Anda di halaman 1dari 32

DIFFERENT DIAGNOSA

Kelompok 1
DDX PADA KASUS

1. Syok Sepsis
2. ARDS
3. SIRS
4. Pneumonia Nosokomial
5. Syok Kardiogenik
6. Syok Neurogenik
7. Syok Hipovolemik
SYOK SEPSIS
PENGERTIAN
Sepsis : keadaan klinis berkaitan dengan

manifestasi SIRS

Syok sepsis : sepsis + hipotensi (TD sistol <90

mmHg atau penurunan TD sistol >40 mmHg)

dan meski telah diberi resusitasi cairan adekuat

atu perlu vasopresor utk mempertahankan TD

dan perfusi jaringan


PATOFISIOLOGI
TATALAKSANA :

Resusitasi sesegera mungkin dan intensif selama 6


jam setibanya di UGD
ABC

Oksigenasi

Terapi cairan (kristaloid/koloid)

Vasopresor dan Inotropik sebaiknya diberikan

setelah hipovolemi teratasi


Nutrisi

Kortikosteroid menurunkan mortalitas dengan

indikasi insufisiensi adrenal


hidrokortison 50 mg bolus IV 4x/hari selama 7 hari
Pemantauan dengan
kateter vena sentral harus mencapai 8-12
mmHg
Tek. Arteri rata-rata (MAP) hrs mencapai >
65 mmHG
Produksi urin hrs mencapai > 0,5 ml/kg/jam
Prognosis : bila tidak ditangani dengan
cepat dan tepat bisa menyebabkan
kematian
ARDS
(ACUTE RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME)
DEFINISI

Ketidakmampuan sistem pernafasan


untuk mempertahankan oksigenasi
darah normal (PaO2), eliminasi karbon
dioksida (PaCO2) dan pH yang adekuat
disebabkanoleh masalah ventilasi difusi
atau perfusi
ETIOLOGI
SECARA LANGSUNG TIDAK
Asma bronkial LANGSUNG
Sepsis
PPOK
Severe trauma
with shock
Pneumonia Drug overdose
Aspirasi makanan Acute pancreatitis
Pulmonary Transfusion of
contusion blood products
Near-drowning
Inhalational injury
DLL
MANIFESTASI

Awal shock responsif terhadap resusitasi.


Periode latent : beberapa jam, biasanya
beberapa hari (12-48 jam).
Insidious tachypnoea, pasien jadi gelisah .
Paru tidal volume kecil, napas cepat,
hipoksemia refrakter.
Mula-mula alkalosis respiratorik asidosis
respiratorik
Ventilasi mekanis
PERJALANAN PENYAKIT

Exudative Phase, 0-5 hari.


Ruang alveoli terisi cairan, protein dan inflammatory
cells.
Necrosis sel-sel pneumocyte type 1, fibrin, platelet
thrombi.
Inflammatory Phase, 5-10 hari.
Proliferasi fibroblasts dan sel-sel pneumocyte type 2.
Squamous metaplasia dan pembentukan hyaline
membranes.
Fibroproliferative Phase, 10 hari sampai
sembuh atau mati.
Fibrosis interstital dan intra-alveolar.
Thrombosis dan obliterasi vaskuler.
Collagen paru meningkat.
PATHOGENESIS

Precipitating Event

Inflammatory Response Neutrophils in BAL


ROS Neutrophil activation
Reactive Oxygen Species Histology appearances
Superoxide / Hydroxyl
Alveolar / capillary
permeability Protein levels in BAL

Pulmonary Oedema Lung Water

ARDS
PENATALAKSANAAN

Oksigenasi (dipertahankan pada saturasi


oksigen >88%)
Nitrit okside / Prostasiklin (PGI2)
Antibiotika
Kortikosteroid
PROGNOSIS

Majoritas, fungsi paru kembali hampir normal


Gangguan residual:
restrictive ventilatory defect (biasanya ringan),
Hipertensi pulmoner (ringan),
airflow limitation ( bronchial hyperactivity)
Gangguan pada exercise testing lebih bermakna
(setara pasien COPD berat)
Derajat gangguan ~ umur, riwayat merokok,
ventlasi mekanis berkepanjangan
SURVIVAL
10 tahun terakhir, mortalitas turun
20%
Mortalitas:
Umur : 75% ( 60 th) vs 37% (< 60 th)
Faktor resiko : 64% (sepsis) vs 42%
(trauma)
Penyulit : 86% (sepsis) vs 38% (tanpa
sepsis)
Response thd PEEP : PaO /FiO > 150
2 2
mmHg mortalitas 23%
SIRS
(Systemic Inflamatory Response Syndrome )
DEFINISI
Respon Klinis terhadap rangsangan (insult)
spesifik dan nonspesifik yang bisa diakibatkan
karena ischemia, inflammation, trauma,
infection, atau several insults combined.

