bekerja yang diakibatkan
suatu masalah kesehatan dan penyakit
Bila sudah terjadi kecacatan maka dicegah
agar kecacatan tersebut tidak bertambah
berat dan fungsi dari alat tubuh yang
cacat ini dipertahankan semaksimal
mungkin
Beberapa usaha diantaranya
adalah:

a. Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan.


b. Pengadaan dan peningkatan fasilitas kesehatan
dengan melakukan pemerikasaan lanjut yang
lebih akurat seperti pemeriksaan laboratorium
dan pemerikasaan penunjang lainnya.
c.Penyempurnaan pengobatan agar tidak terjadi
komplikasi.
d.Memberikan pelayanan kesehatan secara
profesional dan sesuai dengan wewenang bidan,
dengan memenuhi semua hak-hak pasien.
e.Melakukan pendampingan pada pasien
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
secara sempurna.
f. Memberikan pendidikan kesehatan untuk
masyarakat sejak dini(preventive).
5. REHABILITATION
Rehabilitasi adalah usaha untuk
mengembalikan bekas penderita ke dalam
masyarakat sehingga dapa berfungsi lagi
sebagai anggota masyarakat yang
berguna untuk dirinya dan
masyarakatmerupakan suatu usaha
pembatasan kecacatan dan berusaha
untuk menghilangkan gangguan
kemampuan bekerja yang diakibatkan
suatu penyakit.
Tujuan Rehabilitasi
1. Agar dapat bersosialisasi seperti lazimnya
atau sebelum cacat individu lain yang tidak
cacat.
2. Agar penderita dapat merawat dirinya
sendiri sesuai dengan usianya.
3. Agarpenderita cacat dapat mempertahankan
diri
4. Mengembangkan lembaga-lembaga
rehabilitasi dengan mengikutsertakan
masyarakat.
Tujuan Rehabilitasi
5. Menyadarkan masyarakat untuk menerima
mereka kembali dengan memberikan
dukungan moral setidaknya bagi yang
bersangkutan untuk bertahan.
6.Mengusahakan perkampungan rehabilitasi
sosial sehingga setiap penderita yang telah
cacat mampu mempertahankan diri.
7. Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutan
yang harus tetap dilakukan seseorang
setelah ia sembuh dari suatu penyakit.
Macam Macam Rehabilitasi
1. Rehabilitasi Fisik :
Yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik
semaksimal mungkin.
2. Rehabilitasi Mental :
Yaitu agar bekas penderita menyesuaikan diri dalam hubungan
perorangan dan sosial secara memuaskan.
3. Rehabilitasi Sosial Vokasional :
Yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan dalam
masyarakat dengan kapasitas kerja yang semaksimal sesuai
dengan kemampuan dan ketidakmampuannya.
4. Rehabilitasi Aestetis:
Yaitu untuk mengembalikan rasa keindahan walaupun kadang-
kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak dapat
dikembalikan.
Bentuk Rehabilitasi
Rehabilitasi Medik
a. Fisioterapi
Relaksasi, terapi manipulasi, latihan keseimbangan, latihan
koordinasi, latihan mobilisasi, latihan ambulasi dan latihan Bobath
dengan teknik inhibisi, fasilitasi dan stimulasi latihan dapat
diberikan ditempat tidur, di gymnasium, di kolam renang.

b. Terapi Okupasi
Latihan diberikan dalam bentuk aktifitas permainan, permainan
yang memerlukan keberanian.
Aktifitas kehidupan sehari-hari : berpakaian, makan minum,
penggunaan alat perkakas rumah tangga.
Seni dan ketrampilan.

c. Terapi Wicara
Pada pasien dengan gangguan komunikasi/bicara dengan latihan
dalam bahasa pasif : anggota tubuh, benda-benda di dalam/diluar
rumah dan disekolah dan dalam bahasa konsonan, suku kata,
kata, kalimat. dengan pengucapan huruf hidup/voval.
Bentuk Rehabilitasi
e. Psikolog
Merupakan suatu penyembuhan yang berkaitan dengan kejiwaan
pasien,sehinnga dapat mengetahui seberapa besar tingkat kesadaran dalam
minat kesembuhanya sertaseberapa besar tingkat kekecewaan yang pasien
rasakan atas kecacatannya.

f. Sosial Medik
Memberikan pelayanan mencari data keluarga, sosial, ekonomi, pendidikan,
lingkungan tempat tinggal, dan sebagainya yang dapat bermanfaat bagi para
dokter dan terapis dalam menyusun program rehabilitasi.

g. Ortotik Prostetik
Memberikan pelayanan pembuatan alat-alat bantu; misal brace, tongkat
ketiak, kaki tiruan, kursi roda.

h. Bina Mandiri
Lingkup pelayanan meliputi :
Kemandirian yang sesuai dengan aktifitas perawatan diri sendiri, aktifitas
dimeja makan, aktifitas rumah tangga, aktifitas dikamar tidur, pengenalan alat
pertukangan dan kegunaannya, penggunaan alat bantu, kegiatan berjalan.
Komunikasi
Sosialisasi
. Peran Bidan Dalam Rehabilitasi

1. Mengembangkan lembaga-lembaga
rehabilitasi dengan mengikutsertakan
masyarakat.
2. Menyadarkan masyarakat untuk menerima
mereka kembali dengan memberikan
dukungan moral setidaknya bagi yang
bersangkutan untuk bertahan.
3. Mengusahakan perkampungan rehabilitasi
sosial sehingga setiap penderita yang telah
cacat mampu mempertahankan diri.
. Peran Bidan Dalam Rehabilitasi

4. Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutan yang harus


tetap dilakukan seseorang setelah ia sembuh dari
suatu penyakit.
5.Memberikan konseling pada penderita kecacatan agar
tetap bersemangat dalam memulihkan kesehatan.
6. Memberikan keyakinan dalam kesembuhan,serta
menumbuhkan kepercayaan diri untuk bersosialisasi
dengan masyarakat Memberi penyuluhan kepada
masyarakat agar dapat menerima pasien sama
seperti individu normal lainnya.
7. Memberikan pendidikan kesehatan agar hal yang
lebih buruk tidak terjadi pada kesehatan pasien.

Anda mungkin juga menyukai