Dikatakan SIRS apabila terdapat 2 atau lebih


dari 4 kriteria berikut :
1. Suhu > 38C atau < 36C

2. HR > 90x/mnt

3. RR > 20x/mnt atau PaCo2 < 32mmHg

4. Leukosit >12.000/l atau >10% bentuk imatur


FAKTOR PREDISPOSISI

1.INFEKSI
Saluran Nafas, Urogenital, Kulit dan
Jaringan Lunak, selanjutnya disebut
sepsis.
2. Prosedur Invasif
Tindakan pembedahan, kateter urin,
Jalur Intravena
PATOGENESIS
PENATALAKSANAAN
1. Resusitasi
Cek ABC, terapi cairan (kristaloid dan/atau koloid),
vasopresor/inotropik, dan transfusi bila diperlukan.
2 Eliminasi sumber (causanya)
3. Pemberian Antibiotik
4. Pengobatan SIRS lebih spesifik pada kausa penyakit

Terapi yang umum diberikan bertujuan untuk


perbaikan hemodinamik, yang diawali dengan terapi
cairan.
PROGNOSIS
Kriteria SIRS saja tidak memiliki nilai
prognostik untuk kematian . Kriteria
SIRS dengan disfungsi organ
merupakan prediktor dari kematian.
Pasien SIRS tanpa infeksi memiliki
angka kematian yang lebih rendah
daripada pasien dengan etiologi infeksi
(9% : 15%,).
PNEUMONIA NOSOKOMIAL
DEFINISI

Pneumonia nosokomial (HAP) adalah


pneumonia yang terjadi setelah pasien 48
jam dirawat dirumah sakit dan
disingkirkan semua infeksi yang terjadi
sebelum masuk rumah sakit.
Ventilator associated pneumonia (VAP)
adalah pneumonia yang terjadi lebih dari
48 jam setelah pemasangan intubasi
endotrakeal.
ETIOLOGI

a. Kuman bukan multi drug resistance (MDR) :


S.pneumoniae, H. Influenzae, Methicillin
Sensitive Staphylococcus aureus (MSSA)
b. Kuman MDR misalnya :
Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli,
Klebsiella pneumoniae, Acinetobacter spp dan
Gram positif seperti Methicillin Resistance
Staphylococcus aureus (MRSA).
c. Pneumonia nosokomial yang disebabkan jamur,
kuman anaerob dan virus jarang terjadi.
PATOGENESIS
DIAGNOSIS
kriteria dari The Centers for Disease
Control (CDC-Atlanta), :
1. Onset pneumonia yang terjadi 48 jam setelah
dirawat di rumah sakit
2. Diagnosis pneumonia nosokomial ditegakkan
atas dasar :
Foto toraks : terdapat infiltrat baru atau
progresif
Ditambah 2 diantara kriteria berikut:
- suhu tubuh > 38 Celcius
- sekret purulen
- leukositosis
DIAGNOSIS

Kriteria pneumonia nosokomial berat


menurut ATS
1. Dirawat di ruang rawat intensif
2. Gagal napas yang memerlukan alat bantu napas
atau membutuhkan O2 > 35 % untuk
mempertahankan saturasi O2 > 90 %
3. Perubahan radiologik secara progresif berupa
pneumonia multilobar atau kaviti dari infiltrat paru
4. Terdapat bukti-bukti ada sepsis berat yang ditandai
dengan hipotensi dan atau disfungsi organ yaitu :
Syok (tekanan sistolik < 90 mmHg atau diastolik < 60
mmHg)
Memerlukan vasopresor > 4 jam
Jumlah urin < 20 ml/jam atau total jumlah urin 80 ml/4 jam
Gagal ginjal akut yang membutuhkan dialisis
PENATALAKSANAAN
PROGNOSIS

Prognosis akan lebih buruk jika dijumpai salah satu


dari kriteria di bawah ini, yaitu :
1. Umur > 60 tahun
2. Koma waktu masuk
3. Perawatan di IPI
4. Syok
5. Pemakaian alat bantu napas yang lama
6. Pada foto toraks terlihat gambaran abnormal bilateral
7. Kreatinin serum > 1,5 mg/dl
8. Penyakit yang mendasarinya berat
9. Pengobatan awal yang tidak tepat
10. Infeksi yang disebabkan bakteri yang resisten (P.aeruginosa,
S.malthophilia, Acinetobacter spp. atau MRSA)
11. Infeksi onset lanjut dengan risiko kuman yang sangat virulen
12. Gagal multiorgan
13. Penggunaan obat penyekat H2 yang dapat meningkatkan pH pada
pencegahan perdarahan usus
PENCEGAHAN PNEUMONIA NOSOKOMIAL

1. Pencegahan pada orofaring dan koloni


di lambung
2. Pencegahan aspirasi saluran napas
bawah
3. Pencegahan inokulasi eksogen
4. Mengoptimalkan pertahanan tubuh
pasien

Anda mungkin juga menyukai